Skripsi ini membahas tentang Urgensi Komunikasi Interpersonal Guru
Bimbingan Konseling dalam Pembinaan Karakter siswa di SMP Negeri 1 Ajangale
Kec. Ajangale Kab. Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk
komunikasi interpersonal guru bimbingan konseling, untuk mengetahui bentuk
pembinaan karakter siswa dan untuk mengetahui urgensi komunikasi interpersonal
guru bimbingan konseling dalam pembinaan karakter siswa di SMP Negeri 1
Ajangale Kec. Ajangale Kab. Bone.
Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian kualitatif dengan pengumpulan
data melalui field research (riset lapangan) dengan menggunakan pendekatan religios
,psikologis dan pendekatan sosiolinguistik. Penelitian ini menggunakan teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya teknik analisis data yang
digunakan peneliti yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan dan
verfikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan SMP Negeri 1 Ajangale Kec. Ajangale
Kab. Bone bahwa 1) Bentuk komunikasi interpersonal guru bimbingan konseling
adalah keterbukaan, empati, dukungan dan sikap positif kepada siswa 2) Bentuk
pembinaan karakter siswa adalah pembinaan karakter religius, pembinaan karakter
jujur, pembinaan karakter toleransi, pembinaan karakter disiplin dan pembinaan
karakter tanggung jawab 3) Urgensi komunikasi interpersonal guru bimbingan
konseling dalam pembinaan karakter siswa di SMP Negeri 1 Ajangale Kec. Ajangale
Kab. Bone sebagai proses komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh guru
bimbingan konseling yang mengarahkan nilai-nilai karakter kepada siswa untuk
mengatasi setiap permasalahan yang dialami siswa dan nilai-nilai karakter tersebut
seperti religius, jujur, toleransi, disiplin dan tanggung jawab sehingga siswa dapat
mengembangkan nilai-nilai karakter dalam kehidupannya.
A. Simpulan
Setelah penulis mengemukakan uraian secara terperinci pada bab-bab
sebelumnya tentang urgensi komunikasi interpersonal guru bimbingan konseling
dalam pembinaan karakter siswa di SMP Negeri 1 Ajangale Kec. Ajangale Kab.
Bone, maka adapun simpulan yang didapatkan oleh penulis adalah sebagai
berikut:
1. Bentuk komunikasi interpersonal guru bimbingan konseling adalah
keterbukaan, empati, dukungan dan sikap positif kepada siswa.
2. Bentuk pembinaan karakter siswa adalah pembinaan religius, pembinaan
jujur, pembinaan toleransi, pembinaan disiplin dan pembinaan tanggung
jawab.
3. Urgensi komunikasi interpersonal guru bimbingan konseling dalam
pembinaan karakter siswa adalah sebagai upaya untuk mengarahkan dan
menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa seperti religius, jujur, toleransi,
disiplin dan tanggung jawab sehingga siswa dapat mengembangkan nilai-nilai
karakter dalam kehidupannya.
B. Implikasi
1. Pihak kepala sekolah
Pihak kepala sekolah perlu meningkatkan pelaksanaan pelayanan
bimbingan konseling sebagai badan khusus yang menangani pembinaan
karakter siswa sehingga siswa dapat mencapai perkembangan yang
optimal melalui interksi yang sehat dengan lingkungannya
2. Pihak guru
a. Khususnya guru bimbingan konseling hendaknnya lebih meningkatkan
ilmu pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dalam memberikan
pelayanan terutama dalam menggunakan komunikasi interpersonal
guru bimbingan konseling sebagai upaya dalam pembinaan karakter
siswa bagi siswa yang bermasalah atau siswa yang tidak bermasalah
guna menyonggong perubahan zaman dalam rangka menuju pada
kemamjuan perkembangan siswa.
b. Umumnya untuk semua guru dan tenaga kependidikan hendaknnya
ikut serta memperhatikan dan berperan dalam proses pelayanan
bimbingan konseling di sekolah sebagai badan khusus yang menangani
pembinaan karakter siswa.
3. Pihak siswa
Siswa lebih pro-aktif dalam membangun dan meningkatkan karakter secara
positif dan hendaknnya tidak mempunyai persepsi atau anggapan bahwa
program bimbingan konseling di sekolah identik dengan pemberian hukuman.
Karena sesungguhnya program bimbingan dan konseling di sekolah
diupayakan untuk membangun siswa dalam upaya mencapai perkembangan
yang optimal.

ST20180275

275/2018

Perpustakaan Pusat

Tersedia