Peran Guru Mengaji Dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Pada Santri TPQ Nurul Istiqomah Desa Patimpeng Kec. Patimpeng Kab. Bone
A.Kartia Murba/02.17.1073 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang “Peran Guru Mengaji dalam Meningkatkan
Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an pada Santri TPQ Nurul Istiqomah Desa
Patimpeng Kec. Patimpeng Kab. Bone.” Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini
yakni untuk mengetahui peran guru mengaji dalam meningkatkan kemampuan Baca
Tulis Al-Qur’an pada santri TPQ Nurul Istiqomah Desa Patimpeng Kec. Patimpeng
Kab. Bone dan kendala guru mengaji dalam meningkatkan kemampuan baca tulis al-
Qur’an santri TPQ Nurul Istiqomah Desa Patimpeng Kec. Patimpeng Kab. Bone.
Untuk memudahkan memecahkan masalah tersebut, penulis menggunakan metode
penelitian kualitatif melalui file research (riset lapangan) yang pengumpulan datanya
menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis
data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Peran Guru Mengaji Dalam
Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Pada Santri TPQ Nurul Istiqomah
Desa Patimpeng Kec. Patimpeng Kab. Bone telah dikelola dengan baik hal ini dapat
dilihat dari aspek-aspek peran guru mengaji sebagai berikut: 1) Mendidik artinya
meneruskan dan mengembangkan pengetahuan dalam hal membaca dan menulis al-
Qur’an. 2) Mengajar artinya tentu guru harus menguasai bahan ajar yang akan
disampaikan kepada santri. 3) Pengelola Kelas artinya mampu menciptakan suasana
dan lingkungan belajar yang kondusif dan efektif sehingga santri tidak merasa boan
dan bisa aktif dalam proses pembelajaran. 4) Pembimbing artinya membimbing santri
agar dapat meningkatkan pengetahuan dalam hal mempelajari cara membaca sesuai
dengan kaidah tajwid dan menulis. 5) Mediator artinya penengah dalam kegiatan
belajar santri, misalnya menengahi atau menjawab apa yang menjadi kesusahan
santri. 6) Evaluator artinya bentuk evaluasi yang dilakukan untuk mnegetahui sejauh
mana kemampuan santri. Kedua, Kendala Guru Mengaji Dalam Meningkatkan
Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Pada Santri TPQ Nurul Istiqomah Desa
Patimpeng Kec. Patimpeng Kab. Bone. Sebagai berikut: 1) Adanya kebiasaan lama
maksudnya yaitu da beberapa santri yang khatam dirumahnya kemudian mengulang
bacaannya di TPQ Nurul Istiqomah, sehingga ketika mengaji susah untuk
mengucapkan makhorijul huruf dengan baik dan benar karena masih terbawa pada
saat mengaji dirumahnya. 2) Kurangnya minat untuk menulis al-Qur’an dimana minat
merupakan adanya dorongan hati atau keinginan untuk melakukan sesuatu, sehingga
berpengaruh terhadap penigkatan kemampuan santri. 3) Lingkungan Sosial artinya
bentuk pergaulan yang kemudian memiliki peran atas peningkatan kemampuan santri.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Peran Guru Mengaji
dalam
Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an pada Santri TPQ Nurul Istiqomah
Desa Patimpeng Kec. Patimpeng Kab. Bone” maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Peran Guru Mengaji dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-
Qur’an pada Santri TPQ Nurul Istiqomah Desa Patimpeng Kec. Patimpeng
Kab. Bone telah dikelola dengan baik hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek
peran guru mengaji sebagai berikut: mendidik, mengajar, pengelola kelas,
pembimbing, mediator, evaluator.
2. Kendala Guru Mengaji dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-
Qur’an pada Santri TPQ Nurul Istiqomah Desa Patimpeng Kec. Patimpeng
Kab. Bone. Terdapat kendala yang dihadapi dalam meningkatkan
kemampuan baca tulis al-Qur’an sebagaimana yang didapatkan di lapangan.
Sebagai berikut; Adanya kebiasaan lama, kurangnya minat untuk menulis
al-Qur’an, lingkungan sosial.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi atau saran. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan
skripsi ini yaitu sebagai berikut:
1. Hendaknya guru atau tenaga pendidik lainnya melaksanakan tugas,
kewajiban dan perannya secara optimal dengan memperhatikan bagaimana
berkomunikasi yang baik dengan peserta didik sehingga apa yang nantinya
disampaikan dapat dipahami dengan dengan baik pula oleh peserta didik
agar mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Guru hendaknya memberikan contoh atau teladan yang baik kepada peserta
didik misalnya seorang guru tentu harus bisa membaca dan menulis al-
Qur’an. Minat santri akan rendah untuk belajar membaca dan menulis al-
Qur’an manakalah melihat gurunya tidak tau membaca dan menulis al-
Qur’an.
Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an pada Santri TPQ Nurul Istiqomah Desa
Patimpeng Kec. Patimpeng Kab. Bone.” Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini
yakni untuk mengetahui peran guru mengaji dalam meningkatkan kemampuan Baca
Tulis Al-Qur’an pada santri TPQ Nurul Istiqomah Desa Patimpeng Kec. Patimpeng
Kab. Bone dan kendala guru mengaji dalam meningkatkan kemampuan baca tulis al-
Qur’an santri TPQ Nurul Istiqomah Desa Patimpeng Kec. Patimpeng Kab. Bone.
Untuk memudahkan memecahkan masalah tersebut, penulis menggunakan metode
penelitian kualitatif melalui file research (riset lapangan) yang pengumpulan datanya
menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis
data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Peran Guru Mengaji Dalam
Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Pada Santri TPQ Nurul Istiqomah
Desa Patimpeng Kec. Patimpeng Kab. Bone telah dikelola dengan baik hal ini dapat
dilihat dari aspek-aspek peran guru mengaji sebagai berikut: 1) Mendidik artinya
meneruskan dan mengembangkan pengetahuan dalam hal membaca dan menulis al-
Qur’an. 2) Mengajar artinya tentu guru harus menguasai bahan ajar yang akan
disampaikan kepada santri. 3) Pengelola Kelas artinya mampu menciptakan suasana
dan lingkungan belajar yang kondusif dan efektif sehingga santri tidak merasa boan
dan bisa aktif dalam proses pembelajaran. 4) Pembimbing artinya membimbing santri
agar dapat meningkatkan pengetahuan dalam hal mempelajari cara membaca sesuai
dengan kaidah tajwid dan menulis. 5) Mediator artinya penengah dalam kegiatan
belajar santri, misalnya menengahi atau menjawab apa yang menjadi kesusahan
santri. 6) Evaluator artinya bentuk evaluasi yang dilakukan untuk mnegetahui sejauh
mana kemampuan santri. Kedua, Kendala Guru Mengaji Dalam Meningkatkan
Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Pada Santri TPQ Nurul Istiqomah Desa
Patimpeng Kec. Patimpeng Kab. Bone. Sebagai berikut: 1) Adanya kebiasaan lama
maksudnya yaitu da beberapa santri yang khatam dirumahnya kemudian mengulang
bacaannya di TPQ Nurul Istiqomah, sehingga ketika mengaji susah untuk
mengucapkan makhorijul huruf dengan baik dan benar karena masih terbawa pada
saat mengaji dirumahnya. 2) Kurangnya minat untuk menulis al-Qur’an dimana minat
merupakan adanya dorongan hati atau keinginan untuk melakukan sesuatu, sehingga
berpengaruh terhadap penigkatan kemampuan santri. 3) Lingkungan Sosial artinya
bentuk pergaulan yang kemudian memiliki peran atas peningkatan kemampuan santri.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Peran Guru Mengaji
dalam
Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an pada Santri TPQ Nurul Istiqomah
Desa Patimpeng Kec. Patimpeng Kab. Bone” maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Peran Guru Mengaji dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-
Qur’an pada Santri TPQ Nurul Istiqomah Desa Patimpeng Kec. Patimpeng
Kab. Bone telah dikelola dengan baik hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek
peran guru mengaji sebagai berikut: mendidik, mengajar, pengelola kelas,
pembimbing, mediator, evaluator.
2. Kendala Guru Mengaji dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-
Qur’an pada Santri TPQ Nurul Istiqomah Desa Patimpeng Kec. Patimpeng
Kab. Bone. Terdapat kendala yang dihadapi dalam meningkatkan
kemampuan baca tulis al-Qur’an sebagaimana yang didapatkan di lapangan.
Sebagai berikut; Adanya kebiasaan lama, kurangnya minat untuk menulis
al-Qur’an, lingkungan sosial.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi atau saran. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan
skripsi ini yaitu sebagai berikut:
1. Hendaknya guru atau tenaga pendidik lainnya melaksanakan tugas,
kewajiban dan perannya secara optimal dengan memperhatikan bagaimana
berkomunikasi yang baik dengan peserta didik sehingga apa yang nantinya
disampaikan dapat dipahami dengan dengan baik pula oleh peserta didik
agar mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Guru hendaknya memberikan contoh atau teladan yang baik kepada peserta
didik misalnya seorang guru tentu harus bisa membaca dan menulis al-
Qur’an. Minat santri akan rendah untuk belajar membaca dan menulis al-
Qur’an manakalah melihat gurunya tidak tau membaca dan menulis al-
Qur’an.
Ketersediaan
| STAR20210177 | 177/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
177/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
