Penelitian ini membahas mengenai implementasi model PAIKEM dalam
mengatasi kejenuhan belajar sejarah kebudayaan Islam pada siswa kelas XI di MAN
2 Bone Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone. Tujuan pokok penelitian ini
adalah untuk mengetahui cara guru sejarah kebudayaan Islam terkait implementasi
model PAIKEM di MAN 2 Bone Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone,
dalam mengatasi kejenuhan belajar sejarah kebudayaan Islam dan faktor pendukung,
penghambat serta solusi implementasi model PAIKEM dalam mengatasi kejenuhan
belajar sejarah kebudayaan Islam pada siswa kelas XI di MAN 2 Bone Kecamatan
Tanete Riattang Kabupaten Bone. Penulis melakukan pendekatan normatif,
pendekatan paedagogik, pendekatan sosiologis, pendekatan psikologis dan
melakukan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan teknik
wawancara, dokumentasi, dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan tiga tahap yaitu tahap reduksi,
penyajian data (display data) dan tahap kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian dari peneliti terkait implementasi model PAIKEM dalam
mengatasi kejenuhan belajar sejarah kebudayaan Islam pada siswa kelas XI di MAN
2 Bone Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten bone yakni: Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 1) Implementasi model PAIKEM di MAN 2 Bone sudah
berjalan dengan baik. Guru sejarah kebudayaan Islam sudah memahami secara
mendalam mengenai model PAIKEM bahkan menerapkannya dalam proses
pembelajaran. 2) Cara mengatasi kejenuhan belajar sejarah kebudayaan Islam pada
siswa kelas XI di MAN 2 Bone sudah bagus. Hal tersebut dapat terlihat dengan
adanya kemampuan guru sejarah kebudayaan Islam dalam melaksanakan tugasnya
sebagai tenaga pendidik dengan menerapkan ice breaking yang bertujuan untuk
meningkatkan semangat siswa yang sempat menurun agar kembali kondusif. 3)
Faktor pendorong, penghambat dan solusi implementasi model PAIKEM dalam
mengatasi kejenuhan belajar sejarah kebudayaan Islam pada siswa kelas XI di MAN
2 Bone, yaitu faktor pendukung: sarana dan prasarana, tenaga pendidik, kesiapan
siswa dalam menerima pelajaran serta suasana atau kondisi dalam kelas. Adapun
faktor penghambatnya yaitu: keterbatasan fasilitas, keterbatasan alokasi waktu serta
sikap siswa yang masih memiliki sikap acuh tak acuh. Dari beberapa faktor tadi
terdapat 20% faktor yang menjadi penghambat dalam implementasi model PAIKEM
ini dalam mengatasi kejenuhan belajar sejarah kebudayaan Islam. Solusinya yaitu:
Meningkatkan kreativitas guru serta memberikan sanksi/hukuman kepada siswa yang
kurang memerhatikan pembelajaran berupa soal yang sesuai dengan materi yang
diajarkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi model PAIKEM dalam
mengatasi kejenuhan belajar sejarah kebudayaan Islam pada siswa kelas XI di MAN
2 Bone sudah berjalan dengan baik. Terbukti dari beberapa peserta didik dan guru
sejarah kebudayaan Islam yang menjadi target penelitian penulis.
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan dilanjutkan dengan penganalisaan serta penafsiran
data yang telah penulis lakukan tentang implementasi model PAIKEM dalam
mengatasi kejenuhan belajar sejarah kebudayaan Islam pada siswa kelas XI di MAN
2 Bone Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone, maka penulis dapat
menyimpulkan:
1. Implementasi model PAIKEM di MAN 2 Bone telah berjalan, terbukti guru
mampu menjelaskan pemahamannya mengenai model PAIKEM, di samping
itu dalam pelaksanaannya juga tidak terkesan monoton karena di setiap materi
pelajaran selalu menggunakan metode dan strategi yang berbeda-beda sesuai
dengan materi yang akan dibahas. Adapun implementasi model PAIKEM yang
telah dilakukan di MAN 2 Bone mencakup: Pengalaman, Komunikasi,
Interaksi dan Refleksi.
2. Dalam mengatasi kejenuhan belajar sejarah kebudayaan Islam di MAN 2 Bone
diantaranya yaitu dengan menggunakan metode bervariasi, memberikan
suasana yang tidak membosankan dalam pembelajaran sehingga tercipta
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
3. Faktor pendukung, penghambat serta solusi implementasi model PAIKEM di
MAN 2 Bone.
a. Faktor Pendukung
Adapun faktor-faktor pendukung yang dialami guru sejarah kebudayaan
Islam dalam implementasi model PAIKEM di MAN 2 Bone antara lain: Sarana
dan prasarana, tenaga pendidik dalam menjalankan tugasnya, kesiapan siswa
dalam menerima pelajaran, kepribadian siswa serta suasana atau kondisi dalam
kelas.
a. Faktor Penghambat
Adapun faktor-faktor penghambat yang dialami guru sejarah
kebudayaan Islam dalam implementasi model PAIKEM di MAN 2 Bone antara
lain: keterbatasan sarana dan prasarana, waktu yang terbatas, fasilitas yang
minim, serta sikap siswa yang masih sulit diatur.
b. Solusi
Adapun solusi guru terhadap implementasi model PAIKEM dalam
mengatasi kejenuhan belajar sejarah kebudayaan Islam antara lain:
Meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar serta memberikan
sanksi/hukuman berupa soal kepada siswa yang sering berbicara dan bermain
pada saat pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan kemudian siswa
tersebut diminta untuk menjawabnya.
B. Implikasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan setelah memperhatikan hasilnya,
menyarankan bahwa:
1. Kepada guru sejarah kebudayaan Islam di MAN 2 Bone harus lebih
meningkatkan kreativitas dalam mengajar serta perlu memperbanyak lagi
variasi pembelajaran dikarenakan kurikulum sekarang menuntut guru harus
mampu menerapkan model PAIKEM.
2. Adanya skripsi ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
guru-guru khususnya guru sejarah kebudayaan Islam di MAN 2 Bone, dan
kepada pihak yang terkait menindaklanjuti dengan memberikan penyuluhan
kepada guru-guru tentang pentingnya implementasi model PAIKEM tersebut.

ST20190033

33/2019

Perpustakaan Pusat

Tersedia