Analisis Perbandingan Kinerja Pada Bank Syariah Indonesia Sebelum Dan Sesudah Merger
Mayang Pusparini/01.17.3064 - Personal Name
Penelitian ini membahas mengenai analisis perbandingan kinerja pada
Bank Syariah Indonesia sebelum dan sesudah merger. Return on assetss adalah
salah satu rasio keuangan yang dapat mengukur kinerja bank dengan menilai
keuntungan yang dihasilkan. Sehingga menjadikan penelitian ini bertujuan
mengetahui bagaimana perbandingan kinerja Bank Syariah Indonesia sebelum dan
sesudah merger berdasarkan pengukuran return on assetss (roa) dan untuk
mengetahui apakah kinerja Bank Syariah Indonesia menujukkan perkembangan
yang baik atau tidak sebelum dan sesudah merger berdasarkan pengukuran return
on assetss (roa) berdasarkan data triwulan. Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka
penelitian dikaji dengan menggunakan jenis penelitian pustaka dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan menggunakan
analisis independent sample t-test. Sumber data yang digunakan adalah data
sekunder dengan mengumpulkan laporan keuangan triwulan Bank Syariah
Indonesia pada tahun 2020-2021.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah merger karena nilai Sig.
vi
(2-tailed) yaitu 0,549 > 0,05, maka return on assetss sebelum dan sesudah merger
tidak terdapat perbedaan yang signifkan. Sehingga hasil ini mengindikasikan
bahwa merger tidak memberikan perbedaan atau perbaikan yang signifikan pada
kinerja keuangan Bank Syariah Indonesia. Untuk perkembangan return on assetss
Bank Syariah Indonesia yang menunjukkan rasio-rasio tersebut mengalami
perkembangan negatif pada tahun 2021 kuartal I, dan postif pada tahun 2020
(kuartal II,III,IV) dan pada tahun 2021 (kuartal II). Perkembangan positif
menunjukkan bahwa pada tersebut Bank Syariah Indonesia sudah cukup baik
meskipun mengalami perkembangan yang negatif pada tahun 2021 kuartal I
sebesar -44,414% . Namun, Bank Syariah Indonesia cukup baik dalam pengelolaan
asetnya karena mengalami peningkatan sesudah merger, dimana pada tahun 2021
kuartal II sebesar 89.565%.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan hasil analisis data yang diolah yang mengara
pada fokus penelitian, sehingga diuraikan kesimpulan penelitian sebagai
berikut:
1. Dari hasil uji independent sample t-test dengan tingkat signifikansi 0,05
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan sebelum dan
sesudah merger karena nilai Sig. (2-tailed) yaitu 0,549 > 0,05, maka
return on assetss sebelum dan sesudah merger tidak terdapat perbedaan
yang signifkan. Sehingga hasil ini mengindikasikan bahwa merger tidak
memberikan perbedaan atau perbaikan yang signifikan pada kinerja
keuangan Bank Syariah Indonesia.
2. Terlihat jelas hasil perkembangan return on assetss Bank Syariah
Indonesia
yang
menunjukkan
rasio-rasio
tersebut
mengalami
perkembangan negatif pada tahun 2021 kuartal I, dan postif pada tahun
2020 (kuartal II,III,IV) dan pada tahun 2021 (kuartal II). Perkembangan
positif menunjukkan bahwa pada tersebut Bank Syariah Indonesia sudah
cukup baik meskipun mengalami perkembangan yang negatif pada tahun
2021 kuartal I sebesar -44,414% . Namun, Bank Syariah Indonesia cukup
baik dalam pengelolaan asetnya karena mengalami peningkatan sesudah
merger, dimana pada tahun 2021 kuartal II sebesar 89.565%.
B. Saran
Berdasrkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti perlu
memberikan saran bagi peneliti selanjutnya. Harapan hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai suatu pengukuran perbandingan kinerja sebelum
dan sesudah merger dengan mengukur retur on assetnya. Penelitian ini
masih serasa banyak kekurangan yang masih harus diperbaiki. Sebaiknya
untuk penelitian selanjutnya memperpanjang periode penelitian dan
menambah jumlah sampel agar lebih menunjukkan perbandingan kinerja dan
hasil penelitian lebih baik.
C. Implikasi
Implikasi dalam penelitian ini adalah telah diuraikan sebelumnya
diatas bahwa hasil penlitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang
signifkan kinerja Bank Syariah Indonesia sebelum dan sesudah merger pada
tahun 2020 sampai 2021 dihitung berdasarkan return on assets triwulan.
Terjadi perkembangan positif dan negatif pada return on assets sebelum dan
sesudah merger
Bank Syariah Indonesia sebelum dan sesudah merger. Return on assetss adalah
salah satu rasio keuangan yang dapat mengukur kinerja bank dengan menilai
keuntungan yang dihasilkan. Sehingga menjadikan penelitian ini bertujuan
mengetahui bagaimana perbandingan kinerja Bank Syariah Indonesia sebelum dan
sesudah merger berdasarkan pengukuran return on assetss (roa) dan untuk
mengetahui apakah kinerja Bank Syariah Indonesia menujukkan perkembangan
yang baik atau tidak sebelum dan sesudah merger berdasarkan pengukuran return
on assetss (roa) berdasarkan data triwulan. Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka
penelitian dikaji dengan menggunakan jenis penelitian pustaka dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan menggunakan
analisis independent sample t-test. Sumber data yang digunakan adalah data
sekunder dengan mengumpulkan laporan keuangan triwulan Bank Syariah
Indonesia pada tahun 2020-2021.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah merger karena nilai Sig.
vi
(2-tailed) yaitu 0,549 > 0,05, maka return on assetss sebelum dan sesudah merger
tidak terdapat perbedaan yang signifkan. Sehingga hasil ini mengindikasikan
bahwa merger tidak memberikan perbedaan atau perbaikan yang signifikan pada
kinerja keuangan Bank Syariah Indonesia. Untuk perkembangan return on assetss
Bank Syariah Indonesia yang menunjukkan rasio-rasio tersebut mengalami
perkembangan negatif pada tahun 2021 kuartal I, dan postif pada tahun 2020
(kuartal II,III,IV) dan pada tahun 2021 (kuartal II). Perkembangan positif
menunjukkan bahwa pada tersebut Bank Syariah Indonesia sudah cukup baik
meskipun mengalami perkembangan yang negatif pada tahun 2021 kuartal I
sebesar -44,414% . Namun, Bank Syariah Indonesia cukup baik dalam pengelolaan
asetnya karena mengalami peningkatan sesudah merger, dimana pada tahun 2021
kuartal II sebesar 89.565%.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan hasil analisis data yang diolah yang mengara
pada fokus penelitian, sehingga diuraikan kesimpulan penelitian sebagai
berikut:
1. Dari hasil uji independent sample t-test dengan tingkat signifikansi 0,05
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan sebelum dan
sesudah merger karena nilai Sig. (2-tailed) yaitu 0,549 > 0,05, maka
return on assetss sebelum dan sesudah merger tidak terdapat perbedaan
yang signifkan. Sehingga hasil ini mengindikasikan bahwa merger tidak
memberikan perbedaan atau perbaikan yang signifikan pada kinerja
keuangan Bank Syariah Indonesia.
2. Terlihat jelas hasil perkembangan return on assetss Bank Syariah
Indonesia
yang
menunjukkan
rasio-rasio
tersebut
mengalami
perkembangan negatif pada tahun 2021 kuartal I, dan postif pada tahun
2020 (kuartal II,III,IV) dan pada tahun 2021 (kuartal II). Perkembangan
positif menunjukkan bahwa pada tersebut Bank Syariah Indonesia sudah
cukup baik meskipun mengalami perkembangan yang negatif pada tahun
2021 kuartal I sebesar -44,414% . Namun, Bank Syariah Indonesia cukup
baik dalam pengelolaan asetnya karena mengalami peningkatan sesudah
merger, dimana pada tahun 2021 kuartal II sebesar 89.565%.
B. Saran
Berdasrkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti perlu
memberikan saran bagi peneliti selanjutnya. Harapan hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai suatu pengukuran perbandingan kinerja sebelum
dan sesudah merger dengan mengukur retur on assetnya. Penelitian ini
masih serasa banyak kekurangan yang masih harus diperbaiki. Sebaiknya
untuk penelitian selanjutnya memperpanjang periode penelitian dan
menambah jumlah sampel agar lebih menunjukkan perbandingan kinerja dan
hasil penelitian lebih baik.
C. Implikasi
Implikasi dalam penelitian ini adalah telah diuraikan sebelumnya
diatas bahwa hasil penlitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang
signifkan kinerja Bank Syariah Indonesia sebelum dan sesudah merger pada
tahun 2020 sampai 2021 dihitung berdasarkan return on assets triwulan.
Terjadi perkembangan positif dan negatif pada return on assets sebelum dan
sesudah merger
Ketersediaan
| SFEBI20210038 | 38/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
38/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
