Filsafat Humanisme dalam Tinjauan Pendidikan Islam

No image available for this title
Skripsi ini membahas tentang Filsafat Humanisme dalam Tinjauan
Pendidikan Islam. Ada dua sub masalah yang dikaji dalam skripsi ini yaitu hakikat
filsafat Humanisme dan tinjauan pendidikan Islam terhadap Filsafat Humanisme.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, penulis mengumpulkan
data dengan metode telaah pustakaandan di olah dengan metode deskriftif kualitatif
dan di analisis secara induktif dan deduktif.
Adapun hasil penelitian dalam skripsi ini, yaitu: pertama, humanisme sebagai
sebuah konsep pendidikan dari barat yang menitik beratkan kepada individu dan
megedepankan nilai-nilai kemanusia serta sebagai bentuk kriteria manusia dalam
memposisikan kemanusiaannya dalam kehidupan. Konsep pendidikan ini
memfokuskan kepada pengembangan potensi manusia dan kemungkinan-
kemungkinan yang dihasilkan manusia. Hal ini berbanding lurus dengan pendidikan
islam yang juga lebih menitik beratkan kepada kebersamaan dan kesejahteraan dalam
pendidikan (adab). Kedua, Pendidikan Islam mengacu pada pola pendidikan ideal
yang digambarkan di dalam al-Qur‟an adalah pribadi Rasulullah saw. digelari uswah
al hasanah dan berbudi pekerti agung khuluqun „adzim. Melihat dengan adanya
degradasi moral generasi muda saat ini, dunia pendidikan menjadi sebuah tumpuan
penting masa depan bangsa ini, sebuah pola pendidikan yang tidak hanya dapat
meningkatkan kecerdasan intelektual namun juga emosional dan spiritual siswa, serta
x
mampu membentuk siswa yang memiliki karakteristik lurus aqidah, benar ibadah dan
luas wawasannya, mengakomodasi keragaman potensi siswa dengan konsep
penerapan pendidikan humanisme.
A. KESIMPULAN
1. Filsafat humanism adalah sebuah konsep pendidikan dari barat yang menitik
beratkan kepada individu dan megedepankan nilai-nilai kemanusia serta
sebagai bentuk criteria manusia dalam memposisikan kemanusiaannya dalam
kehidupan. Konsep pendidikan ini memfokuskan kepada pengembangan
potensi manusia dan kemungkinan-kemungkinan yang dihasilkan manusia.
Hal ini berbanding lurus dengan pendidikan islam yang juga lebih menitik
beratkan kepada kebersamaan dan kesejahteraan dalam pendidikan.
2. Pendidikan Islam mengacu pada pola pendidikan ideal yang digambarkan di
dalam al-Qur‟an adalah pribadi Rasulullah saw. digelari uswah al hasanah
dan berbudi pekerti agung khuluqun „adzim. Melihat dengan adanya degradasi
moral generasi muda saat ini, dunia pendidikan menjadi sebuah tumpuan
penting masa depan bangsa ini, sebuah pola pendidikan yang tidak hanya
dapat meningkatkan kecerdasan intelektual namun juga emosional dan
spiritual siswa, serta mampu membentuk siswa yang memiliki karakteristik
lurus aqidah, benaribadah dan luas wawasannya, mengakomodasi keragaman
potensi siswa dengan konsep penerapan pendidikan humanisme.
B. SARAN
Setelah memberikan kesimpulan di atas, maka peneliti perlumemberikan saran
yang bersifat konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya kepada pemerintah,
pendidik dan peneliti pendidikan.
1. Saran untuk pemerintah untuk memecahkan persoalan kekerasan pendidikan
yang di setiap jenjang pendidikan pada dewasa ini, maka peran dinas
pendidikan yang membawahi dan menangani urusan pendidikan hendaknya
perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini: Pendidikan tidak boleh
memandang status sosial, ekonomi, suku bangsa dan jenis kelamin. Manusia
berhak mendapatkan pendidikan, oleh karena itu proses pendidikan harus
dilaksanakan dengan dasar kebebasan, persamaan dan persaudaraan. Maka
dari itu hal pertama Pemerintah harus menjadikan paradigm pendidikan yang
membebaskan, memanusiakan manusia, menghilangkan jejak dehumanisasi
yang merasuki pendidikan di Indonesia selama ini. Dalam kaitannya dengan
itu, dibutuhkan perubahan paradigma guru sebagai teman, rekan, partner
dalam belajar. Kedua Pemerintah perlu mengadakan sosialisasi terhadap
pendidik maupun masyarakat luas bahwa kekerasan, penindasan, serta
penekanan-penekanan dalam proses belajar akan berimplikasi terhadap psikis
peserta didik. Dan bukan menjadi tujuan dari pendidikan
2. Saran untuk pendidik
Yang pertama Pendidik tidak boleh memandang status sosial, ekonomi, suku
bangsa dan jenis kelmanin. Manusia berhak mendapatkan pendidikan, oleh
karena itu proses pendidikan harus dilaksanakan dengan dasar kebebasan,
persamaan dan persaudaraan dan kedua dalam mengajar hendaknya pendidik
menggunakan metode interaktif dan model pembelajaran disesuaikan dengan
perkembangan anak.
3. Saran untuk peneliti selanjutnya
Penulis menyadari bahwa banyak keterbatasan dalam penelitian ini, maka
penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat meneruskan
penelitian ini dengan meneliti lebih lanjut karena penelitian ini hanya
membahas mengenai asal kejadian kekerasan dalam pendidikan yang dilihat
dari sisi kemanusia manusia. Maka dari itu diharapkan ada kesimpulan baru
yang dihasilkan dari penelitian selanjutnya.
Ketersediaan
STAR20220376376/2022Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

376/2022

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi Tarbiyah

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top