Implementasi Strategi Pengembangan Mutu Pembelajaran pada Masa Pandemi di SMP Negeri 2 Sibulue
Sri Ulandari/02.17.3125 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang „„Implementasi Strategi Pengembangan Mutu
Pembelajaran pada Masa Pandemi di SMP Negeri 2 Sibulue”. Hal yang dikaji
dalam skripsi ini yakni bagaimana strategi pengembangan mutu pembelajaran
yang dilakukan oleh guru pada masa pandemi di Smp Negeri 2 Sibulue,
bagaimana faktor pendukung dan penghambat pengembangan mutu pembelajaran
pada masa pandemi di SMP Negeri 2 Sibulue.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, digunakan jenis penelitian
kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Melakukan pendekatan manajemen dan pendekatan sosiologis. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan
tiga tahap yaitu tahap redukasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama, a). Strategi pengorganisasian
pembelajaran dengan menata bahan ajar yang diberikan selama satu semester,
guru di SMP Negeri 2 Sibulue melakukan perencanaan pembelajaran meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan silabus. Kemudian guru
menentukan sub tema pembelajaran yang akan diajarkan. Memberikan pokok
materi, agar siswa lebih paham tentang alur pelajaran. Membuat rangkuman
materi, membantu para siswa untuk mengingat kembali pokok materi. b) Strategi
penyampaian pembelajaran, menggunakan metode yaitu guru melakukan tanya
jawab, dan penugasan video. Dalam pembelajaran menggunakan aplikasi
WhatsApp. c). Strategi pengelolaan pembelajaran, dengan memberikan motivasi,
berupa kata-kata pembuka. Menjelaskan tujuan pembelajaran, agar siswa
memahami tujuan yang akan diajarkan. Meningkatkan kompetensi prasyarat,
membantu siswa mengingat kembali materi yang sudah diajarkan. Memberikan
stimulus, berupa rekaman suara, video dan gambar . Memberikan umpan balik,
dengan memberi kesempatan kepada siswa mengeluarkan pendapat mereka.
Kedua, Faktor pendukung dalam menunjang proses pembelajaran pada masa
pandemi di SMP Negeri 2 Sibulue, sebagian besar orang tua membantu guru
dalam proses pembelajaran dalam hal mengawasi dan mengontrol anak dirumah,
dan sebagian besar siswa sudah memiliki fasilitas berupa Handpone untuk
keperluan belajar daring. Siswa dapat mengulang materi setiap saat. Faktor
penghambat adanya keterbatasan jaringan, mengumpulkan tugas tidak tepat
waktu. Tidak keseluruhan siswa memahami apa yang disampikan dalam proses
pembelajaran, dan guru sulit memantau perkembangan belajar siswa serta
kurangya interaksi antara guru dan siswa.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Strategi pengembangan mutu pembelajaran pada masa pandemi di SMP Negeri
2 Sibulue meliputi. a) Srategi pengorganisasian pembelajaran yang terdiri lima
point yaitu, menata bahan ajar yang akan diberikan selama satu semester,
penataan bahan ajar yang akan diberikan setiap kali pertemuan, pemberian
pokok-pokok materi kepada siswa yang akan diajarkan, membuat rangkuman
materi yang diajarkan setiap kali pertemuan dan menetepkan materi yang akan
dibahas bersama. Berdasarkan hasil wawancara didukung hasil observasi dapat
disimpulkan 91,67% guru di SMP Negeri 2 Sibulue, telah melaksanakan stategi
pengorganisasian pembelajaran. b) Srategi penyampaian pembelajaran terdiri
tiga point yaitu, menggunakan berbagai metode dalam penyampaian
pembelajaran, menggunakan berbagai media dalam pembelajaran,
menggunakan berbagai tehnik dalam pembelajaran. Dari hasil wawancara
dapat disimpulkan bahwa 75% guru menggunakan strategi penyampaian
pembelajaran didukung hasil observasi bahwa dari 12 guru yang diamati hanya
9 guru melaksanakan stategi penyampaian pembelajaran dengan baik. c)
strategi pengelolaan pembelajaran meliputi enam point yaitu, memberikan
motivasi atau menarik perhatian, menjelaskan tujuan pembelajaran pada
peserta didik, mengingatkan kompetensi prasyarat, memberikan stimulus,
memberikan umpan balik, dan menilai penampilan siswa. Dari hasil
wawancara dan hasil observasi dari keseluruhan guru yang diamati dapat
disimpulkan bahwa penggunaan strategi pengelolaaan pembelajaran di SMP
Negeri 2 Sibulue 83,33% telah melaksanakan startegi pengelolaan
pembelajaran dalam pengembangan mutu pembelajaran pada masa pandemi.
2. Faktor pendukung dan penghambat pengembangan mutu pembelajaran pada
masa pandemi di Smp Negeri 2 Sibulue. Faktor pendukung dalam menunjang
proses pembelajaran pada masa pandemi, sebagian besar orang tua membantu
guru dalam proses pembelajaran dalam hal mengawasi dan mengontrol anak
dirumah, dan sebagian besar siswa sudah memiliki fasilitas berupa Handphone
untuk keperluan belajar daring. Faktor penghambat adanya keterbatasan
jaringan yang dapat menghambat proses belajar mengajar daring, tidak
keseluruhan siswa memahami apa yang disampikan dalam proses
pembelajaran, guru sulit memantau perkembangan belajar siswa dan kurangya
interaksi antara guru dan siswa.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian tentang Implementasi Strategi
Pengembangan Mutu Pembelajaran Pada Masa Pandemi di SMP Negeri 2
Sibulue, maka saran yang akan penulis sampaikan, yaitu sebagai berikut:
a. Tenaga pendidik SMP Negeri 2 Sibulue diharapkan mampu meningkatkan
lagi strategi dalam pengembangan mutu pembelajaran pada masa pandemi,
agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.
b. Diharapkan dapat meningkatkan lagi fasilitas yang menunjang proses
pembelajaran daring.
c. Diharapkan para guru untuk saling kerja sama dalam meningkatkan
pengembangan mutu pembelajaran pada masa pandemi.
d. Diharapkan menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua siswa.
Pembelajaran pada Masa Pandemi di SMP Negeri 2 Sibulue”. Hal yang dikaji
dalam skripsi ini yakni bagaimana strategi pengembangan mutu pembelajaran
yang dilakukan oleh guru pada masa pandemi di Smp Negeri 2 Sibulue,
bagaimana faktor pendukung dan penghambat pengembangan mutu pembelajaran
pada masa pandemi di SMP Negeri 2 Sibulue.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, digunakan jenis penelitian
kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Melakukan pendekatan manajemen dan pendekatan sosiologis. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan
tiga tahap yaitu tahap redukasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama, a). Strategi pengorganisasian
pembelajaran dengan menata bahan ajar yang diberikan selama satu semester,
guru di SMP Negeri 2 Sibulue melakukan perencanaan pembelajaran meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan silabus. Kemudian guru
menentukan sub tema pembelajaran yang akan diajarkan. Memberikan pokok
materi, agar siswa lebih paham tentang alur pelajaran. Membuat rangkuman
materi, membantu para siswa untuk mengingat kembali pokok materi. b) Strategi
penyampaian pembelajaran, menggunakan metode yaitu guru melakukan tanya
jawab, dan penugasan video. Dalam pembelajaran menggunakan aplikasi
WhatsApp. c). Strategi pengelolaan pembelajaran, dengan memberikan motivasi,
berupa kata-kata pembuka. Menjelaskan tujuan pembelajaran, agar siswa
memahami tujuan yang akan diajarkan. Meningkatkan kompetensi prasyarat,
membantu siswa mengingat kembali materi yang sudah diajarkan. Memberikan
stimulus, berupa rekaman suara, video dan gambar . Memberikan umpan balik,
dengan memberi kesempatan kepada siswa mengeluarkan pendapat mereka.
Kedua, Faktor pendukung dalam menunjang proses pembelajaran pada masa
pandemi di SMP Negeri 2 Sibulue, sebagian besar orang tua membantu guru
dalam proses pembelajaran dalam hal mengawasi dan mengontrol anak dirumah,
dan sebagian besar siswa sudah memiliki fasilitas berupa Handpone untuk
keperluan belajar daring. Siswa dapat mengulang materi setiap saat. Faktor
penghambat adanya keterbatasan jaringan, mengumpulkan tugas tidak tepat
waktu. Tidak keseluruhan siswa memahami apa yang disampikan dalam proses
pembelajaran, dan guru sulit memantau perkembangan belajar siswa serta
kurangya interaksi antara guru dan siswa.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Strategi pengembangan mutu pembelajaran pada masa pandemi di SMP Negeri
2 Sibulue meliputi. a) Srategi pengorganisasian pembelajaran yang terdiri lima
point yaitu, menata bahan ajar yang akan diberikan selama satu semester,
penataan bahan ajar yang akan diberikan setiap kali pertemuan, pemberian
pokok-pokok materi kepada siswa yang akan diajarkan, membuat rangkuman
materi yang diajarkan setiap kali pertemuan dan menetepkan materi yang akan
dibahas bersama. Berdasarkan hasil wawancara didukung hasil observasi dapat
disimpulkan 91,67% guru di SMP Negeri 2 Sibulue, telah melaksanakan stategi
pengorganisasian pembelajaran. b) Srategi penyampaian pembelajaran terdiri
tiga point yaitu, menggunakan berbagai metode dalam penyampaian
pembelajaran, menggunakan berbagai media dalam pembelajaran,
menggunakan berbagai tehnik dalam pembelajaran. Dari hasil wawancara
dapat disimpulkan bahwa 75% guru menggunakan strategi penyampaian
pembelajaran didukung hasil observasi bahwa dari 12 guru yang diamati hanya
9 guru melaksanakan stategi penyampaian pembelajaran dengan baik. c)
strategi pengelolaan pembelajaran meliputi enam point yaitu, memberikan
motivasi atau menarik perhatian, menjelaskan tujuan pembelajaran pada
peserta didik, mengingatkan kompetensi prasyarat, memberikan stimulus,
memberikan umpan balik, dan menilai penampilan siswa. Dari hasil
wawancara dan hasil observasi dari keseluruhan guru yang diamati dapat
disimpulkan bahwa penggunaan strategi pengelolaaan pembelajaran di SMP
Negeri 2 Sibulue 83,33% telah melaksanakan startegi pengelolaan
pembelajaran dalam pengembangan mutu pembelajaran pada masa pandemi.
2. Faktor pendukung dan penghambat pengembangan mutu pembelajaran pada
masa pandemi di Smp Negeri 2 Sibulue. Faktor pendukung dalam menunjang
proses pembelajaran pada masa pandemi, sebagian besar orang tua membantu
guru dalam proses pembelajaran dalam hal mengawasi dan mengontrol anak
dirumah, dan sebagian besar siswa sudah memiliki fasilitas berupa Handphone
untuk keperluan belajar daring. Faktor penghambat adanya keterbatasan
jaringan yang dapat menghambat proses belajar mengajar daring, tidak
keseluruhan siswa memahami apa yang disampikan dalam proses
pembelajaran, guru sulit memantau perkembangan belajar siswa dan kurangya
interaksi antara guru dan siswa.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian tentang Implementasi Strategi
Pengembangan Mutu Pembelajaran Pada Masa Pandemi di SMP Negeri 2
Sibulue, maka saran yang akan penulis sampaikan, yaitu sebagai berikut:
a. Tenaga pendidik SMP Negeri 2 Sibulue diharapkan mampu meningkatkan
lagi strategi dalam pengembangan mutu pembelajaran pada masa pandemi,
agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.
b. Diharapkan dapat meningkatkan lagi fasilitas yang menunjang proses
pembelajaran daring.
c. Diharapkan para guru untuk saling kerja sama dalam meningkatkan
pengembangan mutu pembelajaran pada masa pandemi.
d. Diharapkan menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua siswa.
Ketersediaan
| STAR20220338 | 338/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
338/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
