Analisis Penentuan Jumlah Tenaga Kerja dalam Kaitannya dengan Efisiensi Kerja (Studi pada PT. Wira Eka Persadatama Bone)
Samsu Alam/: 01.14.3064 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang penentuan jumlah tenaga kerja dan efisiensi kerja
terutama pada perusahaan distributor barang yaitu PT. Wira Eka Persadatama Bone, setiap
perusahaan distributor haruslah menentukan Jumlah tenaga kerja agar sesuai dengan efisiensi
kerja dan tidak terjadi pemborosan serta inefisiensi kerja. Efisiensi dan efektivitas kerja akan
terjadi ketika penentuan jumlah tenaga kerja tepat. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:1) Bagaimana penentuan jumlah tenaga kerja pada PT. Wira Eka Persadatama
Bone 2) Apakah penentuan jumlah tenaga kerja dapat meningkatkan efisiensi kerja di
PT. Wira Eka Persadatama Bone . Adapun tujuan dalam penelitian ini Untuk seberapa
bayak tenaga kerja yang di butuhkan PT. Wira Eka Persadatama dalam meningkatkan
efisiensi kerja.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka jenis penelitian yang digunakan
adalah Jenis penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan ilmu ekonomi dan
deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan
observasi dalam mengumpulkan data yang diperlukan maka teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif kualitatif, Work Load Analisis
(WLA) dan Word Force Analisis (WFA) . Metode ini digunakan untuk mengetahui
banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan dalam meningkatkan efisiensi kerja serta,
mengungkap keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan
dan menyuguhkan apa adanya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Wira Eka Persadatama dalam menentukan
jumlah tenga kerja di PT. Wira Eka Persadatama Bone memerlukan perencanaan yang
matang. Perencanaan tersebut terdiri beberapa hal diantaranya penentuan keahlian
dari tenaga kerja, pendidikan tenaga kerja dan umur tenaga kerja. Selanjutnya setelah
penentuan jumlah tenaga kerja sudah di lakukan maka yang dilakukan PT. Wira Eka
Persadatama Bone adalah memerlukan manajemen personalia yang matang agar
tenaga kerja dapat bertahan. Manajemen personalia tersebut hal yang
dipertimbangkan adalah pemeliharaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja dan
kedisiplinan tenaga kerja. Hasil analisis Work Load Analisis (WLA) & Work Force
Analisis (WFA) yang di gambarkan mendapatkan 52 orang. Sedangkan jumlah tenaga
kerja yang ada di PT. Wira Eka persadatama adalah 53 orang. hal ini menunjukkan
ada pemborosan 1 orang tenaga kerja. hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti
efisiensi kerja yang tidak tercapai sebesar 1,02% sedangkan efisiensi kerja yang
tercapai sebesar 98,08%.
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan di sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. penentuan jumlah tenaga kerja di PT. Wira Eka Persadatama Bone sangat
mempertimbangkan perencanaan dan manajemen personalia. Kedua hal
tersebut sangat memberikan pertimbangan dalam menentukan jumlah tenaga
kerja. Namun penentuan jumlah tenaga kerja di perusahaan ini hanya
pempertimbangkan kebutuhan perusahaan. selain itu, memerlukan
perencanaan yang matang, diantaranya penentuan keahlian dari tenaga kerja,
pendidikan tenaga kerja, dan umur tenaga kerja. manajemen personalia yang
matang agar tenaga kerja dapat bertahan. Hal yang di pertimbangkan adalah
pemeliharaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja dan kedisiplinan
tenaga kerja. Jadi teori ini akan berlaku ketika jumlah tenaga kerja terlalu
besar dibandingkan dengan hasil kerja yang dikerjakan.
2. Dari hasil analisis Work Load Analisis (WLA) & Work Force Analisis (WFA)
yang digambarkan mendapatkan 52 orang. Sedangkan jumlah tenaga kerja
yang ada di PT. Wira Eka persadatama adalah 53 orang. Hal ini, berarti ada
kelebihan atau pemborosan 1 orang tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan. dari hasil perbandingan antara jumlah tenaga kerja di lapangan
dengan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti efisiensi kerja yang tidak
tercapai sebesar 1,02% sedangkan efisiensi kerja yang tercapai sebesar
98,08%.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran kepada
pimpinan perusahaan PT. Wira Eka Persadatama Bone :
1. Memanfaatkan efektivitas dan efisiensi kerja dalam melakukan penentuan
atau pemilihan tenaga kerja agar jumlah tenaga kerja yang di butuhkan
sesuai dengan kebutuhan dan tidak terja di pemborosan tenaga kerja. Serta
mempertimbangkan seluruh manajemen kerja yang ada agar pola atau
siklus kerja sesuai dengan standar efisiensi kerja. Memberikan pola
menentuan jumlah tenaga kerja khusus agar tidak kesulitan dalam
menentukan jumlah tenaga kerja sehingga tidak terjadi inefisiensi tenaga
kerja.
2. Agar PT. Wira Eka Persadatama Bone memperhatikan efisiensi dan
efektifitas jumlah tenaga kerja, sehingga efisiensi kerja dapat tercapai
dengan maksimal. Karena dari hasil perhitungan efiensi kerja yang
tercapai hanya 98,08%, sehingga masih ada kemungkina terjadi
pemborosan tenaga kerja dimasa yang akan datang.
terutama pada perusahaan distributor barang yaitu PT. Wira Eka Persadatama Bone, setiap
perusahaan distributor haruslah menentukan Jumlah tenaga kerja agar sesuai dengan efisiensi
kerja dan tidak terjadi pemborosan serta inefisiensi kerja. Efisiensi dan efektivitas kerja akan
terjadi ketika penentuan jumlah tenaga kerja tepat. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:1) Bagaimana penentuan jumlah tenaga kerja pada PT. Wira Eka Persadatama
Bone 2) Apakah penentuan jumlah tenaga kerja dapat meningkatkan efisiensi kerja di
PT. Wira Eka Persadatama Bone . Adapun tujuan dalam penelitian ini Untuk seberapa
bayak tenaga kerja yang di butuhkan PT. Wira Eka Persadatama dalam meningkatkan
efisiensi kerja.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka jenis penelitian yang digunakan
adalah Jenis penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan ilmu ekonomi dan
deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan
observasi dalam mengumpulkan data yang diperlukan maka teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif kualitatif, Work Load Analisis
(WLA) dan Word Force Analisis (WFA) . Metode ini digunakan untuk mengetahui
banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan dalam meningkatkan efisiensi kerja serta,
mengungkap keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan
dan menyuguhkan apa adanya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Wira Eka Persadatama dalam menentukan
jumlah tenga kerja di PT. Wira Eka Persadatama Bone memerlukan perencanaan yang
matang. Perencanaan tersebut terdiri beberapa hal diantaranya penentuan keahlian
dari tenaga kerja, pendidikan tenaga kerja dan umur tenaga kerja. Selanjutnya setelah
penentuan jumlah tenaga kerja sudah di lakukan maka yang dilakukan PT. Wira Eka
Persadatama Bone adalah memerlukan manajemen personalia yang matang agar
tenaga kerja dapat bertahan. Manajemen personalia tersebut hal yang
dipertimbangkan adalah pemeliharaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja dan
kedisiplinan tenaga kerja. Hasil analisis Work Load Analisis (WLA) & Work Force
Analisis (WFA) yang di gambarkan mendapatkan 52 orang. Sedangkan jumlah tenaga
kerja yang ada di PT. Wira Eka persadatama adalah 53 orang. hal ini menunjukkan
ada pemborosan 1 orang tenaga kerja. hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti
efisiensi kerja yang tidak tercapai sebesar 1,02% sedangkan efisiensi kerja yang
tercapai sebesar 98,08%.
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan di sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. penentuan jumlah tenaga kerja di PT. Wira Eka Persadatama Bone sangat
mempertimbangkan perencanaan dan manajemen personalia. Kedua hal
tersebut sangat memberikan pertimbangan dalam menentukan jumlah tenaga
kerja. Namun penentuan jumlah tenaga kerja di perusahaan ini hanya
pempertimbangkan kebutuhan perusahaan. selain itu, memerlukan
perencanaan yang matang, diantaranya penentuan keahlian dari tenaga kerja,
pendidikan tenaga kerja, dan umur tenaga kerja. manajemen personalia yang
matang agar tenaga kerja dapat bertahan. Hal yang di pertimbangkan adalah
pemeliharaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja dan kedisiplinan
tenaga kerja. Jadi teori ini akan berlaku ketika jumlah tenaga kerja terlalu
besar dibandingkan dengan hasil kerja yang dikerjakan.
2. Dari hasil analisis Work Load Analisis (WLA) & Work Force Analisis (WFA)
yang digambarkan mendapatkan 52 orang. Sedangkan jumlah tenaga kerja
yang ada di PT. Wira Eka persadatama adalah 53 orang. Hal ini, berarti ada
kelebihan atau pemborosan 1 orang tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan. dari hasil perbandingan antara jumlah tenaga kerja di lapangan
dengan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti efisiensi kerja yang tidak
tercapai sebesar 1,02% sedangkan efisiensi kerja yang tercapai sebesar
98,08%.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran kepada
pimpinan perusahaan PT. Wira Eka Persadatama Bone :
1. Memanfaatkan efektivitas dan efisiensi kerja dalam melakukan penentuan
atau pemilihan tenaga kerja agar jumlah tenaga kerja yang di butuhkan
sesuai dengan kebutuhan dan tidak terja di pemborosan tenaga kerja. Serta
mempertimbangkan seluruh manajemen kerja yang ada agar pola atau
siklus kerja sesuai dengan standar efisiensi kerja. Memberikan pola
menentuan jumlah tenaga kerja khusus agar tidak kesulitan dalam
menentukan jumlah tenaga kerja sehingga tidak terjadi inefisiensi tenaga
kerja.
2. Agar PT. Wira Eka Persadatama Bone memperhatikan efisiensi dan
efektifitas jumlah tenaga kerja, sehingga efisiensi kerja dapat tercapai
dengan maksimal. Karena dari hasil perhitungan efiensi kerja yang
tercapai hanya 98,08%, sehingga masih ada kemungkina terjadi
pemborosan tenaga kerja dimasa yang akan datang.
Ketersediaan
| SS20190059 | 59/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
59/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syariah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
