Efektivitas Penerapan Model Two Stay Two Stray Dalam Pembelajaran Tematik Di MI Al-Huffadz Kec.Tellu Siattinge Kab.Bone
Fafang Faisal GN/02.16.5055 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai penerapan model two stay two stray dalam
pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model two stay two stray dalam
pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone,
faktor pendukung dan penghambat penerapan model two stay two stray dalam
pembelajaran tematik serta solusi dari penghambat penerapan model two stay two
stray dalam pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge
Kabupaten Bone.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal terpenting suatu
barang atau jasa yang berupa kejadian, fenomena, dan gejala sosial adalah makna
dibalik kejadian sosial tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi
pengembangan konsep teori. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Serta teknik analisis data yang digunakan
menggunakan langkah-langkah yang dimulai dari reduksi data, mendeskripsikan data,
hingga memverifikasi data sebagai penarikan kesimpulan.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, penerapan model
pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone
telah dilaksanakan dengan baik. Model two stay two stray ini merupakan variasi
model
pembelajaran
yang
menjadi
pilihan
bagi
guru-guru
yang
ada
di MI Al-Huffadz, karena dengan menerapkan model pembelajaran ini proses belajar
mengajar dapat berjalan efektif, aktif dan menyenangkan. Kedua, faktor pendukung
penerapan model pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge
Kabupaten Bone yakni minat belajar siswa dan peranan guru dalam mengarahkan,
membimbing dan memberikan motivasi kepada siswa. Sedangkan faktor penghambat
penerapan model pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge
Kabupaten Bone yakni jumlah atau kuantitas siswa yang masih sedikit. Ketiga, solusi
dari faktor penghambat penerapan model two stay two stray dalam pembelajaran
tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone yakni dengan
memberikan motivasi, arahan dan bimbingan yang baik kepada siswa serta peranan
guru sebagai teladan yang baik di dalam kelas
A.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti paparkan
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan model two stay two stray dalam pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone telah dilaksanakan dengan baik. Model two stay two stray ini merupakan variasi model pembelajaran yang menjadi pilihan bagi guru-guru yang ada
di MI Al-Huffadz, karena dengan menerapkan model pembelajaran ini proses
belajar mengajar dapat berjalan efektif, aktif dan menyenangkan.
Selain itu melalui penerapan model pembelajaran ini, siswa diberikan kesempatan untuk aktif berdiskusi dan memecahkan masalah dari tugas yang telah diberikan oleh guru, serta dengan model pembelajaran ini, kreativitas siswa dalam melakukan komunikasi dengan teman kelompoknya saat proses belajar-mengajar berlangsung dapat meningkat, sehingga hubungan emosional
antar siswa dan keberanian siswa dalam berbicara atau menyampaikan suatu
hal didepan banyak orang dapat terbangun.
2. Faktor pendukung penerapan model two stay two stray dalam pembelajaran
tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone yakni
sangat dipengaruhi dari minat belajar siswa. Minat belajar siswa merupakan
faktor pendukung utama dari penerapan model pembelajaran two stay two
stray dikarenakan kondisi siswa yang fokus mengikuti proses belajar-
mengajar ketika dibagi menjadi beberapa kelompok menunjang jalannya
pembelajaran yang aktif dan efektif, sehingga interaksi dan pola komunikasi
antar siswa terbangundengan baik. Selain itu, peranan guru dalam mengarahkan, membimbing dan memberikan motivasi kepada siswa ketika penerapan model pembelajaran two stay two stray juga menjadi faktor pendukung. Sedangkan faktor penghambat penerapan model two stay two
stray dalam pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu
Siattinge Kabupaten Bone, yaitu, kondisi sekolah MI Al-Huffadz itu sendiri
yang dalam hal ini adalah jumlah atau kuantitas siswa yang masih terbilang
sedikit. Jumlah atau kuantitas siswa yang masih sedikit ini membuat
pembagian kelompok pada penerapan model pembelajaran two stay two stray
terkesan monoton jikalau tidak dibarengi dengan kreatifitas dan inovasi serta
variasi model pembelajaran lainnya.
3. Solusi dari faktor penghambat penerapan model two stay two stray dalam
pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten
Bone yakni dengan memberikan motivasi, arahan serta bimbingan yang baik
kepada siswa. Pemberian motivasi, bimbingan serta bimbingan kepada siswa
adalah langkah yang senantiasa harus dilakukan oleh seorang guru jikalau
menemui kendala ketika proses belajar mengajar berlangsung, apalagi ketika
ada siswa yang tidak fokus mengiktui jalannya proses pembelajaran ataupun
ketika ada siswa yang usil kepada teman-temannya. Selain itu peranan guru
sebagai teladan yang baik di dalam kelas menjadi penunjang berlangsungnya
proses belajar mengajar yang efektif, dikarenakan hal ini dapat memberikan
stimulus kepada siswa untuk menjadi pribadi yang baik juga.
B. Implikasi
Setelahbmemperhatikan beberapa kesimpulan tersebut, maka dapat dikemukakan implikasi penelitian sebagai berikut:
1. Untuk siswa-siswi di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten
Bone diharapkan lebih dapat meningkatkan belajarnya agar mampu menjadi
pribadi yang hebat dan berprestasi serta mampu membangun kesadaran akan
pentingnya pengetahuan kedisiplinan dalam belajar baik didalam maupun luar
kelas. Selain itu, hendaknya selalu mendengarkan dan memahami materi yang
disampaikan oleh bapak/ibu guru kemudian dapat mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Untuk guru-guru dan segenap tenaga kependidikan di MI Al-Huffadz
Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone, hendaknya selalu meningkatkan
pengetahuan, kemampuan dan keterampilan serta tanggung jawabnya,
khususnya dalam penggunaan model pembelajaran yang dapat menunjang
efektivitas pembelajaran.
3. Untuk pembaca, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi ilmu
pengetahuan dan rujukan bagi pelaksanaan penelitian yang relevan dengan
pembahasan yang ada dalam penelitian ini.
pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model two stay two stray dalam
pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone,
faktor pendukung dan penghambat penerapan model two stay two stray dalam
pembelajaran tematik serta solusi dari penghambat penerapan model two stay two
stray dalam pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge
Kabupaten Bone.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal terpenting suatu
barang atau jasa yang berupa kejadian, fenomena, dan gejala sosial adalah makna
dibalik kejadian sosial tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi
pengembangan konsep teori. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Serta teknik analisis data yang digunakan
menggunakan langkah-langkah yang dimulai dari reduksi data, mendeskripsikan data,
hingga memverifikasi data sebagai penarikan kesimpulan.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, penerapan model
pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone
telah dilaksanakan dengan baik. Model two stay two stray ini merupakan variasi
model
pembelajaran
yang
menjadi
pilihan
bagi
guru-guru
yang
ada
di MI Al-Huffadz, karena dengan menerapkan model pembelajaran ini proses belajar
mengajar dapat berjalan efektif, aktif dan menyenangkan. Kedua, faktor pendukung
penerapan model pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge
Kabupaten Bone yakni minat belajar siswa dan peranan guru dalam mengarahkan,
membimbing dan memberikan motivasi kepada siswa. Sedangkan faktor penghambat
penerapan model pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge
Kabupaten Bone yakni jumlah atau kuantitas siswa yang masih sedikit. Ketiga, solusi
dari faktor penghambat penerapan model two stay two stray dalam pembelajaran
tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone yakni dengan
memberikan motivasi, arahan dan bimbingan yang baik kepada siswa serta peranan
guru sebagai teladan yang baik di dalam kelas
A.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti paparkan
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan model two stay two stray dalam pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone telah dilaksanakan dengan baik. Model two stay two stray ini merupakan variasi model pembelajaran yang menjadi pilihan bagi guru-guru yang ada
di MI Al-Huffadz, karena dengan menerapkan model pembelajaran ini proses
belajar mengajar dapat berjalan efektif, aktif dan menyenangkan.
Selain itu melalui penerapan model pembelajaran ini, siswa diberikan kesempatan untuk aktif berdiskusi dan memecahkan masalah dari tugas yang telah diberikan oleh guru, serta dengan model pembelajaran ini, kreativitas siswa dalam melakukan komunikasi dengan teman kelompoknya saat proses belajar-mengajar berlangsung dapat meningkat, sehingga hubungan emosional
antar siswa dan keberanian siswa dalam berbicara atau menyampaikan suatu
hal didepan banyak orang dapat terbangun.
2. Faktor pendukung penerapan model two stay two stray dalam pembelajaran
tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone yakni
sangat dipengaruhi dari minat belajar siswa. Minat belajar siswa merupakan
faktor pendukung utama dari penerapan model pembelajaran two stay two
stray dikarenakan kondisi siswa yang fokus mengikuti proses belajar-
mengajar ketika dibagi menjadi beberapa kelompok menunjang jalannya
pembelajaran yang aktif dan efektif, sehingga interaksi dan pola komunikasi
antar siswa terbangundengan baik. Selain itu, peranan guru dalam mengarahkan, membimbing dan memberikan motivasi kepada siswa ketika penerapan model pembelajaran two stay two stray juga menjadi faktor pendukung. Sedangkan faktor penghambat penerapan model two stay two
stray dalam pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu
Siattinge Kabupaten Bone, yaitu, kondisi sekolah MI Al-Huffadz itu sendiri
yang dalam hal ini adalah jumlah atau kuantitas siswa yang masih terbilang
sedikit. Jumlah atau kuantitas siswa yang masih sedikit ini membuat
pembagian kelompok pada penerapan model pembelajaran two stay two stray
terkesan monoton jikalau tidak dibarengi dengan kreatifitas dan inovasi serta
variasi model pembelajaran lainnya.
3. Solusi dari faktor penghambat penerapan model two stay two stray dalam
pembelajaran tematik di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten
Bone yakni dengan memberikan motivasi, arahan serta bimbingan yang baik
kepada siswa. Pemberian motivasi, bimbingan serta bimbingan kepada siswa
adalah langkah yang senantiasa harus dilakukan oleh seorang guru jikalau
menemui kendala ketika proses belajar mengajar berlangsung, apalagi ketika
ada siswa yang tidak fokus mengiktui jalannya proses pembelajaran ataupun
ketika ada siswa yang usil kepada teman-temannya. Selain itu peranan guru
sebagai teladan yang baik di dalam kelas menjadi penunjang berlangsungnya
proses belajar mengajar yang efektif, dikarenakan hal ini dapat memberikan
stimulus kepada siswa untuk menjadi pribadi yang baik juga.
B. Implikasi
Setelahbmemperhatikan beberapa kesimpulan tersebut, maka dapat dikemukakan implikasi penelitian sebagai berikut:
1. Untuk siswa-siswi di MI Al-Huffadz Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten
Bone diharapkan lebih dapat meningkatkan belajarnya agar mampu menjadi
pribadi yang hebat dan berprestasi serta mampu membangun kesadaran akan
pentingnya pengetahuan kedisiplinan dalam belajar baik didalam maupun luar
kelas. Selain itu, hendaknya selalu mendengarkan dan memahami materi yang
disampaikan oleh bapak/ibu guru kemudian dapat mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Untuk guru-guru dan segenap tenaga kependidikan di MI Al-Huffadz
Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone, hendaknya selalu meningkatkan
pengetahuan, kemampuan dan keterampilan serta tanggung jawabnya,
khususnya dalam penggunaan model pembelajaran yang dapat menunjang
efektivitas pembelajaran.
3. Untuk pembaca, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi ilmu
pengetahuan dan rujukan bagi pelaksanaan penelitian yang relevan dengan
pembahasan yang ada dalam penelitian ini.
Ketersediaan
| STAR20200125 | 125/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
125/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
