Implementasi Strategi Pembelajaran Exsperiential Learning Pada Pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Percaya Diri Siswa Kelas X di SMA Negeri 20 Bone
Reni/02.17.1074 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang “Implementasi Strategi Pembelajaran
Exsperiential Learning Pada Pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Percaya Diri
Siswa Kelas X di SMA Negeri 20 Bone”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini
yakni untuk mengetahui guru PAI di SMP Negeri 20 Bone, dan untuk mengetahui
implementasi strategi pembelajaran Experiential Learning pada pembelajaran PAI
dalam meningkatkan percaya diri siswa di SMP Negeri 20 Bone.
Untuk
memudahkan
memecahkan
masalah
tersebut,
penulis
menggunakan metode penelitian kualitatif melalui field research (riset lapangan)
yang mengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Adapun Teknik analisis data yang diguanakan yaitu reduksi data,
penyajian data dan verifikasi data.
Hasil penelitian dari peneliti tentang penerapan strategi pembelajaran
Experiential Learning pada pembelajaran PAI dalam meningkatkan percaya diri
siswa kelas X di SMA Negeri 20 Bone menunjukkan bahwa: 1) penerapan strategi
experiental learning di SMA Negeri 20 Bone menunjukkan bahwa pelaksanaan
strategi pembelajaran Experiential Learning relevan dengan teori David Kolb. Pada
mata pelajaran PAI penerapan keempat tahapan strategi pembelajaran yaitu
menyangkut, pengalaman konkret, observasi refleksi, konseptualisasi abstrak, dan
percobaan aktif. Tahapan terakhir pendidik selalu melakukan evaluasi materi
pembelajaran 2) Adapun percaya diri siswa dalam penerapan strategi pembelajaran
Experiential Learning pada proses pembelajaran, siswa sangat antusias dalam
mengikuti proses pembelajaran terlihat dari partisipasi siswa dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru. Berani dalam mengungkapkan ide-ide yang
ada dalam pikiran dan kemudian guru meluruskan pendapat yang kurang tepat dari
siswa.
Hasil penelitian tersebut berarti bahwa penerapan strategi pembelajaran
Experiential Learning pada pembelajaran PAI dalam meningkatkan percaya diri
siswa kelas X di SMA Negeri 20 Bone berjalan dengan lancar dan baik.
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan dilanjutkan dengan penganalisaan serta
penafsiran data yang telah penulis lakukan penerapan strategi pembelajaran
Experiential Learning dalam meningkatkan percaya diri siswa kelas X di SMA
Negeri 20 Bone Waempubbu Kecamatan Amali Kabupaten Bone maka penulis dapat
menyimpulkan:
Dapat dipahami bahwa pelaksanaan strategi pembelajaran Experiential
Learning di SMA Negeri 20 Bone sesuai dengan teori David Kolb dalam
pelaksanaannya yang meliputi: tahapan pengalaman konkret, terhadap observasi
refleksi, tahap konseptualisasi, dan tahapan pengalaman aktif. Pada tahap pengalaman
konkret yaitu menggali pengalaman kepada siswa, pada tahap observasi refleksi
pendidik memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan observasi secara
langsung terhadap objek materi ajar kemudian melakukan refleksi bersama.
Sedangkan pada tahap konseptualisasi dilakukan dengan cara melaporkan secara
individu atau dalam bentuk impelementasi diskusi, dan pada tahap pengalaman aktif
atau penerapan dilaksanakan dengan memberikan pengarahan serta melakukan
observasi, serta pendidik telah melakukan tahapan strategi pembelajaran experiential
learning dengan baik.
Percaya diri siswa dalam penerapan strategi pembelajaran experiential
learning sangat baik hal ini dapat dilihat dari antusias peserta didik dalam mengikuti
materi pembelajaran dengan penerapan pembelajaran berbasis pengalaman, terlihat
dari ketika pendidik mengajukan pertanyaan kepada peserta didik yang dapat memicu
timbulnya umpan balik yang dapat menyelesaikan suatu masalah dari pertanyaan
tersebut kemudian peserta didik mencerna serta aktif untuk menjawab pertanyaan
melalui penalaran atau pengalaman yang sudah dilalui. Melalui latihan-latihan yang
dilakukan oleh pendidik membuat peserta didik lebih percaya diri untuk
mengemukakan mendapat dan berani untuk menyelesaikan masalah secara individu
atau diskusi, namun pendidik juga mengawasi dan meluruskan pendapat peserta didik
yang kurang tepat.
Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan indikator dari faktor percaya diri
yakni Pola Asuh, sekolah, teman sebaya, masyarakat, dan pengalaman. Peserta didik
di SMA Negeri 20 Bone Desa Waempubbu Kec. Amali Kab. Bone dalam
pembentukan percaya diri sudah melalui faktor percaya diri sehingga siswa mampu
untuk mengekspresikan ide-ide yang mereka dapatkan dari analisa serta pengalaman
yang didapatkan.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka dapat dikemukakan
implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran penulis dalam
pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam penerapan strategi pemembelajaran experiential learning di SMA Negeri
20 Bone Waempubbu Kec. Amali Kab. Bone. Dalam pelaksanaan proses
pembelajaran tenaga pendidik hendaknya terlebih dahulu melakukan persiapan
dengan matang dan membuat rencana pembelajaran serta mengikutinya sehingga
proses pembelajaran akan berjalan secara terstruktur.
2. Dalam peningkatan percaya diri siswa dalam penerapan stretegi pembelajaran
experiential learning dalam proses pembelajaran. Pendidik perlu untuk selalu
melatih peserta didik untuk berani dalam mengemukakan ide-ide serta dapat
memecahkan masalah baik secara individu atau diskusi.
Exsperiential Learning Pada Pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Percaya Diri
Siswa Kelas X di SMA Negeri 20 Bone”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini
yakni untuk mengetahui guru PAI di SMP Negeri 20 Bone, dan untuk mengetahui
implementasi strategi pembelajaran Experiential Learning pada pembelajaran PAI
dalam meningkatkan percaya diri siswa di SMP Negeri 20 Bone.
Untuk
memudahkan
memecahkan
masalah
tersebut,
penulis
menggunakan metode penelitian kualitatif melalui field research (riset lapangan)
yang mengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Adapun Teknik analisis data yang diguanakan yaitu reduksi data,
penyajian data dan verifikasi data.
Hasil penelitian dari peneliti tentang penerapan strategi pembelajaran
Experiential Learning pada pembelajaran PAI dalam meningkatkan percaya diri
siswa kelas X di SMA Negeri 20 Bone menunjukkan bahwa: 1) penerapan strategi
experiental learning di SMA Negeri 20 Bone menunjukkan bahwa pelaksanaan
strategi pembelajaran Experiential Learning relevan dengan teori David Kolb. Pada
mata pelajaran PAI penerapan keempat tahapan strategi pembelajaran yaitu
menyangkut, pengalaman konkret, observasi refleksi, konseptualisasi abstrak, dan
percobaan aktif. Tahapan terakhir pendidik selalu melakukan evaluasi materi
pembelajaran 2) Adapun percaya diri siswa dalam penerapan strategi pembelajaran
Experiential Learning pada proses pembelajaran, siswa sangat antusias dalam
mengikuti proses pembelajaran terlihat dari partisipasi siswa dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru. Berani dalam mengungkapkan ide-ide yang
ada dalam pikiran dan kemudian guru meluruskan pendapat yang kurang tepat dari
siswa.
Hasil penelitian tersebut berarti bahwa penerapan strategi pembelajaran
Experiential Learning pada pembelajaran PAI dalam meningkatkan percaya diri
siswa kelas X di SMA Negeri 20 Bone berjalan dengan lancar dan baik.
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan dilanjutkan dengan penganalisaan serta
penafsiran data yang telah penulis lakukan penerapan strategi pembelajaran
Experiential Learning dalam meningkatkan percaya diri siswa kelas X di SMA
Negeri 20 Bone Waempubbu Kecamatan Amali Kabupaten Bone maka penulis dapat
menyimpulkan:
Dapat dipahami bahwa pelaksanaan strategi pembelajaran Experiential
Learning di SMA Negeri 20 Bone sesuai dengan teori David Kolb dalam
pelaksanaannya yang meliputi: tahapan pengalaman konkret, terhadap observasi
refleksi, tahap konseptualisasi, dan tahapan pengalaman aktif. Pada tahap pengalaman
konkret yaitu menggali pengalaman kepada siswa, pada tahap observasi refleksi
pendidik memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan observasi secara
langsung terhadap objek materi ajar kemudian melakukan refleksi bersama.
Sedangkan pada tahap konseptualisasi dilakukan dengan cara melaporkan secara
individu atau dalam bentuk impelementasi diskusi, dan pada tahap pengalaman aktif
atau penerapan dilaksanakan dengan memberikan pengarahan serta melakukan
observasi, serta pendidik telah melakukan tahapan strategi pembelajaran experiential
learning dengan baik.
Percaya diri siswa dalam penerapan strategi pembelajaran experiential
learning sangat baik hal ini dapat dilihat dari antusias peserta didik dalam mengikuti
materi pembelajaran dengan penerapan pembelajaran berbasis pengalaman, terlihat
dari ketika pendidik mengajukan pertanyaan kepada peserta didik yang dapat memicu
timbulnya umpan balik yang dapat menyelesaikan suatu masalah dari pertanyaan
tersebut kemudian peserta didik mencerna serta aktif untuk menjawab pertanyaan
melalui penalaran atau pengalaman yang sudah dilalui. Melalui latihan-latihan yang
dilakukan oleh pendidik membuat peserta didik lebih percaya diri untuk
mengemukakan mendapat dan berani untuk menyelesaikan masalah secara individu
atau diskusi, namun pendidik juga mengawasi dan meluruskan pendapat peserta didik
yang kurang tepat.
Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan indikator dari faktor percaya diri
yakni Pola Asuh, sekolah, teman sebaya, masyarakat, dan pengalaman. Peserta didik
di SMA Negeri 20 Bone Desa Waempubbu Kec. Amali Kab. Bone dalam
pembentukan percaya diri sudah melalui faktor percaya diri sehingga siswa mampu
untuk mengekspresikan ide-ide yang mereka dapatkan dari analisa serta pengalaman
yang didapatkan.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka dapat dikemukakan
implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran penulis dalam
pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam penerapan strategi pemembelajaran experiential learning di SMA Negeri
20 Bone Waempubbu Kec. Amali Kab. Bone. Dalam pelaksanaan proses
pembelajaran tenaga pendidik hendaknya terlebih dahulu melakukan persiapan
dengan matang dan membuat rencana pembelajaran serta mengikutinya sehingga
proses pembelajaran akan berjalan secara terstruktur.
2. Dalam peningkatan percaya diri siswa dalam penerapan stretegi pembelajaran
experiential learning dalam proses pembelajaran. Pendidik perlu untuk selalu
melatih peserta didik untuk berani dalam mengemukakan ide-ide serta dapat
memecahkan masalah baik secara individu atau diskusi.
Ketersediaan
| STAR20210271 | 271/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
271/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
