Penerapan Prinsip Manajemen Kurikulum dalam Pengembangan K-13 Di SMA Negeri 13 Bone.
Ervina Jamaluddin/ 02.17.3057 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai Penerapan Prinsip Manajemen Kurikulum
dalam Pengembangan K-13 Di SMA Negeri 13 Bone. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Penerapan Manajemen Kurikulum Dalam Pengembangan K-13
di SMA Negeri 13 Bone Kab.Bone. Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut,
digunakan jenis penelitian kualitatif (qualitatif research). Data dikumpulkan melalui wawancara,
observasi dan dokumentasi. Melakukan pendekatan manajemen, psikologis dan
sosiologis. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
kualitatif dengan tiga tahap yaitu tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama: penerapan prinsip
manajemen kurikulum 1. Prinsip produktivitas diterapkan dalam mencapai tujuan
kurikulum memiliki kemampuan yang dimiliki sekolah agar dapat menghasilkan
mutu pendidikan yaitu dengan cara mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang berilmu, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. 2.Prinsip
demokratisasi Menempatkan pengelola, pelaksana, dan peserta didik pada posisi
yang seharusnya yaitu Demokrasi sebagai prinsip yang perlu kita terapkan dalam
melaksanakan manajemen kurikulum.
3.Prinsip efektif dan efisien, untuk
melakukan Pencapaian tujuan sistem, input, proses dan output yaitu menunjukkan
pencapaian yang tinggi dalam prestasi akademik dan prestasi non akademik.
sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan.
4.Prinsip visi, misi dan tujuan manajemen kurikulum di sekolah terlaksana dengan
cara melakukan evaluasi yang dilakukan oleh tim atau pengawas sekolah. Kedua
Urgensi penerapan prinsip manajemen kurikulum dalam pengembangan K-13 di
SMA Negeri 13 Bone berpengaruh pada kualitas pendidik dengan berpedoman
pada prinsip pengembangan kurikulum yaitu Relevansi pada masa pandemi kita
harus menyesuaikan diri dengan keadaan saat ini. Pelajarannya dari rumah,
kemudian kita mematuhi protokol kesehatan 3 M itu. fleksibilitas itu harus selalu
ada, dan tidak boleh kaku harus fleksibel sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dan harus menyesuaikan kondisi daerah peserta didik dalam menetapkan suatu
metode pembelajaran. Kontunitas yaitu dari pengalaman yang disediakan
kurikulum hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas
lainnya antara satu jenjang pendidikan dengan pendidikan lainnya antara berbagai
tingkat jenjang dan pendidikan. praktis yaitu sosialisasi dan bekerja sama dengan
pihak pemerintah dan kemudian bekerja sama dengan orang tua siswa melalui
perwakilan komite untuk merumuskan apa yang akan dilaksanakan dalam
kurikulum harus segera dipraktikkan dan direalisasikan dalam kehidupan sehari-
hari peserta didik kemudian efektivitas dalam proses belajar mengajar belum
berhasil karena sering adanya bertepatan waktu antara tugas pelajaran dan
pertemuan rutin yang diadakan oleh organisasi ektrakurikuler.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Penerapan Prinsip Manajemen
Kurikulum dalam Pengembangan K-13 pada SMA Negeri 13 Bone, maka
dapat di simpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan prinsip manajemen kurikulum di SMA Negeri 13 Bone
meliputi: Produktivitas dengan cara menjalin kerja sama baik pihak
wakasek kurikulum dengan guru terutama dalam mencapai tujuan
kurikulum yang ada. harus msmiliki kemampuan yang di miliki sekolah
ini agar dapat menghasilkan mutu pendidikan dalam hak kurikulum yaitu
dengan cara mengembangkan kemampuan dan membentuk watak yang
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang berilmu, kreatif, mandiri,dan bertanggung jawab dan
memerlukan kerja sama yang baik untuk mencapai tujuan kurikulum. Dan
Memanfaatkan sumber daya manusia untuk mengembangkan K13 yaitu
dengan melakukan strategi peningkatan manajemen kurikulum dalam
rangka pengembangan mutu SDM yang unggul dan kompetitif yang dapat
di aplikasikan oleh SMA Negeri 13 Bone, yaitu di lihat dari
pengelolaanya. dan bekerjasama dengan siswa yaitu dengan cara guru
memberikan kesempatan bagi siswa mengembangkan potensi dirinya
melalui ekstrakulikuler. Demokratisasi Menempatkan pengelola,
pelaksana, dan peserta didik pada posisi yang seharusnya yaitu Demokrasi
sebagai prinsip yang perlu kita terapkan dalam melaksanakan manajemen
kurikulum yang tujuannya untuk mendapatkan keputusan yang baik dan
bisa dilaksanakan oleh semua pihak baik itu pihak kepala sekolah, pihak
wakasek, maupun guru dan siswa, jadi kami melaksanakan demokrasi.
dengan cara melibatkan pihak terkait dalam melaksanakan manajemen
kurikulum dalam pengembangan K-13 baik pihak kepala sekolah, tim
kurikulum, guru dan siswa. Efektif dan efesien untuk melakukan
Pencapaian tujuan system, input, proses dan output yaitu menunjukkan
pencapaian yang tinggi dalam prestasi akademik dan prestasi non
akademik. proses akan di katakan mutu yang tinggi apabila
mengkoorrdinasikan dan penyerasian serta pemaduan input yaitu
guru,siswa dan kurikulum sehingga mampu menciptakan situasi
pembelajaran yang menyenangkan.dan ouput sekolah dapat di katakana
bermutu tinggi apabila prestasi pencapaian siswa menunujukkan
pencapaian di bidang prestasi akademik maupun non akademik.
2. Urgensi Prinsip Pengembangan K-13 di SMA Negeri 13 Bone
berpengaruh pada kualitas pendidik dengan berpedoman pada prinsip
pengembangan kurikulum meliputi: Relevansi pada masa pandemi kita
harus menyesuaikan diri dengan keadaan saat ini. Pelajarannya dari rumah
kemudian kemudian kita mematuhi protokol kesehatan 3 M itu. Dalam
proses mengajar prinsip fleksibilitas itu harus selalu ada, dan tidak boleh
kaku harus fleksibel sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan harus
menyesuaikan kondisi daerah peserta didik dalam menetapkan suatu
metode pembelajaran. Kontunitas yaitu dari pengalaman yang disediakan
kurikulum hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan
kelas lainnya antara satu jenjang pendidikan dengan pendidikan lainnya
antara berbagai tingkat jenjang dan pendidikan, baik mencakup kontinuitas
anatara berbagai tingkat sekolah. Praktis agar manajemen kurikulum
secara praktis yaitu sosialisasi dan bekerja sama dengan pihak pemerintah
dan kemudian bekerja sama dengan orang tua siswa yang akan
dilaksanakan dalam kurikulum dan segera dipraktikkan dan direalisasikan
dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Efektivitas dalam proses
belajar mengajar belum berhasil karena sering adanya bertepatan waktu
antara tugas pelajaran dan pertemuan rutin yang diadakan oleh organisasi
ektrakurikuler.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian tentang Penerapan Manajemen Kurikulum
Dalam Pengembangan K-13 di SMA Negeri 13 Bone yakni:
1. Agar guru lebih disiplin waktu dalam memasuki ruang kelas ketika tiba
jam mengajarnya serta guru lebih memperhatika jadwal mengajarnya agar
tidak mengambil jadwal mengajar guru selanjutnya.
3. Agar semua stake holder sekolah menerapkan dengan baik prinsip
manajemen kurikulum dalam pengembangan K-13 di SMA Negeri 13
Bone.
dalam Pengembangan K-13 Di SMA Negeri 13 Bone. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Penerapan Manajemen Kurikulum Dalam Pengembangan K-13
di SMA Negeri 13 Bone Kab.Bone. Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut,
digunakan jenis penelitian kualitatif (qualitatif research). Data dikumpulkan melalui wawancara,
observasi dan dokumentasi. Melakukan pendekatan manajemen, psikologis dan
sosiologis. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
kualitatif dengan tiga tahap yaitu tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama: penerapan prinsip
manajemen kurikulum 1. Prinsip produktivitas diterapkan dalam mencapai tujuan
kurikulum memiliki kemampuan yang dimiliki sekolah agar dapat menghasilkan
mutu pendidikan yaitu dengan cara mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang berilmu, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. 2.Prinsip
demokratisasi Menempatkan pengelola, pelaksana, dan peserta didik pada posisi
yang seharusnya yaitu Demokrasi sebagai prinsip yang perlu kita terapkan dalam
melaksanakan manajemen kurikulum.
3.Prinsip efektif dan efisien, untuk
melakukan Pencapaian tujuan sistem, input, proses dan output yaitu menunjukkan
pencapaian yang tinggi dalam prestasi akademik dan prestasi non akademik.
sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan.
4.Prinsip visi, misi dan tujuan manajemen kurikulum di sekolah terlaksana dengan
cara melakukan evaluasi yang dilakukan oleh tim atau pengawas sekolah. Kedua
Urgensi penerapan prinsip manajemen kurikulum dalam pengembangan K-13 di
SMA Negeri 13 Bone berpengaruh pada kualitas pendidik dengan berpedoman
pada prinsip pengembangan kurikulum yaitu Relevansi pada masa pandemi kita
harus menyesuaikan diri dengan keadaan saat ini. Pelajarannya dari rumah,
kemudian kita mematuhi protokol kesehatan 3 M itu. fleksibilitas itu harus selalu
ada, dan tidak boleh kaku harus fleksibel sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dan harus menyesuaikan kondisi daerah peserta didik dalam menetapkan suatu
metode pembelajaran. Kontunitas yaitu dari pengalaman yang disediakan
kurikulum hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas
lainnya antara satu jenjang pendidikan dengan pendidikan lainnya antara berbagai
tingkat jenjang dan pendidikan. praktis yaitu sosialisasi dan bekerja sama dengan
pihak pemerintah dan kemudian bekerja sama dengan orang tua siswa melalui
perwakilan komite untuk merumuskan apa yang akan dilaksanakan dalam
kurikulum harus segera dipraktikkan dan direalisasikan dalam kehidupan sehari-
hari peserta didik kemudian efektivitas dalam proses belajar mengajar belum
berhasil karena sering adanya bertepatan waktu antara tugas pelajaran dan
pertemuan rutin yang diadakan oleh organisasi ektrakurikuler.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Penerapan Prinsip Manajemen
Kurikulum dalam Pengembangan K-13 pada SMA Negeri 13 Bone, maka
dapat di simpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan prinsip manajemen kurikulum di SMA Negeri 13 Bone
meliputi: Produktivitas dengan cara menjalin kerja sama baik pihak
wakasek kurikulum dengan guru terutama dalam mencapai tujuan
kurikulum yang ada. harus msmiliki kemampuan yang di miliki sekolah
ini agar dapat menghasilkan mutu pendidikan dalam hak kurikulum yaitu
dengan cara mengembangkan kemampuan dan membentuk watak yang
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang berilmu, kreatif, mandiri,dan bertanggung jawab dan
memerlukan kerja sama yang baik untuk mencapai tujuan kurikulum. Dan
Memanfaatkan sumber daya manusia untuk mengembangkan K13 yaitu
dengan melakukan strategi peningkatan manajemen kurikulum dalam
rangka pengembangan mutu SDM yang unggul dan kompetitif yang dapat
di aplikasikan oleh SMA Negeri 13 Bone, yaitu di lihat dari
pengelolaanya. dan bekerjasama dengan siswa yaitu dengan cara guru
memberikan kesempatan bagi siswa mengembangkan potensi dirinya
melalui ekstrakulikuler. Demokratisasi Menempatkan pengelola,
pelaksana, dan peserta didik pada posisi yang seharusnya yaitu Demokrasi
sebagai prinsip yang perlu kita terapkan dalam melaksanakan manajemen
kurikulum yang tujuannya untuk mendapatkan keputusan yang baik dan
bisa dilaksanakan oleh semua pihak baik itu pihak kepala sekolah, pihak
wakasek, maupun guru dan siswa, jadi kami melaksanakan demokrasi.
dengan cara melibatkan pihak terkait dalam melaksanakan manajemen
kurikulum dalam pengembangan K-13 baik pihak kepala sekolah, tim
kurikulum, guru dan siswa. Efektif dan efesien untuk melakukan
Pencapaian tujuan system, input, proses dan output yaitu menunjukkan
pencapaian yang tinggi dalam prestasi akademik dan prestasi non
akademik. proses akan di katakan mutu yang tinggi apabila
mengkoorrdinasikan dan penyerasian serta pemaduan input yaitu
guru,siswa dan kurikulum sehingga mampu menciptakan situasi
pembelajaran yang menyenangkan.dan ouput sekolah dapat di katakana
bermutu tinggi apabila prestasi pencapaian siswa menunujukkan
pencapaian di bidang prestasi akademik maupun non akademik.
2. Urgensi Prinsip Pengembangan K-13 di SMA Negeri 13 Bone
berpengaruh pada kualitas pendidik dengan berpedoman pada prinsip
pengembangan kurikulum meliputi: Relevansi pada masa pandemi kita
harus menyesuaikan diri dengan keadaan saat ini. Pelajarannya dari rumah
kemudian kemudian kita mematuhi protokol kesehatan 3 M itu. Dalam
proses mengajar prinsip fleksibilitas itu harus selalu ada, dan tidak boleh
kaku harus fleksibel sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan harus
menyesuaikan kondisi daerah peserta didik dalam menetapkan suatu
metode pembelajaran. Kontunitas yaitu dari pengalaman yang disediakan
kurikulum hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan
kelas lainnya antara satu jenjang pendidikan dengan pendidikan lainnya
antara berbagai tingkat jenjang dan pendidikan, baik mencakup kontinuitas
anatara berbagai tingkat sekolah. Praktis agar manajemen kurikulum
secara praktis yaitu sosialisasi dan bekerja sama dengan pihak pemerintah
dan kemudian bekerja sama dengan orang tua siswa yang akan
dilaksanakan dalam kurikulum dan segera dipraktikkan dan direalisasikan
dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Efektivitas dalam proses
belajar mengajar belum berhasil karena sering adanya bertepatan waktu
antara tugas pelajaran dan pertemuan rutin yang diadakan oleh organisasi
ektrakurikuler.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian tentang Penerapan Manajemen Kurikulum
Dalam Pengembangan K-13 di SMA Negeri 13 Bone yakni:
1. Agar guru lebih disiplin waktu dalam memasuki ruang kelas ketika tiba
jam mengajarnya serta guru lebih memperhatika jadwal mengajarnya agar
tidak mengambil jadwal mengajar guru selanjutnya.
3. Agar semua stake holder sekolah menerapkan dengan baik prinsip
manajemen kurikulum dalam pengembangan K-13 di SMA Negeri 13
Bone.
Ketersediaan
| STAR20210053 | 63/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
53/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
