Implementasi Pembelajaran Daring Dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa di SMAN 12 Bone.
Nur Hikmatang/02.17.3037 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Implementasi Manajemen Pembelajaran Daring
dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa di SMAN 12 Bone. Adapun rumusan
masalah a). Bagaimana implementasi manajemen pembelajaran melalui daring di
SMAN 12 Bone? b). Bagaimana kreativitas belajar siswa di SMAN 12 Bone? c).
Bagaimana kontribusi pembelajaran daring dalam meningkatkan kreativitas belajar
siswa di SMAN 12 Bone?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi
manajemen pembelajaran daring, kreativitas belajar siswa, kontribusi pembelajaran
daring dalam meningkatkan kreativitas belajar peserta didik di SMAN 12 Bone.
Metode digunakan peneliti field research (penelitian lapangan) dengan
melakukan observasi, wawancara, dokumentasi. Data yang di peroleh diolah dengan
menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan penelitian tentang
Implementasi Manajemen Pembelajaran Daring dalam Meningkatkan Kreativitas
Belajar Peserta Didik di SMAN 12 Bone. Dalam menganalisis data, penulis
menggunakan reduksi data, display data, conclusion drawing/verification (penarikan
kesimpulan).
Hasil penelitian menunjukkan implementasi manajemen pembelajaran daring
di SMAN 12 Bone. pertama, a). Implementasi manajemen pembelajaran daring di
SMAN 12 Bone di katakan kurang maksimal jika digunakan dalam proses
pembelajaran karena pendidik maupun peserta didik mengalami banyak kendala
dalam pelaksanaan pembelajaran. Salah satunya terkendala dalam jaringan, jaringan
internet saat ini sangat berperan penting dalam pelaksanaan pembelajaran daring
karena pembelajaran sekarang ini dilakukan dalam aplikasi dan membutuhkan
jaringan internet. Kedua, b). Kreativitas belajar peserta didik di SMAN 12 Bone
dikatakan belum mampu meningkatkan kreativitas peserta didik karena pendidik
sedikit sulit untuk mengontrol dan mengembangkan kreativitas peserta didik lewat
pembelajaran daring. Selain itu peserta didik sekarang ini sangat minim dalam hal
praktek-praktek yang berkaitan dengan pembelajaran karena peserta didik belajar dari
rumah sehingga mereka susah untuk meningkatkan kreativitas pembelajarannya.
Ketiga, c). Kontribusi pembelajaran daring dalam meningkatkan kreativitas belajar
peserta didik di SMAN 12 Bone yaitu Pembelajaran daring ini sedikit mempersulit
pendidik maupun peserta didik terutama pendidik, pendidik merasa pembelajaran
daring ini kurang maksimal karena pembelajaran daring ini dibatasi atau waktunya
berkurang dibandingkan dengan pembelajaran di tatap muka. Kemudian
pembelajaran daring ini juga membuat pendidik kurang interaksi secara selangsung
dengan peserta didik sehingga pendidik belum sepenuhnya mampu meningkatkan
kreativitas belajar beserta didik. Jadi pembelajara daring ini kurang maksimal
digunakan untuk meningkatkan kreativitas belajar peserta didik.
A. Simpulan
Berdasarkan penenlitian dan analisis yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti di SMAN 12 Bone Kec.Sibulue
Kab.Bone, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai seberikut:
1. Implementasi manajemen pembelajaran daring di SMAN 12 Bone di katakan
kurang maksimal jika digunakan dalam proses pembelajaran karena pendidik
maupun peserta didik mengalami banyak kendala dalam pelaksanaan
pembelajaran. Salah satunya terkendala dalam jaringan, jaringan internet saat
ini sangat berperan penting dalam pelaksanaan pembelajaran daring karena
pembelajaran sekarang ini dilakukan dalam aplikasi dan membutuhkan
jaringan internet.
2. Kreativitas belajar peserta didik di SMAN 12 Bone dikatakan belum mampu
meningkatkan kreativitas peserta didik karena pendidik sedikit sulit untuk
mengontrol dan mengembangkan kreativitas peserta didik lewat pembelajaran
daring. Selain itu peserta didik sekarang ini sangat minim dalam hal praktek-
praktek yang berkaitan dengan pembelajaran karena peserta didik belajar dari
rumah sehingga mereka susah untuk meningkatkan kreativitas pembelajarannya.
3. Kontribusi pembelajaran daring dalam meningkatkan kreativitas belajar peserta
didik di SMAN 12 Bone yaitu Pembelajaran daring ini sedikit mempersulit
pendidik maupun peserta didik terutama pendidik, pendidik merasa pembelajaran
daring ini kurang maksimal karena pembelajaran daring ini dibatasi atau waktunya
berkurang dibandingkan dengan pembelajaran di tatap muka. Kemudian
pembelajaran daring ini juga membuat pendidik kurang interaksi secara
selangsung dengan peserta didik sehingga pendidik belum sepenuhnya mampu
meningkatkan kreativitas belajar beserta didik. Jadi pembelajara daring ini kurang
maksimal digunakan untuk meningkatkan kreativitas belajar peserta didik.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, selanjutya penulis akan
menguraikan implikasi penelitian yang berisi saran-saran kepada pihak sekolah di
SMAN 12 Bone. Adapun saran-saran yang penulis maksud yaitu sebagai berikut :
a. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa implementasi manajemen
pembelajaran daring kurang maksimal digunakan dalam meningkatkan
kreativitas belajar peserta didik. Jadi diharapkan kedepannya pendidik bisa
lebih meningkatkan kreativitas peserta didik agar peserta didik mampu
meningkatkan kreativitasnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
b. Bagi peneliti selanjutnnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
referensi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutya. Khusunya
penelitian-penelitian yang berkaitan dengan dengan manajemen pembelajaran
daring dan kreativitas belajar siswa.
dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa di SMAN 12 Bone. Adapun rumusan
masalah a). Bagaimana implementasi manajemen pembelajaran melalui daring di
SMAN 12 Bone? b). Bagaimana kreativitas belajar siswa di SMAN 12 Bone? c).
Bagaimana kontribusi pembelajaran daring dalam meningkatkan kreativitas belajar
siswa di SMAN 12 Bone?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi
manajemen pembelajaran daring, kreativitas belajar siswa, kontribusi pembelajaran
daring dalam meningkatkan kreativitas belajar peserta didik di SMAN 12 Bone.
Metode digunakan peneliti field research (penelitian lapangan) dengan
melakukan observasi, wawancara, dokumentasi. Data yang di peroleh diolah dengan
menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan penelitian tentang
Implementasi Manajemen Pembelajaran Daring dalam Meningkatkan Kreativitas
Belajar Peserta Didik di SMAN 12 Bone. Dalam menganalisis data, penulis
menggunakan reduksi data, display data, conclusion drawing/verification (penarikan
kesimpulan).
Hasil penelitian menunjukkan implementasi manajemen pembelajaran daring
di SMAN 12 Bone. pertama, a). Implementasi manajemen pembelajaran daring di
SMAN 12 Bone di katakan kurang maksimal jika digunakan dalam proses
pembelajaran karena pendidik maupun peserta didik mengalami banyak kendala
dalam pelaksanaan pembelajaran. Salah satunya terkendala dalam jaringan, jaringan
internet saat ini sangat berperan penting dalam pelaksanaan pembelajaran daring
karena pembelajaran sekarang ini dilakukan dalam aplikasi dan membutuhkan
jaringan internet. Kedua, b). Kreativitas belajar peserta didik di SMAN 12 Bone
dikatakan belum mampu meningkatkan kreativitas peserta didik karena pendidik
sedikit sulit untuk mengontrol dan mengembangkan kreativitas peserta didik lewat
pembelajaran daring. Selain itu peserta didik sekarang ini sangat minim dalam hal
praktek-praktek yang berkaitan dengan pembelajaran karena peserta didik belajar dari
rumah sehingga mereka susah untuk meningkatkan kreativitas pembelajarannya.
Ketiga, c). Kontribusi pembelajaran daring dalam meningkatkan kreativitas belajar
peserta didik di SMAN 12 Bone yaitu Pembelajaran daring ini sedikit mempersulit
pendidik maupun peserta didik terutama pendidik, pendidik merasa pembelajaran
daring ini kurang maksimal karena pembelajaran daring ini dibatasi atau waktunya
berkurang dibandingkan dengan pembelajaran di tatap muka. Kemudian
pembelajaran daring ini juga membuat pendidik kurang interaksi secara selangsung
dengan peserta didik sehingga pendidik belum sepenuhnya mampu meningkatkan
kreativitas belajar beserta didik. Jadi pembelajara daring ini kurang maksimal
digunakan untuk meningkatkan kreativitas belajar peserta didik.
A. Simpulan
Berdasarkan penenlitian dan analisis yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti di SMAN 12 Bone Kec.Sibulue
Kab.Bone, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai seberikut:
1. Implementasi manajemen pembelajaran daring di SMAN 12 Bone di katakan
kurang maksimal jika digunakan dalam proses pembelajaran karena pendidik
maupun peserta didik mengalami banyak kendala dalam pelaksanaan
pembelajaran. Salah satunya terkendala dalam jaringan, jaringan internet saat
ini sangat berperan penting dalam pelaksanaan pembelajaran daring karena
pembelajaran sekarang ini dilakukan dalam aplikasi dan membutuhkan
jaringan internet.
2. Kreativitas belajar peserta didik di SMAN 12 Bone dikatakan belum mampu
meningkatkan kreativitas peserta didik karena pendidik sedikit sulit untuk
mengontrol dan mengembangkan kreativitas peserta didik lewat pembelajaran
daring. Selain itu peserta didik sekarang ini sangat minim dalam hal praktek-
praktek yang berkaitan dengan pembelajaran karena peserta didik belajar dari
rumah sehingga mereka susah untuk meningkatkan kreativitas pembelajarannya.
3. Kontribusi pembelajaran daring dalam meningkatkan kreativitas belajar peserta
didik di SMAN 12 Bone yaitu Pembelajaran daring ini sedikit mempersulit
pendidik maupun peserta didik terutama pendidik, pendidik merasa pembelajaran
daring ini kurang maksimal karena pembelajaran daring ini dibatasi atau waktunya
berkurang dibandingkan dengan pembelajaran di tatap muka. Kemudian
pembelajaran daring ini juga membuat pendidik kurang interaksi secara
selangsung dengan peserta didik sehingga pendidik belum sepenuhnya mampu
meningkatkan kreativitas belajar beserta didik. Jadi pembelajara daring ini kurang
maksimal digunakan untuk meningkatkan kreativitas belajar peserta didik.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, selanjutya penulis akan
menguraikan implikasi penelitian yang berisi saran-saran kepada pihak sekolah di
SMAN 12 Bone. Adapun saran-saran yang penulis maksud yaitu sebagai berikut :
a. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa implementasi manajemen
pembelajaran daring kurang maksimal digunakan dalam meningkatkan
kreativitas belajar peserta didik. Jadi diharapkan kedepannya pendidik bisa
lebih meningkatkan kreativitas peserta didik agar peserta didik mampu
meningkatkan kreativitasnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
b. Bagi peneliti selanjutnnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
referensi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutya. Khusunya
penelitian-penelitian yang berkaitan dengan dengan manajemen pembelajaran
daring dan kreativitas belajar siswa.
Ketersediaan
| STAR20210154 | 154/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
154/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
