Peran Lingkungan Sosial dalam Pembentukan Akhlak Berbicara Remaja di Kelurahan Mattirowalie Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone.
Andi Mahdaniar/02.15.1132 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai “Peran Lingkungan Sosial dalam
Pembentukan Akhlak Berbicara Remaja di Kelurahan Mattirowalie Kecamatan
Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
memperoleh gambaran cara berbicara remaja Kelurahan Mattirowalie. Jenis
lingkungan sosial dan pembentukan akhlak berbicara remaja serta kontribusi
lingkungan sosial dalam pembentukan akhlak berbicara remaja di Kelurahan
Mattirowalie.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas, digunakan jenis
penelitian kualitatif (Qualitatif Research) dengan menggunakan pendekatan teologis
normatif, paedagogis, sosiologis, psikologis dan menggunakan teknik pengumpulan
data antara lain observasi, wawancara (interview), dokumentasi. Data yang diperoleh
diolah dengan metode kualitatif, yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Gambaran cara beribicara remaja di
Kelurahan Mattirowalie sebagian memiliki akhlak berbicara yang baik dan
sebagiannya lagi masih memiliki akhlak berbicara yang kurang baik. Pernyaataan
yang di ungkapkan oleh masyarakat. Akhlak berbicara remaja yang ada di Kelurahan
Mattirowalie mengalami perubahan yang dulunya sangat menghormati Orang Tua
sekarang sudah terlihat memudar. Lingkungan sosial menjadi faktor yang sangat
mempengaruhi pembentukan akhlak berbicara remaja. Selain lingkungan sosial,
berkembangnya Media Sosial juga memberi pengaruh terhadap akhlak berbicara
remaja. Remaja yang terkena dampak buruk dari Media sosial yang mengikuti
bahasa dan tutur kata yang tidak sopan mengalami perubahan yang dulunya memiliki
akhlak sopan santun yang baik kini akhlak sopan santun yang baik itu sudah
memudar, terlihat dari cara berbicaranya yang seolah-olah tidak membedakan
apabila ia berbicara kepada orang yang lebih tua dari umurnya dengan teman
sebayanya. 2) Jenis lingkungan sosial dan pembentukan akhlak berbicara remaja di
Kelurahan Mattirowalie. Mengenai bentuk lingkungan sosial berbentuk kerja sama
sosial seperti kerja bakti, dan gotong royong. Sedangkan mengenai pembentukan
akhlak, memberikan pembiasan sejak kecil, mempendengarkan ceramah keagaamaan
yang di lakukan setiap bulannya di masjid Miftahul Khair Cabalu untuk membentuk
akhlak berbicara yang baik khususnya di kalangan remaja dan tidak lepas dari
didikan dan ajaran yang diberikan oleh Orang tua.3) Kontribusi lingkungan sosial
dalam pembentukan akhlak berbicara pada remaja di kelurahan Mattirowalie dengan
cara memberikan pengetahuan keagamaan dengan adanya bimbingan dan ceramah
yang sering di adakan di Masjid Miftahul Khair Cabalu. Diharapkan mampu
memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada remaja agar berbicara yang baik
sesuai dengan ajaran Islam.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada bab pembahasan, maka dapat
dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Gambaran cara beribicara remaja di Kelurahan Mattirowalie sebagian
memiliki akhlak berbicara yang baik dan sebagiannya lagi masih memiliki
akhlak berbicara yang kurang baik. Akhlak berbicara remaja yang ada di
Kelurahan Mattirowalie mengalami perubahan yang dulunya sangat
menghormati Orang Tua sekarang sudah terlihat memudar. Lingkungan sosial
menjadi faktor yang sangat mempengaruhi pembentukan akhlak berbicara
remaja. Selain lingkungan sosial, berkembangnya Media Sosial juga memberi
pengaruh terhadap akhlak berbicara remaja. Remaja yang terkena dampak
buruk dari Media sosial yang mengikuti bahasa dan tutur kata yang tidak
sopan mengalami perubahan yang dulunya memiliki akhlak sopan santun
yang baik kini akhlak sopan santun yang baik itu sudah memudar, terlihat dari
cara berbicaranya yang seolah-olah tidak membedakan apabila ia berbicara
kepada orang yang lebih tua dari umurnya dengan teman sebayanya.
2. Jenis lingkungan sosial dan pembentukan akhlak berbicara remaja di
Kelurahan Mattirowalie. Mengenai bentuk lingkungan sosial berbentuk kerja
sama sosial seperti kerja bakti, dan gotong royong. Sedangkan mengenai
pembentukan akhlak, memberikan pembiasan sejak kecil, mempendengarkan
ceramah keagaamaan yang dilakukan setiap bulannya di masjid Miftahul
Khair Cabalu untuk membentuk akhlak berbicara yang baik khususnya di
kalangan remaja dan tidak lepas dari didikan dan ajaran yang diberikan oleh
Orang tua.
3. Kontribusi lingkungan sosial dalam pembentukan akhlak berbicara pada
remaja di kelurahan Mattirowalie dengan cara memberikan pengetahuan
keagamaan dengan adanya bimbingan dan ceramah yang sering diadakan di
Masjid Miftahul Khair Cabalu dan peran Orangtua yang mendidik anaknya
dari kecil serta memasukkan anaknya di sekolah membantu memberikan
pengetahuan dan kesadaran kepada remaja agar berbicara yang baik sesuai
dengan ajaran Islam.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini akan
diuraikan saran-saran. Adapun saran-saran penulis dalam pembahasan skripsi ini
adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada orang tua remaja di Kelurahan Mattirowalie lebih
memaksimalkan peran dan tanggung jawabnya untuk mendidik anak-anaknya
agar memiliki akhlak berbicara yang baik.
2. Diharapakan seluruh kalangan masyarakat yang berada di Kelurahan
Mattirowalie harus lebih aktif dalam memberikan kontribusi dalam
pembentukan akhlak berbicara di kalangan remaja.
3. Setelah penulisan skripsi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi
kepada semua pihak agar tercipta sinergitas yang baik.
Pembentukan Akhlak Berbicara Remaja di Kelurahan Mattirowalie Kecamatan
Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
memperoleh gambaran cara berbicara remaja Kelurahan Mattirowalie. Jenis
lingkungan sosial dan pembentukan akhlak berbicara remaja serta kontribusi
lingkungan sosial dalam pembentukan akhlak berbicara remaja di Kelurahan
Mattirowalie.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas, digunakan jenis
penelitian kualitatif (Qualitatif Research) dengan menggunakan pendekatan teologis
normatif, paedagogis, sosiologis, psikologis dan menggunakan teknik pengumpulan
data antara lain observasi, wawancara (interview), dokumentasi. Data yang diperoleh
diolah dengan metode kualitatif, yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Gambaran cara beribicara remaja di
Kelurahan Mattirowalie sebagian memiliki akhlak berbicara yang baik dan
sebagiannya lagi masih memiliki akhlak berbicara yang kurang baik. Pernyaataan
yang di ungkapkan oleh masyarakat. Akhlak berbicara remaja yang ada di Kelurahan
Mattirowalie mengalami perubahan yang dulunya sangat menghormati Orang Tua
sekarang sudah terlihat memudar. Lingkungan sosial menjadi faktor yang sangat
mempengaruhi pembentukan akhlak berbicara remaja. Selain lingkungan sosial,
berkembangnya Media Sosial juga memberi pengaruh terhadap akhlak berbicara
remaja. Remaja yang terkena dampak buruk dari Media sosial yang mengikuti
bahasa dan tutur kata yang tidak sopan mengalami perubahan yang dulunya memiliki
akhlak sopan santun yang baik kini akhlak sopan santun yang baik itu sudah
memudar, terlihat dari cara berbicaranya yang seolah-olah tidak membedakan
apabila ia berbicara kepada orang yang lebih tua dari umurnya dengan teman
sebayanya. 2) Jenis lingkungan sosial dan pembentukan akhlak berbicara remaja di
Kelurahan Mattirowalie. Mengenai bentuk lingkungan sosial berbentuk kerja sama
sosial seperti kerja bakti, dan gotong royong. Sedangkan mengenai pembentukan
akhlak, memberikan pembiasan sejak kecil, mempendengarkan ceramah keagaamaan
yang di lakukan setiap bulannya di masjid Miftahul Khair Cabalu untuk membentuk
akhlak berbicara yang baik khususnya di kalangan remaja dan tidak lepas dari
didikan dan ajaran yang diberikan oleh Orang tua.3) Kontribusi lingkungan sosial
dalam pembentukan akhlak berbicara pada remaja di kelurahan Mattirowalie dengan
cara memberikan pengetahuan keagamaan dengan adanya bimbingan dan ceramah
yang sering di adakan di Masjid Miftahul Khair Cabalu. Diharapkan mampu
memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada remaja agar berbicara yang baik
sesuai dengan ajaran Islam.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada bab pembahasan, maka dapat
dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Gambaran cara beribicara remaja di Kelurahan Mattirowalie sebagian
memiliki akhlak berbicara yang baik dan sebagiannya lagi masih memiliki
akhlak berbicara yang kurang baik. Akhlak berbicara remaja yang ada di
Kelurahan Mattirowalie mengalami perubahan yang dulunya sangat
menghormati Orang Tua sekarang sudah terlihat memudar. Lingkungan sosial
menjadi faktor yang sangat mempengaruhi pembentukan akhlak berbicara
remaja. Selain lingkungan sosial, berkembangnya Media Sosial juga memberi
pengaruh terhadap akhlak berbicara remaja. Remaja yang terkena dampak
buruk dari Media sosial yang mengikuti bahasa dan tutur kata yang tidak
sopan mengalami perubahan yang dulunya memiliki akhlak sopan santun
yang baik kini akhlak sopan santun yang baik itu sudah memudar, terlihat dari
cara berbicaranya yang seolah-olah tidak membedakan apabila ia berbicara
kepada orang yang lebih tua dari umurnya dengan teman sebayanya.
2. Jenis lingkungan sosial dan pembentukan akhlak berbicara remaja di
Kelurahan Mattirowalie. Mengenai bentuk lingkungan sosial berbentuk kerja
sama sosial seperti kerja bakti, dan gotong royong. Sedangkan mengenai
pembentukan akhlak, memberikan pembiasan sejak kecil, mempendengarkan
ceramah keagaamaan yang dilakukan setiap bulannya di masjid Miftahul
Khair Cabalu untuk membentuk akhlak berbicara yang baik khususnya di
kalangan remaja dan tidak lepas dari didikan dan ajaran yang diberikan oleh
Orang tua.
3. Kontribusi lingkungan sosial dalam pembentukan akhlak berbicara pada
remaja di kelurahan Mattirowalie dengan cara memberikan pengetahuan
keagamaan dengan adanya bimbingan dan ceramah yang sering diadakan di
Masjid Miftahul Khair Cabalu dan peran Orangtua yang mendidik anaknya
dari kecil serta memasukkan anaknya di sekolah membantu memberikan
pengetahuan dan kesadaran kepada remaja agar berbicara yang baik sesuai
dengan ajaran Islam.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini akan
diuraikan saran-saran. Adapun saran-saran penulis dalam pembahasan skripsi ini
adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada orang tua remaja di Kelurahan Mattirowalie lebih
memaksimalkan peran dan tanggung jawabnya untuk mendidik anak-anaknya
agar memiliki akhlak berbicara yang baik.
2. Diharapakan seluruh kalangan masyarakat yang berada di Kelurahan
Mattirowalie harus lebih aktif dalam memberikan kontribusi dalam
pembentukan akhlak berbicara di kalangan remaja.
3. Setelah penulisan skripsi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi
kepada semua pihak agar tercipta sinergitas yang baik.
Ketersediaan
| ST20190014 | 14/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
14/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi tarbyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
