Implementasi Nilai-Nilai Tri Bakti Palang Merah Remaja dalam Pembinaan Karakter Anggota (Studi Di SMA Negeri 15 Bone)
Hisni/02.16.1094 - Personal Name
Remaja dalam Pembinaan Karakter Anggota (Studi di SMA Negeri 15
Bone)”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yakni bagaimana gambaran
pelaksanaan PMR di SMA Negeri 15 Bone? Bagaimana bentuk implementasi bilai-
nilai Tri Bakti dalam pembinaan karakter anggota PMR di SMA Negeri 15 Bone?
Bagaimana kendala yang dihadapi dalam pembinaan karakter Tri Bakti PMR di SMA
Negeri 15 Bone?
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, digunakan jenis penelitian
kualitatif (qualitatif research). Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Melakukan pendekatan paedagogik, teologis normatif dan psikologis
dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan tiga
tahap yaitu tahap reduksi data, penyajian data (display data) dan tahap penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai tri bakti Palang
Merah Remaja dalam pembinaa karakter anggota (studi SMA Negeri 15 Bone) dapat
diuraikan berdasarkan dimensi Pertama, gambaran pelaksanaan PMR di SMA Negeri
15 Bone berjalan dengan lancar. Bentuk pelaksanaan kegiatannya terdiri dari kegiatan
rutin dan kegiatan tahunan, kegiatan rutin terdiri dari pemberian materi dan latihan,
baksos, kesehatan lapangan, donor darah, pembersihan lingkungan sekolah (jumat
bersih) dan aktif mengikuti perlombaan PMR yang diadakan oleh PMI atau KSR
Perti sedangkan kegiatan tahunan adalah kegiatan seperti pendaftaran anggota baru,
diklat ruangan dan lapangan, pemilihan pengurus PMR, dan pelantikan pengurus,
semua program kegiatan tersebut telah mencakup semua inti dari Tri Bakti PMR.
Kedua, bentuk implementasi nilai-nilai Tri Bakti dalam pembinaan karakter anggota
semuanya berintikan pada kegiatan rutin seperti kerja bakti, dilingkungan sekolah,
masjid dan masyarakat, donor darah, baksos, pertolongan pertama, pengumpulan
sampah plastik, kesehatan lapangan, serta mengikuti kegiatan perlombaan PMR. Dari
semua kegiatan yang telah dilakukan memberikan kontribusi yang cukup besar untuk
pembinaan karakter anggota PMR di SMA Negeri 15 Bone menjadi semakin lebih
baik. Ketiga, kendala yang dihadapi dalam pembinaan karakter anggota yaitu berasal
dari diri anggota PMR sendiri seperti anggota masih mudah terpengaruh dengan
teman sebayanya yang ada di luar sekolah, faktor tidak adanya kendaraan,
menurunnya semangat anggota karena banyaknya tugas yang diberikan sehingga
berbenturan dengan tugas sekolah, sifat anggota berbeda-beda ada yang rajin ikut
latihan dan ada yang tidak, tidak adanya pelatih tetap yang ahli dalam bidangnya
sehingga anggota hanya dilatih oleh seniornya/dewan alumni, serta kebanyakan yang
aktif adalah pengurus sehingga pelaksanaan kegiatan terkadang kekurangan anggota.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab hasil penelitian dan pembahasan maka
penulis dapat mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
yaitu:
1. Gambaran Pelaksanaan ekstrakurikuler PMR di SMA Negeri 15 Bone yaitu:
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR SMA Negeri 15 Bone berjalan
dengan lancar. Bentuk pelaksanaan kegiatannya terdiri dari kegiatan rutin dan
kegiatan tahunan, kegiatan rutin terdiri dari pemberian materi dan latihan,
baksos, kesehatan lapangan, donor darah, pembersihan lingkungan sekolah
(jumat bersih) dan aktif mengikuti perlombaan PMR yang di adakan oleh PMI
atau KSR Perti sedangkan kegiatan tahunan adalah kegiatan seperti pendaftaran
anggota baru, diklat ruangan dan lapangan, orientasi anggota, pemilihan
pengurus PMR, dan pelantikan pengurus, semua program kegiatan tersebut
telah mencakup semua inti dari Tri Bakti PMR.
2. Bentuk Implementasi Nilai-Nilai Tri Bakti dalam Pembinaan Karakter anggota
yaitu: pertama, bentuk implementasi Tri Bakti poin pertama yaitu melakukan
kegiatan pembersihan di lingkungan sekolah, melakukan baksos seperti
membersihkan masjid terdekat serta lingkungan yang dirasa perlu dibersihkan,
mengumpulkan sampah plastik di lingkungan sekolah, tidak membuang sampah
sembarangan serta membersihkan kelas yang kotor meskipun bukan jadwalnya
membersihkan. Kedua, bentuk implementasi Tri Bakti yang kedua yaitu
mengadakan proker donor darah, melakukan pertolongan pertama pada siswa
yang membutuhkan medis dasar, serta melakukan baksos yang bersifat
insidentil yaitu ketika terjadi bencana alam maka anggota PMR SMA Negeri 15
Bone melakukan penggalangan dana untuk membantu mengurangi penderitaan
korban. Ketiga, bentuk implementasi Tri Bakti yang ketiga yaitu anggota PMR
SMA Negeri 15 Bone aktif mengikuti perlombaan PMR sehingga bisa
mempererat persahabatan antar anggota serta menambah kenalan dengan
anggota PMR di Sekolah lain. Dari semua kegiatan yang telah dilakukan
memberikan kontribusi yang cukup besar untuk pembinaan karakter anggota
PMR SMA Negeri 15 Bone yaitu dapat membina karakter bersih dan sehat
dalam jiwa anggota semakin meningkat di buktikan dengan anggota PMR
menjadi panutan kebersihan dikelasnya, tidak membuang sampah sembarang
serta selalu peduli dengan lingkungan sekitar, Membina karakter peduli sosial
anggota PMR SMAN 15 Bone semakin meningkat di buktikan dengan siswa
selalu ingin membantu ketika terjadi bencana, memberikan pertolongan
pertama kepada siswa yang terluka, membuat proker donor darah, serta
membuat siswa lebih mudah bergaul dengan siapapun tanpa pilih-pilih lagi
teman dan bersahabat dengan penuh ceriah.
3. Kendala yang dihadapi dalam pembinaan karakter Tri Bakti PMR di SMA
Negeri 15 Bone yaitu kendalannya berasal dari diri anggota sendiri seperti
anggota masih mudah terpengaruh dengan teman sebayanya yang ada diluar
sekolah, sehingga siswa tidak mengikuti latihan rutin, faktor tidak adanya
kendaraan, menurunnya semangat anggota karena banyaknya tugas yang
diberikan sehingga berbenturan dengan tugas sekolah, banyak anggota yang
tidak serius berorganisasi, mereka hanya sekedar numpang nama tanpa adanya
semangat untuk memperdalam materi, tidak adanya pelatih tetap yang ahli
dalam bidangnya, anggota hanya dilatih oleh seniornya atau dewan alumni
sehingga latihannya tidak maksimal serta kebanyakan yang aktif adalah
pengurus sehingga pelaksanaan kegiatan terkadang kekurangan anggota.
A. Implikasi
1. Bagi sekolah diharapkan ekstrakurikuler PMR dapat diikuti oleh semua siswa
tidak hanya sebagai ekstrakurikuler pilihan. Ekstrakurikuler PMR memiliki
kontribusi untuk meningkatkan kepedulian sosial siswa, tanggung jawab,
mandiri serta dapat menjadi pendidik kebersihan bagi teman sebayanya.
2. Bagi pembina dan pengurus hendaknya mampu mewujudkan pola pembinaan
yang inovatif, kreatif agar anggota PMR tidak bosan ketika latihan.
3. Bagi pengurus lebih peduli lagi sama junior yang belum paham tentang materi
atau praktik yang belum dipahami serta jangan bosan untuk mengajak juniornya
untuk ikut latihan rutin supaya juniornya tidak menjadi kader lepas.
4. Bagi anggota biasa PMR agar tidak malu bertanya kepada seniornya ketika ada
yang belum dipahami serta jangan bosan mempelajari materi kepalangmerahan
karena materi kepalangmerahan sangat penting untuk di pelajari terutama untuk
pembentukan dan pembinaan karakter siswa.
5. Setelah penulisan skripsi ini diharapkan mampu memberikan konstribusi di
dalam dunia pendidikan formal, non formal, maupun pendidikan informal.
Bone)”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yakni bagaimana gambaran
pelaksanaan PMR di SMA Negeri 15 Bone? Bagaimana bentuk implementasi bilai-
nilai Tri Bakti dalam pembinaan karakter anggota PMR di SMA Negeri 15 Bone?
Bagaimana kendala yang dihadapi dalam pembinaan karakter Tri Bakti PMR di SMA
Negeri 15 Bone?
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, digunakan jenis penelitian
kualitatif (qualitatif research). Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Melakukan pendekatan paedagogik, teologis normatif dan psikologis
dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan tiga
tahap yaitu tahap reduksi data, penyajian data (display data) dan tahap penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai tri bakti Palang
Merah Remaja dalam pembinaa karakter anggota (studi SMA Negeri 15 Bone) dapat
diuraikan berdasarkan dimensi Pertama, gambaran pelaksanaan PMR di SMA Negeri
15 Bone berjalan dengan lancar. Bentuk pelaksanaan kegiatannya terdiri dari kegiatan
rutin dan kegiatan tahunan, kegiatan rutin terdiri dari pemberian materi dan latihan,
baksos, kesehatan lapangan, donor darah, pembersihan lingkungan sekolah (jumat
bersih) dan aktif mengikuti perlombaan PMR yang diadakan oleh PMI atau KSR
Perti sedangkan kegiatan tahunan adalah kegiatan seperti pendaftaran anggota baru,
diklat ruangan dan lapangan, pemilihan pengurus PMR, dan pelantikan pengurus,
semua program kegiatan tersebut telah mencakup semua inti dari Tri Bakti PMR.
Kedua, bentuk implementasi nilai-nilai Tri Bakti dalam pembinaan karakter anggota
semuanya berintikan pada kegiatan rutin seperti kerja bakti, dilingkungan sekolah,
masjid dan masyarakat, donor darah, baksos, pertolongan pertama, pengumpulan
sampah plastik, kesehatan lapangan, serta mengikuti kegiatan perlombaan PMR. Dari
semua kegiatan yang telah dilakukan memberikan kontribusi yang cukup besar untuk
pembinaan karakter anggota PMR di SMA Negeri 15 Bone menjadi semakin lebih
baik. Ketiga, kendala yang dihadapi dalam pembinaan karakter anggota yaitu berasal
dari diri anggota PMR sendiri seperti anggota masih mudah terpengaruh dengan
teman sebayanya yang ada di luar sekolah, faktor tidak adanya kendaraan,
menurunnya semangat anggota karena banyaknya tugas yang diberikan sehingga
berbenturan dengan tugas sekolah, sifat anggota berbeda-beda ada yang rajin ikut
latihan dan ada yang tidak, tidak adanya pelatih tetap yang ahli dalam bidangnya
sehingga anggota hanya dilatih oleh seniornya/dewan alumni, serta kebanyakan yang
aktif adalah pengurus sehingga pelaksanaan kegiatan terkadang kekurangan anggota.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab hasil penelitian dan pembahasan maka
penulis dapat mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
yaitu:
1. Gambaran Pelaksanaan ekstrakurikuler PMR di SMA Negeri 15 Bone yaitu:
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR SMA Negeri 15 Bone berjalan
dengan lancar. Bentuk pelaksanaan kegiatannya terdiri dari kegiatan rutin dan
kegiatan tahunan, kegiatan rutin terdiri dari pemberian materi dan latihan,
baksos, kesehatan lapangan, donor darah, pembersihan lingkungan sekolah
(jumat bersih) dan aktif mengikuti perlombaan PMR yang di adakan oleh PMI
atau KSR Perti sedangkan kegiatan tahunan adalah kegiatan seperti pendaftaran
anggota baru, diklat ruangan dan lapangan, orientasi anggota, pemilihan
pengurus PMR, dan pelantikan pengurus, semua program kegiatan tersebut
telah mencakup semua inti dari Tri Bakti PMR.
2. Bentuk Implementasi Nilai-Nilai Tri Bakti dalam Pembinaan Karakter anggota
yaitu: pertama, bentuk implementasi Tri Bakti poin pertama yaitu melakukan
kegiatan pembersihan di lingkungan sekolah, melakukan baksos seperti
membersihkan masjid terdekat serta lingkungan yang dirasa perlu dibersihkan,
mengumpulkan sampah plastik di lingkungan sekolah, tidak membuang sampah
sembarangan serta membersihkan kelas yang kotor meskipun bukan jadwalnya
membersihkan. Kedua, bentuk implementasi Tri Bakti yang kedua yaitu
mengadakan proker donor darah, melakukan pertolongan pertama pada siswa
yang membutuhkan medis dasar, serta melakukan baksos yang bersifat
insidentil yaitu ketika terjadi bencana alam maka anggota PMR SMA Negeri 15
Bone melakukan penggalangan dana untuk membantu mengurangi penderitaan
korban. Ketiga, bentuk implementasi Tri Bakti yang ketiga yaitu anggota PMR
SMA Negeri 15 Bone aktif mengikuti perlombaan PMR sehingga bisa
mempererat persahabatan antar anggota serta menambah kenalan dengan
anggota PMR di Sekolah lain. Dari semua kegiatan yang telah dilakukan
memberikan kontribusi yang cukup besar untuk pembinaan karakter anggota
PMR SMA Negeri 15 Bone yaitu dapat membina karakter bersih dan sehat
dalam jiwa anggota semakin meningkat di buktikan dengan anggota PMR
menjadi panutan kebersihan dikelasnya, tidak membuang sampah sembarang
serta selalu peduli dengan lingkungan sekitar, Membina karakter peduli sosial
anggota PMR SMAN 15 Bone semakin meningkat di buktikan dengan siswa
selalu ingin membantu ketika terjadi bencana, memberikan pertolongan
pertama kepada siswa yang terluka, membuat proker donor darah, serta
membuat siswa lebih mudah bergaul dengan siapapun tanpa pilih-pilih lagi
teman dan bersahabat dengan penuh ceriah.
3. Kendala yang dihadapi dalam pembinaan karakter Tri Bakti PMR di SMA
Negeri 15 Bone yaitu kendalannya berasal dari diri anggota sendiri seperti
anggota masih mudah terpengaruh dengan teman sebayanya yang ada diluar
sekolah, sehingga siswa tidak mengikuti latihan rutin, faktor tidak adanya
kendaraan, menurunnya semangat anggota karena banyaknya tugas yang
diberikan sehingga berbenturan dengan tugas sekolah, banyak anggota yang
tidak serius berorganisasi, mereka hanya sekedar numpang nama tanpa adanya
semangat untuk memperdalam materi, tidak adanya pelatih tetap yang ahli
dalam bidangnya, anggota hanya dilatih oleh seniornya atau dewan alumni
sehingga latihannya tidak maksimal serta kebanyakan yang aktif adalah
pengurus sehingga pelaksanaan kegiatan terkadang kekurangan anggota.
A. Implikasi
1. Bagi sekolah diharapkan ekstrakurikuler PMR dapat diikuti oleh semua siswa
tidak hanya sebagai ekstrakurikuler pilihan. Ekstrakurikuler PMR memiliki
kontribusi untuk meningkatkan kepedulian sosial siswa, tanggung jawab,
mandiri serta dapat menjadi pendidik kebersihan bagi teman sebayanya.
2. Bagi pembina dan pengurus hendaknya mampu mewujudkan pola pembinaan
yang inovatif, kreatif agar anggota PMR tidak bosan ketika latihan.
3. Bagi pengurus lebih peduli lagi sama junior yang belum paham tentang materi
atau praktik yang belum dipahami serta jangan bosan untuk mengajak juniornya
untuk ikut latihan rutin supaya juniornya tidak menjadi kader lepas.
4. Bagi anggota biasa PMR agar tidak malu bertanya kepada seniornya ketika ada
yang belum dipahami serta jangan bosan mempelajari materi kepalangmerahan
karena materi kepalangmerahan sangat penting untuk di pelajari terutama untuk
pembentukan dan pembinaan karakter siswa.
5. Setelah penulisan skripsi ini diharapkan mampu memberikan konstribusi di
dalam dunia pendidikan formal, non formal, maupun pendidikan informal.
Ketersediaan
| STAR20200156 | 156/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
156/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
