Urgensi Penerapan Manajemen Kesiswaan Dalam Mengembangkan Bakat Dan Minat Siswa Di SMAN 16 Bone
Fitriani/02.15.3004 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai“Urgensi Penerapan Manajemen
Kesiswaan dalam Mengembangkan Bakat dan Minat Siswa Di SMAN 16 Bone”.
Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui tentang
penerapan manajemen kesiswaan dalam mengembangkan bakat dan minat siswa.
Rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian yaitu a) Penerapan manajemen
kesiswaan, b) Bentuk pengembanga bakat dan minat siswa, c) Hambatan dalam
penerapan manajemen kesiswaan dalam mengembangkan bakat dan nimat siswa,
kegunaan peneltian meliputi kegunaan ilmiah dan praktis.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, peneliti menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan manajemen,
pedagogik, sosiologi dan psikologi dengan menggunakan data dan sumber data
yang meliputi data primer dan sekunder. penelitian ini menggunakan metode
lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik antara lain Observsi,
wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dan dianalisis dengan
menggunakan metode reduksi data, display data (penyajian data) dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis data deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa Urgensi Penerapan
Manajemen Kesiswaan SMAN 16 Bone yakni: a) Penerimaan siswa baru
meliputi: daya tampung sekolah, pembentukan kepanitian dan menetukan kriteria
penerimaan siswa baru. b)Pengelolaan proses pembelajaran meliputi: kebebasan
memilih strategi, metode, dan teknik-teknik pembelajaran, memberdayakan siswa
melalui interaksi perilaku guru dan siswa, dan memberikan proses pembinaan,
bimbingan dan disiplin siswa. c) Pengelolaan aktivitas siswa meliputi: penyediaan
program pendidikan untuk memenuhi kebutuhan siswa, memberikan pembinaan
dalam pengeloaan aktivitas siswa dan mengembangkan bakat, minat dan
keterampilan. Dalam megembangkan bakat dan minat siswa a) Bakat meliputi:
reproduktif, aplikatif, interpreatif dan produktif. b) Minat meliputi: pemusatan
perhatian, keinginantahuan, motivasi dan kebutuhan. Dengan adanya manajemen
kesiswaan dapat mengembangkan bakat dan minat siswa yang memilki beberapa
hambatan meliputi a) Latar belakang siswa dari faktor keluarga, ekonomi dan
lingkungan. b) Faktor orang tua yang tidak mendukung anaknya mengikuti
ekstrakulikuler. c) Masih banyak siswa yang tidak berminat mengikuti
ekstrakulikuler. d) Faktor fasilitas. e) Faktor membagi waktu.
A. Simpulan
1. Penerapan manajemen kesiswaan di SMAN 16 Bone yaitu manajemen
kesiswaan dalam penerimaan siswa baru dapat berjalan dengan baik sesuai
dengan aturan yang berlaku namun dalam menentukan daya tampung sekolah
biasanya tidak mencapai target yang telah ditentukan. Pembentukan panitia
penerimaan siswa baru harus melaksanakan tanggung jawa sesuai dengan
tugasnya untuk menentukan kriteria penerimaan siswa baru terbagi tiga jalur
yaitu jalur prestasi, afirmasi dan sonasi. Dalam pengelolaan proses
pembelajaran guru diberikan kebebasan memilih strategi ataupun teknik
pembelajan dilakukan secara langsung, diskusi dan tanya jawab sesuai materi
pembelajan dalam pemberdayakan siswa melalui intraksi guru dan siswa
dengan cara umpan balik agar dapat berinteraksi untuk mengetahui karakter
siswa dalam proses pembinaan, bimbingan dan disiplin siswa sehingga
pengelolaan aktivitas siswa dapat menyediakan program pendidikan sesuai
kebutuhan siswa berupa buku yang dijadikan pegangan dalam proses
pembelajaran dalam pembinaan siswa untuk mengembangkan bakat, minat
sesuai keterampilan yang dimiliki.
2. Bentuk pengembangan bakat dan minat siswa di SMAN 16 Bone adalah bentuk
pengembangan bakat yaitu bakat reproduktif, aplikatif, dan interpreatif dan
produktif yaitu dijadikan pendukung sebagai motivasi atau dorongan sehingga
siswa dapat menjadikan pendapat orang lain sebagai bahan informasi untuk
75
memperoleh informasi dari internet untuk meningkatkan prestasi dibidang
akademik maupun non akademik. Bentuk pengembangan minat yaitu, bentuk
pengembangan minat siswa dengan memusatkan perhatian terhadap suatu objek
untuk meningkatkan keinginantahuan siswa agar dapat mengembangkan
motivasi dan kebutuhan siswa untuk mengembangkan minatnya dengan
memperoleh informasi dari internet dengan cara berkomunikasi atau
berinteraksi untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Bentuk pengembangan bakat
dan minat siswa dilakukan beberapa cara yaitu dengan menentukan pilihan
berdasarkan nilai-nilai mata pelajaran yang diperoleh dan siswa diwajibkan ikut
dalam ekstrakulikuler sesuai dengan bakat dan minatnya
3. Hambatan-hambatan dalam penerapan manajemen kesiswaan dalam
mengembangkan bakat dan minat siswa di sekolah SMAN 16 Bone terdapat
beberapa hambatan dalam mengembangkan bakat dan minat siswa diantaranya:
Apabila siswa disekolah sebelumya lebih unggul pada bidang pelajaran tetapi
setelah mendaftar dan mengikuti ujian masuk sekolah namun nilai siswa tidak
sesuai dengan nilai yang diharapkan oleh sekolah, Latar belakang siswa, orang
tua tidak mendukung anaknya untuk mengikuti ekstrakulikuler, masih banyak
siswa yang tidak berminat mengikuti ekstrakulikuler, faktor fasilitas dan faktor
membagi waktu.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan di atas,maka di bawah ini akan
diuraikan implikasi penelitian yang berisi saran-saran.
Adapun saran-saran yang penulis maksud sebagaiberikut :
1. Bagi pihak sekolah tetap memperhatikan perkembangan bakat dan minat siswa
agar dapat meningkatkan bakat dan minat siswa baik akademik maupun non
akademik.
2. Pihak sekolah perlu memperhatikan penerapan manajemen kesiswaan agar
penyelenggaraan dapat terlaksana dengan terstruktur secara sistematis, efektif
dan efisien.
3. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru serta siswa saling berkomunikasi
dan berinteraksi dalam bertukar infotmasi sehingga penerapan manajemen
kesiswaan terlaksana dengan baik dalam mengembangkan bakat dan minat
siswa.
Kesiswaan dalam Mengembangkan Bakat dan Minat Siswa Di SMAN 16 Bone”.
Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui tentang
penerapan manajemen kesiswaan dalam mengembangkan bakat dan minat siswa.
Rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian yaitu a) Penerapan manajemen
kesiswaan, b) Bentuk pengembanga bakat dan minat siswa, c) Hambatan dalam
penerapan manajemen kesiswaan dalam mengembangkan bakat dan nimat siswa,
kegunaan peneltian meliputi kegunaan ilmiah dan praktis.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, peneliti menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan manajemen,
pedagogik, sosiologi dan psikologi dengan menggunakan data dan sumber data
yang meliputi data primer dan sekunder. penelitian ini menggunakan metode
lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik antara lain Observsi,
wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dan dianalisis dengan
menggunakan metode reduksi data, display data (penyajian data) dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis data deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa Urgensi Penerapan
Manajemen Kesiswaan SMAN 16 Bone yakni: a) Penerimaan siswa baru
meliputi: daya tampung sekolah, pembentukan kepanitian dan menetukan kriteria
penerimaan siswa baru. b)Pengelolaan proses pembelajaran meliputi: kebebasan
memilih strategi, metode, dan teknik-teknik pembelajaran, memberdayakan siswa
melalui interaksi perilaku guru dan siswa, dan memberikan proses pembinaan,
bimbingan dan disiplin siswa. c) Pengelolaan aktivitas siswa meliputi: penyediaan
program pendidikan untuk memenuhi kebutuhan siswa, memberikan pembinaan
dalam pengeloaan aktivitas siswa dan mengembangkan bakat, minat dan
keterampilan. Dalam megembangkan bakat dan minat siswa a) Bakat meliputi:
reproduktif, aplikatif, interpreatif dan produktif. b) Minat meliputi: pemusatan
perhatian, keinginantahuan, motivasi dan kebutuhan. Dengan adanya manajemen
kesiswaan dapat mengembangkan bakat dan minat siswa yang memilki beberapa
hambatan meliputi a) Latar belakang siswa dari faktor keluarga, ekonomi dan
lingkungan. b) Faktor orang tua yang tidak mendukung anaknya mengikuti
ekstrakulikuler. c) Masih banyak siswa yang tidak berminat mengikuti
ekstrakulikuler. d) Faktor fasilitas. e) Faktor membagi waktu.
A. Simpulan
1. Penerapan manajemen kesiswaan di SMAN 16 Bone yaitu manajemen
kesiswaan dalam penerimaan siswa baru dapat berjalan dengan baik sesuai
dengan aturan yang berlaku namun dalam menentukan daya tampung sekolah
biasanya tidak mencapai target yang telah ditentukan. Pembentukan panitia
penerimaan siswa baru harus melaksanakan tanggung jawa sesuai dengan
tugasnya untuk menentukan kriteria penerimaan siswa baru terbagi tiga jalur
yaitu jalur prestasi, afirmasi dan sonasi. Dalam pengelolaan proses
pembelajaran guru diberikan kebebasan memilih strategi ataupun teknik
pembelajan dilakukan secara langsung, diskusi dan tanya jawab sesuai materi
pembelajan dalam pemberdayakan siswa melalui intraksi guru dan siswa
dengan cara umpan balik agar dapat berinteraksi untuk mengetahui karakter
siswa dalam proses pembinaan, bimbingan dan disiplin siswa sehingga
pengelolaan aktivitas siswa dapat menyediakan program pendidikan sesuai
kebutuhan siswa berupa buku yang dijadikan pegangan dalam proses
pembelajaran dalam pembinaan siswa untuk mengembangkan bakat, minat
sesuai keterampilan yang dimiliki.
2. Bentuk pengembangan bakat dan minat siswa di SMAN 16 Bone adalah bentuk
pengembangan bakat yaitu bakat reproduktif, aplikatif, dan interpreatif dan
produktif yaitu dijadikan pendukung sebagai motivasi atau dorongan sehingga
siswa dapat menjadikan pendapat orang lain sebagai bahan informasi untuk
75
memperoleh informasi dari internet untuk meningkatkan prestasi dibidang
akademik maupun non akademik. Bentuk pengembangan minat yaitu, bentuk
pengembangan minat siswa dengan memusatkan perhatian terhadap suatu objek
untuk meningkatkan keinginantahuan siswa agar dapat mengembangkan
motivasi dan kebutuhan siswa untuk mengembangkan minatnya dengan
memperoleh informasi dari internet dengan cara berkomunikasi atau
berinteraksi untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Bentuk pengembangan bakat
dan minat siswa dilakukan beberapa cara yaitu dengan menentukan pilihan
berdasarkan nilai-nilai mata pelajaran yang diperoleh dan siswa diwajibkan ikut
dalam ekstrakulikuler sesuai dengan bakat dan minatnya
3. Hambatan-hambatan dalam penerapan manajemen kesiswaan dalam
mengembangkan bakat dan minat siswa di sekolah SMAN 16 Bone terdapat
beberapa hambatan dalam mengembangkan bakat dan minat siswa diantaranya:
Apabila siswa disekolah sebelumya lebih unggul pada bidang pelajaran tetapi
setelah mendaftar dan mengikuti ujian masuk sekolah namun nilai siswa tidak
sesuai dengan nilai yang diharapkan oleh sekolah, Latar belakang siswa, orang
tua tidak mendukung anaknya untuk mengikuti ekstrakulikuler, masih banyak
siswa yang tidak berminat mengikuti ekstrakulikuler, faktor fasilitas dan faktor
membagi waktu.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan di atas,maka di bawah ini akan
diuraikan implikasi penelitian yang berisi saran-saran.
Adapun saran-saran yang penulis maksud sebagaiberikut :
1. Bagi pihak sekolah tetap memperhatikan perkembangan bakat dan minat siswa
agar dapat meningkatkan bakat dan minat siswa baik akademik maupun non
akademik.
2. Pihak sekolah perlu memperhatikan penerapan manajemen kesiswaan agar
penyelenggaraan dapat terlaksana dengan terstruktur secara sistematis, efektif
dan efisien.
3. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru serta siswa saling berkomunikasi
dan berinteraksi dalam bertukar infotmasi sehingga penerapan manajemen
kesiswaan terlaksana dengan baik dalam mengembangkan bakat dan minat
siswa.
Ketersediaan
| STAR20190183 | 183.2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
183.2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
