Manajemen Kesiswaan dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa (Studi di SMA Negeri 24 Bone Kab. Bone)
Iswan/ 02.14.3052 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai“Manajemen Kesiswaan dalam
Mengembangkan Kreativitas Siswa (Studi di SMA Negeri 24 Bone Kab. Bone)”,
Hal yang dikaji dalam skripsi ini yakni pelaksanaan manajemen kesiswaan,
pengembangan kreativitas siswa serta kontribusi manajemen kesiswaan dalam
mengembangkan kreativitas siswa di SMA Negeri 24 Bone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, Jenis penelitian adalah
penelitian kualiatif (qualitatif research). Data dikumpulkan melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis melalui metode reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi, selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan data deduktif yaitu mengambil beberapa fakta yang bersifat umum
yang selanjutnya dianalisis untuk diterapkan ke hal yang bersifat khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama pelaksanaan manajemen
kesiswaan di SMA Negeri 24 Bone yaitu perencanaan kesiswaan, penerimaan
siswa baru, pembinaan kesiswaan serta alumni dan lulusan sudah terlaksana
dengan baik, dimulai dari perencanaan kesiswaan semua sudah tertuan dalam visi
dan misi sekolah. Jadi sekolah sudah punya aturan tersendiri. Semua ada
kurikulum yang mengatur mulai dari tata pelaksanaan pembelajaran, tata
pelaksanaan kesiswaan semua diatur dalam kurikulum sehingga semua
manajemen tersebut bisa dilakukan dengan baik, begitupula dengan penerimaan
siswa baru terlaksana dengan baik walaupun masih ada terdapat kendala-kendala
yang dihadapi dikarenakan proses penerimaan siswa baru berbeda dengan tahun
sebelumnya penerimaan ujian atau tes bagi siswa yang mendaftar di SMAN 24
Bone sudah tidak menggunakan tes dan sistem penerimaannya adalah berbasis
online dan berbasis zonasi, begitupun dengan pembinaan kesiswaan sudah
dilaksanakan dengan baik melalui pengelompokan yang dilakukan baik
berdasarkan pengelompokan spesialis, kemampuan maupun minat siswa
begitupun dengan kelulusan salah satu kegiatan yang paling akhir dalam
manajemen kesiswaan, siswa dikatakan lulus apabila sudah mengikuti proses
pembelajaran selama kurang lebih 3 tahun di sekolah dan lulus dalam ujian
nasional, maka siswa yang lulus tersebut diberi surat tanda tamat belajar, dan
hubungan guru maupun alumni terjalin dengan baik dan harmonis melalui
komunikasi maupun bertemu secara langsung di sekolah. Ke dua pengembangan
kreativitas siswa di SMA Negeri 24 Bone yaitu kecakapan, fleksibilitas dan
originalitas dilihat dari ketepatan siswa dalam menggunakan bahasa sudah mulai
bagus dan lancar walaupun masih ada beberapa siswa yang masih kurang lacar
dikarenakan rasa gugup, grogi dan takut keliru sehingga kata yang diucapkan
seringkali tersendat dan diulang, dilihat dari gagasan dan jawaban bahwa
kreativitas siswa menjawab, itu diberikan sekarang kewenangan dalam hal
memilih organisasi karena pengembangan bakat itu tidak di peroleh dalam hal
proses pembelajaran saja tetapi dalam hal berorganisasi disitu dikembangkan
bakatnya, bagaimana cara berkomunikasi dengan baik, menyampaikan pendapat
dengan baik, semua terjalin dengan baik dalam kegiatan organisasi serta dilihat
dari ungkapan yang baru dan unik bahwa siswa memiliki keterampilan berpikir
rasional di antaranya mempertanyakan cara-cara yang baru dan mencari
pendekatan yang baru dan memikirkan alternatif solusi atau tindakan yang tidak
dilakukan oleh orang-orang pada umumnya. Ke tiga konstribusi manajemen
kesiswaan dalam mengembangkan kreativitas siswa di SMA Negeri 24 Bone,
dengan membantu siswa untuk mencerna materi pelajaran dan menuangkannya
ke dalam bentuk suatu rumusan verbal serta siswa mampu berinovasi dan kreatif,
sehingga mampu membuat hasil karya yang variatif atau bervariasi seperti
masing-masing ruang kelas memiliki lukisan, dibagian dinding belakang kelas dan
mengekspor bakat siswa melalui lukisan, hasil karya siswa dipasang dikelas
supaya merasa dihargai dan terpacu untuk terus berkreasi serta suasana kelaspun
akan lebih membuat semangat karena jadi lebih berwarna.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Terkait indikator dari dimensi manajemen kesiswaan di SMA Negeri 24 Bone
yaitu perencanaan kesiswaan, penerimaan siswa baru, pembinaan kesiswaan
serta alumni dan lulusan sudah terlaksana dengan baik, dimulai dari
perencanaan kesiswaan semua sudah tertuan dalam visi dan misi sekolah. Jadi
sekolah sudah punya aturan tersendiri. Semua ada kurikulum yang mengatur
mulai dari tata pelaksanaan pembelajaran, tata pelaksanaan kesiswaan semua
diatur dalam kurikulum sehingga semua manajemen tersebut bisa dilakukan
dengan baik, begitupula dengan penerimaan siswa baru terlaksana dengan baik
walaupun masih ada terdapat kendala-kendala yang dihadapi dikarenakan
proses penerimaan siswa baru berbeda dengan tahun sebelumnya penerimaan
ujian atau tes bagi siswa yang mendaftar di SMAN 24 Bone sudah tidak
menggunakan tes dan sistem penerimaannya adalah berbasis online dan
berbasis zonasi, begitupun dengan pembinaan kesiswaan sudah dilaksanakan
dengan baik melalui pengelompokan yang dilakukan baik berdasarkan
pengelompokan spesialis, kemampuan maupun minat siswa begitupun dengan
kelulusan salah satu kegiatan yang paling akhir dalam manajemen kesiswaan,
siswa dikatakan lulus apabila sudah mengikuti proses pembelajaran selama
kurang lebih 3 tahun di sekolah dan lulus dalam ujian nasional, maka siswa
yang lulus tersebut diberi surat tanda tamat belajar, dan hubungan guru maupun
alumni terjalin dengan baik dan harmonis melalui komunikasi maupun bertemu
secara langsung di sekolah.
2. Terkait indikator dari dimensi pengembangan kreativitas siswa di SMA Negeri
24 Bone yaitu kecakapan, fleksibilitas dan originalitas dilihat dari ketepatan
siswa dalam menggunakan bahasa sudah mulai bagus dan lancar walaupun
masih ada beberapa siswa yang masih kurang lacar dikarenakan rasa gugup,
grogi dan takut keliru sehingga kata yang diucapkan seringkali tersendat dan
diulang, dilihat dari gagasan dan jawaban bahwa kreativitas siswa menjawab,
itu diberikan sekarang kewenangan dalam hal memilih organisasi karena
pengembangan bakat itu tidak di peroleh dalam hal proses pembelajaran saja
tetapi dalam hal berorganisasi disitu dikembangkan bakatnya, bagaimana cara
berkomunikasi dengan baik, menyampaikan pendapat dengan baik, semua
terjalin dengan baik dalam kegiatan organisasi serta dilihat dari ungkapan yang
baru dan unik bahwa siswa memiliki keterampilan berpikir rasional di
antaranya mempertanyakan cara-cara yang baru dan mencari pendekatan yang
baru dan memikirkan alternatif solusi atau tindakan yang tidak dilakukan oleh
orang-orang pada umumnya.
3. Terkait konstribusi manajemen kesiswaan dalam mengembangkan kreativitas
siswa, maka dapat dipahami bahwa dengan membantu siswa untuk mencerna
materi pelajaran dan menuangkannya ke dalam bentuk suatu rumusan verbal
serta siswa mampu berinovasi dan kreatif, sehingga mampu membuat hasil
karya yang variatif atau bervariasi seperti masing-masing ruang kelas memiliki
lukisan, dibagian dinding belakang kelas dan mengekspor bakat siswa melalui
lukisan, hasil karya siswa dipasang dikelas supaya merasa dihargai dan terpacu
untuk terus berkreasi serta suasana kelas pun akan lebih membuat semangat
karena jadi lebih berwarna.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian tentang manajemen kesiswaan dalam
mengembangkan kreativitas peserta didik (studi di SMA Negeri 24 Bone Kab.
Bone), maka saran yang akan peneliti sampaikan, yaitu sebagai berikut:
1. Hendaknya kepala sekolah dan guru senantiasa menciptakan kerjasama yang
kondusif dalam hal pelaksanaan manajemen kesiswaan dan pengembangan
kreativitas siswa agar menjadi lebih baik lagi, dengan mengembangkan
kreativitas siswa dan manajemen kesiswaan, maka itu membuktikan bahwa
lembaga pendidikan tersebut telah mencapai visi dan misinya.
2. Hendaknya peserta didik yang ada di SMA Negeri 24 Bone senantiasa serius
dalam mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan minat dan bakat agar
dapat mengetahui dan memahami betapa pentingnya kreativitas dalam
menjalani kehidupan.
Mengembangkan Kreativitas Siswa (Studi di SMA Negeri 24 Bone Kab. Bone)”,
Hal yang dikaji dalam skripsi ini yakni pelaksanaan manajemen kesiswaan,
pengembangan kreativitas siswa serta kontribusi manajemen kesiswaan dalam
mengembangkan kreativitas siswa di SMA Negeri 24 Bone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, Jenis penelitian adalah
penelitian kualiatif (qualitatif research). Data dikumpulkan melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis melalui metode reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi, selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan data deduktif yaitu mengambil beberapa fakta yang bersifat umum
yang selanjutnya dianalisis untuk diterapkan ke hal yang bersifat khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama pelaksanaan manajemen
kesiswaan di SMA Negeri 24 Bone yaitu perencanaan kesiswaan, penerimaan
siswa baru, pembinaan kesiswaan serta alumni dan lulusan sudah terlaksana
dengan baik, dimulai dari perencanaan kesiswaan semua sudah tertuan dalam visi
dan misi sekolah. Jadi sekolah sudah punya aturan tersendiri. Semua ada
kurikulum yang mengatur mulai dari tata pelaksanaan pembelajaran, tata
pelaksanaan kesiswaan semua diatur dalam kurikulum sehingga semua
manajemen tersebut bisa dilakukan dengan baik, begitupula dengan penerimaan
siswa baru terlaksana dengan baik walaupun masih ada terdapat kendala-kendala
yang dihadapi dikarenakan proses penerimaan siswa baru berbeda dengan tahun
sebelumnya penerimaan ujian atau tes bagi siswa yang mendaftar di SMAN 24
Bone sudah tidak menggunakan tes dan sistem penerimaannya adalah berbasis
online dan berbasis zonasi, begitupun dengan pembinaan kesiswaan sudah
dilaksanakan dengan baik melalui pengelompokan yang dilakukan baik
berdasarkan pengelompokan spesialis, kemampuan maupun minat siswa
begitupun dengan kelulusan salah satu kegiatan yang paling akhir dalam
manajemen kesiswaan, siswa dikatakan lulus apabila sudah mengikuti proses
pembelajaran selama kurang lebih 3 tahun di sekolah dan lulus dalam ujian
nasional, maka siswa yang lulus tersebut diberi surat tanda tamat belajar, dan
hubungan guru maupun alumni terjalin dengan baik dan harmonis melalui
komunikasi maupun bertemu secara langsung di sekolah. Ke dua pengembangan
kreativitas siswa di SMA Negeri 24 Bone yaitu kecakapan, fleksibilitas dan
originalitas dilihat dari ketepatan siswa dalam menggunakan bahasa sudah mulai
bagus dan lancar walaupun masih ada beberapa siswa yang masih kurang lacar
dikarenakan rasa gugup, grogi dan takut keliru sehingga kata yang diucapkan
seringkali tersendat dan diulang, dilihat dari gagasan dan jawaban bahwa
kreativitas siswa menjawab, itu diberikan sekarang kewenangan dalam hal
memilih organisasi karena pengembangan bakat itu tidak di peroleh dalam hal
proses pembelajaran saja tetapi dalam hal berorganisasi disitu dikembangkan
bakatnya, bagaimana cara berkomunikasi dengan baik, menyampaikan pendapat
dengan baik, semua terjalin dengan baik dalam kegiatan organisasi serta dilihat
dari ungkapan yang baru dan unik bahwa siswa memiliki keterampilan berpikir
rasional di antaranya mempertanyakan cara-cara yang baru dan mencari
pendekatan yang baru dan memikirkan alternatif solusi atau tindakan yang tidak
dilakukan oleh orang-orang pada umumnya. Ke tiga konstribusi manajemen
kesiswaan dalam mengembangkan kreativitas siswa di SMA Negeri 24 Bone,
dengan membantu siswa untuk mencerna materi pelajaran dan menuangkannya
ke dalam bentuk suatu rumusan verbal serta siswa mampu berinovasi dan kreatif,
sehingga mampu membuat hasil karya yang variatif atau bervariasi seperti
masing-masing ruang kelas memiliki lukisan, dibagian dinding belakang kelas dan
mengekspor bakat siswa melalui lukisan, hasil karya siswa dipasang dikelas
supaya merasa dihargai dan terpacu untuk terus berkreasi serta suasana kelaspun
akan lebih membuat semangat karena jadi lebih berwarna.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Terkait indikator dari dimensi manajemen kesiswaan di SMA Negeri 24 Bone
yaitu perencanaan kesiswaan, penerimaan siswa baru, pembinaan kesiswaan
serta alumni dan lulusan sudah terlaksana dengan baik, dimulai dari
perencanaan kesiswaan semua sudah tertuan dalam visi dan misi sekolah. Jadi
sekolah sudah punya aturan tersendiri. Semua ada kurikulum yang mengatur
mulai dari tata pelaksanaan pembelajaran, tata pelaksanaan kesiswaan semua
diatur dalam kurikulum sehingga semua manajemen tersebut bisa dilakukan
dengan baik, begitupula dengan penerimaan siswa baru terlaksana dengan baik
walaupun masih ada terdapat kendala-kendala yang dihadapi dikarenakan
proses penerimaan siswa baru berbeda dengan tahun sebelumnya penerimaan
ujian atau tes bagi siswa yang mendaftar di SMAN 24 Bone sudah tidak
menggunakan tes dan sistem penerimaannya adalah berbasis online dan
berbasis zonasi, begitupun dengan pembinaan kesiswaan sudah dilaksanakan
dengan baik melalui pengelompokan yang dilakukan baik berdasarkan
pengelompokan spesialis, kemampuan maupun minat siswa begitupun dengan
kelulusan salah satu kegiatan yang paling akhir dalam manajemen kesiswaan,
siswa dikatakan lulus apabila sudah mengikuti proses pembelajaran selama
kurang lebih 3 tahun di sekolah dan lulus dalam ujian nasional, maka siswa
yang lulus tersebut diberi surat tanda tamat belajar, dan hubungan guru maupun
alumni terjalin dengan baik dan harmonis melalui komunikasi maupun bertemu
secara langsung di sekolah.
2. Terkait indikator dari dimensi pengembangan kreativitas siswa di SMA Negeri
24 Bone yaitu kecakapan, fleksibilitas dan originalitas dilihat dari ketepatan
siswa dalam menggunakan bahasa sudah mulai bagus dan lancar walaupun
masih ada beberapa siswa yang masih kurang lacar dikarenakan rasa gugup,
grogi dan takut keliru sehingga kata yang diucapkan seringkali tersendat dan
diulang, dilihat dari gagasan dan jawaban bahwa kreativitas siswa menjawab,
itu diberikan sekarang kewenangan dalam hal memilih organisasi karena
pengembangan bakat itu tidak di peroleh dalam hal proses pembelajaran saja
tetapi dalam hal berorganisasi disitu dikembangkan bakatnya, bagaimana cara
berkomunikasi dengan baik, menyampaikan pendapat dengan baik, semua
terjalin dengan baik dalam kegiatan organisasi serta dilihat dari ungkapan yang
baru dan unik bahwa siswa memiliki keterampilan berpikir rasional di
antaranya mempertanyakan cara-cara yang baru dan mencari pendekatan yang
baru dan memikirkan alternatif solusi atau tindakan yang tidak dilakukan oleh
orang-orang pada umumnya.
3. Terkait konstribusi manajemen kesiswaan dalam mengembangkan kreativitas
siswa, maka dapat dipahami bahwa dengan membantu siswa untuk mencerna
materi pelajaran dan menuangkannya ke dalam bentuk suatu rumusan verbal
serta siswa mampu berinovasi dan kreatif, sehingga mampu membuat hasil
karya yang variatif atau bervariasi seperti masing-masing ruang kelas memiliki
lukisan, dibagian dinding belakang kelas dan mengekspor bakat siswa melalui
lukisan, hasil karya siswa dipasang dikelas supaya merasa dihargai dan terpacu
untuk terus berkreasi serta suasana kelas pun akan lebih membuat semangat
karena jadi lebih berwarna.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian tentang manajemen kesiswaan dalam
mengembangkan kreativitas peserta didik (studi di SMA Negeri 24 Bone Kab.
Bone), maka saran yang akan peneliti sampaikan, yaitu sebagai berikut:
1. Hendaknya kepala sekolah dan guru senantiasa menciptakan kerjasama yang
kondusif dalam hal pelaksanaan manajemen kesiswaan dan pengembangan
kreativitas siswa agar menjadi lebih baik lagi, dengan mengembangkan
kreativitas siswa dan manajemen kesiswaan, maka itu membuktikan bahwa
lembaga pendidikan tersebut telah mencapai visi dan misinya.
2. Hendaknya peserta didik yang ada di SMA Negeri 24 Bone senantiasa serius
dalam mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan minat dan bakat agar
dapat mengetahui dan memahami betapa pentingnya kreativitas dalam
menjalani kehidupan.
Ketersediaan
| ST20180239 | 239/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
239/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
