Strategi Pemasaran Usaha Kue Tradisional Dalam Meningkatkan Daya Tarik Pembeli Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada PKL di Besse Kajuara)
Nasrah/01.14.3049 - Personal Name
Pemasaran usaha kue tradisional merupakan sebuah langkah kongrid yang
ditempuh oleh masyarakat untuk meningkatkan pendapatan, inilah yang diangkat
dalam tulisan ini dan akan ditinjau menurut perspektif islam. Salah satu usaha bisnis
kue tradisional terletak di jalan Besse Kajuara. PKL tersebut tetap bertahan meskipun
terletak di pinggir jalan raya karena bagi penjual tempat tersebut banyak didatangi
pembeli dibandingkan tempat-tempat lainnya, meskipun terletak dipinggir jalan raya
akan tetapi tidak mengganggun kelancaran lalu lintas. Usaha kue tradisional PKL
besse kajuara menjual berbagai macam kue tradisional seperti Apam, Onde-Onde,
Kue Lapis, Kue Dadar, Kue Gula Merah (Toli-Toli), Kue Leyya, dan lin-lain, bahkan
terdapat pula penjual-penjual lainnyaseprti penjual gorengan, buah-buahan, dan lain-
lain.
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kualitatif. Penelitian dekriptif kualitatif (Qualitatif Research) adalah suatu
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara
individual maupun kelompok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bentuk model yang dilakukan para
pedagang kue tradisional yang ada di Jalan Besse Kajuara Kelurahan Jeppe’e
Kabupaten Bone yaitu mempunyai semangat dan kerja keras yang tinggi, memberikan
pelayanan yang baik bagi pembeli atau pelanggannya, serta juga menjual kue-kue
selain kue tradisional seperti, Kue Apam, Onde-onde Jawa, lapisi, Kue Cucur, Kue
Dadar. Selain itu, mereka memanfaatkan kemampuannya yang bisa membuat
beberapa jenis kue tradisional Bugis dan juga rumahnya untuk dijadikan sebagai salah
satu mata pencaharian yang menjajikan. Melibatkan anak-anaknya untuk ikut
membantu baik itu membuat maupun menjajakan kue tersebut. serta menjalin
kerjasama dengan orang lain atau kerabat dengan cara menerima titipan kue agar jenis
kue yang dijualnya lebih banyak, dan juga beberapa diantara mereka menitipkan kue
yang dibuatnya ke toko atau warung-warung di sekitar rumahnya.
A. Simpulan
1. Bentuk strategi yang dilakukan para pedagang kue tradisional yang ada di Jalan Besse
Kajuara Kelurahan Jeppe’e Kabupaten Bone yaitu mempunyai semangat dan kerja
keras yang tinggi, memberikan pelayanan yang baik bagi pembeli atau pelanggannya,
serta juga menjual kue-kue selain kue tradisional. Hal tersebut menjadi kekuatan
dalam usaha penjualan kue tradisional. Selain itu, mereka memanfaatkan
kemampuannya yang bisa membuat beberapa jenis kue tradisional Bugis dan juga
rumahnya untuk dijadikan sebagai salah satu mata pencaharian yang menjajikan.
Melibatkan anak-anaknya untuk ikut membantu baik itu membuat maupun
menjajakan kue tersebut. Serta menjalin kerjasama dengan orang lain atau kerabat
dengan cara menerima titipan kue agar jenis kue yang dijualnya lebih banyak, dan
juga beberapa diantara mereka menitipkan kue yang dibuatnya ke toko atau warung-
warung di sekitar rumahnya.
2. Berdasarkan dari strategi yang digunakan apabila dintinjau dari segi ekonomi Islam
produk yang diperdagangkan oleh pedagang sudah memenuhi aspek kehalalan, dan
boleh diperdagangkan, akan tetapi ada beberapa pedagang yang masih melakukan
tindakan mencampurkan produk barang berkualitas baik dengan yang berkualitas
biasa/buruk tanpa ada kejujuran di dalamnya. itu sangat dilarang oleh Islam, karena
Islam melarang segala bentuk penipuan dalam jual beli maupun transaksi muamalah
lainnya. Strategi pemasaran dan pelayanan prima kepada pelanggan yang diterapkan
pedagang di Jalan Besse Kajuara sudah sesuai dengan ekonomi islam.
B. Implikasi
Adapun saran yang bisa saya berikan pada pedagang kue tradisional Makassar
maupun pada birokrasi pemerintahan adalah:
1. Agar pedagang kue tradisional di Jalan Besse Kajuara Kelurahan Jeppe’e Kabupaten
Bone tetap lebih semangat lagi dalam melaksanakan pekerjaan mereka baik itu untuk
berjualan kue tradisional maupun melaksanakan pekerjaan lain. Dapat terus menjaga
dan mempertahankan kue tradisional Bugis sampai pada masa yang akan datang.
Sehingga usaha ini dapat diteruskan oleh generasi-generasi selanjutnya.
2. Agar strategi bertahan yang dilakukan oleh para pedagang kue tradisional di tengah
munculnya makanan impor atau aneka jajanan lain dapat berjalan seoptimal mungkin
sehingga dari pekerjaan mereka inilah kue tradisional Bugis dapat tetap bertahan
untuk masa-masa yang akan datang.
3. Kepada pemerintah agar tidak hanya berpihak kepada pengusaha besar saja tetapi juga
memperhatikan nasib para pedagang kecil lainnya. Serta kiranya menyediakan
lembaga yang melakukan pendataan dan pelestarian terhadap makanan tradisional di
masing-masing daerah di Indonesia agar tetap terjaga nantinya.
ditempuh oleh masyarakat untuk meningkatkan pendapatan, inilah yang diangkat
dalam tulisan ini dan akan ditinjau menurut perspektif islam. Salah satu usaha bisnis
kue tradisional terletak di jalan Besse Kajuara. PKL tersebut tetap bertahan meskipun
terletak di pinggir jalan raya karena bagi penjual tempat tersebut banyak didatangi
pembeli dibandingkan tempat-tempat lainnya, meskipun terletak dipinggir jalan raya
akan tetapi tidak mengganggun kelancaran lalu lintas. Usaha kue tradisional PKL
besse kajuara menjual berbagai macam kue tradisional seperti Apam, Onde-Onde,
Kue Lapis, Kue Dadar, Kue Gula Merah (Toli-Toli), Kue Leyya, dan lin-lain, bahkan
terdapat pula penjual-penjual lainnyaseprti penjual gorengan, buah-buahan, dan lain-
lain.
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kualitatif. Penelitian dekriptif kualitatif (Qualitatif Research) adalah suatu
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara
individual maupun kelompok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bentuk model yang dilakukan para
pedagang kue tradisional yang ada di Jalan Besse Kajuara Kelurahan Jeppe’e
Kabupaten Bone yaitu mempunyai semangat dan kerja keras yang tinggi, memberikan
pelayanan yang baik bagi pembeli atau pelanggannya, serta juga menjual kue-kue
selain kue tradisional seperti, Kue Apam, Onde-onde Jawa, lapisi, Kue Cucur, Kue
Dadar. Selain itu, mereka memanfaatkan kemampuannya yang bisa membuat
beberapa jenis kue tradisional Bugis dan juga rumahnya untuk dijadikan sebagai salah
satu mata pencaharian yang menjajikan. Melibatkan anak-anaknya untuk ikut
membantu baik itu membuat maupun menjajakan kue tersebut. serta menjalin
kerjasama dengan orang lain atau kerabat dengan cara menerima titipan kue agar jenis
kue yang dijualnya lebih banyak, dan juga beberapa diantara mereka menitipkan kue
yang dibuatnya ke toko atau warung-warung di sekitar rumahnya.
A. Simpulan
1. Bentuk strategi yang dilakukan para pedagang kue tradisional yang ada di Jalan Besse
Kajuara Kelurahan Jeppe’e Kabupaten Bone yaitu mempunyai semangat dan kerja
keras yang tinggi, memberikan pelayanan yang baik bagi pembeli atau pelanggannya,
serta juga menjual kue-kue selain kue tradisional. Hal tersebut menjadi kekuatan
dalam usaha penjualan kue tradisional. Selain itu, mereka memanfaatkan
kemampuannya yang bisa membuat beberapa jenis kue tradisional Bugis dan juga
rumahnya untuk dijadikan sebagai salah satu mata pencaharian yang menjajikan.
Melibatkan anak-anaknya untuk ikut membantu baik itu membuat maupun
menjajakan kue tersebut. Serta menjalin kerjasama dengan orang lain atau kerabat
dengan cara menerima titipan kue agar jenis kue yang dijualnya lebih banyak, dan
juga beberapa diantara mereka menitipkan kue yang dibuatnya ke toko atau warung-
warung di sekitar rumahnya.
2. Berdasarkan dari strategi yang digunakan apabila dintinjau dari segi ekonomi Islam
produk yang diperdagangkan oleh pedagang sudah memenuhi aspek kehalalan, dan
boleh diperdagangkan, akan tetapi ada beberapa pedagang yang masih melakukan
tindakan mencampurkan produk barang berkualitas baik dengan yang berkualitas
biasa/buruk tanpa ada kejujuran di dalamnya. itu sangat dilarang oleh Islam, karena
Islam melarang segala bentuk penipuan dalam jual beli maupun transaksi muamalah
lainnya. Strategi pemasaran dan pelayanan prima kepada pelanggan yang diterapkan
pedagang di Jalan Besse Kajuara sudah sesuai dengan ekonomi islam.
B. Implikasi
Adapun saran yang bisa saya berikan pada pedagang kue tradisional Makassar
maupun pada birokrasi pemerintahan adalah:
1. Agar pedagang kue tradisional di Jalan Besse Kajuara Kelurahan Jeppe’e Kabupaten
Bone tetap lebih semangat lagi dalam melaksanakan pekerjaan mereka baik itu untuk
berjualan kue tradisional maupun melaksanakan pekerjaan lain. Dapat terus menjaga
dan mempertahankan kue tradisional Bugis sampai pada masa yang akan datang.
Sehingga usaha ini dapat diteruskan oleh generasi-generasi selanjutnya.
2. Agar strategi bertahan yang dilakukan oleh para pedagang kue tradisional di tengah
munculnya makanan impor atau aneka jajanan lain dapat berjalan seoptimal mungkin
sehingga dari pekerjaan mereka inilah kue tradisional Bugis dapat tetap bertahan
untuk masa-masa yang akan datang.
3. Kepada pemerintah agar tidak hanya berpihak kepada pengusaha besar saja tetapi juga
memperhatikan nasib para pedagang kecil lainnya. Serta kiranya menyediakan
lembaga yang melakukan pendataan dan pelestarian terhadap makanan tradisional di
masing-masing daerah di Indonesia agar tetap terjaga nantinya.
Ketersediaan
| SS20180161 | 161/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
161/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syariah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
