Skripsi ini membahas tentang kontribusi pengawas satuan pendidikan dalam
membangun disiplin kerja guru di UPT SMP Negeri 5 Ajangale Kabupaten Bone.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan, disiplin kerja
guru serta untuk mengetahui cara pengawas satuan pendidikan dalam membangun
disiplin kerja guru di UPT SMP Negeri 5 Ajangale Kabupaten Bone.
Dalam menyusun skripsi ini, jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian
lapangan (field research) yaitu peneliti langsung ke UPT SMP Negeri 5 Ajangale
Kabupaten Bone, dengan cara mengamati objek penelitian yang berhubungan dengan
skripsi ini. Adapun teknik yang digunakan antara lain: observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu secara kualitatif, metode
kualitatif ini memberikan informasi yang lengkap sehingga bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak diterapkan pada berbagai
masalah dan dalam bentuk analisis deskriptif kualitatif yakni menganalisis dan
mendeskripsikan data yang terkumpul berbentuk kata-kata, gambar bukan angka-
angka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pelaksanaan pengawasan di UPT SMP
Negeri 5 Ajangale itu telah di laksanakan dengan baik. 2) Disiplin Kerja Guru di UPT
SMP Negeri 5 Ajangale cukup baik, hal itu dapat dilihat dari: Bentuk-bentuk Disiplin
Kerja Guru di UPT SMP Negeri 5 Ajangale, yaitu: hanya ketepatan waktu guru yang
kurang. Sedangkan penandatanganan daftar hadir guru, pembuatan program dan
persiapan sebelum mengajar, pelaksanakan tugas dan tanggung jawab guru,
pelaksanakan penilaian KBM serta penyelesaikan administrasi kelas dan sekolah
secara baik dan teratur sudah optimal. 3) Cara yang digunakan Pengawas Satuan
Pendidikan dalam Membangun Disiplin Kerja Guru, yaitu: melalui supervisi
(Supervising), yakni supervisi langsung oleh pengawas maupun supervisi oleh kepala
sekolah, pemberian nasehat (Advising), baik kepada guru maupun kepala sekolah,
memantau (Controlling) kegiatan guru dan kepala sekolah, baik melalui siswa
maupun masyarakat sekitar sekolah, membuat laporan (Reporting), yakni dengan
memberikan hasil penilaian pelaksanaan pengawasan agar guru dan kepala sekolah
membenahi kekurangan-kekurangan dari hasil pengawasan, koordanasi
(Coordinating), yakni dengan komunikasi yang baik dan lancar kepada guru dan
kepala sekolah serta memimpin (Performing Leadership), yakni dengan memberikan
teladan yang baik kepada guru.
A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa:
1. Pelaksanaan pengawasan di UPT SMP Negeri 5 Ajangale itu telah di laksanakan
dengan baik hal itu dapat di lihat dari:
a. Merumuskan Standar
Semua pihak yang terkait seperti pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru
bekerja sama dalam merumuskan standar yang dijadikan patokan keberhasilan suatu
kegiatan, baik kegiatan pelaksanaan pembelajaran maupun administrasi
pembelajaran.
b. Mengadakan Pengukuran
pengukuran dilakukan untuk melihat bagaimana ketercapaian suatu program.
Dilakukan dengan cara, observasi langsung maupun melalui laporan kepala sekolah
dan guru.
c. Membandingkan Hasil Pengukuran dengan Standar
Dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh selisih antara standar dengan hasil
yang telah dilakukan, jika memang lebih banyak yang tidak memenuhi standar, maka
kegiatan atau program harus segera dilakukan perbaikan atau bahkan program
langsung dihentikan.
d. Melakukan Tindakan koreksi
Tindakan koreksi ini dilakukan jika lebih banyak standar yang tidak tercapai
atau hasil pengukurannya minus.
2. Disiplin Kerja Guru di UPT SMP Negeri 5 Ajangale cukup baik, hal itu dapat
dilihat dari: Bentuk-bentuk Disiplin Kerja Guru di UPT SMP Negeri 5
Ajangale, yaitu: hanya ketepatan waktu guru yang kurang. Sedangkan
penandatanganan daftar hadir guru, pembuatan program dan persiapan
sebelum mengajar, pelaksanakan tugas dan tanggung jawab guru,
pelaksanakan penilaian KBM serta penyelesaikan administrasi kelas dan
sekolah secara baik dan teratur sudah optimal.
3. Cara Pengawas Satuan Pendidikan dalam Membangun Disiplin Kerja Guru,
yaitu:
a. Melalui supervisi (Supervising), yakni supervisi langsung oleh pengawas maupun
supervisi oleh kepala sekolah.
b. Pemberian nasehat (Advising), baik kepada guru maupun kepala sekolah.
c. Memantau (Controlling) kegiatan guru dan kepala sekolah, baik melalui siswa
maupun masyarakat sekitar sekolah.
d. Membuat laporan (Reporting), yakni dengan memberikan hasil penilaian
pelaksanaan pengawasan agar guru dan kepala sekolah membenahi kekurangan-
kekurangan dari hasil pengawasan.
e. Koordinasi (Coordinating), yakni dengan komunikasi yang baik dan lancar
kepada guru dan kepala sekolah.
f. Memimpin (Performing Leadership), yakni dengan memberikan teladan yang
baik kepada guru.
B. Implikasi
Setelah simpulan tersebut diuraikan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi-implikasi. Adapun implikasi yang dimaksudkan dalam pembahasan
penelitian ini adalah:
1. Guru sebagai pendidik di Sekolah haruslah menyadari seberapa besar peran
dan tanggung jawabnya dalam mengembang amanah dan memerankannya
sesuai dengan posisinya terutama dalam hal disiplin kerjanya .
2. Kepala sekolah sebaiknya meningkatkan pengawasan kepada para guru agar
guru semakin terpacu untuk terus meningkatkan disiplin kerjanya.
3. Pengawas sekolah agar senantiasa memberikan bimbingan kepada guru
secara langsung untuk meningkatkan disiplin kerja guru. Selain itu pula
pengawas harus selalu menghimbau kepala sekolah agar mengawasi dan
membimbing guru untuk selalu disiplin.

STAR20200010

10/2020

Perpustakaan Pusat

Tersedia