Mengukur Kinerja Rumah Makan Prasmanan dengan Metode Belanced Scorecard (studi pada iRumah Makan Flamboyan)
Wahyuni Ibrahim/ 01.14.3192 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang mengukur kinerja rumah makan prasmanan
Flamboyan dengan metode balanced scorecard. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana kinerja Rumah makan Prasmanan Flamboyan dengan
menggunakan pendekatan Balanced Scorecard berdasarkan perspektif pelanggan
yang terdapat dalam Balanced Scorecard.
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka jenis penelitian yang di gunakan yaitu
penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang didikung
dengan metode observasi, dokumentasi, wawancara dan kuesioner. Data yang
terkumpul kemudian diolah dengan cara menganalisis data primer kemudian diukur
kinerja berdasarkan perspektif pelanggan. Penelitian ini dilakukan di rumah makan
Prasmanan Flamboyan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Rumah Makan Prasmanan
Flamboyan dilihat dari Perspektif pelanggan dari indikator Akuisi pelanggan
menunjukkan kinerja dengan kriteria baik sedangkan retensi pelanggan menunjukkan
kriteria kurang dan indikator kepuasan pelanggan dengan kreteria cukup puas.
A. Kesimpulan
62
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa Kinerja dari perspektif pelanggan
diukur dengan menggunakan tiga indikator yaitu retensi pelanggan, akuisisi
pelanggan dan kepuasan pelanggan secara umum cukup baik. Hal ini dapat
dilihat dari tiga indikator hanya satu yang menunjukkan hasil yang baik
yaitu dari indikator retensi pelanggan. Indikator retensi pelanggan
dikatakan“baik”, hal ini dikarenakan tingkat retensi pelanggan mencapai
77,34% yang di anggap “baik”. Indikator akuisisi pelanggan mencapai
angkah 22,66% yang dianggap kurang baik. Selain itu dari indikator tingkat
kepuasan pelanggan yang diukur pada tahun berjalan dikatakan cukup baik
dikarenakan mampu mencapai skor 2335.
B. Saran
1. Pihak Rumah Makan Prasmanan Flamboyan perlu meningkatkan
dalam hal menarik pelanggan baru, dengan meningkatkankan
promosi dikalangan masyarakat umum agar akuisisi pelanggan lebih
besar dari retensi pelanggaannnya, dan hendak melakukan perbaikan
terhadap sarana dan prasarana serta penggunaan teknologi untuk
meningkatkan kepuasan karyawan. Dengan meningkatnya akuisisi
pelanggan maka pendapatan rumah makan juga akan meningkat dan
berpengaruh postif terhadap profibilitas perusahaan.
2. Pihak rumah makan sebaiknya menggunakan pengukuran kinerja
dengan pendekatan Balanced Scorecard karena informasi yang
dihasilkan lebih menyeluruh dan dapat diandalkan guna
menerjemahkan visi dan misi rumah sakit kedalam sistem
pencapaian strategis.
3. pembaca dan peneliti selanjutnya bisa menyempurnakan penelitian
ini dengan mengambil dua perspektif yang peneliti tidak gunakan
dalam penelitian ini.
Flamboyan dengan metode balanced scorecard. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana kinerja Rumah makan Prasmanan Flamboyan dengan
menggunakan pendekatan Balanced Scorecard berdasarkan perspektif pelanggan
yang terdapat dalam Balanced Scorecard.
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka jenis penelitian yang di gunakan yaitu
penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang didikung
dengan metode observasi, dokumentasi, wawancara dan kuesioner. Data yang
terkumpul kemudian diolah dengan cara menganalisis data primer kemudian diukur
kinerja berdasarkan perspektif pelanggan. Penelitian ini dilakukan di rumah makan
Prasmanan Flamboyan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Rumah Makan Prasmanan
Flamboyan dilihat dari Perspektif pelanggan dari indikator Akuisi pelanggan
menunjukkan kinerja dengan kriteria baik sedangkan retensi pelanggan menunjukkan
kriteria kurang dan indikator kepuasan pelanggan dengan kreteria cukup puas.
A. Kesimpulan
62
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa Kinerja dari perspektif pelanggan
diukur dengan menggunakan tiga indikator yaitu retensi pelanggan, akuisisi
pelanggan dan kepuasan pelanggan secara umum cukup baik. Hal ini dapat
dilihat dari tiga indikator hanya satu yang menunjukkan hasil yang baik
yaitu dari indikator retensi pelanggan. Indikator retensi pelanggan
dikatakan“baik”, hal ini dikarenakan tingkat retensi pelanggan mencapai
77,34% yang di anggap “baik”. Indikator akuisisi pelanggan mencapai
angkah 22,66% yang dianggap kurang baik. Selain itu dari indikator tingkat
kepuasan pelanggan yang diukur pada tahun berjalan dikatakan cukup baik
dikarenakan mampu mencapai skor 2335.
B. Saran
1. Pihak Rumah Makan Prasmanan Flamboyan perlu meningkatkan
dalam hal menarik pelanggan baru, dengan meningkatkankan
promosi dikalangan masyarakat umum agar akuisisi pelanggan lebih
besar dari retensi pelanggaannnya, dan hendak melakukan perbaikan
terhadap sarana dan prasarana serta penggunaan teknologi untuk
meningkatkan kepuasan karyawan. Dengan meningkatnya akuisisi
pelanggan maka pendapatan rumah makan juga akan meningkat dan
berpengaruh postif terhadap profibilitas perusahaan.
2. Pihak rumah makan sebaiknya menggunakan pengukuran kinerja
dengan pendekatan Balanced Scorecard karena informasi yang
dihasilkan lebih menyeluruh dan dapat diandalkan guna
menerjemahkan visi dan misi rumah sakit kedalam sistem
pencapaian strategis.
3. pembaca dan peneliti selanjutnya bisa menyempurnakan penelitian
ini dengan mengambil dua perspektif yang peneliti tidak gunakan
dalam penelitian ini.
Ketersediaan
| SS20180189 | 189/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
189/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syariah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
