Peran Guru Seni Budaya dan Prakarya dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa di SD Inpres 12/79 Bulu Tempe Kec. Tenete Riattang Barat Kab. Bon
Ulfa Wahyuni/ 02.15.5009 - Personal Name
Penelitian ini membahas “Peran Guru Seni Budaya dan Prakarya dalam
Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa di SD Inpres 12/79 Bulu Tempe Kec. Tenete
Riattang Barat Kab. Bone”. Hal yang dikaji dalam skripsi ini adalah bagaimana
upaya guru seni budaya dan prakarya dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa
di SD Inpres 12/79 Bulu Tempe, serta bagaimana kreativitas belajar siswa pada mata
pelajaran seni budaya dan prakarya di SD Inpres 12/79 Bulu Tempe.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah jenis
penelitian kuantitatif deskriptif, dengan menggunakan pendekatan pedagogik,
psikologis dan sosiologis. Lokasi penelitian di SD Inpres 12/79 Bulu Tempe Kec.
Tanete Riattang Barat Kab. Bone, dengan jumlah populasi 211 orang dan diambil
sebagai sampel sebanyak 35 orang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah melalui observasi, angket dan interview. Data yang diperoleh dari responden
diolah dengan menggunakan teknik analisis deskripsi dan analisis statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya guru seni budaya dan prakarya
dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa memiliki persentase 76,7%, sedangkan
kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya dan prakarya memiliki
persentase 75%, sehingga dapat diketahui bahwa peran guru seni budaya dan
prakarya dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa di SD Inpres 12/79 Bulu
Tempe termasuk kategori baik dengan persentase 75,6%.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat
disimpulkan bahwa:
1. Upaya guru seni budaya dan prakarya untuk meningkatkan kreativitas belajar
siswa di SD Inpres 12/79 Bulu Tempe adalah memiliki persiapan mengajar,
misalnya membuat Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP), membuat
rangkuman materi yang akan diajarkan, memiliki buku guru dan siswa. Selain
itu, guru juga harus menjelaskan materi pelajaran dengan jelas, guru harus
menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan dan
memberikan penilaian, serta memberikan penghargaan terhadap hasil belajar
siswa, dengan persentase 76,7% dan termasuk kategori baik.
2. Kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya dan prakarya di SD
Inpres 12/79 Bulu Tempe sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari penerapan
sistem belajar yang guru telah tetapkan, berhasil membuat siswa lebih antusias
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sistem yang diterapkan oleh guru
seni budaya dan prakaya adalah sistem yang mengacu kepada potensi
kreativitas yang dimiliki oleh guru. Hal ini berarti bahwa kreativitas yang
dimiliki oleh seorang guru dapat menunjang keberhasilan kegiatan belajar
mengajar, itu semua dapat dilihat dari sebagian jawaban responden mengatakan
bahwa mereka dilatih untuk mengambil kesimpulan atau pemahaman sendiri
dari suatu materi yang mereka pelajari. Tidak hanya itu, responden juga
mengatakan bahwa guru seni budaya dan prakarya dalam mengajar selalu
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan persentase 75% dan termasuk
kategori baik.
Berdasarkan dari data-data tersebut, maka dapat diketahui bahwa peran
guru seni budaya dan prakarya dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa
di SD Inpres 12/79 Bulu Tempe Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone termasuk
kategori baik dengan persentase 75,6%.
B. Implikasi
1. Dalam proses pembelajaran guru seharusnya menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, menciptakan ide-ide yang menarik dalam proses pembelajaran,
dan pemberian penghargaan (reward) terhadap siswa yang berprestasi di kelas
bisa dilakukan agar siswa termotivasi lebih giat untuk belajar. Guru juga harus
bisa memperhatikan dan membimbing kepada siswa yang belum berprestasi di
kelas dengan memberikan motivasi dan masukan agar siswa merasa
diperhatikan.
2. Sekolah harus bisa memfasilitasi guru untuk dapat mengikuti pelatihan-
pelatihan dalam hal penggunaan metode belajar, melakukan pendekatan
terhadap guru agar bisa bersama-sama mewujudkan tujuan pembelajaran.
3. Perlu adanya peran orang tua dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa,
dengan cara guru melakukan komunikasi terhadap orang tua siswa untuk
memberi tahukan keadaan siswa disekolah dan apa yang kurang dengan siswa
tersebut, sehingga orang tua juga mempunyai peran mengingatkan siswa untuk
belajar di rumah.
Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa di SD Inpres 12/79 Bulu Tempe Kec. Tenete
Riattang Barat Kab. Bone”. Hal yang dikaji dalam skripsi ini adalah bagaimana
upaya guru seni budaya dan prakarya dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa
di SD Inpres 12/79 Bulu Tempe, serta bagaimana kreativitas belajar siswa pada mata
pelajaran seni budaya dan prakarya di SD Inpres 12/79 Bulu Tempe.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah jenis
penelitian kuantitatif deskriptif, dengan menggunakan pendekatan pedagogik,
psikologis dan sosiologis. Lokasi penelitian di SD Inpres 12/79 Bulu Tempe Kec.
Tanete Riattang Barat Kab. Bone, dengan jumlah populasi 211 orang dan diambil
sebagai sampel sebanyak 35 orang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah melalui observasi, angket dan interview. Data yang diperoleh dari responden
diolah dengan menggunakan teknik analisis deskripsi dan analisis statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya guru seni budaya dan prakarya
dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa memiliki persentase 76,7%, sedangkan
kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya dan prakarya memiliki
persentase 75%, sehingga dapat diketahui bahwa peran guru seni budaya dan
prakarya dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa di SD Inpres 12/79 Bulu
Tempe termasuk kategori baik dengan persentase 75,6%.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat
disimpulkan bahwa:
1. Upaya guru seni budaya dan prakarya untuk meningkatkan kreativitas belajar
siswa di SD Inpres 12/79 Bulu Tempe adalah memiliki persiapan mengajar,
misalnya membuat Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP), membuat
rangkuman materi yang akan diajarkan, memiliki buku guru dan siswa. Selain
itu, guru juga harus menjelaskan materi pelajaran dengan jelas, guru harus
menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan dan
memberikan penilaian, serta memberikan penghargaan terhadap hasil belajar
siswa, dengan persentase 76,7% dan termasuk kategori baik.
2. Kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya dan prakarya di SD
Inpres 12/79 Bulu Tempe sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari penerapan
sistem belajar yang guru telah tetapkan, berhasil membuat siswa lebih antusias
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sistem yang diterapkan oleh guru
seni budaya dan prakaya adalah sistem yang mengacu kepada potensi
kreativitas yang dimiliki oleh guru. Hal ini berarti bahwa kreativitas yang
dimiliki oleh seorang guru dapat menunjang keberhasilan kegiatan belajar
mengajar, itu semua dapat dilihat dari sebagian jawaban responden mengatakan
bahwa mereka dilatih untuk mengambil kesimpulan atau pemahaman sendiri
dari suatu materi yang mereka pelajari. Tidak hanya itu, responden juga
mengatakan bahwa guru seni budaya dan prakarya dalam mengajar selalu
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan persentase 75% dan termasuk
kategori baik.
Berdasarkan dari data-data tersebut, maka dapat diketahui bahwa peran
guru seni budaya dan prakarya dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa
di SD Inpres 12/79 Bulu Tempe Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone termasuk
kategori baik dengan persentase 75,6%.
B. Implikasi
1. Dalam proses pembelajaran guru seharusnya menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, menciptakan ide-ide yang menarik dalam proses pembelajaran,
dan pemberian penghargaan (reward) terhadap siswa yang berprestasi di kelas
bisa dilakukan agar siswa termotivasi lebih giat untuk belajar. Guru juga harus
bisa memperhatikan dan membimbing kepada siswa yang belum berprestasi di
kelas dengan memberikan motivasi dan masukan agar siswa merasa
diperhatikan.
2. Sekolah harus bisa memfasilitasi guru untuk dapat mengikuti pelatihan-
pelatihan dalam hal penggunaan metode belajar, melakukan pendekatan
terhadap guru agar bisa bersama-sama mewujudkan tujuan pembelajaran.
3. Perlu adanya peran orang tua dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa,
dengan cara guru melakukan komunikasi terhadap orang tua siswa untuk
memberi tahukan keadaan siswa disekolah dan apa yang kurang dengan siswa
tersebut, sehingga orang tua juga mempunyai peran mengingatkan siswa untuk
belajar di rumah.
Ketersediaan
| ST20190096 | 96/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
96/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
