Urgensi Peran Guru Pada Perilaku Bullying Terhadap Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Al-Mubarah Jampalenna Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone
Rahmawati/02.16.5056 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai “Urgensi Peran Guru pada Perilaku
Bullying Terhadap Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Al-Mubarah Jampalenna
Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone”. Hal ini penting dikaji dalam skripsi untuk
mengetahui bentuk-bentuk perilaku bullying yang terjadi di kelas 1 di MI Al-
Mubarah, faktor penyebab perilaku bullying yang terjadi di kelas 1 di MI Al-
Mubarah dan hambatan guru dalam mengatasi perilaku bullyingdi kelas 1 di MI
Al-Mubarah.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, penulis menggunakan
jenis penelitian kualitatif (qualitatif resarch). Data dianalisis dalam proses metode
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, selanjutnya digunakan
cara berpikir deduktif yaitu mengambil beberapa fakta yang bersifat umum yang
selanjutnya dianalisis untuk diterapkan yang hal bersifat khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama: Perilaku bullying sering
terjadi di kelas. Perilaku tersebut berupa bullying verbal, bullying fisik, rasional.
Dimana seorang siswa akan selalu melakukan tindakan tersebut untuk memuaskan
hasratnya atau keinginannya untuk mengejek temannya yang mempunyai fisik
jelek dan lemah dan selalu merasa dirinya yang paling jago atau hebat di antara
teman lainnya. Kedua, Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perilaku
bullying di kelas yaitu: (1) Faktor individu. Ciri kepribadian dan sikap seorang
individu yang bisa menjadi pemicu timbulnya perilaku bullying. (2) Faktor
keluarga. Latar belakang keluarga penting dalam membentuk perilaku bullying.
Orang tua yang sering bertengkar cenderung membentuk anak-anak yang beresiko
untuk menjadi lebih agresif. Anak yang kurang mendapatkan kasih sayang orang
tua serta didikan yang kurang baik juga dapat membentuk anak menjadi pembuli.
(3) Faktor teman sebaya. Teman sebaya mempunyai peranan yang penting dalam
perilaku bullying. Terkadang teman suka memanasi/mengkompori temannya agar
membuli temannya yang mempunyai fisik yang jelek. Ketiga, Mengatasi siswa
yang berperilaku bullying yaitu dengan cara mengajari siswa berbuat baik
terhadap sesame dan menghargai perbedaan. Memberikan nasehat yang baik dan
mudah dipahami oleh siswaserta melibatkan siswa dalam kegiatan konstruktif dan
memberikan kasih saying kepada siswa yang tidak mendapatkan perhatian lebih
dari orang tuanya. Hambatan guru dalam mengatasi siswa yang berperilaku
bullying yaitu mudahnya siswa mengulangi perilaku bullying, orang tua yang
selalu merasa anaknya benar, peran aktif orang tua yang masih kurang, siswa
semakin melawan atau marah ketika guru bertindak lebih tegas terhadap perilaku
siswa, latar belakang keluarga siswa dengan cara mendidiknya
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis yang telah peneliti uraikan
dalam bab III mengenai urgensi peran guru dalam menangani perilaku bullying
pada siswa kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Al-Mubarah Jampalenna Kecamatan
Sibulue Kabupaten Bonemaka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perilaku bullying sering terjadi di kelas. Dimana seorang siswa akan selalu
melakukan tindakan tersebut untuk memuaskan hasratnya atau keinginannya
untuk mengejek temannya yang mempunyai fisik jelek dan lemah dan selalu
merasa dirinya yang paling jago atau hebat di antara teman lainnya
2. Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perilaku bullying di kelas yaitu:
Pertama, faktor individu. Ciri kepribadian dan sikap seorang individu yang
bisa menjadi pemicu timbulnya perilaku bullying. Kedua, faktor keluarga.
Latar belakang keluarga penting dalam membentuk perilaku bullying. Orang
tua yang sering bertengkar cenderung membentuk anak-anak yang beresiko
untuk menjadi lebih agresif. Anak yang kurang mendapatkan kasih saying
orang tua serta didikan yang kurang baik juga dapat membentuk anak menjadi
pembuli. Ketiga, faktor teman sebaya. Teman sebaya mempunyai peranan
yang penting dalam perilaku bullying. Terkadang teman suka
memanasi/mengkompori temannya agar membuli temannya yang mempunyai
fisik yang jelek
3. Hambatan dalam mengatasi siswa yang berperilaku bullying yaitu mudahnya
siswa mengulangi perilaku bullying, orang tua yang selalu merasa anaknya
benar, peran aktif orang tua yang masih kurang, siswa semakin melawan atau
marah ketika guru bertindak lebih tegas terhadap perilaku siswa, latar
belakang keluarga siswa dengan cara mendidiknya
B. Implikasi
Setelah kesimpulan tersebut diuraikan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi- Implikasi. Adapun implikasi yang dimaksudkan dalam pembahasan
penelitian ini adalah:
1. Kepada wali kelas agar tetap menjalin hubungan yang baik kepada semua
siswa.
2. Seluruh guru diharapkan agar saling berkomunikasi dan bekerja sama dalam
memantau perkembangan siswa.
3. Kepala sekolah diharapkan agar selalu memantau guru dan wali kelas dalam
menangani permasalahan-permasalahan yang sering terjadi di kalangan siswa.
4. Setelah penulisan skripsi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi di
dalam dunia pendidikan formal, nonformal maupun informal.
Bullying Terhadap Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Al-Mubarah Jampalenna
Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone”. Hal ini penting dikaji dalam skripsi untuk
mengetahui bentuk-bentuk perilaku bullying yang terjadi di kelas 1 di MI Al-
Mubarah, faktor penyebab perilaku bullying yang terjadi di kelas 1 di MI Al-
Mubarah dan hambatan guru dalam mengatasi perilaku bullyingdi kelas 1 di MI
Al-Mubarah.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, penulis menggunakan
jenis penelitian kualitatif (qualitatif resarch). Data dianalisis dalam proses metode
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, selanjutnya digunakan
cara berpikir deduktif yaitu mengambil beberapa fakta yang bersifat umum yang
selanjutnya dianalisis untuk diterapkan yang hal bersifat khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama: Perilaku bullying sering
terjadi di kelas. Perilaku tersebut berupa bullying verbal, bullying fisik, rasional.
Dimana seorang siswa akan selalu melakukan tindakan tersebut untuk memuaskan
hasratnya atau keinginannya untuk mengejek temannya yang mempunyai fisik
jelek dan lemah dan selalu merasa dirinya yang paling jago atau hebat di antara
teman lainnya. Kedua, Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perilaku
bullying di kelas yaitu: (1) Faktor individu. Ciri kepribadian dan sikap seorang
individu yang bisa menjadi pemicu timbulnya perilaku bullying. (2) Faktor
keluarga. Latar belakang keluarga penting dalam membentuk perilaku bullying.
Orang tua yang sering bertengkar cenderung membentuk anak-anak yang beresiko
untuk menjadi lebih agresif. Anak yang kurang mendapatkan kasih sayang orang
tua serta didikan yang kurang baik juga dapat membentuk anak menjadi pembuli.
(3) Faktor teman sebaya. Teman sebaya mempunyai peranan yang penting dalam
perilaku bullying. Terkadang teman suka memanasi/mengkompori temannya agar
membuli temannya yang mempunyai fisik yang jelek. Ketiga, Mengatasi siswa
yang berperilaku bullying yaitu dengan cara mengajari siswa berbuat baik
terhadap sesame dan menghargai perbedaan. Memberikan nasehat yang baik dan
mudah dipahami oleh siswaserta melibatkan siswa dalam kegiatan konstruktif dan
memberikan kasih saying kepada siswa yang tidak mendapatkan perhatian lebih
dari orang tuanya. Hambatan guru dalam mengatasi siswa yang berperilaku
bullying yaitu mudahnya siswa mengulangi perilaku bullying, orang tua yang
selalu merasa anaknya benar, peran aktif orang tua yang masih kurang, siswa
semakin melawan atau marah ketika guru bertindak lebih tegas terhadap perilaku
siswa, latar belakang keluarga siswa dengan cara mendidiknya
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis yang telah peneliti uraikan
dalam bab III mengenai urgensi peran guru dalam menangani perilaku bullying
pada siswa kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Al-Mubarah Jampalenna Kecamatan
Sibulue Kabupaten Bonemaka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perilaku bullying sering terjadi di kelas. Dimana seorang siswa akan selalu
melakukan tindakan tersebut untuk memuaskan hasratnya atau keinginannya
untuk mengejek temannya yang mempunyai fisik jelek dan lemah dan selalu
merasa dirinya yang paling jago atau hebat di antara teman lainnya
2. Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perilaku bullying di kelas yaitu:
Pertama, faktor individu. Ciri kepribadian dan sikap seorang individu yang
bisa menjadi pemicu timbulnya perilaku bullying. Kedua, faktor keluarga.
Latar belakang keluarga penting dalam membentuk perilaku bullying. Orang
tua yang sering bertengkar cenderung membentuk anak-anak yang beresiko
untuk menjadi lebih agresif. Anak yang kurang mendapatkan kasih saying
orang tua serta didikan yang kurang baik juga dapat membentuk anak menjadi
pembuli. Ketiga, faktor teman sebaya. Teman sebaya mempunyai peranan
yang penting dalam perilaku bullying. Terkadang teman suka
memanasi/mengkompori temannya agar membuli temannya yang mempunyai
fisik yang jelek
3. Hambatan dalam mengatasi siswa yang berperilaku bullying yaitu mudahnya
siswa mengulangi perilaku bullying, orang tua yang selalu merasa anaknya
benar, peran aktif orang tua yang masih kurang, siswa semakin melawan atau
marah ketika guru bertindak lebih tegas terhadap perilaku siswa, latar
belakang keluarga siswa dengan cara mendidiknya
B. Implikasi
Setelah kesimpulan tersebut diuraikan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi- Implikasi. Adapun implikasi yang dimaksudkan dalam pembahasan
penelitian ini adalah:
1. Kepada wali kelas agar tetap menjalin hubungan yang baik kepada semua
siswa.
2. Seluruh guru diharapkan agar saling berkomunikasi dan bekerja sama dalam
memantau perkembangan siswa.
3. Kepala sekolah diharapkan agar selalu memantau guru dan wali kelas dalam
menangani permasalahan-permasalahan yang sering terjadi di kalangan siswa.
4. Setelah penulisan skripsi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi di
dalam dunia pendidikan formal, nonformal maupun informal.
Ketersediaan
| STAR20210345 | 345/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
Skripsi Tarbiyah
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
