Skripsi ini membahas tentang urgensi kerjasama pembina dengan ketua
organisasi ekstrakurikuler dalam menjalankan program kerja di SMA Negeri 13
Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif (Qualitatif Research). Adapun
pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan Manajemen, sosiologi dan
psikologis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara
dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian diolah melalaui reduksi data,
Triangulasi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menujukkan bahwa, pertama, kerjasama pembina dengan
ketua organisasi ekstrakurikuler dalam melakukan manajemen organisasi di SMA
Negeri 13 Bone dilakukan oleh pengurus organisasi dengan pembina organisasi itu
meningkatkan komunikasi dan mengetahui tufoksi masing-masing dari setiap
pengurus organisasi untuk mengembangkan organisasi ekstrakurikuler itu sendiri.
Selain itu pembina dengan ketua organisasi ekstrakurikuler dalam melakukan
manajemen organisasi dapat dikatakan sudah baik hal ini dibuktikan dengan adanya
komunikasi yang baik antara ketua organisasi dan pembina organisasi sehingga
kegiatan yang akan dilaksankan bisa berjalan dengan baik sesaui dengan percanaan
ketua dan pengurus organisasi serta dengan pembina organisasi. Kedua, kerjasama
pembina
dengan
ketua
organisasi
ekstrakulikuler
dalam
menjalankan
kepemimpinannya di organisasi SMA Negeri 13 Bone yang pertama adalah sikap
kepemimpinan setiap lembaga kesiswaan bagian ekstrakurikuler, sudah dijalankan
sesuai dengan fungsi manajemen, upaya ini terus menerus dilakukan oleh Pembina
dan ketua organisasi sekolah SMA Negeri 14 Bone agar siswanya tetap memiliki
sikap kepemimpinan yang baik dalam kesehariannya yang nantinya siswa dapat
memiliki akhlak dan perilaku yang baik sehingga para siswa memiliki bekal dalam
menjalankan kehidupan pada jenjang berikutnya dan dapat berpartisipasi dalam
masyarakat/lingkungannya. Ketiga, Kerjasama pembina dengan ketua organisasi
ekstra kulikuler untuk mengatur strategi dalam menjalankan program kerja, saat ini
berjalan dengan lancar karena ada perencanaan yang dilakukan dengan baik seperti
mengadakan rapat, menentukan jadwal kegiatan dan membuat tata tertib kegiatan.
Kemudian adanya pengorganisasian yang mempermudah untuk menentukan pembina
kegiatan, selanjutnya ada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan terakhir barulah dilakukan evaluasi
kegiatan. Evaluasi ini dilakukan satu bulan sekali dan paling lama satu semester
sekali.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka penulis dapat menyimpulkan
seabagi berikut:
1. Kerjasama Pembina Dengan Ketua Organisasi Ekstrakurikuler dalam
melakukan manajemen organisasi Di SMA Negeri 13 Bone bahwa bahwa
bentuk kerjasama yang dilakukan oleh pengurus organisasi dengan pembina
organisasi itu melalui meningkatkan komunikasi dan mengetahui tufoksi
masing-masing dari setiap pengurus organisasi tentunya ini memberikan
pengaruh besar untuk mengembangkan organisasi ekstrakurikuler itu sendiri.
Selain itu pembina dengan ketua organisasi ekstrakurikuler dalam melakukan
manajemen organisasi dapat dikatakan sudah baik hal ini dibuktikan dengan
adanya komunikasi yang baik antara ketua organisasi dan pembina organisasi
sehingga kegiatan yang akan dilaksankan bisa berjalan dengan baik sesaui
dengan percanaan ketua dan pengurus organisasi serta dengan pembina
organisasi
2. Kerjasama pembina dengan ketua organisasi ekstrakulikuler dalam
menjalankan kepemimpinannya di organisasi SMA Negeri 13 Bone yang
pertama adalah sikap kepemimpinan setiap lembaga kesiswaan bagian
ekstrakurikuler, tentunya memilih program yang baik untuk menunjang peserta
didik, upaya ini terus menerus dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 14 Bone
agar siswanya tetap memiliki sikap kepemimpinan yang baik dalam
kesehariannya yang nantinya siswa dapat memiliki akhlak dan perilaku yang
baik sehingga para siswa memiliki bekal dalam menjalankan kehidupan pada
jenjang berikutnya dan dapat berpartisipasi dalam masyarakat/lingkungannya.
3. Kerjasama pembina dengan ketua organisasi ekstra kulikuler untuk mengatur
strategi dalam menjalankan program kerja, saat ini berjalan dengan lancar
karena ada perencanaan yang dilakukan dengan baik seperti mengadakan
rapat, menentukan jadwal kegiatan dan membuat tata tertib kegiatan.
Kemudian adanya pengorganisasian yang mempermudah untuk menentukan
pembina kegiatan, selanjutnya ada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang
dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan terakhir
barulah dilakukan evaluasi kegiatan. Evaluasi ini dilakukan satu bulan sekali
dan paling lama satu semester sekali.
B. Implikasi
Adapun implikasi dari penelitian ini yakni sebagai berikut:
1. Kepada pengelola ekstrakurikuler, agar terus mempertahankan dan
meningkatkan kerja sama seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan
esktrakurikuler di khsusnya di sekolah SMAN 13 Bone dalam menunjang
kesuksesan ekstrakurikuler dalam mencapai tujuan, serta mempertahankan
prestasi yang selama ini telah diraih.
2. Kepada semua pihak sekolah yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler, agar memberikan pembinaan bagi siswa dalam
mengembangkan prestasi non-akademik dengan berbagai kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari.

STAR20220440

440/2022

Perpustakaan Pusat

Tersedia