Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Explicit Intruction terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran Fikih di MAN 2 Bone
Jumasriana/02.17.1095 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Explicit Intruction terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran Fikih
di MAN 2 Bone. Pokok permasalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana
penerapan model pembelajaran Explicit Intruction dalam pembelajaran fikih kelas XI
di MAN 2 Bone? 2) Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran Explicit
Intruction terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fikih kelas XI di MAN 2
Bone? 3) Bagaimana hasil belajar siswa kelas XI di MAN 2 Bone dalam mata
pelajaran fikih?
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
eksperimen menggunakan desain none quivalent kontrol group design. Populasi
dalam penelitian ini yaitu siswa yang mengikuti penerapan model pembelajaran
Explicit Intruction dan menjadi sampel yaitu 20 siswa. Instrumen penelitian
menggunakan angket, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik analisis statistik deskriptif.
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif,
penerapan model pembelajaran Explicit Intruction di MAN 2 Bone mempunyai nilai
rata-rata 60 berada pada kategori baik dan hasil belajar fikih sebelum menerapkan
model pembelajaran Explicit Intruction mempunyai nilai rata-rata 55 pada kategori
baik setelah menerapkan model pembelajaran Explicit Intruction mempunyai nilai
rata-rata 65 berada pada kategori baik. Sedangkan hasil analisis signifikansi uji t
diperoleh di peroleh thitung = 4,262 sedangkan ttabel = 1,724. pada taraf signifikan 5%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ada beberapa implikasi yang berkaitan
dengan kegiatan penerapan model pembelajaran Explicit Intruction yaitu adanya
pengaruh penerapan model pembelajaran Explicit Intruction terhada hasil belajar
fikih. Diharapkan kepada guru fikih di MAN 2 Bone, agar selalu menerapkan model
pembelajaran Explicit Intruction dalam pelajaran fikih yang sesuai dengan materi
yang diberikannya. Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran Explicit
Intruction diharapkan untuk lebih mempersiapkan perangkat pembelajaran, alat dan
media dengan baik. Penerapan model pembelajaran Explicit Intruction dapat
meningkatkan hasil belajar pada pelajaran fikih.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif tersebut, dengan memperhatikan 20
siswa yang mengikuti penerapan model pembelajaran explicit intruction
sebagai responden,2 atau 10% responden yang berada dalam kategori kurang
baik, 1 atau 5% responden yang berada dalam kategori cukup baik, 12 atau
60% responden yang berada dalam kategori baik, dan 5 atau 25% responden
yang berada dalam kategori sangat baik. Hal tersebut menggambarkan bahwa
penerapan model pembelajaran explicit intruction berada dalam kategori
cukup baik yaitu 60%.
2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, dengan memperhatikan 20 siswa, dapat
dipahami bahwa hasil belajar peserta didik sebelum penerapan model
pembelajaran explicit intruction sudah baik . 1 atau 5% responden berada
dalam kategori kurang baik, 0 atau 0,00% responden dalam kategori cukup
baik, 11 atau 55% responden dalam kategori baik dan 8 atau 40% responden
dalam kategori sangat baik. Jadi hasil belajar fikih sebelum diterapkan model
pembelajaran explicit intruction masih perlu untuk ditingkatkan lagi.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif, sil belajar didik setelah penerapan
metode model pembelajaran explicit instruction sudah sangat baik ( aktif).
Tidak ada responden berada dalam kategori kurang baik, 2 atau 10%
responden dalam kategori cukup baik, 13 atau 65% responden dalam kategori
baik dan 5 atau 25% responden dalam kategori sangat baik. Jadi hasil belajar
fikih sesudah diterapkan model pembelajaran explicit instruction sudah ada
peningkatan.
3. Berdasarkan perhitungan di atas, di peroleh thitung = 4,262 sedangkan ttabel =
1,724. Maka dapat disimpulkan bahwa thitung> ttabel, maka artinya H1 diterima
dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa lebih baik
setelah menerapkan model pembelejaran explicit intruction. Oleh karena
itu,ada pengaruh model pembelajaran explicit intruction dalam meningkatkan
hasil belajar fikih.
B. Implikasi
Setelah peneliti menguraikan simpulan, selanjutnya peneliti akan
menguraikan implikasi penelitian yang berisi saran-saran. Adapun saran-saran yang
peneliti maksud adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada para guru khususnya guru fikih, agar mampu
meningkatkan peranannya dalam penerapan model pembelajaran explicit
instruction . Supaya siswa atau peserta didik lebih meningkatkan hasil
belajarya terhadap pelajaran Fikih.
2. Diharapkan kepada guru Fikih kelas XI di MAN 2 Bone, agar selalu
menerapkan model pembelajaran explicit instruction dalam pembelajaran
fikih yang sesuai dengan materi yang diberikannya, sehingga mampu
meningkatkan hasil belajar.
Explicit Intruction terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran Fikih
di MAN 2 Bone. Pokok permasalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana
penerapan model pembelajaran Explicit Intruction dalam pembelajaran fikih kelas XI
di MAN 2 Bone? 2) Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran Explicit
Intruction terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fikih kelas XI di MAN 2
Bone? 3) Bagaimana hasil belajar siswa kelas XI di MAN 2 Bone dalam mata
pelajaran fikih?
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
eksperimen menggunakan desain none quivalent kontrol group design. Populasi
dalam penelitian ini yaitu siswa yang mengikuti penerapan model pembelajaran
Explicit Intruction dan menjadi sampel yaitu 20 siswa. Instrumen penelitian
menggunakan angket, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik analisis statistik deskriptif.
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif,
penerapan model pembelajaran Explicit Intruction di MAN 2 Bone mempunyai nilai
rata-rata 60 berada pada kategori baik dan hasil belajar fikih sebelum menerapkan
model pembelajaran Explicit Intruction mempunyai nilai rata-rata 55 pada kategori
baik setelah menerapkan model pembelajaran Explicit Intruction mempunyai nilai
rata-rata 65 berada pada kategori baik. Sedangkan hasil analisis signifikansi uji t
diperoleh di peroleh thitung = 4,262 sedangkan ttabel = 1,724. pada taraf signifikan 5%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ada beberapa implikasi yang berkaitan
dengan kegiatan penerapan model pembelajaran Explicit Intruction yaitu adanya
pengaruh penerapan model pembelajaran Explicit Intruction terhada hasil belajar
fikih. Diharapkan kepada guru fikih di MAN 2 Bone, agar selalu menerapkan model
pembelajaran Explicit Intruction dalam pelajaran fikih yang sesuai dengan materi
yang diberikannya. Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran Explicit
Intruction diharapkan untuk lebih mempersiapkan perangkat pembelajaran, alat dan
media dengan baik. Penerapan model pembelajaran Explicit Intruction dapat
meningkatkan hasil belajar pada pelajaran fikih.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif tersebut, dengan memperhatikan 20
siswa yang mengikuti penerapan model pembelajaran explicit intruction
sebagai responden,2 atau 10% responden yang berada dalam kategori kurang
baik, 1 atau 5% responden yang berada dalam kategori cukup baik, 12 atau
60% responden yang berada dalam kategori baik, dan 5 atau 25% responden
yang berada dalam kategori sangat baik. Hal tersebut menggambarkan bahwa
penerapan model pembelajaran explicit intruction berada dalam kategori
cukup baik yaitu 60%.
2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, dengan memperhatikan 20 siswa, dapat
dipahami bahwa hasil belajar peserta didik sebelum penerapan model
pembelajaran explicit intruction sudah baik . 1 atau 5% responden berada
dalam kategori kurang baik, 0 atau 0,00% responden dalam kategori cukup
baik, 11 atau 55% responden dalam kategori baik dan 8 atau 40% responden
dalam kategori sangat baik. Jadi hasil belajar fikih sebelum diterapkan model
pembelajaran explicit intruction masih perlu untuk ditingkatkan lagi.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif, sil belajar didik setelah penerapan
metode model pembelajaran explicit instruction sudah sangat baik ( aktif).
Tidak ada responden berada dalam kategori kurang baik, 2 atau 10%
responden dalam kategori cukup baik, 13 atau 65% responden dalam kategori
baik dan 5 atau 25% responden dalam kategori sangat baik. Jadi hasil belajar
fikih sesudah diterapkan model pembelajaran explicit instruction sudah ada
peningkatan.
3. Berdasarkan perhitungan di atas, di peroleh thitung = 4,262 sedangkan ttabel =
1,724. Maka dapat disimpulkan bahwa thitung> ttabel, maka artinya H1 diterima
dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa lebih baik
setelah menerapkan model pembelejaran explicit intruction. Oleh karena
itu,ada pengaruh model pembelajaran explicit intruction dalam meningkatkan
hasil belajar fikih.
B. Implikasi
Setelah peneliti menguraikan simpulan, selanjutnya peneliti akan
menguraikan implikasi penelitian yang berisi saran-saran. Adapun saran-saran yang
peneliti maksud adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada para guru khususnya guru fikih, agar mampu
meningkatkan peranannya dalam penerapan model pembelajaran explicit
instruction . Supaya siswa atau peserta didik lebih meningkatkan hasil
belajarya terhadap pelajaran Fikih.
2. Diharapkan kepada guru Fikih kelas XI di MAN 2 Bone, agar selalu
menerapkan model pembelajaran explicit instruction dalam pembelajaran
fikih yang sesuai dengan materi yang diberikannya, sehingga mampu
meningkatkan hasil belajar.
Ketersediaan
| STAR20210139 | 139/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
139/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
