Problematika Ketidak Efektifan Sarana Prasarana Pendidikan dan Cara Mengatasinya (Studi Kasus di SDN 11 Watampone Kab. Bone)
Herma/ 02. 15. 3022 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai“Probematika Ketidak Efektifan Sarana
Prasarana Pendidikan dan Cara Mengatasinya (Studi Kasus di SDN 11
Watampone Kab Bone)”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yakni untuk
mengetahui tentang Problematika Sarana Prasarana Pendidikan dan Cara
Mengatasinya di SDN 11 Watampone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, penulis menggunakan
metode penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik antara
lain wawancara, dokumentasi dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis
dengan menggunakan metode deduktif, selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa problematika ketidak
efektifan sarana prasarana pendidikan meliputi: 1) Luas lahan yang digunakan
untuk pembangunan prasarana yang tidak ada, kemiringan lahan sangat rendah,
dan peruntukan lokasi tidak efektif karena terdapat 3 sekolah dalam satu lokasi. 2)
bangunan meliputi kegiatan: bangunan sekolah memenuhi standar kualitas dan
ketentuan tata bangunan, dilengkapi dengan instalasi listrik dan masing-masing
pembuangan memiliki penampungan sendiri. 3) kelengkapan sarana prasarana
meliputi: ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang pimpinan, ruang guru, tempat
beribadah, ruang UKS, WC, gudang, ruang sirkulasi, Tempat
bermain/berolahraga, tidak dilengkapi dengan ruang laboratorium. Cara mengatasi
problematika ketidak efektifan sarana prasarana pendidikan meliputi: 1)
Meningkatkan fungsi komite yang jujur, independen, dan transparansin serta
Meningkatkan pengawasan sarana dan prasarana pendidikan. 2) Manajemen
sarana prasarana yaitu membuat perencanaan yang matang dan terstruktur,
Pengadaan barang yang dilakukan untuk membeli perlengkapan adalah berupa
bantuan dari dinas pendidikan, kegiatan inventarisasi yaitu mencatat kegiatan ke
dalam daftar inventaris secara teratur, penyimpanan barang memperhatikan aspek
fisik dan administrasinya, sebelum menggunakan fasilitas yang ada dilakukan
pencatatan dibuku inventaris, pemeliharaan dilakukan secara berkesinambungan,
penghapusan barang dilakukan sesuai dengan prosedur
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Problematika ketidak
efektifan sarana prasarana pendidikan dan cara mengatasinya studi kasus di SDN 11
Watampone Kab. Bone, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Keadaan sarana prasarana di SDN 11 Watampone adalah membagi ruang
kelas menjadi 12 rombel yang dimana terbagi antara kelas A dan kelas B,
serta mempunyai ruang yaitu meliputi ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang
kepala sekolah, tempat beribadah, ruang UKS,WC, gudang, ruang sirkulasi,
dan tempat bermain/berolahraga, namun tidak memiliki ruang laboratorium
khusus. Demikian dengan ruang perpustakaan menggabungkan antara ruang
UKS dan tempat beribadah menjadi satu ruangan yang berada di dalam satu
kelas. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SDN 11
Watampone keadaan sarana prasarana sudah cukup efektif namun belum
memenuhi standar sarana prasarana Pendidikan.
2. Faktor penghambat sarana dan prasarana pendidikan di SDN 11 Watampone
Kab. Bone adalah keterbatasan luas lahan untuk membangun fasilitas sarana
prasarana sekolah seperti lahan untuk membangun ruang perpustakaan dan
ruang laboratorium yang tidak ada dan keterbatasan dana dalam membangun
tempat beribadah seperti mushollah, sehingga proses pembangunannya
terhambat.
3. Cara mengatasi ketidak efektifan sarana prasarana pendidikan di SDN 11
Watampone adalah dengan cara meningkatkan keberadaan fungsi komite
sekolah agar dapat membantu dalam proses pendanaan untuk membangun
tempat beribadah/mushollah agar proses pembangunannya dapat terselesaikan
dan mengatur manajemen sarana prasarana dengan baik sehingga dapat
menjadi sekolah yang lebih unggul dengan dilengkapi fasilitas yang baik.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan di atas, maka di bawah ini akan
diuraikan implikasi penelitian yang berisi saran-saran. Adapun saran-saran yang
penulis maksud sebagai berikut :
1. Bagi pihak sekolah di SDN 11 Watampone hendaknya memperhatikan
keberadaan sarana prasarana pendidikan di sekolah dengan melakukan
penataan kembali terhadap prasarana pendidikan dan memperhatikan tata
letak sarana pendidikan yang ada di dalam prasarana pendidikan agar nyaman
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Pihak sekolah hendaknya mempertimbangkan kebutuhan ruang guna
pembangunan perpustakaan sehingga kebutuhan siswa terpenuhi.
3. Dalam mengatasi ketidak efektifan sarana prasarana pendidikan di SDN 11
Watampone Kab. Bone, pihak sekolah lebih meningkatkan keberadaan komite
sekolah dan manajamene sarana prasarana dengan baik agar dapat tercapai
kualitas sarana prasarana pendidikan.
Prasarana Pendidikan dan Cara Mengatasinya (Studi Kasus di SDN 11
Watampone Kab Bone)”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yakni untuk
mengetahui tentang Problematika Sarana Prasarana Pendidikan dan Cara
Mengatasinya di SDN 11 Watampone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, penulis menggunakan
metode penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik antara
lain wawancara, dokumentasi dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis
dengan menggunakan metode deduktif, selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa problematika ketidak
efektifan sarana prasarana pendidikan meliputi: 1) Luas lahan yang digunakan
untuk pembangunan prasarana yang tidak ada, kemiringan lahan sangat rendah,
dan peruntukan lokasi tidak efektif karena terdapat 3 sekolah dalam satu lokasi. 2)
bangunan meliputi kegiatan: bangunan sekolah memenuhi standar kualitas dan
ketentuan tata bangunan, dilengkapi dengan instalasi listrik dan masing-masing
pembuangan memiliki penampungan sendiri. 3) kelengkapan sarana prasarana
meliputi: ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang pimpinan, ruang guru, tempat
beribadah, ruang UKS, WC, gudang, ruang sirkulasi, Tempat
bermain/berolahraga, tidak dilengkapi dengan ruang laboratorium. Cara mengatasi
problematika ketidak efektifan sarana prasarana pendidikan meliputi: 1)
Meningkatkan fungsi komite yang jujur, independen, dan transparansin serta
Meningkatkan pengawasan sarana dan prasarana pendidikan. 2) Manajemen
sarana prasarana yaitu membuat perencanaan yang matang dan terstruktur,
Pengadaan barang yang dilakukan untuk membeli perlengkapan adalah berupa
bantuan dari dinas pendidikan, kegiatan inventarisasi yaitu mencatat kegiatan ke
dalam daftar inventaris secara teratur, penyimpanan barang memperhatikan aspek
fisik dan administrasinya, sebelum menggunakan fasilitas yang ada dilakukan
pencatatan dibuku inventaris, pemeliharaan dilakukan secara berkesinambungan,
penghapusan barang dilakukan sesuai dengan prosedur
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Problematika ketidak
efektifan sarana prasarana pendidikan dan cara mengatasinya studi kasus di SDN 11
Watampone Kab. Bone, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Keadaan sarana prasarana di SDN 11 Watampone adalah membagi ruang
kelas menjadi 12 rombel yang dimana terbagi antara kelas A dan kelas B,
serta mempunyai ruang yaitu meliputi ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang
kepala sekolah, tempat beribadah, ruang UKS,WC, gudang, ruang sirkulasi,
dan tempat bermain/berolahraga, namun tidak memiliki ruang laboratorium
khusus. Demikian dengan ruang perpustakaan menggabungkan antara ruang
UKS dan tempat beribadah menjadi satu ruangan yang berada di dalam satu
kelas. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SDN 11
Watampone keadaan sarana prasarana sudah cukup efektif namun belum
memenuhi standar sarana prasarana Pendidikan.
2. Faktor penghambat sarana dan prasarana pendidikan di SDN 11 Watampone
Kab. Bone adalah keterbatasan luas lahan untuk membangun fasilitas sarana
prasarana sekolah seperti lahan untuk membangun ruang perpustakaan dan
ruang laboratorium yang tidak ada dan keterbatasan dana dalam membangun
tempat beribadah seperti mushollah, sehingga proses pembangunannya
terhambat.
3. Cara mengatasi ketidak efektifan sarana prasarana pendidikan di SDN 11
Watampone adalah dengan cara meningkatkan keberadaan fungsi komite
sekolah agar dapat membantu dalam proses pendanaan untuk membangun
tempat beribadah/mushollah agar proses pembangunannya dapat terselesaikan
dan mengatur manajemen sarana prasarana dengan baik sehingga dapat
menjadi sekolah yang lebih unggul dengan dilengkapi fasilitas yang baik.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan di atas, maka di bawah ini akan
diuraikan implikasi penelitian yang berisi saran-saran. Adapun saran-saran yang
penulis maksud sebagai berikut :
1. Bagi pihak sekolah di SDN 11 Watampone hendaknya memperhatikan
keberadaan sarana prasarana pendidikan di sekolah dengan melakukan
penataan kembali terhadap prasarana pendidikan dan memperhatikan tata
letak sarana pendidikan yang ada di dalam prasarana pendidikan agar nyaman
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Pihak sekolah hendaknya mempertimbangkan kebutuhan ruang guna
pembangunan perpustakaan sehingga kebutuhan siswa terpenuhi.
3. Dalam mengatasi ketidak efektifan sarana prasarana pendidikan di SDN 11
Watampone Kab. Bone, pihak sekolah lebih meningkatkan keberadaan komite
sekolah dan manajamene sarana prasarana dengan baik agar dapat tercapai
kualitas sarana prasarana pendidikan.
Ketersediaan
| ST20190078 | 78/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
78/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
