Konstruksi Sosial Keagamaan Atas Pola Komsumsi Masyarakat (Studi di Kelurahan Macege)
Afifah/01.17.3062 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang Konstruksi Sosial Keagamaan atas Pola
Konsumsi Masyarakat di Kelurahan Macege. Peneliti bermaksud untuk melakukan
penelitian mengenai bentuk dan pelaksanaan konstruksis sosial keagamaan atas pola
konsumsi masyarakat dan bagaimana keterkaitan antara konstruksi sosial keagamaan
dengan konsumsi masyarakat dikelurahan macege sehingga dapat diketahu ragam
bentuk serta pelaksanaan konstruksi sosial ini serta mengetahu keterkaitan antara
konstruksi sosial keagamaan ini dengan pola konsumsi masyarakat terkhususnya di
kelurahan macege. Adapun jenis penelitian yang digunakan yaitu fenamonologi
dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data yaitu data primer, teknik
pengumpulan data yaitu wawancara, observasi serta dokumentasi. Dan dianalisis
menggunakan teknik analisis triangulasi.
Adapun hasil dari penelitian ini yaitu: 1) Bahwa di Kelurahan Macege
terdapat berbagai kegiatan sosial keagamaan seperti aqiqah, barazanji, isra mi’raj,
maulid Nabi, Kerja bakti, pengajian, ta’ziyah dan tahlilan. Dan pelaksanaannya
sendiri tidak semua masyarakat yang ada di Kelurahan Macege melaksanakan
dikarenakan kegiatan-kegiatan tersebut akan diadakan ketika seorang informan akan
mengadakan acara yang di dalam rangkaian terdapat acara yang telah disebutkan
sebelumnya. 2) Keterkaitan antara konstruksi sosial keagamaan dengan pola
konsumsi masyrakat, dapat diketahui bahwa ketika seorang membuat sebuah kegiatan
baik perayaan maupun peringatan dengan otomatis akan menyediakan konsumsi
berupa makanan serta minuman untuk menjamu tamu yang hadir. Dari hasil
penelitian dan pembahasan dapat diketahui bahwa setiap kegiatan akan memeiliki
pola konsumsinya masing–masing, karena disetiap kegiatan memilki makna yang
berbeda maupun jenis dan jumlah makan yang akan disediakan di masing–masing
kegiatannya. Masyarakat Kelurahan Macege melakukan kegiatan konsumsi sesuai 5
prinsip konsumsi dalam Islam yaitu prinsip keadilan, kebersihan, kesederhanaan,
kemurahan hati serta moralitas. Masyarakat yang berada dikelurahan macege
mengimplementasikan konstruksi sosial keagamaan sebagai segala bentuk kegiatan
sosial keagamaan yang beberapa di dalamnya terdiri dari tradisi-tradisi yang telah
dilakukan secara turun menurun sehingga menjadi budaya setempat yang masih
terjaga hingga sekarang.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan oleh
peneliti maka dapat di petik kesimpulan sebagai berikut :
1. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan konstruksi sosial keagamaan atas pola
konsumsi masyarakat, pada masyarakat Kelurahan Macege ditemukan
beberapa bentuk kegiatan sosial keagamaan yaitu Barazanji, Aqiqah,
Ta’ziyah, Tahlilan, Pengajian, kerja bakti, Maulid dan Isra Mi;raj. Dalam
kegiatannya tidak semua masyarakat menjadi pelaksana dalam kegiatan
tersebut karena waktu dan tempat pelaksanaan yang tidak menentu dan
kegiatan dilaksanakan ketika masyarakat mengadakan rangkaian acara yang
disebutkan seperti tahlilan dan ta’ziyah di laksanakan ketika seseorang
meninggal, barazanji ketika seseorang akan melakukan pernikahan,
syukuran, aqiqah serta perayaan besar lainnya, dan sedangkan aqiqah akan
dilaksanakan ketika sorang anak telah lahir sebagai ungkapan rasa syukur
orang tua atas anugerah yang Allah Swt berikan kepadannya.
2. Keterkaitan antara konstruksi sosial keagamaan dengan pola konsumsi
masyrakat, Kelurahan Macege bahwa ketika seorang membuat sebuah
kegiatann baik perayaan maupun peringatan secara otomatis akan
menyediakan konsumsi berupa makanan serta minuman untuk menjamu
tamu yang hadir. Setiap kegiatan akan memiliki pola konsumsinya masing–
masing, karena di setiap kegiatan memiliki makna yang berbeda maupun
jenis dan jumlah makan yang akan disediakan di masing–masing
kegiatannya. Masyarakat melakukan kegiatan konsumsi sesuai 5 prinsip
konsumsi dalam Islam yaitu prinsip keadilan, kebersihan, kesederhanaan,
kemurahan hati serta moralitas. Sebagai umat Islam dalam kegiatan
konsumsi ini mengutamakan kehalalan baik sumber dan makanan itu
sendiri, memperhatikan kebersihan, tidak berlebihan serta selalu bersyukur
atas segala kenikmatan yang telah Allah Swt berikan kepada umat manusia.
B. Saran
1. berdasarkan kesimpulan diatas maka, saran yang dapat diberikan yaitu:
Masyarakat Kelurahan Macege, Kecematan Tanete Riattang barat harus
tetap mempertahankan segala bentuk kegiatan sosial yang bersifat
keagamaan dikarenakan selain untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt
juga dapat menjadi ajang silaturahmi antara anggota masyarakat yang lain,
baik keluarga, tetangga, teman dan kerabat–kerabat lainnya.
2. Dan untuk peneliti sendiri dapat meneliti lebih lanjut mengenai konstruksi
sosiaal keagamaan dan tidak hanya di Kelurahan Macege.
Konsumsi Masyarakat di Kelurahan Macege. Peneliti bermaksud untuk melakukan
penelitian mengenai bentuk dan pelaksanaan konstruksis sosial keagamaan atas pola
konsumsi masyarakat dan bagaimana keterkaitan antara konstruksi sosial keagamaan
dengan konsumsi masyarakat dikelurahan macege sehingga dapat diketahu ragam
bentuk serta pelaksanaan konstruksi sosial ini serta mengetahu keterkaitan antara
konstruksi sosial keagamaan ini dengan pola konsumsi masyarakat terkhususnya di
kelurahan macege. Adapun jenis penelitian yang digunakan yaitu fenamonologi
dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data yaitu data primer, teknik
pengumpulan data yaitu wawancara, observasi serta dokumentasi. Dan dianalisis
menggunakan teknik analisis triangulasi.
Adapun hasil dari penelitian ini yaitu: 1) Bahwa di Kelurahan Macege
terdapat berbagai kegiatan sosial keagamaan seperti aqiqah, barazanji, isra mi’raj,
maulid Nabi, Kerja bakti, pengajian, ta’ziyah dan tahlilan. Dan pelaksanaannya
sendiri tidak semua masyarakat yang ada di Kelurahan Macege melaksanakan
dikarenakan kegiatan-kegiatan tersebut akan diadakan ketika seorang informan akan
mengadakan acara yang di dalam rangkaian terdapat acara yang telah disebutkan
sebelumnya. 2) Keterkaitan antara konstruksi sosial keagamaan dengan pola
konsumsi masyrakat, dapat diketahui bahwa ketika seorang membuat sebuah kegiatan
baik perayaan maupun peringatan dengan otomatis akan menyediakan konsumsi
berupa makanan serta minuman untuk menjamu tamu yang hadir. Dari hasil
penelitian dan pembahasan dapat diketahui bahwa setiap kegiatan akan memeiliki
pola konsumsinya masing–masing, karena disetiap kegiatan memilki makna yang
berbeda maupun jenis dan jumlah makan yang akan disediakan di masing–masing
kegiatannya. Masyarakat Kelurahan Macege melakukan kegiatan konsumsi sesuai 5
prinsip konsumsi dalam Islam yaitu prinsip keadilan, kebersihan, kesederhanaan,
kemurahan hati serta moralitas. Masyarakat yang berada dikelurahan macege
mengimplementasikan konstruksi sosial keagamaan sebagai segala bentuk kegiatan
sosial keagamaan yang beberapa di dalamnya terdiri dari tradisi-tradisi yang telah
dilakukan secara turun menurun sehingga menjadi budaya setempat yang masih
terjaga hingga sekarang.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan oleh
peneliti maka dapat di petik kesimpulan sebagai berikut :
1. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan konstruksi sosial keagamaan atas pola
konsumsi masyarakat, pada masyarakat Kelurahan Macege ditemukan
beberapa bentuk kegiatan sosial keagamaan yaitu Barazanji, Aqiqah,
Ta’ziyah, Tahlilan, Pengajian, kerja bakti, Maulid dan Isra Mi;raj. Dalam
kegiatannya tidak semua masyarakat menjadi pelaksana dalam kegiatan
tersebut karena waktu dan tempat pelaksanaan yang tidak menentu dan
kegiatan dilaksanakan ketika masyarakat mengadakan rangkaian acara yang
disebutkan seperti tahlilan dan ta’ziyah di laksanakan ketika seseorang
meninggal, barazanji ketika seseorang akan melakukan pernikahan,
syukuran, aqiqah serta perayaan besar lainnya, dan sedangkan aqiqah akan
dilaksanakan ketika sorang anak telah lahir sebagai ungkapan rasa syukur
orang tua atas anugerah yang Allah Swt berikan kepadannya.
2. Keterkaitan antara konstruksi sosial keagamaan dengan pola konsumsi
masyrakat, Kelurahan Macege bahwa ketika seorang membuat sebuah
kegiatann baik perayaan maupun peringatan secara otomatis akan
menyediakan konsumsi berupa makanan serta minuman untuk menjamu
tamu yang hadir. Setiap kegiatan akan memiliki pola konsumsinya masing–
masing, karena di setiap kegiatan memiliki makna yang berbeda maupun
jenis dan jumlah makan yang akan disediakan di masing–masing
kegiatannya. Masyarakat melakukan kegiatan konsumsi sesuai 5 prinsip
konsumsi dalam Islam yaitu prinsip keadilan, kebersihan, kesederhanaan,
kemurahan hati serta moralitas. Sebagai umat Islam dalam kegiatan
konsumsi ini mengutamakan kehalalan baik sumber dan makanan itu
sendiri, memperhatikan kebersihan, tidak berlebihan serta selalu bersyukur
atas segala kenikmatan yang telah Allah Swt berikan kepada umat manusia.
B. Saran
1. berdasarkan kesimpulan diatas maka, saran yang dapat diberikan yaitu:
Masyarakat Kelurahan Macege, Kecematan Tanete Riattang barat harus
tetap mempertahankan segala bentuk kegiatan sosial yang bersifat
keagamaan dikarenakan selain untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt
juga dapat menjadi ajang silaturahmi antara anggota masyarakat yang lain,
baik keluarga, tetangga, teman dan kerabat–kerabat lainnya.
2. Dan untuk peneliti sendiri dapat meneliti lebih lanjut mengenai konstruksi
sosiaal keagamaan dan tidak hanya di Kelurahan Macege.
Ketersediaan
| SFEBI20210135 | 135/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
135/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
