Peran Guru Aqidah Akhlak dalam Membina Mental Siswa Kelas VII A MTs Yapit Taretta Kec. Amali.
Hernita/02.12.1041 - Personal Name
Skripsi ini berjudul “Peran Guru Aqidah Akhlak dalam Pembinaan Mental
Siswa Kelas VII A MTs Yapit Taretta Kec. Amali.”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui konsep pembinaan mental siswa serta, kontribusinya guru
bidang studi akidah akhlak dalam pembinaan mental siswa kelas VII A, di MTs
Yapit Taretta Kec Amali.
Untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan tersebut, penulis
menggunakan metode field research yang bersifat lapangan yakni pengumpulan
melalui wawancara dan observasi dan metode Library Research yakni
pengumpulan data dari berbagai macam literatur, dan buku yang berkaitan dengan
judul skripsi. bertujuan untuk memperoleh data primer dan skunder yang
diperoleh melalui teknik pengumpulan data dari hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi, kemudian dianalisis secara induktif yaitu mengambil beberapa fakta
yang bersifat khusus untuk diterapkan kepada hal-hal yang besifat umum dan
deduktif yaitu mengambil beberapa fakta yang bersifat umum yang selanjutnya
dianalisis untuk diterapkan ke hal yang bersifat khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Akidah akhlak sangat penting dalam
pembinaan mental islami siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari bentuk pembinaan
yang dilakukan guru Akidah Akhlak yaitu sabar, Amanah, Bersikap Benar, Adil,
Hemat, Kasih Sayang, Malu, Rendah hati dan Pemaaf. Bentuk pembinaan tersebut
tidak dapat terealisasi tanpa campur tangan guru akidah akhlak. Oleh karena itu,
peran guru Akidah akhlak sangat dibutuhkan di MTs Yapit Taretta Kec Amali,
mengingat konstribusi yang diberikan sangat besar bagi siswa, yaitu Sebagai
orang tua kedua di depan peserta didik, Sebagai pewaris ilmu Nabi, Sebagai
penujuk jalan dan bimbingan keagamaan peserta didik, Sebagai sentral figur bagi
peserta didik, Sebagai motivator bagi peserta didik dengan sengaja dan spontan
Sebagai teladan bagi peserta didik, Sebagai seorang yang memahami tingkat
perkembangan intelektual peserta didik.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka penulis dapat
mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu .
1. Konsep pembinaan mental siswa kelas VII A di MTs Yapit, ada dua aspek
kegiatan yang menjadi inti dari pembinaan mental yang dilakukan guru
Aqidah Akhlak. Pertama, membimbing hati nurani siswa agar berkembang
lebih positif secara bertahap dan berkesinambungan. Kedua, memupuk,
mengembangkan, menanamkan nilai- nilai dan sifat- sifat positif kedalam
pribadi siswa. hasil yang diharapkan dari penanaman nilai tersebut adalah
menjauhkan siswa dari sifat- sifat dan nilai- nilai yang buruk.
2. Adapun kontribusi guru Aqidah akhlak dapat dilihat dari segi kognitif,
afektif, dan psikomotorik siswa. segi kognitif ialah kemampuan untuk
mengingat, mengetahui dan memahami serta mampu mengimplementasikan
suatu ide yang ada pada diri siswa. Seorang guru harus mampu
mengembangkan serta meningkatkan kompetensi kognitif, dari segi afektif
berkenaan dengan perasaan, minat dan perhatian, keinginan, dan
penghargaan. Rana afektif dapat dilihat pada waktu proses pembelajaran
dan setelah pelajaran selesai, sedangkan psikomotorik berkenaan dengan
keterampilan atau kemampuan bertindak setelah siswa menerima
pengalaman belajar. Psikomotorik merupakan lannjutan dari hasil belajar
afektif yang tampak pada kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku.
B. Saran
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini
dikemukakan saran-saran. Adapun saran-saran yang penulis maksudkan dalam
pembahasan skiripsi ini adalah sebagai berikut:
1 Kepada Guru Pendidikan Agama Islam, khususnya guru mata pelajaran Aqidah
Akhlak, dalam usaha membina mental siswa, hendaknya menyadari bahwa
tidak semua siswa memiliki kesadaran untuk belajar PAI. Untuk itu guru harus
senantiasa memotivasi siswa agar memiliki kesadaran untuk belajar PAI. Selain
itu pembinaan perilaku Islami kepada siswa harus senantiasa dilakukan agar
budaya perilaku Islami siswa bisa menjadi kebiasaan sehari-hari..
2 Bagi siswa Agar tercapai cita-citanya, hendaknya seorang siswa haruslah
bersikap aktif dalam proses pembelajaran dan pantang menyerah untuk
mendapatkan kefahaman ilmu pengetahuan serta selalu berperilaku terpuji
utnuk membentuk pribadi yang baik.
3 Bagi peneliti berikutnya, yang berminat mengangkat tema, yang sama,
untuk lebih mengfokuskan pada pembinaan mental secara umum, selain itu
kajian pustaka dan analisis data bisa lebih diperluas dan dipertajam,
sehingga diperoleh hasil penelitian yang menarik.
Siswa Kelas VII A MTs Yapit Taretta Kec. Amali.”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui konsep pembinaan mental siswa serta, kontribusinya guru
bidang studi akidah akhlak dalam pembinaan mental siswa kelas VII A, di MTs
Yapit Taretta Kec Amali.
Untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan tersebut, penulis
menggunakan metode field research yang bersifat lapangan yakni pengumpulan
melalui wawancara dan observasi dan metode Library Research yakni
pengumpulan data dari berbagai macam literatur, dan buku yang berkaitan dengan
judul skripsi. bertujuan untuk memperoleh data primer dan skunder yang
diperoleh melalui teknik pengumpulan data dari hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi, kemudian dianalisis secara induktif yaitu mengambil beberapa fakta
yang bersifat khusus untuk diterapkan kepada hal-hal yang besifat umum dan
deduktif yaitu mengambil beberapa fakta yang bersifat umum yang selanjutnya
dianalisis untuk diterapkan ke hal yang bersifat khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Akidah akhlak sangat penting dalam
pembinaan mental islami siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari bentuk pembinaan
yang dilakukan guru Akidah Akhlak yaitu sabar, Amanah, Bersikap Benar, Adil,
Hemat, Kasih Sayang, Malu, Rendah hati dan Pemaaf. Bentuk pembinaan tersebut
tidak dapat terealisasi tanpa campur tangan guru akidah akhlak. Oleh karena itu,
peran guru Akidah akhlak sangat dibutuhkan di MTs Yapit Taretta Kec Amali,
mengingat konstribusi yang diberikan sangat besar bagi siswa, yaitu Sebagai
orang tua kedua di depan peserta didik, Sebagai pewaris ilmu Nabi, Sebagai
penujuk jalan dan bimbingan keagamaan peserta didik, Sebagai sentral figur bagi
peserta didik, Sebagai motivator bagi peserta didik dengan sengaja dan spontan
Sebagai teladan bagi peserta didik, Sebagai seorang yang memahami tingkat
perkembangan intelektual peserta didik.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka penulis dapat
mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu .
1. Konsep pembinaan mental siswa kelas VII A di MTs Yapit, ada dua aspek
kegiatan yang menjadi inti dari pembinaan mental yang dilakukan guru
Aqidah Akhlak. Pertama, membimbing hati nurani siswa agar berkembang
lebih positif secara bertahap dan berkesinambungan. Kedua, memupuk,
mengembangkan, menanamkan nilai- nilai dan sifat- sifat positif kedalam
pribadi siswa. hasil yang diharapkan dari penanaman nilai tersebut adalah
menjauhkan siswa dari sifat- sifat dan nilai- nilai yang buruk.
2. Adapun kontribusi guru Aqidah akhlak dapat dilihat dari segi kognitif,
afektif, dan psikomotorik siswa. segi kognitif ialah kemampuan untuk
mengingat, mengetahui dan memahami serta mampu mengimplementasikan
suatu ide yang ada pada diri siswa. Seorang guru harus mampu
mengembangkan serta meningkatkan kompetensi kognitif, dari segi afektif
berkenaan dengan perasaan, minat dan perhatian, keinginan, dan
penghargaan. Rana afektif dapat dilihat pada waktu proses pembelajaran
dan setelah pelajaran selesai, sedangkan psikomotorik berkenaan dengan
keterampilan atau kemampuan bertindak setelah siswa menerima
pengalaman belajar. Psikomotorik merupakan lannjutan dari hasil belajar
afektif yang tampak pada kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku.
B. Saran
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini
dikemukakan saran-saran. Adapun saran-saran yang penulis maksudkan dalam
pembahasan skiripsi ini adalah sebagai berikut:
1 Kepada Guru Pendidikan Agama Islam, khususnya guru mata pelajaran Aqidah
Akhlak, dalam usaha membina mental siswa, hendaknya menyadari bahwa
tidak semua siswa memiliki kesadaran untuk belajar PAI. Untuk itu guru harus
senantiasa memotivasi siswa agar memiliki kesadaran untuk belajar PAI. Selain
itu pembinaan perilaku Islami kepada siswa harus senantiasa dilakukan agar
budaya perilaku Islami siswa bisa menjadi kebiasaan sehari-hari..
2 Bagi siswa Agar tercapai cita-citanya, hendaknya seorang siswa haruslah
bersikap aktif dalam proses pembelajaran dan pantang menyerah untuk
mendapatkan kefahaman ilmu pengetahuan serta selalu berperilaku terpuji
utnuk membentuk pribadi yang baik.
3 Bagi peneliti berikutnya, yang berminat mengangkat tema, yang sama,
untuk lebih mengfokuskan pada pembinaan mental secara umum, selain itu
kajian pustaka dan analisis data bisa lebih diperluas dan dipertajam,
sehingga diperoleh hasil penelitian yang menarik.
Ketersediaan
| STAR20180294 | 294/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
294/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
