Urgensi Evaluasi Pengembangan Kompetensi Guru terhadap Peningkatan Kualitas Lulusan di MTs Baburrahman Waetuwo Kabupaten Bone.
Fiar Hidayat/ 02.15.3096 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai “urgensi evaluasi pengembangan
kompetensi guru terhadap peningkatan kualitas lulusan di MTs Baburrahman
Waetuwo Kabupaten Bone”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yakni untuk
mengetahui urgensi evaluasi pengembangan kompetensi guru terhadap peningkatan
kualitas lulusan di MTs Baburrahman Waetuwo.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urgensi evaluasi pengembangan
kompetensi guru terhadap peningkatan kualitas lulusanya. Untuk mengatasi
masalah di atas, maka penulis melakukan pendekatan ilmu manajemen, pendekatan
pedagogik pendekatan psikologis dan melakukan penelitian lapangan dengan
menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan tiga tahap yaitu
tahap reduksi data (data reduction), penyajian data (display data) dan penarikan
kesimpulan (conclution drawing/verification).
Hasil penelitian menunjukan bahwa urgensi evaluasi pengembangan
kompetensi guru terhadap peningkatan kualitas lulusan di MTs Baburrahman
Waetuwo Kabupaten Bone, yakni 1) pelaksanaan evaluasi pengembangan
kompetensi dengan menggunakan model evaluasi CIPP(conteks, input, proses,
produk) yaitu Conteks yang terdiri dari kebijakan sekolah, usaha guru dalam
menambah kemampuan kompetensi dasar. Input yang terdiri dari kondisi sumber
daya (guru), kondisi sarana dan prasarana. Proses yang terdiri dari ke efektifan guru
dalam menunjang kemampuan kompetensi guru. Produk yang terdiri dari
meningkatnya prestasi dan karya ilmiah peserta didik. 2) Kompetensi guru terdiri
dari Kompetensi pedeagogik yang terdiri dari pemahaman terhadap peserta didik,
kemampuan menyusun RPP, Kemampuan melaksanakan dan mengelola
pembelajaran mendidik, kemampuan pemanfatan teknologi pembelajaran.
Komptensi Kepribadian yang terdiri dari menjadi teladan bagi peserta
didik,berakhlak mulia, arif dan berwibawa. Kompetensi Sosial yang terdiri dari
kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik dan tenaga pendidik, memiliki
hubungan baik dengan masyarakat dan pihak sekolah. Kompetensi Profesional yang
terdiri dari kemampuan penguasaan materi secara meluas dan membimbing peserta
didik. 3) Kontribusi evaluasi pengembangan kompetensi guru terhadapa
peningkatan kualitas lulusan yaitu Input yang terdiri dari menciptakan situasi
pembelajaran yang menyenangkan dan mendorong memotifasi peserta didik belajar.
Output yang terdiri dari prestasi akademik tinggi, prestasi non akademik tinggi dan
alumninya diterimah disekolah lanjutan yang berkualitas.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas yang telah dipaparkan sebelumnya, maka yang
menjadi simpulan dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan evaluasi pengembangan kompetensi di MTs Baburrahman
Waetuwo Kabupaten Bone dengan menggunkan model evaluasi CIPP (conteks,
input, proses, produk) yaitu 1. Conteks yang terdiri dari kebijakan sekolah,
usaha guru dalam menambah kemampuan kompetensi dasar. 2. Input yang
terdiri dari kondisi sumber daya (guru), kondisi sarana dan prasarana. 3. Proses
yang terdiri dari ke efektifan guru dalam menunjang kemampuan kompetensi
guru. 4 Produk yang terdiri dari meningkatnya prestasi dan karya ilmiah guru.
2. Kompetensi Guru di MTs Baburrahman Waetuwo Kabupaten Bone yaitu 1.
Kompetensi pedeagogik yang terdiri dari pemahaman terhadap peserta didik,
kemampuan menyusun RPP, Kemampuan melaksanakan dan mengelola
pembelajaran mendidik, kemampuan pemanfatan teknologi pembelajaran. 2.
Komptensi Kepribadian yang terdiri dari menjadi teladan bagi peserta
didik,berakhlak mulia, arif dan berwibawa. 3. Kompetensi Sosial yang terdiri
dari kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik dan tenaga pendidik,
memiliki hubungan baik dengan masyarakat dan pihak sekolah. 4. Kompetensi
Profesional yang terdiri dari kemampuan penguasaan materi secara meluas dan
membimbing peserta didik
3. Kontribusi evaluasi pengembangan kompetensi guru terhadapa peningkatan
kualitas lulusan di MTs Baburrahman Waetuwo Kabupaten Bone yaitu 1. Input
yang terdiri dari menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan dan
mendorong memotifasi peserta didik belajar. 2. Output yang terdiri dari
prestasi akademik tinggi, prestasi non akademik tinggi dan alumninya
diterimah disekolah lanjutan yang berkualitas
B. Implikasi
Berdasarka ungkapan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat
memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Kiranya setiap guru dan pegawai agar berusaha untuk mengembangkan
kompetensi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
2. Kiranya kepala madrasah agar tetap mengembangkan mutu dan kualitas
kompetensi gurunya agar peserta didik belajar dengan nyaman dan
mengembangkan bakat dan minat peserta didiknya.
3. Diharapkan kepada guru agara tetap ikhlas dan sabar dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pendidik.
kompetensi guru terhadap peningkatan kualitas lulusan di MTs Baburrahman
Waetuwo Kabupaten Bone”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yakni untuk
mengetahui urgensi evaluasi pengembangan kompetensi guru terhadap peningkatan
kualitas lulusan di MTs Baburrahman Waetuwo.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urgensi evaluasi pengembangan
kompetensi guru terhadap peningkatan kualitas lulusanya. Untuk mengatasi
masalah di atas, maka penulis melakukan pendekatan ilmu manajemen, pendekatan
pedagogik pendekatan psikologis dan melakukan penelitian lapangan dengan
menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan tiga tahap yaitu
tahap reduksi data (data reduction), penyajian data (display data) dan penarikan
kesimpulan (conclution drawing/verification).
Hasil penelitian menunjukan bahwa urgensi evaluasi pengembangan
kompetensi guru terhadap peningkatan kualitas lulusan di MTs Baburrahman
Waetuwo Kabupaten Bone, yakni 1) pelaksanaan evaluasi pengembangan
kompetensi dengan menggunakan model evaluasi CIPP(conteks, input, proses,
produk) yaitu Conteks yang terdiri dari kebijakan sekolah, usaha guru dalam
menambah kemampuan kompetensi dasar. Input yang terdiri dari kondisi sumber
daya (guru), kondisi sarana dan prasarana. Proses yang terdiri dari ke efektifan guru
dalam menunjang kemampuan kompetensi guru. Produk yang terdiri dari
meningkatnya prestasi dan karya ilmiah peserta didik. 2) Kompetensi guru terdiri
dari Kompetensi pedeagogik yang terdiri dari pemahaman terhadap peserta didik,
kemampuan menyusun RPP, Kemampuan melaksanakan dan mengelola
pembelajaran mendidik, kemampuan pemanfatan teknologi pembelajaran.
Komptensi Kepribadian yang terdiri dari menjadi teladan bagi peserta
didik,berakhlak mulia, arif dan berwibawa. Kompetensi Sosial yang terdiri dari
kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik dan tenaga pendidik, memiliki
hubungan baik dengan masyarakat dan pihak sekolah. Kompetensi Profesional yang
terdiri dari kemampuan penguasaan materi secara meluas dan membimbing peserta
didik. 3) Kontribusi evaluasi pengembangan kompetensi guru terhadapa
peningkatan kualitas lulusan yaitu Input yang terdiri dari menciptakan situasi
pembelajaran yang menyenangkan dan mendorong memotifasi peserta didik belajar.
Output yang terdiri dari prestasi akademik tinggi, prestasi non akademik tinggi dan
alumninya diterimah disekolah lanjutan yang berkualitas.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas yang telah dipaparkan sebelumnya, maka yang
menjadi simpulan dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan evaluasi pengembangan kompetensi di MTs Baburrahman
Waetuwo Kabupaten Bone dengan menggunkan model evaluasi CIPP (conteks,
input, proses, produk) yaitu 1. Conteks yang terdiri dari kebijakan sekolah,
usaha guru dalam menambah kemampuan kompetensi dasar. 2. Input yang
terdiri dari kondisi sumber daya (guru), kondisi sarana dan prasarana. 3. Proses
yang terdiri dari ke efektifan guru dalam menunjang kemampuan kompetensi
guru. 4 Produk yang terdiri dari meningkatnya prestasi dan karya ilmiah guru.
2. Kompetensi Guru di MTs Baburrahman Waetuwo Kabupaten Bone yaitu 1.
Kompetensi pedeagogik yang terdiri dari pemahaman terhadap peserta didik,
kemampuan menyusun RPP, Kemampuan melaksanakan dan mengelola
pembelajaran mendidik, kemampuan pemanfatan teknologi pembelajaran. 2.
Komptensi Kepribadian yang terdiri dari menjadi teladan bagi peserta
didik,berakhlak mulia, arif dan berwibawa. 3. Kompetensi Sosial yang terdiri
dari kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik dan tenaga pendidik,
memiliki hubungan baik dengan masyarakat dan pihak sekolah. 4. Kompetensi
Profesional yang terdiri dari kemampuan penguasaan materi secara meluas dan
membimbing peserta didik
3. Kontribusi evaluasi pengembangan kompetensi guru terhadapa peningkatan
kualitas lulusan di MTs Baburrahman Waetuwo Kabupaten Bone yaitu 1. Input
yang terdiri dari menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan dan
mendorong memotifasi peserta didik belajar. 2. Output yang terdiri dari
prestasi akademik tinggi, prestasi non akademik tinggi dan alumninya
diterimah disekolah lanjutan yang berkualitas
B. Implikasi
Berdasarka ungkapan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat
memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Kiranya setiap guru dan pegawai agar berusaha untuk mengembangkan
kompetensi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
2. Kiranya kepala madrasah agar tetap mengembangkan mutu dan kualitas
kompetensi gurunya agar peserta didik belajar dengan nyaman dan
mengembangkan bakat dan minat peserta didiknya.
3. Diharapkan kepada guru agara tetap ikhlas dan sabar dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pendidik.
Ketersediaan
| ST20190081 | 81/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
81/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
