Skripsi ini membahas tentang pentingnya orang tua benar-benar memahami tentang
pendidikan anak berdasarkan ajaran Islam dalam proses pembinaan anaknya di Desa
Data Kec. Mare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya pemahaman
orang tua mengenai pendidikan anak berdasarkan ajaran Islam dan mengetahui proses
pembinaan akhlak anak.
Dalam menyusun skripsi ini, penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian
kualitatif yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi atau pemikiran orang secara
individual maupun kelompok. Adapun teknik yang dilakukan antara lain: observasi
(pengamatan), interview (wawancara), dan dokumentasi. dan terakhir data yang
dihasilkan akan diolah dan dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Orang tua yang ada di Desa Data sebagian
besar memahami tentang penting mereka memahami pendidikan anak berdasarkan
ajaran Islam karena mereka menyadari bahwa orang tua memiliki penaranan yang
besar dalam kelangsungan hidup anaknya kedepan nanti. Selain itu, sangat
dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman tersebut. 2). Pengetahuan dan pemahaman
mereka tentang mendidik anak sesuai dengan ajaran Islam diaplikasikan didalam
kehidupan sehari-hari dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak-anak
mereka. Disamping itu, mereka juga memberikan apresiasi terhadap anak-anaknya.
3). Faktor Pendukung dan penghambar Pendidikan anak yaitu: dari segi tingkat
pendidikan orang tua dalam memahami pendidikan anak berdasarkan ajaran islam
dan dari segi perekonomian keluarga.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab hasil penelitian dan pembahasan maka penulis
dapat mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu:
1. Pemahaman orang tua tentang pendidikan anak berdasarkan ajaran Islam
sangat baik hal ini dapat dilihat pada masa prakonsepsi atau pemilihan
jodoh hal yang utama diperhatikan adalah dari segi agamanya, persoalan
mengenai harta, keturunan, dan kecantikan nomor dua, namun tidak
menutup kemungkinan mereka tetap memperhatikan hal tersebut.
Masa pra-natal sangat penting disebabkan terjadinya proses pembentukan
iman sehingga perlu menjaga emosi dan kondisi ibu baik secara jasmani
dan rohani.
Masa bayi mulai menerapkan pendidikan seperti mengazankan dan
mengiqomatkan setelah lahir, melaksanakan aqiqah, memberi nama yang
baik, dan merawatnya sepenuh hati.
Masa anak-anak, memperlakukannya secara hati-hati sebab pada masa ini
anak cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya sehingga
perlu diberikan contoh yang baik dan selalu mengawasi perkembangan
jiwa dan mental anak.
Masa remaja lebih memperdalam segi agama si anak, selain itu orang tua
perlu membantu anak untuk menumbuhkan sikap bertanggung jawab dan
menghargai nilai-nilai ajaran Islam.
2. Proses pembinaan akhlak anak dapat dilihat dengan berbagai cara yaitu:
keteladanan, pengajaran, pembiasaan, pemberian hadiah dan hukuman.
Sebagai berikut: Pendidikan dengan cara memberi teladan yang baik,
anak akan mendapatkan sifat-sifat yang utama, akhlak yang sempurna,
meningkat pada keutamaan dan kehormatan. Tanpa teladan yang baik,
mengajarkan dan nasehat, maka pendidikan tidak akan berguna.
Pendidikan dengan pembiasaan, maka anak berada dalam pembentuk
edukatif dan sampai pada hasil-hasil yang memuaskan. Sebab, ini semua
berdasarkan pada metode memperhatikan dan mengawasi, berdasarkan
bujukan dan ancaman, bertitik tolak dari bimbingan dan pengarahan.
Dengan pendidikan memberi nasehat atau pengajaran, anak akan
terpengaruh olah kata-kata yang memberi petunjuk, nasihat yang
memberi bimbingan, kisah yang efektif, dialok yang menarik hati, metede
yang bijaksana, pengarahan yang memberkas. Tanpa ini, tidak akan
bergerak perasan anak, tidakan bergerak hati dan emosi. Sehingga,
pendidikan akan menjadi kering, tipis harapan untuk memperbaikinya.
Pendidikan dengan targhib yaitu mencurahkan, memperhatikan dan
senatiasa mengikuti perkembangan anak dalam pembinaan akhlak dan
moral, persiapan spiritual dan sosial, di samping selalu bertanya tentang
situasi pendidikan jasmani dan daya hasil ilmiahnya. Jadi perlu ada
apresiasi dari orang tua terhadap respon anak yang berikan. Walaupun
sebatas hadiah kecil atau ucapan atau motivasi.
Dengan pendidikan memberi hukuman, anak akan jera, dan berhenti dari
berperilaku buruk. Ia akan mempunyai persaaan dan kepekaan yang
menolak mengikuti hawa nafsunya, mengerjakan hal-hal yang
diharamkan. Tanpa ini, anak akan terus-menerus melakukan kenistaan,
kemungkaran dan kerusakan. Karenanya jika kita menginginkan kebaikan
pada diri anak, kebahagiaan bagi masyarakat, ketentraman bagai negara
hendak berlaku bijaksana dalam proses mendidik anak.
B. Implikasi
1. Diharapkan kepada Kepala Desa, para jajarannya dan orang tua mampu
berpartisipasi secara aktif dan bekerja secara bersama-sama dalam proses
membina akhlak anak.
2. Diharapkan kepada orang tua di Desa Data hendaknya tetap
melaksanakan tugas dan tangung jawab seoptimal mungkin, diantaranya
tetap berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang
pendidikan anak berdasarkan ajaran Islam dan menerapkannya dalam
proses pembinaan akhlak anak.
3. Penulisan skripsi ini, diharapkan mampu memberikan kontribusi didalam
dunia pendidikan formal, informal, maupun non formal.

STAR20210376

376/2021

Perpustakaan Pusat

Tersedia