Penerapan Prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah dalam Pengelolaan Kurikulum di SMPN 2 Tellu Siattinge Kab. Bone
Musliana/02. 15. 3212 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenaiāPenerapan Prinsip-prinsip Manajemen
Berbasis Sekolah dalam Pengelolaan Kurikulum di SMPN 2 Tellu Siattinge Kab.
Boneā. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui tentang
penerapan prinsip manajemen berbasis sekolah di SMPN 2 Tellu Siattinge Kab.
Bone, pengelolaan kurikulum di SMPN 2 Tellu Siattinge Kab. Bone dan
penerapan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah dalam pengelolaan
kurikulum di SMPN 2 Tellu Siattinge Kab. Bone
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, peneliti menggunakan
metode penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik antara
lain wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dan dianalisis dengan
menggunakan metode deduktif, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis data deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa dalam pengelolaan
kurikulum di SMPN 2 Tellu Siattinge Kab. Bone tidak terlepas dari penerapan
prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah yakni: (1) Prinsip ekuifinalitas
meliputi: pembagian tugas dan wewenang kepada personal sekolah sesuai dengan
potensi yang dimiliki. (2) Prinsip desentralisasi yang meliputi pemecahan masalah
dengan libatkan seluruh pihak yang terkait seperti kepala sekolah, wakasek, guru,
orang tua siswa dan siswa. (3) Prinsip sistem pengelolaaan mandiri yang meliputi
penerapan sistem otonomi sekolah dalam menyelesaikan masalah dan
pengambilan keputusan.(4) Prinsip inisiatif manusia yang meliputi pengembangan
dan pelatihan yang dilakukan terhadap sumber daya manusia di sekolah. Dalam
pengelolaan kurikulum juga tidak terlepas dari 3 tahapan yakni: (1) Perencanaan
meliputi penyusunan proca dan prota serta perencanaan program satuan pelajaran
dan rencana pengajaran. (2) Pelaksanaan yang meliputi pengkoordinasian dan
menjalin komunikasi yang baik dengan pihak yang terkait. (3) Penilaian/evaluasi
kurikulum meliputi pengevaluasian terhadap kurikulum, penerapan prinsip
evaluasi dan penentuan aspek penilaian kurikulum. Kurikulum di SMPN 2 Tellu
Siattinge Kab. Bone telah dikelola sesuai dengan prinsip MBS dengan
mempertimbangkan kebutuhan siswa kedepannya agar tercapainya tujuan
pendidikan yang diinginkan.
A. Simpulan
1. Penerapan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah di SMPN 2 Tellu
Siattinge Kab. Bone dapat dikatakan terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat
dari sejauh mana prinsip MBS tersebut diterapkan diantaranya:
a. Prinsip Ekuifinalitas, pembagian wewenang dan tugas kepada semua
personal sekolah sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki.
b. Prinsip Desentralisasi, sekolah diberikan tanggung jawab untuk
memecahkan masalah dengan melibatkan pihak yang terkait.
c. Prinsip Sistem Pengelolaan Mandiri, sekolah menerapkan sistem otonomi
sekolah untuk menentukan arah pendidikan yang ingin dicapai.
d. Prinsip Inisiatif Manusia, mengelolah dan mengembangkan sumber daya
manusia dengan melakukan pelatihan setiap tahun.
2. Pengelolaan kurikulum di SMPN 2 Tellu Siattinge Kab. Bone telah dikelola
dengan dengan baik melalui 3 tahapan pengelolaan yaitu
a. Perencanaan kurikulum yakni merencanakan kesempatan belajar dan
bertujuan untuk membina peserta didik kearah perubahan tingkah laku
yang diinginkan.
b. Pelaksanaan kurikulum yaitu penerapan program kurikulum yang telah
ditetapkan untuk diuji coba untuk disesuaikan dengan kondisi dan situasi
lapangan.
c. Penilaian/evaluasi kurikulum suatu kegiatan untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan kurikulum yang diterapkan.
3. Penerapan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah dalam pengelolaan
kurikulum di SMPN 2 Tellu Siattinge Kab. Bone sudah berjalan dengan baik
dimana kurikulum dikembangkan secara integral dalam konteks MBS, yaitu
kurikulum dikelolah secara mandiri dan proporsional sesuai dengan kebutuhan
siswa dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait seperti kepala sekolah,
wakasek bidang kurikulum, guru, orang tua siswa dan siswa itu sendiri.
B. Implikasi
Setelah peneliti menguraikan simpulan diatas, maka di bawah ini akan
diuraikan implikasi penelitian yang berisi saran-saran. Adapun saran-saran yang
penulis maksud sebagai berikut:
1. Pihak sekolah perlu memperhatikan proses penerapan Manajemen Berbasis
Sekolah agar pelaksanaanya dapat memberikan keuntungan dan dampak positif
kepada sekolah serta dapat mengajak semua pihak untuk memanjukan dan
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
2. Sekolah juga harus memperhatikan kurikulum, yakni kurikulum harus
dikembangkan sesuai dengan konteks MBS agar kurikulum yang diterapkan
dapat memenuhi kebutuhan siswa kedepannya.
Berbasis Sekolah dalam Pengelolaan Kurikulum di SMPN 2 Tellu Siattinge Kab.
Boneā. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui tentang
penerapan prinsip manajemen berbasis sekolah di SMPN 2 Tellu Siattinge Kab.
Bone, pengelolaan kurikulum di SMPN 2 Tellu Siattinge Kab. Bone dan
penerapan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah dalam pengelolaan
kurikulum di SMPN 2 Tellu Siattinge Kab. Bone
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, peneliti menggunakan
metode penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik antara
lain wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dan dianalisis dengan
menggunakan metode deduktif, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis data deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa dalam pengelolaan
kurikulum di SMPN 2 Tellu Siattinge Kab. Bone tidak terlepas dari penerapan
prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah yakni: (1) Prinsip ekuifinalitas
meliputi: pembagian tugas dan wewenang kepada personal sekolah sesuai dengan
potensi yang dimiliki. (2) Prinsip desentralisasi yang meliputi pemecahan masalah
dengan libatkan seluruh pihak yang terkait seperti kepala sekolah, wakasek, guru,
orang tua siswa dan siswa. (3) Prinsip sistem pengelolaaan mandiri yang meliputi
penerapan sistem otonomi sekolah dalam menyelesaikan masalah dan
pengambilan keputusan.(4) Prinsip inisiatif manusia yang meliputi pengembangan
dan pelatihan yang dilakukan terhadap sumber daya manusia di sekolah. Dalam
pengelolaan kurikulum juga tidak terlepas dari 3 tahapan yakni: (1) Perencanaan
meliputi penyusunan proca dan prota serta perencanaan program satuan pelajaran
dan rencana pengajaran. (2) Pelaksanaan yang meliputi pengkoordinasian dan
menjalin komunikasi yang baik dengan pihak yang terkait. (3) Penilaian/evaluasi
kurikulum meliputi pengevaluasian terhadap kurikulum, penerapan prinsip
evaluasi dan penentuan aspek penilaian kurikulum. Kurikulum di SMPN 2 Tellu
Siattinge Kab. Bone telah dikelola sesuai dengan prinsip MBS dengan
mempertimbangkan kebutuhan siswa kedepannya agar tercapainya tujuan
pendidikan yang diinginkan.
A. Simpulan
1. Penerapan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah di SMPN 2 Tellu
Siattinge Kab. Bone dapat dikatakan terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat
dari sejauh mana prinsip MBS tersebut diterapkan diantaranya:
a. Prinsip Ekuifinalitas, pembagian wewenang dan tugas kepada semua
personal sekolah sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki.
b. Prinsip Desentralisasi, sekolah diberikan tanggung jawab untuk
memecahkan masalah dengan melibatkan pihak yang terkait.
c. Prinsip Sistem Pengelolaan Mandiri, sekolah menerapkan sistem otonomi
sekolah untuk menentukan arah pendidikan yang ingin dicapai.
d. Prinsip Inisiatif Manusia, mengelolah dan mengembangkan sumber daya
manusia dengan melakukan pelatihan setiap tahun.
2. Pengelolaan kurikulum di SMPN 2 Tellu Siattinge Kab. Bone telah dikelola
dengan dengan baik melalui 3 tahapan pengelolaan yaitu
a. Perencanaan kurikulum yakni merencanakan kesempatan belajar dan
bertujuan untuk membina peserta didik kearah perubahan tingkah laku
yang diinginkan.
b. Pelaksanaan kurikulum yaitu penerapan program kurikulum yang telah
ditetapkan untuk diuji coba untuk disesuaikan dengan kondisi dan situasi
lapangan.
c. Penilaian/evaluasi kurikulum suatu kegiatan untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan kurikulum yang diterapkan.
3. Penerapan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah dalam pengelolaan
kurikulum di SMPN 2 Tellu Siattinge Kab. Bone sudah berjalan dengan baik
dimana kurikulum dikembangkan secara integral dalam konteks MBS, yaitu
kurikulum dikelolah secara mandiri dan proporsional sesuai dengan kebutuhan
siswa dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait seperti kepala sekolah,
wakasek bidang kurikulum, guru, orang tua siswa dan siswa itu sendiri.
B. Implikasi
Setelah peneliti menguraikan simpulan diatas, maka di bawah ini akan
diuraikan implikasi penelitian yang berisi saran-saran. Adapun saran-saran yang
penulis maksud sebagai berikut:
1. Pihak sekolah perlu memperhatikan proses penerapan Manajemen Berbasis
Sekolah agar pelaksanaanya dapat memberikan keuntungan dan dampak positif
kepada sekolah serta dapat mengajak semua pihak untuk memanjukan dan
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
2. Sekolah juga harus memperhatikan kurikulum, yakni kurikulum harus
dikembangkan sesuai dengan konteks MBS agar kurikulum yang diterapkan
dapat memenuhi kebutuhan siswa kedepannya.
Ketersediaan
| ST20190060 | 60/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
60/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
