Penerapan Metode Pembiasaan Beribadah Dalam Pembentukan Karakter Di SDIT Asshiddiq Bone
Dian Novita/02.16.1018 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang penerapan metode pembiasaan beribadah dalam
pembentukan karakter siswa di SDIT Asshiddiq Bone. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan metode pembiasaan beribadah, dan bagaimana
kontribusi metode pembiasaan beribadah dalam pembentukan karakter siswa di SDIT
Asshiddiq Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan
menggunakan pendekatan paedagogik, dan psikologis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, 1) Pelaksanaan metode pembiasaan
beribadah di SDIT Asshiddiq Bone sudah diterapkan dengan baik dilihat dari
bagaimana keseharian siswa selama berada di lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan sekolah. Siswa aktif dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas yang bernilai
ibadah, baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah. Dalam penerapan metode
pembiasaan beribadah, guru menjadi teladan dalam proses pelaksanaannya sekaligus
memberikan motivasi dan arahan-arahan kepada siswa sehingga dapat menumbuhkan
semangat pada diri siswa untuk melaksanakan ibadah. 2) Kontribusi metode
pembiasaan beribadah dalam pembentukan karakter siswa di SDIT Asshiddiq Bone
sudah cukup baik, karena melalui pembiasaan beribadah yang diterapkan dalam
keseharian siswa akan terbentuk karakter-karakter dasar yang menjadi pondasi pada
diri siswa. Seperti karakter religius, jujur, toleran, disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial dan tanggung jawab. Tertanamnya karakter-karakter tersebut akan
memberikan dampak yang baik dan dapat menjadi pondasi yang kuat serta modal
besar untuk diri siswa kedepannya, terutama dalam hal kemajuan belajar mereka juga
akan menjadi siswa yang tangguh serta bijaksana dalam menyikapi dan menghadapi
setiap permasalahan yang ada.
Keterlibatan antara guru dan siswa dalam penerapan metode pembiasaan
beribadah untuk membentuk 18 karakter menjadi perhatian lebih, terkhususnya
kepada guru yang berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai karakter mulia
pada diri siswa, sebaiknya memahami lebih dalam tentang nilai-nilai karakter
tersebut, agar dapat membantu guru untuk lebih mengenal dan memahami siswa yang
memiliki karakter yang berbeda-beda dan dapat menerapkan nilai-nilai karakter mulia
tersebut pada diri siswa dalam kehidupannya sehari-hari. Dan kepada siswa untuk
bisa lebih fokus dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas dalam hal beribadah yang
didampingi oleh guru agar apa yang dilakukan dapat bernilai pahala dan memperoleh
manfaat.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis mengemukakan simpulan sebagai
berikut:
1. Pelaksanaan metode pembiasaan beribadah di SDIT Asshiddiq Bone sudah
diterapkan dengan baik dilihat dari bagaimana keseharian siswa selama berada
di lingkungan sekolah dan diluar lingkungan sekolah. Siswa aktif dalam
melaksanakan aktivitas-aktivitas yang bernilai ibadah, baik ibadah wajib
maupun ibadah sunnah. Dalam penerapan metode pembiasaan beribadah, guru
menjadi teladan dalam proses pelaksanaannya sekaligus memberikan motivasi
dan arahan-arahan kepada siswa sehingga dapat menumbuhkan semangat pada
diri siswa untuk melaksanakan ibadah.
2. Kontribusi metode pembiasaan beribadah dalam pembentukan karakter siswa di
SDIT Asshiddiq Bone sudah cukup baik, dilihat dari aktivitas keseharian siswa
yang dilakukannya dapat bernilai ibadah, kebiasan-kebiasaan ini juga kerap
dilakukan oleh siswa tidak hanya di lingkungan kelas ataupun sekolah, akan
tetapi juga di lingkungan masyarakat. Pembentukan karakter yang tergabung ke
dalam 18 pilar karakter antara lain: Karakter religius yang berupa pembiasaan
dalam mengucapkan salam, senantiasa menjalankan ibadah wajib maupun
sunnah. Karakter jujur yang berupa perkataan dan tindakan yang dapat
dipercaya, perbuatan-perbuatan yang mencerminkan sikap terpuji dan
senantiasa berkata benar. Karakter toleran yang berupa sikap saling menghargai
dan menghormati, karakter disiplin yang berupa menaati peraturan yang telah
ditetapkan pihak sekolah. Karakter kerja keras yang berupa sikap bersungguh-
sungguh untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan. Karakter
kreatif yang berupa kemampuan dalam menuliskan ide-ide atau melakukan
sesuatu dengan cara yang baru. Karakter mandiri berupa sikap yang tidak lagi
bergantung kepada orang lain. Karakter demokratis yang berupa sikap
menghargai setiap perbedaan pendapat dan dapat memperlakukan setiap orang
sama. Karakter rasa ingin tahu yang berupa antusias untuk mengetahui lebih
banyak dari sesuatu yang dilihat, didengar dan dipelajari. Karakter semangat
kebangsaan yang berupa menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan
pribadi dan memiliki rasa persatuan dan kesatuan. Karakter cinta tanah air yang
berupa pelaksanakan upacara bendera, menghargai budaya dan menjaga
kebersihan lingkungan. Karakter menghargai prestasi yang berupa sikap
menghormati dan mengakui keberhasilan orang lain. Karakter bersahabat yang
berupa sikap senang bergaul dan selalu menjalin kerja sama yang baik dengan
orang lain. Karakter cinta damai yang berupa tindakan atau perkataan yang
dapat membuat orang lain merasa aman, tenang dan senang. Karakter gemar
membaca yang berupa pengembangan minat baca untuk memperoleh informasi
dan menambah ilmu pengetahuan. Karakter peduli lingkungan yang berupaya
untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan terjaga. Karakter peduli sosial
yang berupa kepedulian yang menunjukan sikap kekhawatiran terhadap
musibah yang dialami oleh orang lain, dan yang terakhir karakter tanggung
jawab yang berupa sikap menjalankan tugas dan kewajiban yang telah
diberikan. Dengan adanya 18 pilar karakter yang terbentuk dalam diri siswa
maka akan menjadi pondasi yang kuat dan modal besar untuk dirinya
kedepannya. Terutama dalam hal kemajuan belajar, mereka juga akan menjadi
siswa yang tangguh serta bijaksana dalam menyikapi dan menghadapi setiap
permasalahan yang ada, karakter-karakter ini yang akan menjadi bekalnya kelak
di masa depan.
B. Impilikasi
Setelah melaksanakan penelitian tentang penerapan metode pembiasaan
beribadah dalam membentuk karakter siswa di SDIT Asshiddiq Bone, maka
adapun saran yang akan peneliti sampaikan yaitu sebagai berikut:
1. Kepada guru yang memiliki peran penting dalam menanamkan karakter mulia
pada diri siswa, sebaiknya memahami lebih dalam tentang nilai-nilai karakter
tersebut, agar dapat membantu guru untuk lebih mengenal dan memahami
siswa yang memiliki karakter berbeda-beda dan dapat menerapkan nilai-nilai
karakter mulia tersebut pada diri siswa dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Kepada siswa agar lebih fokus dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas dalam
hal beribadah yang didampingi oleh guru agar apa yang dilakukan dapat
bernilai pahala dan memperoleh manfaat.
pembentukan karakter siswa di SDIT Asshiddiq Bone. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan metode pembiasaan beribadah, dan bagaimana
kontribusi metode pembiasaan beribadah dalam pembentukan karakter siswa di SDIT
Asshiddiq Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan
menggunakan pendekatan paedagogik, dan psikologis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, 1) Pelaksanaan metode pembiasaan
beribadah di SDIT Asshiddiq Bone sudah diterapkan dengan baik dilihat dari
bagaimana keseharian siswa selama berada di lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan sekolah. Siswa aktif dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas yang bernilai
ibadah, baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah. Dalam penerapan metode
pembiasaan beribadah, guru menjadi teladan dalam proses pelaksanaannya sekaligus
memberikan motivasi dan arahan-arahan kepada siswa sehingga dapat menumbuhkan
semangat pada diri siswa untuk melaksanakan ibadah. 2) Kontribusi metode
pembiasaan beribadah dalam pembentukan karakter siswa di SDIT Asshiddiq Bone
sudah cukup baik, karena melalui pembiasaan beribadah yang diterapkan dalam
keseharian siswa akan terbentuk karakter-karakter dasar yang menjadi pondasi pada
diri siswa. Seperti karakter religius, jujur, toleran, disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial dan tanggung jawab. Tertanamnya karakter-karakter tersebut akan
memberikan dampak yang baik dan dapat menjadi pondasi yang kuat serta modal
besar untuk diri siswa kedepannya, terutama dalam hal kemajuan belajar mereka juga
akan menjadi siswa yang tangguh serta bijaksana dalam menyikapi dan menghadapi
setiap permasalahan yang ada.
Keterlibatan antara guru dan siswa dalam penerapan metode pembiasaan
beribadah untuk membentuk 18 karakter menjadi perhatian lebih, terkhususnya
kepada guru yang berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai karakter mulia
pada diri siswa, sebaiknya memahami lebih dalam tentang nilai-nilai karakter
tersebut, agar dapat membantu guru untuk lebih mengenal dan memahami siswa yang
memiliki karakter yang berbeda-beda dan dapat menerapkan nilai-nilai karakter mulia
tersebut pada diri siswa dalam kehidupannya sehari-hari. Dan kepada siswa untuk
bisa lebih fokus dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas dalam hal beribadah yang
didampingi oleh guru agar apa yang dilakukan dapat bernilai pahala dan memperoleh
manfaat.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis mengemukakan simpulan sebagai
berikut:
1. Pelaksanaan metode pembiasaan beribadah di SDIT Asshiddiq Bone sudah
diterapkan dengan baik dilihat dari bagaimana keseharian siswa selama berada
di lingkungan sekolah dan diluar lingkungan sekolah. Siswa aktif dalam
melaksanakan aktivitas-aktivitas yang bernilai ibadah, baik ibadah wajib
maupun ibadah sunnah. Dalam penerapan metode pembiasaan beribadah, guru
menjadi teladan dalam proses pelaksanaannya sekaligus memberikan motivasi
dan arahan-arahan kepada siswa sehingga dapat menumbuhkan semangat pada
diri siswa untuk melaksanakan ibadah.
2. Kontribusi metode pembiasaan beribadah dalam pembentukan karakter siswa di
SDIT Asshiddiq Bone sudah cukup baik, dilihat dari aktivitas keseharian siswa
yang dilakukannya dapat bernilai ibadah, kebiasan-kebiasaan ini juga kerap
dilakukan oleh siswa tidak hanya di lingkungan kelas ataupun sekolah, akan
tetapi juga di lingkungan masyarakat. Pembentukan karakter yang tergabung ke
dalam 18 pilar karakter antara lain: Karakter religius yang berupa pembiasaan
dalam mengucapkan salam, senantiasa menjalankan ibadah wajib maupun
sunnah. Karakter jujur yang berupa perkataan dan tindakan yang dapat
dipercaya, perbuatan-perbuatan yang mencerminkan sikap terpuji dan
senantiasa berkata benar. Karakter toleran yang berupa sikap saling menghargai
dan menghormati, karakter disiplin yang berupa menaati peraturan yang telah
ditetapkan pihak sekolah. Karakter kerja keras yang berupa sikap bersungguh-
sungguh untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan. Karakter
kreatif yang berupa kemampuan dalam menuliskan ide-ide atau melakukan
sesuatu dengan cara yang baru. Karakter mandiri berupa sikap yang tidak lagi
bergantung kepada orang lain. Karakter demokratis yang berupa sikap
menghargai setiap perbedaan pendapat dan dapat memperlakukan setiap orang
sama. Karakter rasa ingin tahu yang berupa antusias untuk mengetahui lebih
banyak dari sesuatu yang dilihat, didengar dan dipelajari. Karakter semangat
kebangsaan yang berupa menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan
pribadi dan memiliki rasa persatuan dan kesatuan. Karakter cinta tanah air yang
berupa pelaksanakan upacara bendera, menghargai budaya dan menjaga
kebersihan lingkungan. Karakter menghargai prestasi yang berupa sikap
menghormati dan mengakui keberhasilan orang lain. Karakter bersahabat yang
berupa sikap senang bergaul dan selalu menjalin kerja sama yang baik dengan
orang lain. Karakter cinta damai yang berupa tindakan atau perkataan yang
dapat membuat orang lain merasa aman, tenang dan senang. Karakter gemar
membaca yang berupa pengembangan minat baca untuk memperoleh informasi
dan menambah ilmu pengetahuan. Karakter peduli lingkungan yang berupaya
untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan terjaga. Karakter peduli sosial
yang berupa kepedulian yang menunjukan sikap kekhawatiran terhadap
musibah yang dialami oleh orang lain, dan yang terakhir karakter tanggung
jawab yang berupa sikap menjalankan tugas dan kewajiban yang telah
diberikan. Dengan adanya 18 pilar karakter yang terbentuk dalam diri siswa
maka akan menjadi pondasi yang kuat dan modal besar untuk dirinya
kedepannya. Terutama dalam hal kemajuan belajar, mereka juga akan menjadi
siswa yang tangguh serta bijaksana dalam menyikapi dan menghadapi setiap
permasalahan yang ada, karakter-karakter ini yang akan menjadi bekalnya kelak
di masa depan.
B. Impilikasi
Setelah melaksanakan penelitian tentang penerapan metode pembiasaan
beribadah dalam membentuk karakter siswa di SDIT Asshiddiq Bone, maka
adapun saran yang akan peneliti sampaikan yaitu sebagai berikut:
1. Kepada guru yang memiliki peran penting dalam menanamkan karakter mulia
pada diri siswa, sebaiknya memahami lebih dalam tentang nilai-nilai karakter
tersebut, agar dapat membantu guru untuk lebih mengenal dan memahami
siswa yang memiliki karakter berbeda-beda dan dapat menerapkan nilai-nilai
karakter mulia tersebut pada diri siswa dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Kepada siswa agar lebih fokus dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas dalam
hal beribadah yang didampingi oleh guru agar apa yang dilakukan dapat
bernilai pahala dan memperoleh manfaat.
Ketersediaan
| STAR20200333 | 333/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
333/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
