Kemampuan Berfikir Kritis siswa dalam Tinjauan Pendidikan Islam
Muhammad Zubair/02.16.1085 - Personal Name
kripsi ini membahas tentang kemampuan berfikir kritis siswa dalam
tinjauan pendidikan Islam. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yakni bagiamana
metode Berfikir Kritis siswa dan tinjauan berfikir kritis siswa dalam tinjauan
pendidikan Islam saat ini.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas digunakan metode
penelitian pustaka (library research) dengan cara pengumpulan data melalui Kutipan
langsung, kutipan tidak langsung serta beberapa ulasan. Adapun metode pengolahan
data yang digunakan adalah metode Induktif, Metode deduktif dan metode
Komparatif.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pertama, Kemampuan berpikir kritis
siswa Kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek
pengertian dan aspek tahapan berpikir kritis. Aspek pengertian; persamaan antara
keduanya yaitu: keduanya sama-sama kegiatan menganalisis, mengidentifikasi dan
mengkaji; sama-sama bertujuan untuk mendapatkan kebenaran; sama-sama bertujuan
untuk menghasilkan pengetahuan atau gagasan baru, sedangkan perbedaannya,
berpikir kritis dalam Islam bukan hanya menambah kecakapan kognitif tetapi juga
mengetahui apa yang dilakukan dapat menjadi kebaikan di dunia maupun di akhirat.
Selanjutnya yaitu aspek tahapan berpikir kritis, persamaan antara keduanya yaitu
sama-sama diawali dengan bertanya dan diakhiri dengan menyimpulkan hasil
pengamatan secara mendalam sedangkan perbedaan antara keduanya yaitu jika
berpikir kitis dalam Islam ada tahap tabayyun yang haru dilakukan oleh peserta didik
itu sendiri. Kedua Tinjauan Pendidikan Islam terhadap berfikir kritis pada Tinjauan
Pendidikan Islam terhadap berfikir kritis pada siswa harus berpatokan pada peradaban
dan pengetahuan manusia serta sejarah nabi, sehingga berpikir dalam risalah kenabian
tidak lepas dari aspek psikologis mental seorang nabi melihat realitas yang ada,
karena dalam berpikir adalah sesuatu kegiatan manusia yang sangat kuat bersifat non
material, yang akan membantu dalam menjalani kehidupannya khususnya peserta
didik. Oleh karena itu berpikir kritis tidak bisa dipisahkan dari manusia pada
umumnya sebagai perwujudan tentang kehidupan peradaban manusia, sehingga
pengetahuan merupakan transformasi pemikiran kritis manusia yang berkembang.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis maka penulis dapat menyimpulkan beberapa bagian
menjadi terpenting yakni sebagai berikut:
1. Kemampuan berpikir kritis siswa sangat perlu dikembangkan demi
keberhasilan mereka. Keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan
atau diperkuat, melalui proses pembelajaran. Artinya, Hanya proses
pembelajaran yang mendorong diskusi dan banyak memberikan
kesempatan berpendapat, menggunakan gagasan-gagasan, memberikan
banyak kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan gagasan-
gagasan dalam tulisan, mendorong kerjasama dalam mengkaji dan
menemukan pengetahuan, mengembangkan tanggung jawab, refleksi diri
dan kesadaran sosial politik, yang akan mengembangkan berpikir kritis
siswa. Di samping itu antusiasme guru dan kultur sekolah juga
berpengaruh terhadap tumbuhnya keterampilan berpikir kritis siswa.
2. Tinjauan Pendidikan Islam terhadap berfikir kritis pada siswa harus
berpatokan pada peradaban dan pengetahuan manusia serta sejarah nabi,
sehingga berpikir dalam risalah kenabian tidak lepas dari aspek psikologis
mental seorang nabi melihat realitas yang ada, misalnya permasalahan-
permasalahan dan problematika kondisi manusia pada masa itu. Berpikir
kritis (critical thinking) dalam prespektif psikologis, karena dalam
berpikir adalah sesuatu kegiatan manusia yang sangat kuat bersifat non
material, yang akan membantu dalam menjalani kehidupannya khususnya
peserta didik. Oleh karena itu berpikir kritis tidak bisa dipisahkan dari
manusia pada umumnya sebagai perwujudan tentang kehidupan peradaban
manusia, sehingga pengetahuan merupakan transformasi pemikiran kritis
manusia yang berkembang.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil simpulan di atas maka penulis dapat memberikan saran atau
masukan khususnya konsep berfikir kritis untuk peserta didik kedepannya yakni
sebagai berikut:
1. Diharap semua yang kepada orang tua dan guru dan seluruh stackholder
dalam pendidikan supaya bisa bekontribusi dalam pengembangan
pendidikan Islam. Khususnya dalam peningkatan berfikir kritis siswa
karena siswa pada saat ini masih minim dalam proses berfikir kritis.
2. Setiap peserta didik pada hakikatnya memiliki potensi pemikiran kritis.
Namun, agar dapat digunakan secara efektif, perlu dipelajari dan
dikembangkan, dan hal ini sangat sesuai dilakukan di kelas, baik secara
terintegrasi dengan mata pelajaran, maupun melalui pembelajaran
eksplisit.
tinjauan pendidikan Islam. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yakni bagiamana
metode Berfikir Kritis siswa dan tinjauan berfikir kritis siswa dalam tinjauan
pendidikan Islam saat ini.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas digunakan metode
penelitian pustaka (library research) dengan cara pengumpulan data melalui Kutipan
langsung, kutipan tidak langsung serta beberapa ulasan. Adapun metode pengolahan
data yang digunakan adalah metode Induktif, Metode deduktif dan metode
Komparatif.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pertama, Kemampuan berpikir kritis
siswa Kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek
pengertian dan aspek tahapan berpikir kritis. Aspek pengertian; persamaan antara
keduanya yaitu: keduanya sama-sama kegiatan menganalisis, mengidentifikasi dan
mengkaji; sama-sama bertujuan untuk mendapatkan kebenaran; sama-sama bertujuan
untuk menghasilkan pengetahuan atau gagasan baru, sedangkan perbedaannya,
berpikir kritis dalam Islam bukan hanya menambah kecakapan kognitif tetapi juga
mengetahui apa yang dilakukan dapat menjadi kebaikan di dunia maupun di akhirat.
Selanjutnya yaitu aspek tahapan berpikir kritis, persamaan antara keduanya yaitu
sama-sama diawali dengan bertanya dan diakhiri dengan menyimpulkan hasil
pengamatan secara mendalam sedangkan perbedaan antara keduanya yaitu jika
berpikir kitis dalam Islam ada tahap tabayyun yang haru dilakukan oleh peserta didik
itu sendiri. Kedua Tinjauan Pendidikan Islam terhadap berfikir kritis pada Tinjauan
Pendidikan Islam terhadap berfikir kritis pada siswa harus berpatokan pada peradaban
dan pengetahuan manusia serta sejarah nabi, sehingga berpikir dalam risalah kenabian
tidak lepas dari aspek psikologis mental seorang nabi melihat realitas yang ada,
karena dalam berpikir adalah sesuatu kegiatan manusia yang sangat kuat bersifat non
material, yang akan membantu dalam menjalani kehidupannya khususnya peserta
didik. Oleh karena itu berpikir kritis tidak bisa dipisahkan dari manusia pada
umumnya sebagai perwujudan tentang kehidupan peradaban manusia, sehingga
pengetahuan merupakan transformasi pemikiran kritis manusia yang berkembang.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis maka penulis dapat menyimpulkan beberapa bagian
menjadi terpenting yakni sebagai berikut:
1. Kemampuan berpikir kritis siswa sangat perlu dikembangkan demi
keberhasilan mereka. Keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan
atau diperkuat, melalui proses pembelajaran. Artinya, Hanya proses
pembelajaran yang mendorong diskusi dan banyak memberikan
kesempatan berpendapat, menggunakan gagasan-gagasan, memberikan
banyak kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan gagasan-
gagasan dalam tulisan, mendorong kerjasama dalam mengkaji dan
menemukan pengetahuan, mengembangkan tanggung jawab, refleksi diri
dan kesadaran sosial politik, yang akan mengembangkan berpikir kritis
siswa. Di samping itu antusiasme guru dan kultur sekolah juga
berpengaruh terhadap tumbuhnya keterampilan berpikir kritis siswa.
2. Tinjauan Pendidikan Islam terhadap berfikir kritis pada siswa harus
berpatokan pada peradaban dan pengetahuan manusia serta sejarah nabi,
sehingga berpikir dalam risalah kenabian tidak lepas dari aspek psikologis
mental seorang nabi melihat realitas yang ada, misalnya permasalahan-
permasalahan dan problematika kondisi manusia pada masa itu. Berpikir
kritis (critical thinking) dalam prespektif psikologis, karena dalam
berpikir adalah sesuatu kegiatan manusia yang sangat kuat bersifat non
material, yang akan membantu dalam menjalani kehidupannya khususnya
peserta didik. Oleh karena itu berpikir kritis tidak bisa dipisahkan dari
manusia pada umumnya sebagai perwujudan tentang kehidupan peradaban
manusia, sehingga pengetahuan merupakan transformasi pemikiran kritis
manusia yang berkembang.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil simpulan di atas maka penulis dapat memberikan saran atau
masukan khususnya konsep berfikir kritis untuk peserta didik kedepannya yakni
sebagai berikut:
1. Diharap semua yang kepada orang tua dan guru dan seluruh stackholder
dalam pendidikan supaya bisa bekontribusi dalam pengembangan
pendidikan Islam. Khususnya dalam peningkatan berfikir kritis siswa
karena siswa pada saat ini masih minim dalam proses berfikir kritis.
2. Setiap peserta didik pada hakikatnya memiliki potensi pemikiran kritis.
Namun, agar dapat digunakan secara efektif, perlu dipelajari dan
dikembangkan, dan hal ini sangat sesuai dilakukan di kelas, baik secara
terintegrasi dengan mata pelajaran, maupun melalui pembelajaran
eksplisit.
Ketersediaan
| STAR20210254/2021 | 254/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
254/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skrpsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
