Penerapam Metode Keteladanan dalam Pembelajaran PAI untuk Membina Akhlak Siswa di Kelas X SMA Negeri 18 Bone
Nur Ikaya/02.16.1054 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Penerapan metode keteladanan dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Membina Akhlak Siswa di Kelas X
SMA Negeri 18 Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode
keteladanan dalam pembelajaran PAI, mengetahui upaya guru PAI dalam pembinaan
akhlak siswa, mengetahui kontribusi penerapan metode keteladanan dalam
pembinaan akhlak siswa di kelas X SMA Negeri 18 Bone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas, digunakan metode
penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik yakni wawancara
(interview), dokumentasi, dan observasi. Data yang diperoleh diolah dengan teknik
metode kualitatif, Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis
deskriptif kualitatif yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian di lokasi dapat diketahui bahwa, pertama;
penerapan metode keteladanan dalam pembelajaran PAI di kelas X SMA Negeri 18
Bone sudah diterapkan dengan baik yaitu dengan sengaja dan tidak disengaja, Kedua;
upaya guru PAI di kelas X SMA Negeri 18 Bone dalam pembinaan akhlak melalui
metode keteladanan, pembiasaan, pemberian nasehat, kisah, dan hukuman. Ketiga;
Penerapan metode keteladanan dalam pembelajaran PAI di kelas X SMA Negeri 18
Bone telah berkontribusi dalam pembinaan akhlak siswa yakni akhlak siswa yang
menjadi lebih baik dan berkarakter, berakhlak mulia, meskipun belum mengkafer
secara keseluruhan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka penulis dapat mengemukakan
simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu:
1. SMA Negeri 18 Bone kelas X telah menerapkan metode keteladanan dengan
dua bentuk yaitu dengan sengaja dan tidak disengaja. Keteladanan yang
sengaja diperlihatkan adalah disipli, bersikap sopan, sholat tepat waktu, dan
berpakaian rapi berdasarkan anjuran agama. Sementara keteladanan yang
tidak disengaja yaitu guru PAI telah menjadi sosok yang diteladani siswa,
seperti semangatnya dalam mengajar, keikhlasannya dan rendah hati.
2. Upaya guru PAI dalam pembinaan akhlak siswa di kelas X SMA Negeri 18
Bone melalui metode keteladanan, pembiasaan, pemberian nasehat, kisah, dan
hukuman.
3. Penerapan metode keteladanan dalam pembelajaran PAI telah berkontribusi
dalam pembinaan akhlak siswa di kelas X SMA Negeri 18 Bone yakni akhlak
siswa yang menjadi lebih baik dan berkarakter, berakhlak mulia, jujur, bersih,
disiplin dan rapi. Meskipun belum mengkafer secara keseluruhan.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini
dikemukakan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Guru diharapkan menata diri menjadi model yang senantiasa menunjukkan
perilaku yang baik. Guru selaku pendidik akan menjadi pusat perhatian, dan
setiap tingkah lakunya akan menjadi contoh bagi peserta didiknya. Tugas
seorang guru tidak hanya sebatas mengajar atau memberi informasi tentang
akhlak yang baik, tetapi juga harus menunjukkan dalam perilaku sehari-hari
yang sesuai dengan ajaran islam.
2. Upaya guru dalam pembinaan akhlak siswa hendaknya dilakukan secara
berkelanjutan. Hal ini perlu dilakukan agar akhlak peserta didik terbentuk
secara maksimal.
pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Membina Akhlak Siswa di Kelas X
SMA Negeri 18 Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode
keteladanan dalam pembelajaran PAI, mengetahui upaya guru PAI dalam pembinaan
akhlak siswa, mengetahui kontribusi penerapan metode keteladanan dalam
pembinaan akhlak siswa di kelas X SMA Negeri 18 Bone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas, digunakan metode
penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik yakni wawancara
(interview), dokumentasi, dan observasi. Data yang diperoleh diolah dengan teknik
metode kualitatif, Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis
deskriptif kualitatif yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian di lokasi dapat diketahui bahwa, pertama;
penerapan metode keteladanan dalam pembelajaran PAI di kelas X SMA Negeri 18
Bone sudah diterapkan dengan baik yaitu dengan sengaja dan tidak disengaja, Kedua;
upaya guru PAI di kelas X SMA Negeri 18 Bone dalam pembinaan akhlak melalui
metode keteladanan, pembiasaan, pemberian nasehat, kisah, dan hukuman. Ketiga;
Penerapan metode keteladanan dalam pembelajaran PAI di kelas X SMA Negeri 18
Bone telah berkontribusi dalam pembinaan akhlak siswa yakni akhlak siswa yang
menjadi lebih baik dan berkarakter, berakhlak mulia, meskipun belum mengkafer
secara keseluruhan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka penulis dapat mengemukakan
simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu:
1. SMA Negeri 18 Bone kelas X telah menerapkan metode keteladanan dengan
dua bentuk yaitu dengan sengaja dan tidak disengaja. Keteladanan yang
sengaja diperlihatkan adalah disipli, bersikap sopan, sholat tepat waktu, dan
berpakaian rapi berdasarkan anjuran agama. Sementara keteladanan yang
tidak disengaja yaitu guru PAI telah menjadi sosok yang diteladani siswa,
seperti semangatnya dalam mengajar, keikhlasannya dan rendah hati.
2. Upaya guru PAI dalam pembinaan akhlak siswa di kelas X SMA Negeri 18
Bone melalui metode keteladanan, pembiasaan, pemberian nasehat, kisah, dan
hukuman.
3. Penerapan metode keteladanan dalam pembelajaran PAI telah berkontribusi
dalam pembinaan akhlak siswa di kelas X SMA Negeri 18 Bone yakni akhlak
siswa yang menjadi lebih baik dan berkarakter, berakhlak mulia, jujur, bersih,
disiplin dan rapi. Meskipun belum mengkafer secara keseluruhan.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini
dikemukakan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Guru diharapkan menata diri menjadi model yang senantiasa menunjukkan
perilaku yang baik. Guru selaku pendidik akan menjadi pusat perhatian, dan
setiap tingkah lakunya akan menjadi contoh bagi peserta didiknya. Tugas
seorang guru tidak hanya sebatas mengajar atau memberi informasi tentang
akhlak yang baik, tetapi juga harus menunjukkan dalam perilaku sehari-hari
yang sesuai dengan ajaran islam.
2. Upaya guru dalam pembinaan akhlak siswa hendaknya dilakukan secara
berkelanjutan. Hal ini perlu dilakukan agar akhlak peserta didik terbentuk
secara maksimal.
Ketersediaan
| STAR20200059 | 59/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
59/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
