Penerapan Konsep Adab-adab Guru Menurut Pandangan An- Nawawi Dalam Membina Kepribadiaan Santri di TPQ Rahadatul Aisy Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone
Iqrawati Syafaat/02.17.10.72 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai ”Penerapan Konsep Adab-adab Guru Menurut
Pandangan An-Nawawi Dalam Membina Kepribadiaan Santri di TPQ Rahadatul
Aisy Kec. Tanete Riattang Kab. Bone”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini
yakni penerapan konsep adab-adab guru menurut pandangan An-Nawawi Dalam
Membina Kepribadiaan Santri di TPQ Rahadatul Aisy Kec. Tanete Riattang Kab.
Bone pembinaan kepribadian santri di TPQ Rahadatul Aisy Kec. Tanete riattang
Kab.Bone dan konstribusi penerapan dan pembinaan kepribadian santri di TPQ
Rahadatul Aisy Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone
Untuk memudahkan memecahkan masalah tersebut, jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualiatif (qualitatif research), penulis melakukan
pendekatan teologis-normatif, pendekatan paedagogis, pendekatan psikologis dan
melakukan
penelitian
lapangan
dengan
menggunakan
teknik
obesrvasi
dan
wawancara. Data dianalisis dengan metode reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan dan verifikasi, selanjutnya dianalisis data deduktif yaitu mengambil
beberapa fakta yang bersifat umum yang selanjutnya dianalisis untuk diterapkan ke
hal yang bersifat khusus. Pertama,. Penerapan konsep adab-adab guru
menurut
pandangan An-Nawawi dilaksanakan dengan baik di TPQ Rahadatul Aisy Kec.
Tanete Riattang Barat hal ini dapat dilihat dengan menerapkan. 1).niat yang baik
yaituSeorang guru harus memiliki jiwa yang ikhlas dalam mengajarkan ilmunya dan
telah dijawab oleh beberapa guru bahwa dalam mengajarkan ilmu mereka harus
berniat karena Allah 2). Menjaga kedua matanya yaitu seorang guru ketika mengajar
tidak memandang kemana-mana mereka juga harus menjaga kedua matanya agar
tetap fokus pada santri dan selalu memperhatikan kemashlahatan 3). Guru mendidik
secara bertahap dalam hal ini guru memberikan pelajaran tidak sekaligus akan tetapi
bertahap agar santri menerimah ilmu terstruktur dan mudah dipahami. Kedua, Metode
ceramah dengan menyampaiakan materi terlebih dahulu, memberikan motivasi
kepada santri. Metode kisah menyampaikan kisah-kisah baik itu kisah para nabi dan
sahabat maupun kisah-kisah yang bisa menginsiparasi dalam membina kepribaadian
santri. Metode pembiasaan dengan memberikan pembiasaan-pembiasaan yang baik
kepada santri seperti membiasakan mengucapkan salam sebelum masuk kelas dan
membaca doa sebelum dan sesudah belajar serta membiasakan santri merapikan
perlengkapan. Metode teladan yaitu guru menjadi figur, dan orang tua bagi santri
memberikan motivasi kepada santri di TPQ Rahadatul Aisy Kec.Tanete Riattang
Kab. Bone.Ketiga, Kontribusi penerapan adab-adab guru menurut An-Nawawi telah
berkontribusi dalam membina kepribadian santri di TPQ Rahadatul Aisy Kec. Tanete
Riattang Kab. Bone kontribusi penerapan adab ini sangat membantu guru dalam
membina kepribadian santri karena guru dijadikan acuan patokan dalam bertingkah
laku santri
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran konsep adab-adab guru
menurut pandangan An-Nawai dalam membina kepribadian santri di TPQ Hidayatul
Rahadatul Aisy Kec. Tanete Riattang Kab. Bone, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Penerapan konsep adab-adab guru menurut pandangan An-Nawawi dilaksanakan
dengan baik di TPQ Rahadatul Aisy Kec. Tanete Riattang. Hal ini dapat dilihat
dengan menerapkan. 1).niat yang baik yaitu seorang guru harus memiliki jiwa
yang ikhlas dalam mengajarkan ilmunya harus berniat karena yang mereka
harapkan bukanlah keuntungan dunia akan tetapi keuntungan akhirat dan ridho
Allah semata banyak. 2). Menjaga kedua matanya yaitu seorang guru ketika
mengajar tidak memandang kemana-mana tetap fokus pada santri tidak
memandang kemana-mana dan selalu memperhatikan kemashlahatan santri. 3).
Guru mendidik secara bertahap, dalam hal ini guru memberikan pelajaran tidak
sekaligus akan tetapi bertahap agar santri menerimah ilmu terstruktur dan mudah
dipahami.
2. Dalam pembinaan kepribadian santri di TPQ Radahatul Aisy Kec. Tanete Riattang
Kab. Bone yaitu menggunakan empat metode. Metode ceramah dengan
menyampaiakan materi terlebih dahulu, memberikan motivasi kepada santri.
Metode kisah, dengan menyampaikan kisah-kisah baik itu kisah para nabi dan
sahabat maupun kisah-kisah yang bisa menginsiparasi disingkronkan dengan apa
yang ada dalam Al-Qur;an untuk membentuk semangat santri,mengambil
pelajaran dan dijadikan contoh dalam bersikap. Metode pembiasaan
dengan memberikan pembiasaan-pembiasaan yang baik kepada santri seperti
membiasakan mengucapkan salam sebelum masuk kelas dan membaca doa
sebelum dan sesudah belajar serta membiasakan santri merapikan perlengkapan
dan berbaris dengan rapi melalui pembiasaan ini yang dapat membuat santri
disiplin. Metode teladan dimana guru menjadikan dirinya sebagai seorang
fasilitator, figur yang bisa di contoh oleh santri, dan menegur santri dengan lemah
lembut tanpa harus memarahi.
3. Penerapan adab-adab guru telah berkontribusi dalam membina kepribadian santri,
di TPQ Radahatul Aisy. Penerapan adab-adab tersebut telah membantu guru dalam
membina kepribadian santri karena guru dijadikan panutan dalam bertingkah laku.
Bukti kontribusi penerapan adab-adab yang lain yaitu dengan memberikan
contoh perlakukan yang baik, dapat membantu santri untuk menjadi manusia yang
beraklak mulia.
B. Implikasi
Setelah Penulis menguraikan simpulan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi atau saran. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan
skripsi ini yaitu sebagai berikut :
1. Hendaknya guru dapat menerapkan adab-adab guru menurut pandangan An-
Nawawi dalam membina kepribadian santri di lembaga-lembaga pendidikan,
khususnya TPQ
2. Guru hendaknya bisa menjalankan peran dengan sebaik mungkin agar proses
belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik, serta santri juga dapat
mengamalkan adab-adab ini dalam kehidupan sehari-hari.
Pandangan An-Nawawi Dalam Membina Kepribadiaan Santri di TPQ Rahadatul
Aisy Kec. Tanete Riattang Kab. Bone”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini
yakni penerapan konsep adab-adab guru menurut pandangan An-Nawawi Dalam
Membina Kepribadiaan Santri di TPQ Rahadatul Aisy Kec. Tanete Riattang Kab.
Bone pembinaan kepribadian santri di TPQ Rahadatul Aisy Kec. Tanete riattang
Kab.Bone dan konstribusi penerapan dan pembinaan kepribadian santri di TPQ
Rahadatul Aisy Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone
Untuk memudahkan memecahkan masalah tersebut, jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualiatif (qualitatif research), penulis melakukan
pendekatan teologis-normatif, pendekatan paedagogis, pendekatan psikologis dan
melakukan
penelitian
lapangan
dengan
menggunakan
teknik
obesrvasi
dan
wawancara. Data dianalisis dengan metode reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan dan verifikasi, selanjutnya dianalisis data deduktif yaitu mengambil
beberapa fakta yang bersifat umum yang selanjutnya dianalisis untuk diterapkan ke
hal yang bersifat khusus. Pertama,. Penerapan konsep adab-adab guru
menurut
pandangan An-Nawawi dilaksanakan dengan baik di TPQ Rahadatul Aisy Kec.
Tanete Riattang Barat hal ini dapat dilihat dengan menerapkan. 1).niat yang baik
yaituSeorang guru harus memiliki jiwa yang ikhlas dalam mengajarkan ilmunya dan
telah dijawab oleh beberapa guru bahwa dalam mengajarkan ilmu mereka harus
berniat karena Allah 2). Menjaga kedua matanya yaitu seorang guru ketika mengajar
tidak memandang kemana-mana mereka juga harus menjaga kedua matanya agar
tetap fokus pada santri dan selalu memperhatikan kemashlahatan 3). Guru mendidik
secara bertahap dalam hal ini guru memberikan pelajaran tidak sekaligus akan tetapi
bertahap agar santri menerimah ilmu terstruktur dan mudah dipahami. Kedua, Metode
ceramah dengan menyampaiakan materi terlebih dahulu, memberikan motivasi
kepada santri. Metode kisah menyampaikan kisah-kisah baik itu kisah para nabi dan
sahabat maupun kisah-kisah yang bisa menginsiparasi dalam membina kepribaadian
santri. Metode pembiasaan dengan memberikan pembiasaan-pembiasaan yang baik
kepada santri seperti membiasakan mengucapkan salam sebelum masuk kelas dan
membaca doa sebelum dan sesudah belajar serta membiasakan santri merapikan
perlengkapan. Metode teladan yaitu guru menjadi figur, dan orang tua bagi santri
memberikan motivasi kepada santri di TPQ Rahadatul Aisy Kec.Tanete Riattang
Kab. Bone.Ketiga, Kontribusi penerapan adab-adab guru menurut An-Nawawi telah
berkontribusi dalam membina kepribadian santri di TPQ Rahadatul Aisy Kec. Tanete
Riattang Kab. Bone kontribusi penerapan adab ini sangat membantu guru dalam
membina kepribadian santri karena guru dijadikan acuan patokan dalam bertingkah
laku santri
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran konsep adab-adab guru
menurut pandangan An-Nawai dalam membina kepribadian santri di TPQ Hidayatul
Rahadatul Aisy Kec. Tanete Riattang Kab. Bone, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Penerapan konsep adab-adab guru menurut pandangan An-Nawawi dilaksanakan
dengan baik di TPQ Rahadatul Aisy Kec. Tanete Riattang. Hal ini dapat dilihat
dengan menerapkan. 1).niat yang baik yaitu seorang guru harus memiliki jiwa
yang ikhlas dalam mengajarkan ilmunya harus berniat karena yang mereka
harapkan bukanlah keuntungan dunia akan tetapi keuntungan akhirat dan ridho
Allah semata banyak. 2). Menjaga kedua matanya yaitu seorang guru ketika
mengajar tidak memandang kemana-mana tetap fokus pada santri tidak
memandang kemana-mana dan selalu memperhatikan kemashlahatan santri. 3).
Guru mendidik secara bertahap, dalam hal ini guru memberikan pelajaran tidak
sekaligus akan tetapi bertahap agar santri menerimah ilmu terstruktur dan mudah
dipahami.
2. Dalam pembinaan kepribadian santri di TPQ Radahatul Aisy Kec. Tanete Riattang
Kab. Bone yaitu menggunakan empat metode. Metode ceramah dengan
menyampaiakan materi terlebih dahulu, memberikan motivasi kepada santri.
Metode kisah, dengan menyampaikan kisah-kisah baik itu kisah para nabi dan
sahabat maupun kisah-kisah yang bisa menginsiparasi disingkronkan dengan apa
yang ada dalam Al-Qur;an untuk membentuk semangat santri,mengambil
pelajaran dan dijadikan contoh dalam bersikap. Metode pembiasaan
dengan memberikan pembiasaan-pembiasaan yang baik kepada santri seperti
membiasakan mengucapkan salam sebelum masuk kelas dan membaca doa
sebelum dan sesudah belajar serta membiasakan santri merapikan perlengkapan
dan berbaris dengan rapi melalui pembiasaan ini yang dapat membuat santri
disiplin. Metode teladan dimana guru menjadikan dirinya sebagai seorang
fasilitator, figur yang bisa di contoh oleh santri, dan menegur santri dengan lemah
lembut tanpa harus memarahi.
3. Penerapan adab-adab guru telah berkontribusi dalam membina kepribadian santri,
di TPQ Radahatul Aisy. Penerapan adab-adab tersebut telah membantu guru dalam
membina kepribadian santri karena guru dijadikan panutan dalam bertingkah laku.
Bukti kontribusi penerapan adab-adab yang lain yaitu dengan memberikan
contoh perlakukan yang baik, dapat membantu santri untuk menjadi manusia yang
beraklak mulia.
B. Implikasi
Setelah Penulis menguraikan simpulan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi atau saran. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan
skripsi ini yaitu sebagai berikut :
1. Hendaknya guru dapat menerapkan adab-adab guru menurut pandangan An-
Nawawi dalam membina kepribadian santri di lembaga-lembaga pendidikan,
khususnya TPQ
2. Guru hendaknya bisa menjalankan peran dengan sebaik mungkin agar proses
belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik, serta santri juga dapat
mengamalkan adab-adab ini dalam kehidupan sehari-hari.
Ketersediaan
| STAR20210256 | 256/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
256/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
