Urgensi Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) dalam Meningkatkan Pengetahuan Agama Siswa di SMAN 10 Bone Kecamatan Tonra Kabupaten Bone
Andi Yulistiawati/02.16.1005 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang “Urgensi Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani
Islam (Rohis) dalam Meningkatkan Pengetahuan Agama Siswa di SMAN 10 Bone
Kecamatan Tonra Kabupaten Bone”. Ada tiga sub masalah yang dikaji dalam skripsi
ini yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis), peningkatan
pengetahuan agama siswa melalui kegiatan esktrakurikuler Rohani Islam (Rohis), dan
faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis)
dalam meningkatkan pengetahuan agama siswa di SMAN 10 Bone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, penulis mengumpulkan
data dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, yaitu suatu metode yang
digunakan dengan jalan mendatangi lokasi penelitian, dan mengadakan pengamatan
langsung terhadap objek yang diteliti. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian
kualitatif dengan menggunakan pendekatan pedagogik dan teologis normatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kegiatan ekstrakurikuler
Rohani Islam (Rohis) di SMAN 10 Bone terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya kegiatan Rohis yang terlaksana seperti pelaksanaan shalat Dzuhur
berjamaah, kajian Islam, ceramah agama, Qirā’atul Qur’an, Gemas (Gerakan
Membersihkan Masjid dan Mushollah), Mabit (Malam Bina Iman dan Takwa), open
house, peringatan hari besar agama Islam, pelaksanaan kegiatan pada bulan
Ramadhan, dan lain-lain. Sementara peningkatan pengetahuan agama siswa SMAN
10 Bone melalui kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) yaitu sudah mulai ada
perubahan atau peningkatan dari sebelumnya. Hal ini dapat dilihat bahwa anggota
Rohis sudah pandai berceramah di depan umum, mengetahui tajwid dalam membaca
al-Qur’an, dan lainnya. Adapun faktor pendukungnya yaitu semangat dari anggota
Rohis, sementara faktor penghambatnya yaitu mushollah yang sempit, air yang tidak
mencukupi, adanya benturan dengan kegiatan lain, tidak disiplin terhadap waktu,
program tidak menentu, adanya rasa malas, kurangnya dana, faktor transportasi dan
faktor orang tua yang tidak mendukung.
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis tentang urgensi
kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) dalam meningkatkan pengetahuan
agama siswa di SMAN 10 Bone Kecamatan Tonra Kabupaten Bone, maka penulis
dapat menyimpulkan:
1. Bentuk kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) di SMAN 10 Bone,
bisa dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kegiatan
ekstrakurikuler Rohis yang terlaksana seperti pelaksanaan Shalat Dzuhur
berjamaah setiap harinya, kegiatan kajian Islam yang dilakukan setiap hari
Rabu, pelaksanaan dan pelatihan ceramah agama, Qirā’atul Qur’an yang
dilakukan setiap Jumat pagi, Gemas (Gerakan Membersihkan Masjid dan
Mushollah), Mabit (Malam Bina Iman dan Takwa), open house, peringatan
hari besar agama Islam, pelaksanaan kegiatan pada bulan Ramadhan, dan
masih banyak kegiatan lainnya.
2. Peningkatan pengetahuan agama siswa di SMAN 10 Bone melalui kegiatan
ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis), bisa dikatakan sudah mulai ada
peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari adanya perubahan pada diri peserta
didik yang mengikuti kegiatan Rohis. Seperti peserta didik yang sebelumnya
belum mahir menyampaikan ceramah di depan umum namun setelah
bergabung di Rohis, sudah mampu. Selain itu dapat pula dilihat pada
pembacaan ayat suci al-Qur’annya, yang sebelumnya belum mengetahui
tajwid, sekarang sudah mengetahui tajwidnya. Selain itu terdapat pula
perubahan dari segi akhlak anggota Rohis itu sendiri.
3. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islam
(Rohis) dalam meningkatkan pengetahuan agama siswa di SMAN 10 Bone
yaitu faktor pendukungnya adalah adanya semangat dari anggota Rohis dalam
melaksanakan kegiatan. Sementara faktor penghambatnya adalah sarana dan
prasarana yang tidak memadai seperti mushollah yang sempit, air yang tidak
mencukupi, adanya tabrakan dengan kegiatan lain sehingga harus mengundur
waktu kegiatannya, tidak disiplin terhadap waktu, program yang tidak
menentu, adanya rasa malas dalam diri peserta didik, kurangnya dana ketika
diadakannya kegiatan Mabit, faktor transportasi, dan faktor orang tua yang
tidak mendukung anaknya untuk memasuki kegiatan ekstrakurikuler Rohis.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini
dikemukakan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Kepada dewan pembina dan guru SMAN 10 Bone, tetap dapat memelihara
strategi dalam mengembangkan organisasi Rohis agar tetap memiliki
keunggulan dan sebaiknya lebih mempertahankan atau lebih meningkatkan
lagi agar organisasi Rohis lebih berkembang lagi di masa kini dan masa yang
akan datang.
2. Kepada siswa di SMAN 10 Bone, alangkah baiknya tetap selalu
mendengarkan nasehat, wejangan baik dari pembina maupun kepala sekolah,
serta selalu mematuhi aturan-aturan yang berlaku dan tidak melanggar kode
etik Rohis. Selain itu, hendaknya turut terlibat dalam hal mengembangkan
organisasi Rohis yang ada di SMAN 10 Bone ini agar organisasi Rohis ke
depannya dapat lebih berkembang dan berkualitas.
Islam (Rohis) dalam Meningkatkan Pengetahuan Agama Siswa di SMAN 10 Bone
Kecamatan Tonra Kabupaten Bone”. Ada tiga sub masalah yang dikaji dalam skripsi
ini yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis), peningkatan
pengetahuan agama siswa melalui kegiatan esktrakurikuler Rohani Islam (Rohis), dan
faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis)
dalam meningkatkan pengetahuan agama siswa di SMAN 10 Bone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, penulis mengumpulkan
data dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, yaitu suatu metode yang
digunakan dengan jalan mendatangi lokasi penelitian, dan mengadakan pengamatan
langsung terhadap objek yang diteliti. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian
kualitatif dengan menggunakan pendekatan pedagogik dan teologis normatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kegiatan ekstrakurikuler
Rohani Islam (Rohis) di SMAN 10 Bone terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya kegiatan Rohis yang terlaksana seperti pelaksanaan shalat Dzuhur
berjamaah, kajian Islam, ceramah agama, Qirā’atul Qur’an, Gemas (Gerakan
Membersihkan Masjid dan Mushollah), Mabit (Malam Bina Iman dan Takwa), open
house, peringatan hari besar agama Islam, pelaksanaan kegiatan pada bulan
Ramadhan, dan lain-lain. Sementara peningkatan pengetahuan agama siswa SMAN
10 Bone melalui kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) yaitu sudah mulai ada
perubahan atau peningkatan dari sebelumnya. Hal ini dapat dilihat bahwa anggota
Rohis sudah pandai berceramah di depan umum, mengetahui tajwid dalam membaca
al-Qur’an, dan lainnya. Adapun faktor pendukungnya yaitu semangat dari anggota
Rohis, sementara faktor penghambatnya yaitu mushollah yang sempit, air yang tidak
mencukupi, adanya benturan dengan kegiatan lain, tidak disiplin terhadap waktu,
program tidak menentu, adanya rasa malas, kurangnya dana, faktor transportasi dan
faktor orang tua yang tidak mendukung.
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis tentang urgensi
kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) dalam meningkatkan pengetahuan
agama siswa di SMAN 10 Bone Kecamatan Tonra Kabupaten Bone, maka penulis
dapat menyimpulkan:
1. Bentuk kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) di SMAN 10 Bone,
bisa dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kegiatan
ekstrakurikuler Rohis yang terlaksana seperti pelaksanaan Shalat Dzuhur
berjamaah setiap harinya, kegiatan kajian Islam yang dilakukan setiap hari
Rabu, pelaksanaan dan pelatihan ceramah agama, Qirā’atul Qur’an yang
dilakukan setiap Jumat pagi, Gemas (Gerakan Membersihkan Masjid dan
Mushollah), Mabit (Malam Bina Iman dan Takwa), open house, peringatan
hari besar agama Islam, pelaksanaan kegiatan pada bulan Ramadhan, dan
masih banyak kegiatan lainnya.
2. Peningkatan pengetahuan agama siswa di SMAN 10 Bone melalui kegiatan
ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis), bisa dikatakan sudah mulai ada
peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari adanya perubahan pada diri peserta
didik yang mengikuti kegiatan Rohis. Seperti peserta didik yang sebelumnya
belum mahir menyampaikan ceramah di depan umum namun setelah
bergabung di Rohis, sudah mampu. Selain itu dapat pula dilihat pada
pembacaan ayat suci al-Qur’annya, yang sebelumnya belum mengetahui
tajwid, sekarang sudah mengetahui tajwidnya. Selain itu terdapat pula
perubahan dari segi akhlak anggota Rohis itu sendiri.
3. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islam
(Rohis) dalam meningkatkan pengetahuan agama siswa di SMAN 10 Bone
yaitu faktor pendukungnya adalah adanya semangat dari anggota Rohis dalam
melaksanakan kegiatan. Sementara faktor penghambatnya adalah sarana dan
prasarana yang tidak memadai seperti mushollah yang sempit, air yang tidak
mencukupi, adanya tabrakan dengan kegiatan lain sehingga harus mengundur
waktu kegiatannya, tidak disiplin terhadap waktu, program yang tidak
menentu, adanya rasa malas dalam diri peserta didik, kurangnya dana ketika
diadakannya kegiatan Mabit, faktor transportasi, dan faktor orang tua yang
tidak mendukung anaknya untuk memasuki kegiatan ekstrakurikuler Rohis.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini
dikemukakan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Kepada dewan pembina dan guru SMAN 10 Bone, tetap dapat memelihara
strategi dalam mengembangkan organisasi Rohis agar tetap memiliki
keunggulan dan sebaiknya lebih mempertahankan atau lebih meningkatkan
lagi agar organisasi Rohis lebih berkembang lagi di masa kini dan masa yang
akan datang.
2. Kepada siswa di SMAN 10 Bone, alangkah baiknya tetap selalu
mendengarkan nasehat, wejangan baik dari pembina maupun kepala sekolah,
serta selalu mematuhi aturan-aturan yang berlaku dan tidak melanggar kode
etik Rohis. Selain itu, hendaknya turut terlibat dalam hal mengembangkan
organisasi Rohis yang ada di SMAN 10 Bone ini agar organisasi Rohis ke
depannya dapat lebih berkembang dan berkualitas.
Ketersediaan
| STAR20200005 | 05/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
05/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
