Implementasi Prinsip Manajemen Kesiswaan Dalam Mengembangkan Potensi Belajar Siswa Di SMA Negeri 12 Bone
Sulfiana/02.17.3012 - Personal Name
kripsi ini membahas tentang Implementasi Prinsip Manajemen
Kesiswaan DalamMengembangkan Potensi Belajar SiswaDi SMA Negeri 12
Bone.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Manajemen
Kesiswaan dalamPengembanganPotensi Belajar Siswa.
Metode digunakan penelitifield research (penelitian lapangan) dengan
melakukan observasi, wawancara, dokumentasi. Data yang di perolehdiolah
dengan menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikanpenelitian tentang
Implementasi Prinsip Manajemen Kesiswaan DalamMengembangkan Potensi
Belajar SiswaDi SMA Negeri 12 Bone
kec. Sibulue
Kab.Bone.
Dalam
menganalisis data,penulis menggunakan reduksi data, display data, conclusion
drawing/verification (penarikan kesimpulan).
Hasil penelitian menunjukkan pertama, a). Siswa dijadikan sebagai
subyek, bukan obyek.dengan sistem pengajaran modern yang menempatkan siswa
sebagai pihak yang aktif dalam membentuk pengetahuannya sendiri. Kedua, b).
Keadaan dan kondisi siswa yang beragam
bahwa di SMAN 12 BONE Kec.
Sibulue apabila dalam melaksanakan proses pembelajaran ada siswa yang
bermasalah dengan pembelajarannya, maka siswa tersebut akan diberi nasehat
dengan lembut agar dia tidak merasa disalahkan. Ketiga,c). di SMAN 12 BONE
Kec. Sibulue memiliki banyak cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa,
dengan mengadakan evaluasi secara berkala untuk mengetahui sejauh mana
peningkatan belajar siswa. Keempat, d). kemampuan ranah kognitif meliputi
mengaplikasikan, menganalisis, dan menilai pengalaman belajar yang relevan.
pada ranah afektif, kompetensi yang ingin dicapai, antara lain meliputi tingkatan
pemberian respons (responding), apresiasi (appreciating), penilaian (valuting).
Sedangkan ranah psikomotorik, kompetensi yang dicapai meliputi tingkatan
gerakan awal, semi rutin, gerakan rutin untuk mencapai kompetensi tersebut,
pengalaman belajar yang perlu dilakukan.Potensi belajar siswa di SMAN 12
BONE Kec. Sibulue, Pertama, untuk mengatasi siswa yang memiliki kondisi
kesehatan yang lemah bisa dilakukan dengan cara memberikan siswa tersebut
perhatian khusus, mengajak untuk berpartisipasi dan membentuk kelompok
belajar dengan siswa yang lain. Kedua, Potensi Psikologis di SMAN 12 BONE
Kec. Sibulue digunakan metode dalam meningkatkan mental dan kemampuan
intelektual siswa dengan belajar yang fleksibel dan terus menerus dengan
menambah wawasan baru.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti di SMAN 12 BONE Kec. Sibulue
Kab.Bone, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Implementasi Prinsip Manajemen Kesiswaan di SMAN 12 BONE Kec.
Sibulue Pertama, Siswa dijadikan sebagai subyek, bukan obyek. Karena
siswa yang mempunyai peran penting dalam tercapainya sebuah proses
belajar mengajar yang efektif dan efisien.. Kedua, Keadaan dan kondisi
siswa yang beragam bahwa di SMAN 12 BONE Kec. Sibulue apabila
dalam melaksanakan proses pembelajaran ada siswa yang bermasalah
dengan pembelajarannya, maka siswa tersebut akan diberi nasehat dengan
lembut agar dia tidak merasa disalahkan. Ketiga, di SMAN 12 BONE Kec.
Sibulue memiliki banyak cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa,
contohnya menjadikan siswa sebagai peserta aktif (subyek), memanfaatkan
media yang ada dengan baik, dan mengadakan evaluasi secara berkala.
Keempat, untuk mengembangkan potensi siswa di SMAN 12 BONE itu
siswa khususnya, kemampuan ranah kognitif meliputi menghafal,
memahami, mengaplikasikan, menganalisis, dan menilai pengalaman
belajar yang relevan. pada ranah afektif, kompetensi yang ingin dicapai,
antara lain meliputi tingkatan pemberian respons (responding), apresiasi
(appreciating), penilaian (valuting), dan internalisasi (internalization).
Sedangkan ranah psikomotorik, kompetensi yang dicapai meliputi
tingkatan gerakan awal, semi rutin, gerakan rutin untuk mencapai
kompetensi tersebut.
2. Potensi belajar siswa di SMAN 12 BONE Kec. Sibulue Pertama, untuk
mengatasi siswa yang memiliki kondisi kesehatan yang lemah bisa
dilakukan dengan cara memberikan siswa tersebut perhatian khusus,
mengajak untuk berpartisipasi dan membentuk kelompok belajar de
siswa yang lain. Kedua, Potensi Psikologis di SMAN 12 BONE Kec.
Sibulue digunakan metode dalam meningkatkan mental dan kemampuan
intelektual siswa dengan belajar yang fleksibel dan terus menerus dengan
menambah wawasan baru, memperluas wawasan dapat membuka dunia
baru bagi siswa sehingga mudah untuk mempelajari banyak hal.
3. Implementasi Prinsip Manajemen Kesiswaan dalam mengembangkan
Potensi Belajar Siswa di SMA Negeri 12 Bone dapat mengembangkan
potensi belajar siswa yang meliputi ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik yaitu dengan cara peserta didik diberikan kebebasan
mengekspresikan apa yang diinginkannya, peserta didik dibiasakan untuk
belajar mandiri dalam mengembangkan potensi dirinya, namun tetap
dengan pengawasan orang tua dan guru sebagai fasilitator dan mediator.
B. Saran
Setelah penulis menguraikan simpulan di atas, maka peneliti akan diuraikan
saran-saran. Adapun saran-saran yang penulis maksudyaitu sebagai berikut:
1.
Diharapkan kepada kepala sekolah, tenaga pendidik dan kependidikan
mampu berkerja sama dalam mengembangkan
Potensi belajar siswa
dengan menerapkan Prinsip-Prinsip Manajemen Kesiswaan.
2. Diharapkan kepala sekolah, tenaga pendidik dan kependidikan bisa
memberikan contoh-contoh yang positif kepada siswa untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kesiswaan DalamMengembangkan Potensi Belajar SiswaDi SMA Negeri 12
Bone.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Manajemen
Kesiswaan dalamPengembanganPotensi Belajar Siswa.
Metode digunakan penelitifield research (penelitian lapangan) dengan
melakukan observasi, wawancara, dokumentasi. Data yang di perolehdiolah
dengan menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikanpenelitian tentang
Implementasi Prinsip Manajemen Kesiswaan DalamMengembangkan Potensi
Belajar SiswaDi SMA Negeri 12 Bone
kec. Sibulue
Kab.Bone.
Dalam
menganalisis data,penulis menggunakan reduksi data, display data, conclusion
drawing/verification (penarikan kesimpulan).
Hasil penelitian menunjukkan pertama, a). Siswa dijadikan sebagai
subyek, bukan obyek.dengan sistem pengajaran modern yang menempatkan siswa
sebagai pihak yang aktif dalam membentuk pengetahuannya sendiri. Kedua, b).
Keadaan dan kondisi siswa yang beragam
bahwa di SMAN 12 BONE Kec.
Sibulue apabila dalam melaksanakan proses pembelajaran ada siswa yang
bermasalah dengan pembelajarannya, maka siswa tersebut akan diberi nasehat
dengan lembut agar dia tidak merasa disalahkan. Ketiga,c). di SMAN 12 BONE
Kec. Sibulue memiliki banyak cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa,
dengan mengadakan evaluasi secara berkala untuk mengetahui sejauh mana
peningkatan belajar siswa. Keempat, d). kemampuan ranah kognitif meliputi
mengaplikasikan, menganalisis, dan menilai pengalaman belajar yang relevan.
pada ranah afektif, kompetensi yang ingin dicapai, antara lain meliputi tingkatan
pemberian respons (responding), apresiasi (appreciating), penilaian (valuting).
Sedangkan ranah psikomotorik, kompetensi yang dicapai meliputi tingkatan
gerakan awal, semi rutin, gerakan rutin untuk mencapai kompetensi tersebut,
pengalaman belajar yang perlu dilakukan.Potensi belajar siswa di SMAN 12
BONE Kec. Sibulue, Pertama, untuk mengatasi siswa yang memiliki kondisi
kesehatan yang lemah bisa dilakukan dengan cara memberikan siswa tersebut
perhatian khusus, mengajak untuk berpartisipasi dan membentuk kelompok
belajar dengan siswa yang lain. Kedua, Potensi Psikologis di SMAN 12 BONE
Kec. Sibulue digunakan metode dalam meningkatkan mental dan kemampuan
intelektual siswa dengan belajar yang fleksibel dan terus menerus dengan
menambah wawasan baru.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti di SMAN 12 BONE Kec. Sibulue
Kab.Bone, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Implementasi Prinsip Manajemen Kesiswaan di SMAN 12 BONE Kec.
Sibulue Pertama, Siswa dijadikan sebagai subyek, bukan obyek. Karena
siswa yang mempunyai peran penting dalam tercapainya sebuah proses
belajar mengajar yang efektif dan efisien.. Kedua, Keadaan dan kondisi
siswa yang beragam bahwa di SMAN 12 BONE Kec. Sibulue apabila
dalam melaksanakan proses pembelajaran ada siswa yang bermasalah
dengan pembelajarannya, maka siswa tersebut akan diberi nasehat dengan
lembut agar dia tidak merasa disalahkan. Ketiga, di SMAN 12 BONE Kec.
Sibulue memiliki banyak cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa,
contohnya menjadikan siswa sebagai peserta aktif (subyek), memanfaatkan
media yang ada dengan baik, dan mengadakan evaluasi secara berkala.
Keempat, untuk mengembangkan potensi siswa di SMAN 12 BONE itu
siswa khususnya, kemampuan ranah kognitif meliputi menghafal,
memahami, mengaplikasikan, menganalisis, dan menilai pengalaman
belajar yang relevan. pada ranah afektif, kompetensi yang ingin dicapai,
antara lain meliputi tingkatan pemberian respons (responding), apresiasi
(appreciating), penilaian (valuting), dan internalisasi (internalization).
Sedangkan ranah psikomotorik, kompetensi yang dicapai meliputi
tingkatan gerakan awal, semi rutin, gerakan rutin untuk mencapai
kompetensi tersebut.
2. Potensi belajar siswa di SMAN 12 BONE Kec. Sibulue Pertama, untuk
mengatasi siswa yang memiliki kondisi kesehatan yang lemah bisa
dilakukan dengan cara memberikan siswa tersebut perhatian khusus,
mengajak untuk berpartisipasi dan membentuk kelompok belajar de
siswa yang lain. Kedua, Potensi Psikologis di SMAN 12 BONE Kec.
Sibulue digunakan metode dalam meningkatkan mental dan kemampuan
intelektual siswa dengan belajar yang fleksibel dan terus menerus dengan
menambah wawasan baru, memperluas wawasan dapat membuka dunia
baru bagi siswa sehingga mudah untuk mempelajari banyak hal.
3. Implementasi Prinsip Manajemen Kesiswaan dalam mengembangkan
Potensi Belajar Siswa di SMA Negeri 12 Bone dapat mengembangkan
potensi belajar siswa yang meliputi ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik yaitu dengan cara peserta didik diberikan kebebasan
mengekspresikan apa yang diinginkannya, peserta didik dibiasakan untuk
belajar mandiri dalam mengembangkan potensi dirinya, namun tetap
dengan pengawasan orang tua dan guru sebagai fasilitator dan mediator.
B. Saran
Setelah penulis menguraikan simpulan di atas, maka peneliti akan diuraikan
saran-saran. Adapun saran-saran yang penulis maksudyaitu sebagai berikut:
1.
Diharapkan kepada kepala sekolah, tenaga pendidik dan kependidikan
mampu berkerja sama dalam mengembangkan
Potensi belajar siswa
dengan menerapkan Prinsip-Prinsip Manajemen Kesiswaan.
2. Diharapkan kepala sekolah, tenaga pendidik dan kependidikan bisa
memberikan contoh-contoh yang positif kepada siswa untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Ketersediaan
| STAR20210088 | 88/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
88/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
