Penelitian ini membahas mengenai perspektif hukum Islam terhadap dampak
penyebaran virus Covid-19 terhadap pelaksanaan akad nikah dan pesta perkawinan
hal ini ditujukan untuk meningkatkan pelaksanaan konseling keluarga, karena itu
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Dampak penyebaran virus covid-19
terhadap pelaksanaan nikah dan pesta perkawinan di Kantor Urusan Agama. (2)
Perspektif Hukum Islam terhadap dampak penyebaran virus Covid-19 terhadap
pelaksanaan nikah dan pesta perkawinan di Kantor Urusan Agama. (3) Sistem Kantor
Urusan Agama dalam pelaksanaan nikah di masa pandemi Covid-19. Penelitian
adalah penelitian Field research (lapangan) dengan jenis pendekatan Kualitatif
dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dilakukan
pengolahan data untuk mendeskripsikan penelitian tentang perspektif hukum Islam
terhadap dampak penyebaran virus Covid-19 terhadap pelaksanaan akad nikah dan
pesta perkawinan.
Hasil penelitian menunjukkan dampak penyebaran virus Covid-19 terhadap
pelaksanaan nikah dan pesta perkawinan kebanyakan dirasakan oleh masyarakat itu
sendiri karena masyarakat tidak bebas lagi melakukan akad nikah diluar Kantor dan
tidak dapat melaksanakan adat istiadat. Perspektif hukum Islam terhadap virus Covid-19
terhadap pelaksanaan nikah dan pesta perkawinan tidak bertentang dengan hukum Islam
aturan yang berlaku di kantor semata-mata untuk melindungi masyarakat dan menghentikan
penyebaran virus di masa pandemi. Adapun sistem Kantor Urusan Agama dalam
pelaksanaan nikah di masa pandemi Covid-19 yaitu memberlakukan pendfataran
nikah secara online atau dapat langsung kekantor dengan mengikuti protokol
kesehatan dan membatasi masyarakat yang masuk kurang lebih 10 orang akad nikah
dapat dilakukan diluar kantor namun tetap mengikuti syarat-syarat yang berlaku dan
menerapkan prtokol kesehatan yang ketat.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peniliti di Kantor Urusan
Agama Kecamatan Tanete Riattang dan Kecamatan Cina maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dampak penyebaran
virus Covid-19 terhadap pelaksanaan nikah dan pesta perkawinan di Kantor
Urusan Agama yaitu kebanyakan dampak dirasakan oleh masyarakat itu
sendiri, seperti masyarakat tidak dapat melaksanakan akad nikah diluar KUA
apabila tidak memenuhi syarat yang berlaku, masyarakat juga tidak bebas
mengadakan pesta dan adat istiadat. Adanya sistem atau aturan baru dimana
apabila masyarakat ingin mendaftar nikah harus secara online yang tentu saja
tidak semua masyarakat tau. Adanya regulasi atau aturan tidak menutup
kemungkinan banyak masyarakat tidak mematuhi aturan bahkan tidak
mengikuti protokol kesehatan yang berlaku di KUA.
2. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, Perspektif hukum Islam
terhadap dampak penyebaran pelaksanaan nikah dan pesta perkawinan di
Kantor Urusan Agama yaitu masih berpedoman kepada hukum Islam dan
pastinya tidak bertentangan dengan hukum Islam, surat edaran yang
dikeluarkan pemerintah atau Kementerian Agama sama sekali tidak melanggar
syariat atau hukum Islam mengikuti aturan pemerintah hukumnya wajib selama
tidak bertentangan dengan Hukum Islam dan semata-mata aturan ini untuk
melindungi ummat atau masyarakat agar dapat terhindar dan menekan
penyebaran dari virus Covid-19. Hikmah penundaan pelaksanaan nikah yaitu
walapun menikah dalam Islam adalah sunnatullah namun apabila melihat
keadaan yang terjadi dimasa pandemi ini penundaan dilakukan agar pasangan
yang ingin menikah dan pegawai yang bekerja di KUA dapat terhindar dari
bahaya virus Covid-19.
3. Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, Sistem Kantor Urusan
Agama dalam pelaksanaan nikah di masa pandemi Covid-19 yaitu KUA
melaksanaan pendaftaran online bagi masyarakat yang mendaftar nikah dan
juga dapat dilakukan di KUA dengan tetap mengikuti Protokol Kesehatan yang
ketat. Membatasi masyarakat yang datang kurang lebih 10 orang untuk
menghindari kerumunan. Pelaksanaan akad nikah dapat dilakukan di KUA
maupun diluar KUA namun tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat.
Aturan ini dirasa efektif namun sewaktu-waktu dapat berubah melihat dari
kondisi masing-masing setiap tempat.
B. Implikasi
Melalui penelitian yang dilakukan, peneliti memiliki saran yang dapat
disampaikan terkait dengan skripsi ini yaitu sebagai berikut:
1. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan masyarakat dapat mengetahui
dengan lebih baik mengenai surat edaran atau aturan yang berlaku di KUA
selama masa pandemi dengan mematuhi aturan tersebut dan yang terpenting
tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat agar masyarakat dapat
terhindar dan membantu pemerintah dalam menghadapi situasi dimasa
pandemi ini.
2. KUA Kecamatan Tanete Riattang dan KUA Kecamatan Cina diharapkan bisa
senantiasa menjalankan perannya dengan baik termasuk mengenalkan atau
menyampaikan aturan yang berlaku selama masa pandemi agar masyarakat
dapat memahami dan mematuhi aturan yang berlaku sehingga dapat berjalan
lebih baik dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan untuk menghindari
atau terlindung dari bahaya virus Covid-19.

SSYA20210058

58/2021

Perpustakaan Pusat

Tersedia