Urgensi Kerjasama Guru Pendidikan Agama Islam Dengan Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Di SMAN 13 Bone
Sahriani Ramadani/02.16.1045 - Personal Name
kripsi ini membahas urgensi kerjasama guru Pendidikan Agama Islam
dengan guru Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di
SMAN 13 Bone Kabupaten Bone. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah
bagaimana bentuk kerjasama guru Pendidikan Agama Islam dengan guru Bimbingan
dan Konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di SMAN 13 Bone dan
bagaimana upaya guru Pendidikan Agama Islam dengan guru Bimbingan dan
Konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di SMAN 13 Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu; wawancara dan dokumentasi. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan
pendekatan teologi-normatif, paedagogik, sosiologis dan psikologis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama; bentuk-bentuk kerjasama yang
dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dengan guru Bimbingan dan Konseling
di SMAN 13 Bone dalam mengatasi kesulitan belajar siswa yaitu bentuk kerjasama
formal dan informal. Adapun kerjasama formal yang dilakukan berupa Pengumpulan
data yang dilakukan dengan membuat catatan biografi siswa dan catatan khusus
tentang perkembangan dan penghambat yang dialami oleh siswa dalam proses
pembelajaran, melihat nilai rapor siswa, melakukan observasi tentang keseharian
siswa di saat proses pembelajaraan maupun di lingkungan sekolah, melakukan
wawancara dengan siswa yang mengalami kesulitan belajar, dan memberikan surat
panggilan kepada orang tua siswa yang bersangkutan. Kemudian kerjasama informal
yang dilakukan yaitu dengan saling bertukar informasi berupa data, keterangan,
pendapat dan lainnya melalui konsultasi, rapat dan diskusi serta koordinasi antar unit
kerja dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu yang harus dikerjakan bersama-sama
dalam bentuk membagi tugas sesuai bidangnya. Kedua; upaya kerjasama yang
dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dengan guru Bimbingan dan Konseling
dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di SMAN 13 Bone proses tersebut di mulai
dengan pengumpulan data, pengolaan data, diagnosis, prognosis, treatmen hingga
proses evaluasi yang dilakukan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar.
A. Kesimpulan
Setelah mengadakan penelitian tentang Kerjasama Guru Pendidikan Agama
Islam dengan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar
Siswa di SMAN 13 Bone, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Bentuk Kerjasama Guru Pendidikan Agama Islam dengan Guru Bimbingan
dan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di SMAN 13 Bone,
sebagai berikut:
a. Kerjasama Formal
Kerjasama formal yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam
dengan guru Bimbingan dan Konseling SMAN 13 Bone berupa pengumpulan
data tentang informasi siswa yang berkenaan dengan bakat dan minat,
kehidupan emosional dan hal-hal yang dapat menghambat atau mendukung
penyusuaian diri siswa dalam proses pembelajaran. Pengumpulan data yang
dilakukan dengan membuat catatan biografi siswa dan catatan khusus tentang
perkembangan dan penghambat yang dialami oleh siswa dalam proses
pembelajaran, melihat nilai rapor siswa, melakukan observasi tentang
keseharian siswa di saat proses pembelajaraan maupun di lingkungan sekolah,
melakukan wawancara dengan siswa yang mengalami kesulitan belajar, dan
memberikan surat panggilan kepada orang tua siswa yang bersangkutan.
b. Kerjasama Informal
Kerjasama informal yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam
dengan guru Bimbingan dan Konseling SMAN 13 Bone yaitu dengan saling
bertukar informasi berupa data, keterangan, pendapat dan lainnya melalui
konsultasi, rapat dan diskusi serta koordinasi antar unit kerja dalam
melaksanakan tugas-tugas tertentu yang harus dikerjakan bersama-sama dalam
bentuk membagi tugas sesuai bidangnya.
2. Upaya kerjasama yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dengan guru
Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di SMAN
13 Bone berupa proses terstruktur yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
Proses tersebut di mulai dengan pengumpulan data, pengolaan data, diagnosis,
prognosis, treatmen hingga proses evaluasi yang dilakukan kepada siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
B. Implikasi
Setelah memperhatikan beberapa kesimpulan tersebut, maka dapat dikemukakan implikasi penelitian sebagai berikut:
1. Disarankan kepada guru Pendidikan Agama Islam untuk memberikan
perhatian lebih terhadap kesulitan yang dialami oleh siswa di SMAN 13 Bone,
agar pelaksanaan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik serta tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
2. Adanya skripsi ini, diharapkan dapat memberikan sumbangsi pemikiran bagi
guru dan pihak yang terkait menindaklanjuti dengan memberikan penyuluhan
kepada guru-guru tentang perlunya penerapan kerjasama antar guru dalam
mengatasi kesulitan belajar siswa.
dengan guru Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di
SMAN 13 Bone Kabupaten Bone. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah
bagaimana bentuk kerjasama guru Pendidikan Agama Islam dengan guru Bimbingan
dan Konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di SMAN 13 Bone dan
bagaimana upaya guru Pendidikan Agama Islam dengan guru Bimbingan dan
Konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di SMAN 13 Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu; wawancara dan dokumentasi. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan
pendekatan teologi-normatif, paedagogik, sosiologis dan psikologis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama; bentuk-bentuk kerjasama yang
dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dengan guru Bimbingan dan Konseling
di SMAN 13 Bone dalam mengatasi kesulitan belajar siswa yaitu bentuk kerjasama
formal dan informal. Adapun kerjasama formal yang dilakukan berupa Pengumpulan
data yang dilakukan dengan membuat catatan biografi siswa dan catatan khusus
tentang perkembangan dan penghambat yang dialami oleh siswa dalam proses
pembelajaran, melihat nilai rapor siswa, melakukan observasi tentang keseharian
siswa di saat proses pembelajaraan maupun di lingkungan sekolah, melakukan
wawancara dengan siswa yang mengalami kesulitan belajar, dan memberikan surat
panggilan kepada orang tua siswa yang bersangkutan. Kemudian kerjasama informal
yang dilakukan yaitu dengan saling bertukar informasi berupa data, keterangan,
pendapat dan lainnya melalui konsultasi, rapat dan diskusi serta koordinasi antar unit
kerja dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu yang harus dikerjakan bersama-sama
dalam bentuk membagi tugas sesuai bidangnya. Kedua; upaya kerjasama yang
dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dengan guru Bimbingan dan Konseling
dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di SMAN 13 Bone proses tersebut di mulai
dengan pengumpulan data, pengolaan data, diagnosis, prognosis, treatmen hingga
proses evaluasi yang dilakukan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar.
A. Kesimpulan
Setelah mengadakan penelitian tentang Kerjasama Guru Pendidikan Agama
Islam dengan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar
Siswa di SMAN 13 Bone, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Bentuk Kerjasama Guru Pendidikan Agama Islam dengan Guru Bimbingan
dan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di SMAN 13 Bone,
sebagai berikut:
a. Kerjasama Formal
Kerjasama formal yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam
dengan guru Bimbingan dan Konseling SMAN 13 Bone berupa pengumpulan
data tentang informasi siswa yang berkenaan dengan bakat dan minat,
kehidupan emosional dan hal-hal yang dapat menghambat atau mendukung
penyusuaian diri siswa dalam proses pembelajaran. Pengumpulan data yang
dilakukan dengan membuat catatan biografi siswa dan catatan khusus tentang
perkembangan dan penghambat yang dialami oleh siswa dalam proses
pembelajaran, melihat nilai rapor siswa, melakukan observasi tentang
keseharian siswa di saat proses pembelajaraan maupun di lingkungan sekolah,
melakukan wawancara dengan siswa yang mengalami kesulitan belajar, dan
memberikan surat panggilan kepada orang tua siswa yang bersangkutan.
b. Kerjasama Informal
Kerjasama informal yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam
dengan guru Bimbingan dan Konseling SMAN 13 Bone yaitu dengan saling
bertukar informasi berupa data, keterangan, pendapat dan lainnya melalui
konsultasi, rapat dan diskusi serta koordinasi antar unit kerja dalam
melaksanakan tugas-tugas tertentu yang harus dikerjakan bersama-sama dalam
bentuk membagi tugas sesuai bidangnya.
2. Upaya kerjasama yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dengan guru
Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di SMAN
13 Bone berupa proses terstruktur yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
Proses tersebut di mulai dengan pengumpulan data, pengolaan data, diagnosis,
prognosis, treatmen hingga proses evaluasi yang dilakukan kepada siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
B. Implikasi
Setelah memperhatikan beberapa kesimpulan tersebut, maka dapat dikemukakan implikasi penelitian sebagai berikut:
1. Disarankan kepada guru Pendidikan Agama Islam untuk memberikan
perhatian lebih terhadap kesulitan yang dialami oleh siswa di SMAN 13 Bone,
agar pelaksanaan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik serta tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
2. Adanya skripsi ini, diharapkan dapat memberikan sumbangsi pemikiran bagi
guru dan pihak yang terkait menindaklanjuti dengan memberikan penyuluhan
kepada guru-guru tentang perlunya penerapan kerjasama antar guru dalam
mengatasi kesulitan belajar siswa.
Ketersediaan
| STAR20200146 | 146/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
146/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
