Implementasi Kebijakan Pendidikan Dalam Program Bantuan Dana Operasional Sekolah (Studi Kasus Di Min 2 Bone)
Nuraisyah/02.17.3092 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai implementasi kebijakan pendidikan dalam
program dana bantuan operasional yang ada di MIN 2 Bone. Tujuan Penulisan
skripsi ini untuk mengetahui penerapan kebijakan pendidikan dalam program dana
bantuan operasional sekolah, mekanisme penyaluran, pengambilan dan
penggunaan dana BOS, serta faktor pendukung dan penghambat dalam
mengimplementasikan program dana BOS yang ada di MIN 2 Bone.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian yang
digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada latar alamiah tanpa ada
manipulasi dan pengujian hipotesis di dalamnya. Adapun teknik yang digunakan
antara lain; observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan pengelolaan data
yang digunakan adalah secara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1. Bentuk penerapan Kebijakan pendidikan
di MIN 2 Bone yaitu dengan menerapkan metode Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) yang memuat 4 tahap proses yakni perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan. Penerapan kebijakan pendidikan di MIN 2 Bone
dalam hal ini mengenai dana BOS sudah sejalan dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh pemerintah, namun ada beberapa hal yang perlu untuk
diperhatikan lagi karena bentuk penyaluran dana BOS kepada siswa hanya berupa
seragam bagi siswa yang kurang mampu, sedangkan berdasarkan teori yang telah
dikemukakan di atas bahwa penyaluran dana BOS lebih diutamakan kepada siswa
keluarga miskin dan pihak sekolah diwajibkan membantu peseta didik kurang
mampu mengalami kesulitan transportasi dari dan ke sekolah. 2. Program dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di MIN 2 Bone yaitu sudah ada sejak tahun
2005 sampai sekarang. Adapun jumlah anggaran yang diterima oleh madrasah
sebanyak Rp 99.900.000. Dana ini diambil melalui beberapa proses yaitu
sebelumnya melakukan musyawarah dengan pihak sekolah untuk menetapkan
yang dibutuhkan. Setelah itu, pihak madrasah membuat surat permohonan
anggaran atau surat permohonan dana BOS kepada pihak kemenag. Kemudian
Kemenag menyalurkan dana tersebut di salurkan melalui rekening MIN 2 Bone.
Dengan adanya dana bantuan tersebut maka MIN 2 Bone banyak mengalami
peningkatan. Seperti perlengakapan sarana dan prasarana, peningkatan mutu
belajar siswa, kesejahteraan tenaga pendidik dan lain-lain. 3. Faktor pendukung
dalam implementasi program dana BOS adalah komunikasi dan sumber daya
manusia. Hal tersebut yang menunjang peningkatan madrasah dan banyak
melakukan inovasi terhadap MIN 2 Bone Sedangkan faktor penghambatnya hanya
menyangkut persoalan keterlambatan penyaluran dari pihak kemenag. Jika suatu
saat terjadi suatu hambatan maka pihak sekolah melakukan cara bagaimana
menanggulanginya.
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang dapat ditarik yakni implementasi
kebijakan pendidikan dalam program dana bantuan operasi sekolah (studi kasus di
MIN 2 Bone) dapat dikatakan cukup baik tetapi masih ada hal-al yang perlu
diperhatikan kembali untuk menunjang perkembangan MIN 2 Bone di kehidupan
mendatang.
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti di MIN 2 Bone, maka peneleti dapat
menyimpulkan sebagai berikut:
1. Bentuk penerapan Kebijakan pendidikan di MIN 2 Bone yaitu dengan
menerapkan metode Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang memuat 4
tahap proses yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan. Penerapan kebijakan pendidikan di MIN 2 Bone dalam hal ini
mengenai dana BOS sudah sejalan dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
pemerintah, namun ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan lagi
karena bentuk penyaluran dana BOS kepada siswa hanya berupa seragam
bagi siswa yang kurang mampu, sedangkan berdasarkan teori yang telah
dikemukakan di atas bahwa penyaluran dana BOS lebih diutamakan kepada
siswa keluarga miskin dan pihak sekolah diwajibkan membantu peseta didik
kurang mampu mengalami kesulitan transportasi dari dan ke sekolah.
(PAIKEM).
2. Program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di MIN 2 Bone yaitu
sudah ada sejak tahun 2005 sampai sekarang. Adapun jumlah anggaran yang
diterima oleh madrasah sebanyak Rp 99.900.000. Dana ini diambil melalui
beberapa proses yaitu sebelumnya melakukan musyawarah dengan pihak
sekolah untuk menetapkan yang dibutuhkan. Setelah itu, pihak madrasah
membuat surat permohonan anggaran atau surat permohonan dana BOS
kepada pihak kemenag. Kemudian Kemenag menyalurkan dana tersebut di
salurkan melalui rekening MIN 2 Bone. Dengan adanya dana bantuan
tersebut maka MIN 2 Bone banyak mengalami peningkatan. Seperti
perlengakapan sarana dan prasarana, peningkatan mutu belajar siswa,
kesejahteraan tenaga pendidik dan lain-lain.
3. Faktor pendukung dalam implementasi program dana BOS adalah
komunikasi dan sumber daya manusia. Hal tersebut yang menunjang
peningkatan madrasah dan banyak melakukan inovasi terhadap MIN 2 Bone
Sedangkan faktor penghambatnya hanya menyangkut persoalan
keterlambatan dari pihak kemenag. Jika suatu saat terjadi suatu hambatan
maka pihak sekolah melakukan cara bagaimana menanggulanginya.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian mengenai implementasi kebijakan
pendidikan dalam program dana bantuan operasional sekolah (BOS) di MIN 2
Bone, maka adapun saran penulis yang ingin disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Dalam pemanfaatan dana BOS hendaknya benar-benar diarahkan untuk
kegiatan sarana dan prasarana, kegiatan belajar siswa agar hal tersebut dapat
menunjang peningkatan mutu pendidikan.
2. Dalam proses pengelolaan dana BOS harus dilakukan secara transparan
melalui laporan pertanggungjawaban komite dengan demikian fungsi
kontrol dapat berjalan secara efektif. Adanya komunikasi serta penyediaan
SDM yang berkualitas dalam menangani program BOS di sekolah.
3. Dalam proses pencairan dana BOS oleh pihak Kemenag dilakukan secara
tepat waktu. Hal ini dimaksudkan agar kebutuhan operasional sekolah tidak
mengalami hambatan sehinhga kegiatan belajar mengajar akan dapat
berjalan efektif dan tidak terjadi penyelewengan dana.
program dana bantuan operasional yang ada di MIN 2 Bone. Tujuan Penulisan
skripsi ini untuk mengetahui penerapan kebijakan pendidikan dalam program dana
bantuan operasional sekolah, mekanisme penyaluran, pengambilan dan
penggunaan dana BOS, serta faktor pendukung dan penghambat dalam
mengimplementasikan program dana BOS yang ada di MIN 2 Bone.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian yang
digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada latar alamiah tanpa ada
manipulasi dan pengujian hipotesis di dalamnya. Adapun teknik yang digunakan
antara lain; observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan pengelolaan data
yang digunakan adalah secara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1. Bentuk penerapan Kebijakan pendidikan
di MIN 2 Bone yaitu dengan menerapkan metode Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) yang memuat 4 tahap proses yakni perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan. Penerapan kebijakan pendidikan di MIN 2 Bone
dalam hal ini mengenai dana BOS sudah sejalan dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh pemerintah, namun ada beberapa hal yang perlu untuk
diperhatikan lagi karena bentuk penyaluran dana BOS kepada siswa hanya berupa
seragam bagi siswa yang kurang mampu, sedangkan berdasarkan teori yang telah
dikemukakan di atas bahwa penyaluran dana BOS lebih diutamakan kepada siswa
keluarga miskin dan pihak sekolah diwajibkan membantu peseta didik kurang
mampu mengalami kesulitan transportasi dari dan ke sekolah. 2. Program dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di MIN 2 Bone yaitu sudah ada sejak tahun
2005 sampai sekarang. Adapun jumlah anggaran yang diterima oleh madrasah
sebanyak Rp 99.900.000. Dana ini diambil melalui beberapa proses yaitu
sebelumnya melakukan musyawarah dengan pihak sekolah untuk menetapkan
yang dibutuhkan. Setelah itu, pihak madrasah membuat surat permohonan
anggaran atau surat permohonan dana BOS kepada pihak kemenag. Kemudian
Kemenag menyalurkan dana tersebut di salurkan melalui rekening MIN 2 Bone.
Dengan adanya dana bantuan tersebut maka MIN 2 Bone banyak mengalami
peningkatan. Seperti perlengakapan sarana dan prasarana, peningkatan mutu
belajar siswa, kesejahteraan tenaga pendidik dan lain-lain. 3. Faktor pendukung
dalam implementasi program dana BOS adalah komunikasi dan sumber daya
manusia. Hal tersebut yang menunjang peningkatan madrasah dan banyak
melakukan inovasi terhadap MIN 2 Bone Sedangkan faktor penghambatnya hanya
menyangkut persoalan keterlambatan penyaluran dari pihak kemenag. Jika suatu
saat terjadi suatu hambatan maka pihak sekolah melakukan cara bagaimana
menanggulanginya.
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang dapat ditarik yakni implementasi
kebijakan pendidikan dalam program dana bantuan operasi sekolah (studi kasus di
MIN 2 Bone) dapat dikatakan cukup baik tetapi masih ada hal-al yang perlu
diperhatikan kembali untuk menunjang perkembangan MIN 2 Bone di kehidupan
mendatang.
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti di MIN 2 Bone, maka peneleti dapat
menyimpulkan sebagai berikut:
1. Bentuk penerapan Kebijakan pendidikan di MIN 2 Bone yaitu dengan
menerapkan metode Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang memuat 4
tahap proses yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan. Penerapan kebijakan pendidikan di MIN 2 Bone dalam hal ini
mengenai dana BOS sudah sejalan dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
pemerintah, namun ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan lagi
karena bentuk penyaluran dana BOS kepada siswa hanya berupa seragam
bagi siswa yang kurang mampu, sedangkan berdasarkan teori yang telah
dikemukakan di atas bahwa penyaluran dana BOS lebih diutamakan kepada
siswa keluarga miskin dan pihak sekolah diwajibkan membantu peseta didik
kurang mampu mengalami kesulitan transportasi dari dan ke sekolah.
(PAIKEM).
2. Program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di MIN 2 Bone yaitu
sudah ada sejak tahun 2005 sampai sekarang. Adapun jumlah anggaran yang
diterima oleh madrasah sebanyak Rp 99.900.000. Dana ini diambil melalui
beberapa proses yaitu sebelumnya melakukan musyawarah dengan pihak
sekolah untuk menetapkan yang dibutuhkan. Setelah itu, pihak madrasah
membuat surat permohonan anggaran atau surat permohonan dana BOS
kepada pihak kemenag. Kemudian Kemenag menyalurkan dana tersebut di
salurkan melalui rekening MIN 2 Bone. Dengan adanya dana bantuan
tersebut maka MIN 2 Bone banyak mengalami peningkatan. Seperti
perlengakapan sarana dan prasarana, peningkatan mutu belajar siswa,
kesejahteraan tenaga pendidik dan lain-lain.
3. Faktor pendukung dalam implementasi program dana BOS adalah
komunikasi dan sumber daya manusia. Hal tersebut yang menunjang
peningkatan madrasah dan banyak melakukan inovasi terhadap MIN 2 Bone
Sedangkan faktor penghambatnya hanya menyangkut persoalan
keterlambatan dari pihak kemenag. Jika suatu saat terjadi suatu hambatan
maka pihak sekolah melakukan cara bagaimana menanggulanginya.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian mengenai implementasi kebijakan
pendidikan dalam program dana bantuan operasional sekolah (BOS) di MIN 2
Bone, maka adapun saran penulis yang ingin disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Dalam pemanfaatan dana BOS hendaknya benar-benar diarahkan untuk
kegiatan sarana dan prasarana, kegiatan belajar siswa agar hal tersebut dapat
menunjang peningkatan mutu pendidikan.
2. Dalam proses pengelolaan dana BOS harus dilakukan secara transparan
melalui laporan pertanggungjawaban komite dengan demikian fungsi
kontrol dapat berjalan secara efektif. Adanya komunikasi serta penyediaan
SDM yang berkualitas dalam menangani program BOS di sekolah.
3. Dalam proses pencairan dana BOS oleh pihak Kemenag dilakukan secara
tepat waktu. Hal ini dimaksudkan agar kebutuhan operasional sekolah tidak
mengalami hambatan sehinhga kegiatan belajar mengajar akan dapat
berjalan efektif dan tidak terjadi penyelewengan dana.
Ketersediaan
| STAR20210360 | 360/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
360/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
