UrgensiGaya Kepemimpinan Situsional Kepala Sekolah dalam Menciptakan Iklim dan Budaya yang Kondusif di SMP Negeri 2 Tellu Siattingge Kecamatan Tellu Siattingge Kabupaten Bone
Noviana Febrianti/02.16.3008 - Personal Name
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana urgensi gaya
kepemimpinan situasional kepala sekolah dalam menciptakan iklim dan budaya
organisasi yang kondusif di SMPN 2 Tellu Siattingge. 2) Bagaimana gaya
kepemimpinan situasional kepala sekolah serta iklim dan budaya yang kondusif di
SMPN 2 Tellu Siattingge. 3) Bagaimana konstribusi gaya kepemiminan situsional
kepala sekolah dalam menciptakan iklim dan budaya organisasi yang kondusif di
SMPN 2 Tellu Siattingge.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, jenis penelitian adalah penelitian
kualitatif (qualitative research) dan pendekatan penelitan ialah pendekatan manajemen,
sosiologis. data dianalisis dengan metode reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan, Selanjutnya dianalisis data deduktif yaitu mengambil beberapa fakta yang
bersifat umum yang selanjutnya dianalisis untuk diterapkan ke hal yang bersifat khusus.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa : 1) deskripsi urgensi gaya
kepemimpinan situsional kepala sekolah di SMP Negeri 2 Tellu Siattingge kecamatan
Tellu Siattingge Kabupaten Bone dapat dikatakan sangat penting dalam menciptakan
iklim dan budaya yang kondusif melalui sifat adil kepala sekolah, memberikan
sugesti kepada anggota, mendukung tujuan, katalisator, menciptakan rasa aman,
sebagai wakil organisasi di sekolah, dapat menjadi sumber inspirasi dan saling
menghargai satu sama yang lain. 2) Iklim dan budaya organisasi yang kondusif di
SMP Negeri 2 Tellussiattingge aada beberapa hal yang perlu diperhatikan a) Tujuan
pendidikan dan sasaran pendidikan, perlu di bentuk bimbingan, pengajaran dan
pelatihan dalam mendongkrak kualitas dan prestasi belajar. b) Mendidik, kepala
sekolah harus melakukan kerjasama yang baik dengan guru dalam mendidik siswa, di
masa pandemik saat ini baik itu daring maupun luring dengan tetap memanfaatkan
fasilitas pembelajaran yang ada mengkombinasikan dengan perangkat pembelajaran
yang terintegrasi untuk kegiatan daring maupun luring. c) Isi pendidikan, merupakan
segala pengalaman yang harus dimiliki siswa sesuai dengan dengan tujuan yang
dikehendaki dan dicapai melalui proses pendidikan. Untuk terciptanya iklim dan
budaya yang kondusif tergantung aktivitas dan kreatifitas guru dalam menjabarkan
dan merealisasikan kurikulum. d) Keberhasilan pendidikan, Dengan menyediakan
fasilitas yang lengkap bagi guru dan siswa tentu mendukung segala proses kegiatan
pembelajaan. 3) Dengan adanya konstribusi dari gaya kepemimpinan situsional
kepala sekolah yang terdiri dari teori, indikator, dan faktor benar-benar akan
membantu kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Hal-hal
yang berikan dan lakukan agar dapat menciptakan iklim dan budaya yang kondusif
yaitu mengarahkan dan membimbing para guru-guru, selain itu melakukan kerjasama
yang baik dengan warga sekolah baik itu guru, staf, dan siswa.
A. Simpulan
Setelah penulis mengadakan pembahasan dan analisis data dalam
penelitian yang merujuk pada rumusan masalah dan tujuan penelitian,
pembahasan dan uraian dan analisis pada skripsi ini supaya pembaca lebih cepat
mengetahui isi serat maksud dan tujuan skripsi ini. Menurut hasil penelitian yang
penulis lakukan di SMP Negeri 2 Tellu Siattingge Kec. Tellu Siattingge Kab.
Bone tentang gaya kepemimpinan situasional dalam menciptakan iklim dan
budaya yang kondusif adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi urgensi gaya kepemimpinan situsional kepala sekolah di SMP
Negeri 2 Tellu Siattingge kecamatan Tellu Siattingge Kabupaten Bone dapat
dikatakan sangat penting dalam menciptakan iklim dan budaya yang kondusif
melalui sifat adil kepala sekolah, memberikan sugesti kepada anggota,
mendukung tujuan, katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil
organisasi di sekolah, dapat menjadi sumber inspirasi bagi anggota dan
memiliki sikap saling menghargai satu sama yang lain yang dilihat dari
aktivtas kepala sekolah itu sendiri dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya selaku pemimpin di sekolah.
2. Gambaran iklim dan budaya organisasi yang kondusif di SMP Negeri 2 Tellu
Siattinggemelalui perilaku pemimpin dan situasinya dilihat dari sifat adil
kepala sekolah yang tidak membeda-bedakan anggotanya dalam pembagian
tugas dan tanggung jawabnya. Cara kepala sekolah pun dalam memberikan
sugesti dengan melalui pembinaan disiplin kerja, imbauan, tenguran dan
sangsi yang sudah disepakatinya. Dalam mendukung tujuan kepala sekolah,
tenaga pendidikan dan kependidikan sekolah, peserta didik dan orang tua
siswa saling bekerja sama demi mencapai tujuan sekolah. Katalisator cara
kepala sekolah membentuk strategi dalam menumbuhkan semangat dan daya
kerja tenaga pendidikan dan kependidikan. Dalam menciptakan rasa aman
tenaga pendidikan dan kependidikan melalui keamanan sekolah, kedisiplinan,
dan tata karma dalam berkomunikasi. Kepala sekolah sebagai wakil organisasi
tentunya memiliki karakteristi yang patut di contoh oleh tenaga pendidikan
dan kependidikan, baik dari perilaku kepala sekolah maupun cara bertutur
katanya dan dengan itu kepala sekolah juga dapat menjadi sumber inspirasi
oleh semua warga sekolah. Kepala sekolah pun menanamkan sikap saling
mengahargai antar sesama warga sekolah.
3. kepala sekolah dan guru-guru SMP Negeri 2 Tellu Siattingge telah
berkonstribusi dalam menciptakan iklim dan budaya kondusif di SMP Negeri
2 Tellu Siattingge hal ini dapat dilihat dari cara kepala sekolah mengarahkan
dan membimbing para guru-guru, melakukan kerjasama yang baik, dan
melakukan tugas dengan baik yang telah diberikan kepala sekolah, melakukan
kerjasama yang baik dengan sesama guru, membimbing siswa.Iklim dan
budaya sekolah menjadi kondusif melalui tujuan dan sasaran pendidikan yang
telah diterapkan disekolah, kepala sekolah juga meberikan petunjuk bahwa
setiap orang dapat melaksanakan profesin mendidik. Isi pendidikan yang
dilakukan disekolah yaitu menyesuaikan kurikulum dalam pembelajaran
online dan offline. Selain itu yang menjadi kunci keberhasilan pendidikan
tentunya dilengkapi fasilitas dan sumber belajar yang cukup.
B. Impilkasi
Impilkasi dapat dipergunakan dalam berbagai keadaan maupun situasi
yang mengharuskan seseorang untuk berpendapat atau beragument.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan setelah memperhatikan
hasilnya, menyarankan bahwa:
1. Pihak kepala sekolah lebih menjaga gaya kepemimpinan situsional kepala
sekolah dengan melihat situasi, begitupun dalam memutuskan segala sesuatu
agar keputusan yang dikeluarkan diterima oleh semua pihak sekolah.
2. Kepada guru-guru SMP Negeri 2 Tellu Siattingge agar dapat menumbuhkan
kesadaran diri akan pentingnya menciptakan iklim dan budaya yang kondusif.
Karena sangat menjadi kunci kesuksesan tujuan sekolah.
kepemimpinan situasional kepala sekolah dalam menciptakan iklim dan budaya
organisasi yang kondusif di SMPN 2 Tellu Siattingge. 2) Bagaimana gaya
kepemimpinan situasional kepala sekolah serta iklim dan budaya yang kondusif di
SMPN 2 Tellu Siattingge. 3) Bagaimana konstribusi gaya kepemiminan situsional
kepala sekolah dalam menciptakan iklim dan budaya organisasi yang kondusif di
SMPN 2 Tellu Siattingge.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, jenis penelitian adalah penelitian
kualitatif (qualitative research) dan pendekatan penelitan ialah pendekatan manajemen,
sosiologis. data dianalisis dengan metode reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan, Selanjutnya dianalisis data deduktif yaitu mengambil beberapa fakta yang
bersifat umum yang selanjutnya dianalisis untuk diterapkan ke hal yang bersifat khusus.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa : 1) deskripsi urgensi gaya
kepemimpinan situsional kepala sekolah di SMP Negeri 2 Tellu Siattingge kecamatan
Tellu Siattingge Kabupaten Bone dapat dikatakan sangat penting dalam menciptakan
iklim dan budaya yang kondusif melalui sifat adil kepala sekolah, memberikan
sugesti kepada anggota, mendukung tujuan, katalisator, menciptakan rasa aman,
sebagai wakil organisasi di sekolah, dapat menjadi sumber inspirasi dan saling
menghargai satu sama yang lain. 2) Iklim dan budaya organisasi yang kondusif di
SMP Negeri 2 Tellussiattingge aada beberapa hal yang perlu diperhatikan a) Tujuan
pendidikan dan sasaran pendidikan, perlu di bentuk bimbingan, pengajaran dan
pelatihan dalam mendongkrak kualitas dan prestasi belajar. b) Mendidik, kepala
sekolah harus melakukan kerjasama yang baik dengan guru dalam mendidik siswa, di
masa pandemik saat ini baik itu daring maupun luring dengan tetap memanfaatkan
fasilitas pembelajaran yang ada mengkombinasikan dengan perangkat pembelajaran
yang terintegrasi untuk kegiatan daring maupun luring. c) Isi pendidikan, merupakan
segala pengalaman yang harus dimiliki siswa sesuai dengan dengan tujuan yang
dikehendaki dan dicapai melalui proses pendidikan. Untuk terciptanya iklim dan
budaya yang kondusif tergantung aktivitas dan kreatifitas guru dalam menjabarkan
dan merealisasikan kurikulum. d) Keberhasilan pendidikan, Dengan menyediakan
fasilitas yang lengkap bagi guru dan siswa tentu mendukung segala proses kegiatan
pembelajaan. 3) Dengan adanya konstribusi dari gaya kepemimpinan situsional
kepala sekolah yang terdiri dari teori, indikator, dan faktor benar-benar akan
membantu kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Hal-hal
yang berikan dan lakukan agar dapat menciptakan iklim dan budaya yang kondusif
yaitu mengarahkan dan membimbing para guru-guru, selain itu melakukan kerjasama
yang baik dengan warga sekolah baik itu guru, staf, dan siswa.
A. Simpulan
Setelah penulis mengadakan pembahasan dan analisis data dalam
penelitian yang merujuk pada rumusan masalah dan tujuan penelitian,
pembahasan dan uraian dan analisis pada skripsi ini supaya pembaca lebih cepat
mengetahui isi serat maksud dan tujuan skripsi ini. Menurut hasil penelitian yang
penulis lakukan di SMP Negeri 2 Tellu Siattingge Kec. Tellu Siattingge Kab.
Bone tentang gaya kepemimpinan situasional dalam menciptakan iklim dan
budaya yang kondusif adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi urgensi gaya kepemimpinan situsional kepala sekolah di SMP
Negeri 2 Tellu Siattingge kecamatan Tellu Siattingge Kabupaten Bone dapat
dikatakan sangat penting dalam menciptakan iklim dan budaya yang kondusif
melalui sifat adil kepala sekolah, memberikan sugesti kepada anggota,
mendukung tujuan, katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil
organisasi di sekolah, dapat menjadi sumber inspirasi bagi anggota dan
memiliki sikap saling menghargai satu sama yang lain yang dilihat dari
aktivtas kepala sekolah itu sendiri dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya selaku pemimpin di sekolah.
2. Gambaran iklim dan budaya organisasi yang kondusif di SMP Negeri 2 Tellu
Siattinggemelalui perilaku pemimpin dan situasinya dilihat dari sifat adil
kepala sekolah yang tidak membeda-bedakan anggotanya dalam pembagian
tugas dan tanggung jawabnya. Cara kepala sekolah pun dalam memberikan
sugesti dengan melalui pembinaan disiplin kerja, imbauan, tenguran dan
sangsi yang sudah disepakatinya. Dalam mendukung tujuan kepala sekolah,
tenaga pendidikan dan kependidikan sekolah, peserta didik dan orang tua
siswa saling bekerja sama demi mencapai tujuan sekolah. Katalisator cara
kepala sekolah membentuk strategi dalam menumbuhkan semangat dan daya
kerja tenaga pendidikan dan kependidikan. Dalam menciptakan rasa aman
tenaga pendidikan dan kependidikan melalui keamanan sekolah, kedisiplinan,
dan tata karma dalam berkomunikasi. Kepala sekolah sebagai wakil organisasi
tentunya memiliki karakteristi yang patut di contoh oleh tenaga pendidikan
dan kependidikan, baik dari perilaku kepala sekolah maupun cara bertutur
katanya dan dengan itu kepala sekolah juga dapat menjadi sumber inspirasi
oleh semua warga sekolah. Kepala sekolah pun menanamkan sikap saling
mengahargai antar sesama warga sekolah.
3. kepala sekolah dan guru-guru SMP Negeri 2 Tellu Siattingge telah
berkonstribusi dalam menciptakan iklim dan budaya kondusif di SMP Negeri
2 Tellu Siattingge hal ini dapat dilihat dari cara kepala sekolah mengarahkan
dan membimbing para guru-guru, melakukan kerjasama yang baik, dan
melakukan tugas dengan baik yang telah diberikan kepala sekolah, melakukan
kerjasama yang baik dengan sesama guru, membimbing siswa.Iklim dan
budaya sekolah menjadi kondusif melalui tujuan dan sasaran pendidikan yang
telah diterapkan disekolah, kepala sekolah juga meberikan petunjuk bahwa
setiap orang dapat melaksanakan profesin mendidik. Isi pendidikan yang
dilakukan disekolah yaitu menyesuaikan kurikulum dalam pembelajaran
online dan offline. Selain itu yang menjadi kunci keberhasilan pendidikan
tentunya dilengkapi fasilitas dan sumber belajar yang cukup.
B. Impilkasi
Impilkasi dapat dipergunakan dalam berbagai keadaan maupun situasi
yang mengharuskan seseorang untuk berpendapat atau beragument.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan setelah memperhatikan
hasilnya, menyarankan bahwa:
1. Pihak kepala sekolah lebih menjaga gaya kepemimpinan situsional kepala
sekolah dengan melihat situasi, begitupun dalam memutuskan segala sesuatu
agar keputusan yang dikeluarkan diterima oleh semua pihak sekolah.
2. Kepada guru-guru SMP Negeri 2 Tellu Siattingge agar dapat menumbuhkan
kesadaran diri akan pentingnya menciptakan iklim dan budaya yang kondusif.
Karena sangat menjadi kunci kesuksesan tujuan sekolah.
Ketersediaan
| STAR20200331 | 331/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
331/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
