Peranan Oran Tua dalam Membina Kecerdasan Spiritual Anak Usia SD dalam Keluarga (Studi Desa Abbumpungeng Kec. Cina Kab. Bone)
A.Ardilla Saputri AD/02.16.1031 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Peranan Orang Tua dalam Membina Kecerdasan
Spiritual Anak Usia SD dalam Keluarga (Studi Kasus desa Abbumpungeng
Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone). Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui
bagaimana gambaran orang tua dalam membina kecerdasan spiritual anak usia SD
dalam keluarga di desa Abbumpungeng Kecamatan Cina Kabupaten Bone, untuk
mengetahui bagaimana kendala orang tua dalam membina kecerdasan spiritual anak
usia SD dalam keluarga di desa Abbumpungeng Kecamatan Cina Kabupaten n Bone.
Dalam menyusun skripsi ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
lapangan (field research) yaitu peneliti langsung ke lokasi penelitian (Desa
Abbumpungeng) dengan cara mengamati objek penelitian yang berhubungan dengan
skripsi ini. Adapun teknik yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan
dokumentasi.Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu secara kualitatif dengan
tiga tahap yaitu tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah melakukan penelitian
tentang peranan orang tua dalam membina kecerdasan spiritual anak usia SD di desa
Abbumpungeng, maka diperoleh kesimpulan yaitu bahwa, orang tua berperan penting
dalam membina kecerdasan spiritual anaknya. Orang tua dapat membina kecerdasan
spiritual anaknya dengan berperan sebagai pendidik, teladan, motivator, dan pemberi
kasih sayang. Orang tua memberikan pengajaran keagamaan sebagai keteladanan
melalui kegiatan ibadah dan berbuat baik kepada orang lain, sedangkan keteladanan
dan pengawasan orang tua dalam kegiatan anaknya termasuk belajar di sekolah
maupun di lingkungan pergaulannya tidak dipantau secara maksimal oleh orang tua.
Pembinaan kecerdasan spiritual pada anak usia SD dalam keluarga di Desa
Abbumpungeng masih belum maksimal. Selain itu, orang tua memiliki kendala dalam
membina kecerdasan spiritual pada anak yaitu kebanyakan orang tua sibuk bekerja
sehingga tidak ada waktu luang untuk anaknya, dan kurangnya pemahaman orang tua
terhadap kecerdasan spiritual itu sendiri sehingga mereka belum paham bagaimana
cara mengaplikasikannya pada anak mereka. Dalam upaya memberikan pemahaman
tentang keagamaan pada anak, para orang tua lebih mempercayakan pada guru di
sekolah karena orang tua merasa pengetahuannya tentang agama masih kurang tetapi
mereka tetap memberikan motivasi pada anaknya dengan memberikan fasilitas yang
mendukung pendidikan agama pada anak untuk meningkatkan kecerdasan spiritual
pada anak.
A. Simpulan
Setelah melakukan penelitian tentang peranan orang tua dalam membina
kecerdasan spiritual anak usia SD di desa Abbumpungeng, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Orang tua berperan penting dalam membina kecerdasan spiritual anaknya.
Orang tua dapat membina kecerdasan spiritual anaknya dengan berperan
sebagai pendidik, teladan, motivator, dan pemberi kasih sayang. Orang tua
memberikan pengajaran keagamaan sebagai keteladanan melalui kegiatan
ibadah dan berbuat baik kepada orang lain, sedangkan keteladanan dan
pengawasan orang tua dalam kegiatan anaknya termasuk belajar di sekolah
maupun di lingkungan pergaulannya tidak dipantau secara maksimal oleh
orang tua.
2. Pembinaan kecerdasan spiritual pada anak usia SD dalam keluarga di Desa
Abbumpungeng masih belum maksimal. Selain itu, orang tua memiliki
kendala dalam membina kecerdasan spiritual pada anak yaitu kebanyakan
orang tua sibuk bekerja sehingga tidak ada waktu luang untuk anaknya, dan
kurangnya pemahaman orang tua terhadap kecerdasan spiritual itu sendiri
sehingga belum paham bagaimana cara mengaplikasikannya pada anak
mereka. Oleh karena itu, pembinaan kecerdasan spiritual pada anak masih
kurang padahal orang tua berharap anaknya menjadi anak yang baik dan
cerdas spiritualnya namun upaya yang dilakukan belum berjalan secara
maksimal. Dalam upaya memberikan pemahaman tentang keagamaan pada
anak, para orang tua lebih mempercayakan pada guru di sekolah karena orang
tua merasa pengetahuannya tentang Agama masih kurang tetapi mereka tetap
memberikan motivasi pada anaknya dengan memberikan fasilitas yang
mendukung pendidikan Agama pada anak untuk meningkatkan kecerdasan
spiritual pada anak.
B. Implikasi
Setelah peneliti menguraikan kesimpulan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi. Adapun implikasi yang peneliti maksud dalam pembahasan skripsi ini
sebagai berikut
1. Kepada orang tua diharapkan dapat membagi waktunya dengan baik antara
pekerjaan dan keluarga terutama mendidik anak, sehingga memberikan
bimbingan yang baik dan benar mengenai kecerdasan spiritual pada anak.
Bagaimanapun perhatian dan kasih sayang orang tua sangat diperlukan oleh
anak. Sangat disayangkan pada fase perkembangan anak, orang tua tidak
memperhatikan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam
mengembangkan potensi anak terutama postensi kecerdasan spiritualnya.
Kebiasaan yang baik perlu ditanamkan sejak dini pada anak sebagai dasar
pondasi ketika ia besar nanti. Orang tua diharapkan lebih meningkatkan
kecerdasan spiritual anak di rumah karena pengembangan kecerdasan spiritual
anak di lingkungan sekolah hanya sebatas anak sekolah saja, berbeda dalam
lingkungan keluarga yang memberikan banyak pengalaman kepada anak
sehingga mampu menjadi teladan yang baik bagi anak.
2. Kepada anak, diharapkan belajar Agama dengan sungguh-sungguh dan tidak
menyepelakan pendidikan Agama Islam karena pendidikan tersebut salah satu
sarana mengantarkan anak dalam menggapai keselamatan hidup di dunia dan di
akhirat nanti, serta mengembangkan potensinya salah satunya kecerdasan
spiritual dengan pendidikan yang didapat dalam keluarga, sekolah, maupun
masyarakat.
Spiritual Anak Usia SD dalam Keluarga (Studi Kasus desa Abbumpungeng
Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone). Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui
bagaimana gambaran orang tua dalam membina kecerdasan spiritual anak usia SD
dalam keluarga di desa Abbumpungeng Kecamatan Cina Kabupaten Bone, untuk
mengetahui bagaimana kendala orang tua dalam membina kecerdasan spiritual anak
usia SD dalam keluarga di desa Abbumpungeng Kecamatan Cina Kabupaten n Bone.
Dalam menyusun skripsi ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
lapangan (field research) yaitu peneliti langsung ke lokasi penelitian (Desa
Abbumpungeng) dengan cara mengamati objek penelitian yang berhubungan dengan
skripsi ini. Adapun teknik yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan
dokumentasi.Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu secara kualitatif dengan
tiga tahap yaitu tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah melakukan penelitian
tentang peranan orang tua dalam membina kecerdasan spiritual anak usia SD di desa
Abbumpungeng, maka diperoleh kesimpulan yaitu bahwa, orang tua berperan penting
dalam membina kecerdasan spiritual anaknya. Orang tua dapat membina kecerdasan
spiritual anaknya dengan berperan sebagai pendidik, teladan, motivator, dan pemberi
kasih sayang. Orang tua memberikan pengajaran keagamaan sebagai keteladanan
melalui kegiatan ibadah dan berbuat baik kepada orang lain, sedangkan keteladanan
dan pengawasan orang tua dalam kegiatan anaknya termasuk belajar di sekolah
maupun di lingkungan pergaulannya tidak dipantau secara maksimal oleh orang tua.
Pembinaan kecerdasan spiritual pada anak usia SD dalam keluarga di Desa
Abbumpungeng masih belum maksimal. Selain itu, orang tua memiliki kendala dalam
membina kecerdasan spiritual pada anak yaitu kebanyakan orang tua sibuk bekerja
sehingga tidak ada waktu luang untuk anaknya, dan kurangnya pemahaman orang tua
terhadap kecerdasan spiritual itu sendiri sehingga mereka belum paham bagaimana
cara mengaplikasikannya pada anak mereka. Dalam upaya memberikan pemahaman
tentang keagamaan pada anak, para orang tua lebih mempercayakan pada guru di
sekolah karena orang tua merasa pengetahuannya tentang agama masih kurang tetapi
mereka tetap memberikan motivasi pada anaknya dengan memberikan fasilitas yang
mendukung pendidikan agama pada anak untuk meningkatkan kecerdasan spiritual
pada anak.
A. Simpulan
Setelah melakukan penelitian tentang peranan orang tua dalam membina
kecerdasan spiritual anak usia SD di desa Abbumpungeng, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Orang tua berperan penting dalam membina kecerdasan spiritual anaknya.
Orang tua dapat membina kecerdasan spiritual anaknya dengan berperan
sebagai pendidik, teladan, motivator, dan pemberi kasih sayang. Orang tua
memberikan pengajaran keagamaan sebagai keteladanan melalui kegiatan
ibadah dan berbuat baik kepada orang lain, sedangkan keteladanan dan
pengawasan orang tua dalam kegiatan anaknya termasuk belajar di sekolah
maupun di lingkungan pergaulannya tidak dipantau secara maksimal oleh
orang tua.
2. Pembinaan kecerdasan spiritual pada anak usia SD dalam keluarga di Desa
Abbumpungeng masih belum maksimal. Selain itu, orang tua memiliki
kendala dalam membina kecerdasan spiritual pada anak yaitu kebanyakan
orang tua sibuk bekerja sehingga tidak ada waktu luang untuk anaknya, dan
kurangnya pemahaman orang tua terhadap kecerdasan spiritual itu sendiri
sehingga belum paham bagaimana cara mengaplikasikannya pada anak
mereka. Oleh karena itu, pembinaan kecerdasan spiritual pada anak masih
kurang padahal orang tua berharap anaknya menjadi anak yang baik dan
cerdas spiritualnya namun upaya yang dilakukan belum berjalan secara
maksimal. Dalam upaya memberikan pemahaman tentang keagamaan pada
anak, para orang tua lebih mempercayakan pada guru di sekolah karena orang
tua merasa pengetahuannya tentang Agama masih kurang tetapi mereka tetap
memberikan motivasi pada anaknya dengan memberikan fasilitas yang
mendukung pendidikan Agama pada anak untuk meningkatkan kecerdasan
spiritual pada anak.
B. Implikasi
Setelah peneliti menguraikan kesimpulan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi. Adapun implikasi yang peneliti maksud dalam pembahasan skripsi ini
sebagai berikut
1. Kepada orang tua diharapkan dapat membagi waktunya dengan baik antara
pekerjaan dan keluarga terutama mendidik anak, sehingga memberikan
bimbingan yang baik dan benar mengenai kecerdasan spiritual pada anak.
Bagaimanapun perhatian dan kasih sayang orang tua sangat diperlukan oleh
anak. Sangat disayangkan pada fase perkembangan anak, orang tua tidak
memperhatikan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam
mengembangkan potensi anak terutama postensi kecerdasan spiritualnya.
Kebiasaan yang baik perlu ditanamkan sejak dini pada anak sebagai dasar
pondasi ketika ia besar nanti. Orang tua diharapkan lebih meningkatkan
kecerdasan spiritual anak di rumah karena pengembangan kecerdasan spiritual
anak di lingkungan sekolah hanya sebatas anak sekolah saja, berbeda dalam
lingkungan keluarga yang memberikan banyak pengalaman kepada anak
sehingga mampu menjadi teladan yang baik bagi anak.
2. Kepada anak, diharapkan belajar Agama dengan sungguh-sungguh dan tidak
menyepelakan pendidikan Agama Islam karena pendidikan tersebut salah satu
sarana mengantarkan anak dalam menggapai keselamatan hidup di dunia dan di
akhirat nanti, serta mengembangkan potensinya salah satunya kecerdasan
spiritual dengan pendidikan yang didapat dalam keluarga, sekolah, maupun
masyarakat.
Ketersediaan
| STAR20210371 | 371/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
371/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
