Skripsi ini membahas masalah urgensi pendidikan Islam, fungsi pendidikan Islam bagi
kehidupan manusia serta pola pendidikana Islam dalam pembinaan kesadaran menuntut ilmu yang
difokuskan pada masyarakat Desa Pattimpa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan
Islam telah dipahami masyarakat serta implementasinya dalam melaksanakan kehidupan sosialnya.
Disamping itu, juga untuk mengetahui upaya-upaya peningkatan kesadaran menuntut ilmu serta
kendala-kendala yang terjadai di masyarakat sehingga pendidikan islam tidak hanya dipandang
sebgai mata pelajaran formal saja yang etrdapat di lembaga pendidikan. Untuk memperoleh data
tentang masalah yang terkait ini, dilakukan dengan cara wawancara kepada masyarakat, peserta
didik begitu juga dengan pendidik yang ada dilingkungan terkait dan juga dilakukan dengan cara
observasi langsung untuk melihat fakta riil yang ada dalam masyarakat sebagai objek pendidikan
islam itu sendiri.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode library research dan field
research dengan menggunakan instrumen observasi, dokumentasi dan interview (wawancara).
Dalam menganalisa data yang sudah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan induktif.
Metode induktif adalah metode analisis yang berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa
konkrit lalu ditarik generalisasi yang mempunyai sifat umum.
Dengan demikian, hal yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kesadaran dalam
memahami ilmu dan integrasinya dalam kehidupan di lingkungan masyarakat. Masyarakat Desa
Pattimpa dalam kesehariannya diharapkan sesuai dengan hakikat ilmu yang sebenarnya yang
tertuang dalam pendidikan Agama Islam karena dipengaruhi oleh faktor kesadaran. Dengan adanya
pendidikan agama Islam peserta didik dan masyarakat lebih mengerti tentang segala hal yang
berkaitan dengan Ilmu itu sendiri baik ilmu agama begitu juga dengan posisi ilmu umum.
Pembinaan kesadaran menuntut ilmu pada masyarakat Desa Pattimpa, yaitu Pertama,
memberikan pemahama tentang hakikat dan tujuan daripada ilmu itu sendiri agar output dari
lembaga pendidikan yang nantinya akan hidup ditengah-tengah masyarakat tetap dalam bingka
pengetahuan agama dan pengetahuan umum serta tidak melenceng daripada tujuan pendidikan
yang sebenarnya. Kedua ,memberikan pembinaan secara sistematis terarah dan berkesinambungan
agar hal yang telah mereka pahami mampu diaplikasikan dengan kesdarannya itu. Ketiga,
memberikan motivasi dan controling terhadap masyarakat melalui majeli-majelis
Faktor pendukung pembinaan kesadaran menuntut ilmu di desa pattimpa, yaitu adanya
tenaga pendidik yang profesional, peserta didik yang antusias dalam mengkaji ilmu, tempat ibadah
(masjid) yang banyak di lingkungan desa, keikhlasan para tenaga pendidik dalam membimbing
para peserta didik dan kesadaran para pendidik dan tokoh agama serta masyarakat yang kompeten
dibidangnya dalam memberikan diskusi-diskusi, kajian-kajian serta tablig/ceramah dalam waktuwaktu
tertentu.
Faktor penghambat pembinaan kesadaran menuntut ilmu pada masyarakat desa pattimpa,
yaitu terdapatnya keluarga yang kurang tepat memberikan gambaran pada anaknya dalam
menempuh pendidikan, kurangnya campur tangan lembaga pemerintahan dalam bersosialisasi
membantu pengembangan pendidikan, masih terdapatnya sifat nafsih-nafsih dan tidak saling
melengkapi diantara individu yang ada sebagian dari pada peserta didik tidak mendisiplinkan ilmu
yang ditekuninya.
A. Simpulan
Setelah penulis mengemukakan uraian secara terperinci dan
menyeluruh pada bab-bab sebelumnya tentang peranan pendidikan Islam
dalam pembinaan kesadaran menuntut ilmu pada masyarakat deasa Pattimpa
Kec. Ponre Kab. Bone melalui telaah pustaka, observasi dan wawancara,
maka adapu kesimpulan yang didapatkan oleh penulis diuraikan sebagai
berikut
1. Pendidikan Islam sangatlah berpengaruh dalam pembinaan
kesadaran menuntut ilmu. Bahkan pendidikan Islam pulalah yang
mengarahkan peserta didik menjadi paham akan hakekat menuntut
ilmu yang sebenarnya.
2. Pembinaan kesadaran menuntut ilmu pada dasarnya harus
melibatkan semua elemen baik dari peserta didi, pendidik,
orangtua, masyarakat bahkan sampai pemerintah harus terlibat
aktif dalam pendidikan.
3. pola pembinaan kesadaran menuntut ilmu tidak hanya terbatas
pada keluarga, sekolah serta masyarakat akan tetapi juga
meibatkan organisasi-organisasi yang ada di Desa Pattimpa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dlakukan, maka beberapa saran
peneliti terhadap berebagai lapisan elemen masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Kepada peserta didik hendaknya menempuh pendidikan dengan
baik dan bersungguh-sungguh agar sejatinya ilmu dapat tercapai
dengan baik
2. Kepada orangtua secara umum jangan pernah merasa bahwa
lembaga formallah (sekolah) yang akan membentuk karakter anak
menjadi pandai, cerdas, kreatif dan lainnya akan tetapi perlu
disadari bahwa pendidikan yang sesunggunhya berawal dari
lingkungan keluarga.
3. Kepada pendidik selayaknya memberikan pendidikan kepada
peseta didik tidak hanya sekedar meberikan pelajaran semata hanya
sebagai penggugur kewajiban mengajar dan penggugur tuntutan
kurikullum, melainkan sadar akan mencerdaskan lahir dan batin
peserta didik.
4. Kepada masyarakat sepenuhnya dan pemerintah untuk senantiasa
support dan saling mendukung untuk meningkatkan mutu dan
kualitas pendidikan bukan sekedar menciptakan kuantitas
pendidikan tanpa kualitas.
5. Secara umum disampaikan untuk turut aktif dalam meningkatkan
dan memahami pendidikan dan tujuan sebenarnya.

ST20160205

205/2016

Perpustakaan Pusat

Tersedia