Skripsi ini berjudul Peran Pendamping Program Keluarga Harapan
Dalam Mengentaskan Kemiskinan di Watampone (Studi Dinas Kesejateraan
Sosial). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pendamping program
Keluarga Harapan di Watampone, Untuk mengetahui program Keluarga Harapan
dalam mengentaskan kemiskinan di Watampone, dan untuk mengetahui kendala
pendamping yang muncul dalam pelaksanaan program keluarga harapan.
Untuk memperoleh jawaban terhadap kedua pokok permasalahan
tersebut, maka penulis menggunakan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran Pendamping Program
keluarga harapan adalah salah satu program nasional yang dapat mengentaskan
kemiskinan melalui sektor pendidikan, kesehatan dan kesejahtraan sosial. Dalam
menjalankan perannya, pendamping membuat strategi dan melakukan sosialisasi,
Pelaksanaan Program Keluarga Harapan dalam mengentaskan kemiskinan di
Watampone dengan tersedianya fasilitas dan pelayanan pendidikan (seperti
sekolah, sarana belajar, buku-buku dan tenaga pendidik) yang memadai
merupakan syarat utama yang harus dipenuhi untuk mensukseskan tujuan
pelaksanaan PKH dalam komponen pendidikan yang ada di Kabupaten Bone, dan
untuk mengetahui apa kendala pendamping yang muncul dalam pelaksanaan
program keluarga harapan, adapun kendala yaitu Kendala pendamping yang
muncul dalam pelaksanaan program keluarga harapan berupa keterbatasan sarana
dan prasarana fisik, kurangnya koordinasi yang bagus oleh perangkat desa,
dukungan finensial yang tidak mencukupi, terjadinya pemalsuan data, kurangnya
pemahaman RTSM terhadap sanksi yang akan diberikan.
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah penulis paparkan dalam bab-bab
sebelumnya dapat ditarik kesimpulan tentang Peran Pendamping Program
Keluarga Harapan Dalam Mengentaskan Kemiskinan di Watampone (Studi Dinas
Kesejatraan Sosial) yaitu :
1. Peran Program keluarga harapan adalah salah satu peran program keluarga
harapan Dinas Sosial Kabupaten Bone dan program nasioanal yang dapat
mengentaskan kemiskinan melalui sektor pendidikan, kesehatan dan
kesejahtraan sosial. Pendamping pelaksanaan Program Keluarga Harapan di
Kabupaten Bone yaitu dengan membuat strategi dan melakukan sosialisasi.
2. Mengentaskan kemiskinan melalui Program Keluarga Harapan di Watampone
dengan tersedianya fasilitas dan pelayanan pendidikan (seperti sekolah, sarana
belajar, buku-buku dan tenaga pendidik) yang memadai merupakan syarat
utama yang harus dipenuhi untuk mensukseskan tujuan pelaksanaan PKH
dalam komponen pendidikan yang ada di Kabupaten Bone.
3. Kendala pendamping yang muncul dalam pelaksanaan program keluarga
harapan berupa keterbatasan sarana dan prasarana fisik, kurangnya koordinasi
yang bagus oleh perangkat desa, dukungan finensial yang tidak mencukupi,
terjadinya pemalsuan data, kurangnya pemahaman RTSM terhadap sanksi yang
akan diberikan.
B. Implikasi
Adapun saran penulis terkait dengan tentang Peran Pendamping Program
Keluarga Harapan Dalam Mengentaskan Kemiskinan di Watampone (Studi Dinas
Kesejatraan Sosial), Peneliti berharap semoga saran yang diberikan dapat
bermanfaat bagi pelaksana program keluarga harapan dan semua pihak yang
terkait. Saran tersebut sebagai berikut.
1. Dinas Sosial setidaknya memperhatikan Program Keluarga Harapan (PKH)
sebagai program penanggulangan kemiskinan dan kedudukan PKH merupakan
bagian dari program-program penanggulangan kemiskinan lainnya.
2. Perlu adanya sosialisasi yang mendetail terkait program Keluarga Harapan di
setiap kelurahan di kecamatan. Selain itu, partisipasi masyarakat juga
diperlukan untuk mendukung tercapainya tujuan dari sosialisasi tersebut.
3. Perlu dilakukan pendataan yang berkesinambungan terhadap penerima bantuan
khususnya oleh pihak Dinas Sosial karena pendataannya masih sangat kurang
dan jarang dilakukan. Ada beberapa masyarakat yang sudah berkecukupan
namun karena data yang digunakan masih data beberapa tahun yang lalu
sehingga masyarakat tersebut masih menerima bantuan yang bukan haknya.

SS20180170

170/2018

Perpustakaan Pusat

Tersedia