Peran Pemerintah dalam Mengatasi Kestabilan Persediaan Daging Sapi di Kab. Bone (Studi Pada Dinas Peternakan Kab. Bone)
Muh. Akbar Saleng/01.14.3134 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai “Peran Pemerintah dalam Mengatasi
Kestabilan Persediaan Daging Sapi di Kab. Bone (Studi Pada Dinas Peternakan
Kab. Bone)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
konsumsi daging sapi serta bentuk peran pemerintah Kabupaten Bone dalam
mengatasi kestabilan persediaan daging sapi.
Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan
menggunakan pendekatan teologis Normatif, sosiologi dan pendekatan ekonomi.
Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam
mengumpulkan data yang diperlukan.Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan tiga tahap yaitu tahap reduksi (data
reduction), penyajian data (data display) dan tahap penarikan kesimpulan
(Conclusion Drawing/verification).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsumsi daging sapi di
Kabupaten Bone yakni konsumsi daging sapi pada masyarakat di Kabupaten Bone
adalah rata-rata 1,55 gr/kap/hari, sehingga di taksirkan kurang lebih 46,5
gr/kap/bulan. Konsumsi daging sapi masih jauh dibandingkan konsumsi protein
daging ayam yang mencapai 3,86 gr/kap/hari. Dan langkah penting yang dilakukan
pemerintah untuk memastikan stabilitas harga daging sapi, mengutamakan prioritas
pembangunan infrastruktur untuk mempermudah dan mempercepat proses distribusi
bahan-bahan kebutuhan pokok dari satu daerah ke daerah lain khususnya di
Kabupaten Bone, termasuk sapi. Sistem industri agro secara umum dan cara budi
daya sapi juga merupakan hal yang harus segera dibenahi. Secara bertahap, dengan
membenahi hal-hal mendasar dalam tata kelola daging sapi, proses untuk mencapai
stabilitas harga daging sapi akan terus dilakukan.
Kepada peternak sapi memperbanyak mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang
berkaitan dengan tatacara beternak sapi yang baik agar produksi daging sapi
masyarakat dapat lebih berkualitas dan kepada para pedagang daging sapi hendaknya
tetap menjaga etika dalam berdagang dengan mennjual daging sapi berdasarkan pada
harga pasar.
A. Simpulan
Berdasarkan deskripsi pada beberapa bab sebelumnya dan pengamatan yang
penulis lakukan di Kantor Dinas Peternakan maka penulis dapat mengemukakan
simpulan sebagai berikut:
1. Tingkat Konsumsi Daging Sapi di Kabupaten Bone yakni konsumsi daging
sapi pada masyarakat di Kabupaten Bone adalah rata-rata 1,55 gr/kap/hari,
sehingga di taksirkan kurang lebih 46,5 gr/kap/bulan. Konsumsi daging sapi
masih jauh dibandingkan konsumsi protein daging ayam yang mencapai 3,86
gr/kap/hari. Dan pemasok daging sapi itu merata di seluruh Kecamatan di
Kabupaten Bone tergantung dari banyak acara yang diadakan didaerah-
daerah, apalagi kalau musim pengantin dan hari raya baisanya itu permintaan
daging sapi cukup tinggi.
2. Bentuk peran pemerintah dalam mengatasi kestabilan persediaan daging sapi
di kabupaten Bone yakni pemerintah dalam menentukan harga pasar dibentuk
berdasarkan mekanisme pasar, sehingga harga daging sapi merata di kalangan
masyarakat, meskipun kadang ada selisih dalam persentase yang sedikit.
langkah penting yang dilakukan pemerintah untuk memastikan stabilitas harga
daging sapi, mengutamakan prioritas pembangunan infrastruktur untuk
mempermudah dan mempercepat proses distribusi bahan-bahan kebutuhan
pokok dari satu daerah ke daerah lain khususnya di Kabupaten Bone,
termasuk sapi. Sistem industri agro secara umum dan cara budi daya sapi juga
merupakan hal yang harus segera dibenahi. Secara bertahap, dengan
membenahi hal-hal mendasar dalam tata kelola daging sapi, proses untuk
mencapai stabilitas harga daging sapi akan terus dilakukan.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini akan
diuraikan saran-saran. Adapun saran-saran yang penulis maksudkan dalam
pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Kepada peternak sapi memperbanyak mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang
berkaitan dengan tatacara beternak sapi yang baik agar produksi daging sapi
masyarakat dapat lebih berkualitas.
2. Para pedagang daging sapi hendaknya tetap menjaga etika dalam berdagang
dengan mennjual daging sapi berdasarkan pada harga pasar.
Kestabilan Persediaan Daging Sapi di Kab. Bone (Studi Pada Dinas Peternakan
Kab. Bone)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
konsumsi daging sapi serta bentuk peran pemerintah Kabupaten Bone dalam
mengatasi kestabilan persediaan daging sapi.
Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan
menggunakan pendekatan teologis Normatif, sosiologi dan pendekatan ekonomi.
Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam
mengumpulkan data yang diperlukan.Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan tiga tahap yaitu tahap reduksi (data
reduction), penyajian data (data display) dan tahap penarikan kesimpulan
(Conclusion Drawing/verification).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsumsi daging sapi di
Kabupaten Bone yakni konsumsi daging sapi pada masyarakat di Kabupaten Bone
adalah rata-rata 1,55 gr/kap/hari, sehingga di taksirkan kurang lebih 46,5
gr/kap/bulan. Konsumsi daging sapi masih jauh dibandingkan konsumsi protein
daging ayam yang mencapai 3,86 gr/kap/hari. Dan langkah penting yang dilakukan
pemerintah untuk memastikan stabilitas harga daging sapi, mengutamakan prioritas
pembangunan infrastruktur untuk mempermudah dan mempercepat proses distribusi
bahan-bahan kebutuhan pokok dari satu daerah ke daerah lain khususnya di
Kabupaten Bone, termasuk sapi. Sistem industri agro secara umum dan cara budi
daya sapi juga merupakan hal yang harus segera dibenahi. Secara bertahap, dengan
membenahi hal-hal mendasar dalam tata kelola daging sapi, proses untuk mencapai
stabilitas harga daging sapi akan terus dilakukan.
Kepada peternak sapi memperbanyak mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang
berkaitan dengan tatacara beternak sapi yang baik agar produksi daging sapi
masyarakat dapat lebih berkualitas dan kepada para pedagang daging sapi hendaknya
tetap menjaga etika dalam berdagang dengan mennjual daging sapi berdasarkan pada
harga pasar.
A. Simpulan
Berdasarkan deskripsi pada beberapa bab sebelumnya dan pengamatan yang
penulis lakukan di Kantor Dinas Peternakan maka penulis dapat mengemukakan
simpulan sebagai berikut:
1. Tingkat Konsumsi Daging Sapi di Kabupaten Bone yakni konsumsi daging
sapi pada masyarakat di Kabupaten Bone adalah rata-rata 1,55 gr/kap/hari,
sehingga di taksirkan kurang lebih 46,5 gr/kap/bulan. Konsumsi daging sapi
masih jauh dibandingkan konsumsi protein daging ayam yang mencapai 3,86
gr/kap/hari. Dan pemasok daging sapi itu merata di seluruh Kecamatan di
Kabupaten Bone tergantung dari banyak acara yang diadakan didaerah-
daerah, apalagi kalau musim pengantin dan hari raya baisanya itu permintaan
daging sapi cukup tinggi.
2. Bentuk peran pemerintah dalam mengatasi kestabilan persediaan daging sapi
di kabupaten Bone yakni pemerintah dalam menentukan harga pasar dibentuk
berdasarkan mekanisme pasar, sehingga harga daging sapi merata di kalangan
masyarakat, meskipun kadang ada selisih dalam persentase yang sedikit.
langkah penting yang dilakukan pemerintah untuk memastikan stabilitas harga
daging sapi, mengutamakan prioritas pembangunan infrastruktur untuk
mempermudah dan mempercepat proses distribusi bahan-bahan kebutuhan
pokok dari satu daerah ke daerah lain khususnya di Kabupaten Bone,
termasuk sapi. Sistem industri agro secara umum dan cara budi daya sapi juga
merupakan hal yang harus segera dibenahi. Secara bertahap, dengan
membenahi hal-hal mendasar dalam tata kelola daging sapi, proses untuk
mencapai stabilitas harga daging sapi akan terus dilakukan.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini akan
diuraikan saran-saran. Adapun saran-saran yang penulis maksudkan dalam
pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Kepada peternak sapi memperbanyak mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang
berkaitan dengan tatacara beternak sapi yang baik agar produksi daging sapi
masyarakat dapat lebih berkualitas.
2. Para pedagang daging sapi hendaknya tetap menjaga etika dalam berdagang
dengan mennjual daging sapi berdasarkan pada harga pasar.
Ketersediaan
| SS20180190 | 190/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
190/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syariah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
