Sistem Permodalan pada Usaha Produksi Tenun Tradisional dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi pada Pusat Alat Tenun Bukan Mesin di Desa Pakanna Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo)
Ita Puspita Sari/01.16.5040 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem permodalan yang digunakan pada
usaha Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di Desa Pakanna Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan
pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Pusat Alat Tenun Bukan Mesin
(ATBM) di Kabupaten Wajo. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
data primer yang diperoleh langsung dari para pelaku usaha kain tenun sutera Alat
Tenun Bukan Mesin (ATBM) di Desa Pakanna Kecamatan Tanasitolo Kabupaten
Wajo, sementara data sekunder berupa data-data yang terkait dengan sistem
permodalan usaha ATBM dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Metode
pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian dikemukakan bahwa sistem permodalan pada usaha Alat Tenun
Bukan Mesin (ATBM) di Desa Pakanna Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilihat dari pelaku usaha ATBM
dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, kebutuhan kesehatan keluarganya,
dan kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Sementara kendala permodalan yang
dihadapi adalah sulitnya mendapatkan modal pinjaman baik dari kerabat keluarga,
teman, ataupun perbankan. Sedangkan solusi menghadapi kendala tersebut adalah
menjalin hubungan baik kepada para kerabat keluarga, teman, dan perbankan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat kesimpulan
sebagai berikut:
1. Sistem permodalan pada usaha Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) di Desa
Pakanna Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilihat bahwa dengan modal seadanya
baik yang berasal dari modal sendiri maupun modal pinjaman pada usaha
ATBM mampu meningkatkan pendapatan pelaku usaha, sehingga demikian
dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, kebutuhan kesehatan
keluarganya, dan kebutuhan pendidikan anak-anaknya.
2. Kendala yang dihadapi para pelaku usaha Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) di
Desa Pakanna Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo dalam mendapatkan
modal usaha adalah sulitnya mendapatkan modal pinjaman disebabkan tidak
tersedianya dana oleh si pemberi pinjaman (kerabat keluarga atau teman) dan
rumitnya persyaratan yang ditetapkan bank. Sementara solusi menghadapi
kendala-kendala tersebut adalah menjalin hubungan baik dengan kerabat
keluarga atau teman dan menyediakan persyaratan-persyaratan (dokumen) yang
ditetapkan bank.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah
dipaparkan di atas, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Melihat peran penting keberadaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
khususnya pada usaha Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) di Desa Pakanna
Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo, kepada pemerintah setempat agar
dapat memberikan perhatian dan pembinaan serta pendampingan kepada para
pelaku UKM sehingga mereka mendapat pengetahuan tentang cara pengelolaan
dan pengembangan usaha yang lebih baik.
2. Untuk memperluas pasar dan peluang permodalan, pelaku UKM diharapkan
menjalin hubungan dengan berbagai instansi baik swasta maupun pemerintah.
3. Kepada perbankan dan lembaga keuangan lainnya diharapkan memberikan
kemudahan akses bagi pelaku UKM dalam pembiayaan/permodalan.
usaha Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di Desa Pakanna Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan
pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Pusat Alat Tenun Bukan Mesin
(ATBM) di Kabupaten Wajo. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
data primer yang diperoleh langsung dari para pelaku usaha kain tenun sutera Alat
Tenun Bukan Mesin (ATBM) di Desa Pakanna Kecamatan Tanasitolo Kabupaten
Wajo, sementara data sekunder berupa data-data yang terkait dengan sistem
permodalan usaha ATBM dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Metode
pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian dikemukakan bahwa sistem permodalan pada usaha Alat Tenun
Bukan Mesin (ATBM) di Desa Pakanna Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilihat dari pelaku usaha ATBM
dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, kebutuhan kesehatan keluarganya,
dan kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Sementara kendala permodalan yang
dihadapi adalah sulitnya mendapatkan modal pinjaman baik dari kerabat keluarga,
teman, ataupun perbankan. Sedangkan solusi menghadapi kendala tersebut adalah
menjalin hubungan baik kepada para kerabat keluarga, teman, dan perbankan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat kesimpulan
sebagai berikut:
1. Sistem permodalan pada usaha Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) di Desa
Pakanna Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilihat bahwa dengan modal seadanya
baik yang berasal dari modal sendiri maupun modal pinjaman pada usaha
ATBM mampu meningkatkan pendapatan pelaku usaha, sehingga demikian
dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, kebutuhan kesehatan
keluarganya, dan kebutuhan pendidikan anak-anaknya.
2. Kendala yang dihadapi para pelaku usaha Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) di
Desa Pakanna Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo dalam mendapatkan
modal usaha adalah sulitnya mendapatkan modal pinjaman disebabkan tidak
tersedianya dana oleh si pemberi pinjaman (kerabat keluarga atau teman) dan
rumitnya persyaratan yang ditetapkan bank. Sementara solusi menghadapi
kendala-kendala tersebut adalah menjalin hubungan baik dengan kerabat
keluarga atau teman dan menyediakan persyaratan-persyaratan (dokumen) yang
ditetapkan bank.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah
dipaparkan di atas, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Melihat peran penting keberadaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
khususnya pada usaha Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) di Desa Pakanna
Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo, kepada pemerintah setempat agar
dapat memberikan perhatian dan pembinaan serta pendampingan kepada para
pelaku UKM sehingga mereka mendapat pengetahuan tentang cara pengelolaan
dan pengembangan usaha yang lebih baik.
2. Untuk memperluas pasar dan peluang permodalan, pelaku UKM diharapkan
menjalin hubungan dengan berbagai instansi baik swasta maupun pemerintah.
3. Kepada perbankan dan lembaga keuangan lainnya diharapkan memberikan
kemudahan akses bagi pelaku UKM dalam pembiayaan/permodalan.
Ketersediaan
| SFEBI20200160 | 160/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
160/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
