Skripsi ini membahas tentang Implementasi Metode Sosiorama dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
SMP Negeri 1 Ulaweng. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yaitu penerapan
metode sosiodrama terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri
1 Ulaweng, motivasi belajar siswa sebelum diterapkan metode sosiodrama terhadap
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Ulaweng dan motivasi
belajar siswa setelah diterapkan metode sosiodrama pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam di SMP Negeri 1 Ulaweng.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, penulis mengumpulkan
data dengan metode observasi, dokumentasi, angket dan tes yaitu suatu metode yang
digunakan dengan jalan mendatangi lokasi penelitian dan mengadakan pengamatan
langsung terhadap objek yang diteliti. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian
kuantitatif dengan menggunakan pendekatan paedagogis dan psikologis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi metode sosiodrama dalam
meningkatkan motivasi belajara siswa pada pembelajaran pendidikan agama Islam di
SMP Negeri 1 Ulaweng dilakukan dengan baik oleh peneliti pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan diterapkannya langkah-langkah dalam metode
sosiodrama yaitu diawali tahap persiapan dan instruksi, tindakan dramatik dan diskusi
serta evaluasi bermain peran. Hasil analisis data dengan uji t pada data pre-test
dengan menerapkan metode konvensional
atau sebelum penerapan metode
sosiodrama dan data post-test setelah penerapan metode sosiodrama yaitu nilai thitung
26,64 dan t tabel 18,91, dapat dilihat bahwa nilai thitung lebih besar dibandingkan dengan
ttabel 26,64>18,91. Adapun hasil uji t pada data angket motivasi belajar siswa yaitu
thitung 22,11 dan ttabel 18,91, dapat dilihat bahwa thitung juga lebih besar dibandingkan
ttabel 22,11>18,91. Hasil uji t pada kedua data menghasilkan thitung lebih besar
dibandingkan ttabel, dengan taraf signifikansi 0,01 atau 1%. Jadi, dapat ditarik
simpulan bahwa hipotesis diterima dan penggunaan metode sosiodrama berpengaruh
pada peningkatan motivasi belajar siswa pada pembelajaran pendidikan agama Islam
kelas IX D.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan diperoleh dari analisis
data dan pengujian hipotesis yang telah peneliti uraikan dalam bab III mengenai
implementasi metode sosiodrama dalam meningkatkan motivasi belajara siswa pada
pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Ulaweng. Maka diperoleh
simpulan:
1. Penerapan metode sosiodrama pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
SMP Negeri 1 Ulaweng diawali tahap persiapan dan instruksi, tindakan
dramatik dan diskusi serta evaluasi bermain peran. Hasil dari observasi
sebelum penggunaan metode sosiodrama yang menunjukkan bahwa dari 15
daftar deskripsi kegiatan yang di observasi oleh peneliti hanya mendapatkan
36 poin dari jumlah total poin keseluruhan sebanyak 75 poin, setiap deskripsi
kegiatan ditetapkan 5 poin oleh peneliti. Ada beberapa hal yang mendapatkan
1 poin dalam observasi yang dilakukan peneliti. Hal tersebut menunjukkan
bahwa motivasi belajar siswa masih sangat kurang jika guru hanya
menggunakan metode konvensional saja. Sedangkan hasil observasi yang di
dapatkan oleh peneliti setelah menggunakan metode sosiodrama pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam meningkat dibandingkan sebelum
penggunaan metode sosiodrama. Hasil yang di dapat adalah 65 poin dari total
keseluruhan poin yaitu 75. Penerapan metode sosiodrama telah dilaksanakan
dengan baik, meskipun ada beberapa siswa yang masih canggung dalam
memainkan perannya, namun mereka mampu memahami materi pembelajaran
dengan menggunakan metode sosiodrama.
2. Hasil pre-test kemampuan siswa dari menerima materi hanya dengan metode
konvensional saja diperoleh nilai tertinggi 80 yang hanya diperoleh oleh 4
siswa saja (20%), yang memperoleh nilai 70 sebanyak 4 siswa (20%), yang
bahwa dalam penggunaan metode konvensional atau sebelum penggunaan
metode sosiodrama hasilnya motivasi belajar siswa pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam sangat rendah.
3. Hasil analisis data dengan uji t pada data pre-test dengan memperoleh nilai 65
sebanyak 1 siswa (5%), yang memperoleh nilai 60 sebanyak 7 siswa (35%),
sedangkan nilai terendah yaitu 50 yang diperoleh siswa sebanyak 4 siswa
(20%). Selain hasil pre-test peneliti juga mendapatkan hasil dari observasi
sebelum penggunaan metode sosiodrama yang menunjukkan bahwa dari 15
daftar deskripsi kegiatan yang di observasi oleh peneliti hanya mendapatkan
36 poin dari jumlah total poin keseluruhan sebanyak 75 poin, setiap deskripsi
kegiatan ditetapkan 5 poin oleh peneliti. Ada beberapa hal yang mendapatkan
1 poin dalam observasi yang dilakukan peneliti. Selain hasil pre-test dan hasil
observasi, peneliti juga menggunakan angket dalam mengumpulkan data.
Adapun hasil yang di dapat peneliti dari pembagian angket pada penggunaan
metode konvensional yaitu poin tertinggi yang di dapat siswa adalah 64 yang
hanya diperoleh 1 orang siswa saja, dan adapun nilai terendah adalah 40 yang
diperoleh 2 orang. Hasil tersebut menunjukkan menerapkan metode
konvensional atau sebelum penerapan metode sosiodrama dan data post-test
4. setelah penerapan metode sosiodrama yaitu nilai thitung 26,64 dan t tabel 18,91,
dapat dilihat bahwa nilai thitung lebih besar dibandingkan dengan ttabel
26,64>18,91. Adapun hasil uji t pada data angket motivasi belajar siswa yaitu
thitung 22,11 dan ttabel 18,91, dapat dilihat bahwa thitung juga lebih besar
dibandingkan ttabel 22,11>18,91. Hasil uji t pada kedua data menghasilkan
thitung lebih besar dibandingkan ttabel, dengan taraf signifikansi 0,01 atau 1%.
Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa hipotesis diterima dan penggunaan metode
sosiodrama berpengaruh pada peningkatan motivasi belajar siswa pada
pembelajaran pendidikan agama Islam kelas IX D.
B. Implikasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan setelah memperhatikan hasilnya,
menyarankan bahwa:
1. Bagi pihak sekolah (SMP Negeri 1 Ulaweng), Diharapkan agar bersama-sama
membangun sinergi dalam menginovasi metode pembelajaran yang lebih
baik. Hendaknya mendukung dan memfasilitasi pengembangan media
pembelajaran, sebab dapat kita lihat bahwa bagaimana pentingnya model
ataupun metode pembelajaran begitu berpengaruh terhadap kelancaran proses
pembelajaran.
2. Bagi guru, sebagai seorang guru kita hendaknya lebih kreatif dan inovatif
dalam menggunakan model atau metode pembelajaran untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa agar dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran,
dan salah satunya yaitu penggunaan metode pembelajaran sosiodrama dapat
mempengaruhi motivasi belajar siswa. Guru harus mampu menciptakan
suasana pembelajaran yang nyaman, aman, menyenangkan dan menarik
perhatian siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Guru
dapat menggunakan metode sosiodrama sebagai alternatif dalam proses
pembelajaran pendidikan agama Islam untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa.
3. Bagi siswa, dituntut untuk lebih giat lagi dalam belajar agar hasil belajar yang
didapatkan lebih maksimal. Siswa hendaknya memperhatikan apa yang
disampaikan oleh guru dan menumbuhkan motivasi dalam diri untuk belajar
serta berani bertanya kepada guru tentang pelajaran yang belum dimengerti
serta percaya diri mengeluarkan pendapat ketika sedang berdiskusi baik
dengan guru maupun dengan siswa lainnya.
4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk
melakukan penelitian selanjutnya, khususnya penelitian tentang metode
sosiodrama dan motivasi belajar agar dapat dijadikan sebagai perbandingan
dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

STAR20210024

24/2021

Perpustakaan Pusat

Tersedia