Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem pengelolaan usaha simpan pinjam dan
pola pengembangan yang dilakukan dalam meningkatkan profitabilitas.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kepustakaan (library research). Sumber datanya berupa referensi dari beberapa buku,
jurnal, dan informasi sosial relevan mengenai hal yang terkait dengan pembahasan
yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi literatur. Berdasarkan analisis, penelitian ini dilakukan analisis isi dari beberapa
teori pakar ilmiah mengenai masalah penelitian. Sehingga diperoleh seberapa
kemampuan usaha tersebut dalam meningkatkan profitabilitas.
Dari sebagian para pelaku ekonomi setuju dan sepakat adanya usaha tersebut dalam
meningkatkan hasil perekonomian yang memberikan keringanan dalam beban yang
dijalani. Dengan adanya usaha tersebut menunjukkan pentingnya usaha simpan
pinjam dalam meningkatkan profitabilitas atau keuntungan yang didapat sebagai
perputaran ekonomi yang seiring dan sejalan dari kondisi perekonomian. Usaha
simpan pinjam ini berjalan selaras dan sehatnya kegiatan tersebut jika para pelaku
ekonomi tunduk dan patuh terhadap kebijakan yang diberikan oleh para debitur
sehingga dapat dilihat berhasilnya pengelolaan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
bersama.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan, adapun kesimpulan
sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan sistem pengelolaan usaha simpan pinjam dikatakan bahwa
Unit usaha simpan pinjam disebut USP koperasi adalah unit usaha koperasi
yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam sebagai bagian dari kegiatan
usaha koperasi yang bersangkutan dimana Sesuai dengan peraturan
pemerintah nomor 9 tahun 1995 pengelolaan usaha simpan pinjam oleh
KSP/USP Koperasi adalah manajemen pelayanan jasa keuangan berupa (1)
Penghimpunan dana (2) Penyaluran dana dalam bentuk pinjaman kepada
anggota, calon anggota dan koperasi lain dan anggotanya. Menurut Permen
Kop & UMKM Nomor 15/Per/M.KUKM/2015 khususnya pasal 19
disebutkan bahwa Kegiatan usaha simpan pinjam meliputi: a. Menghimpun
simpanan dari anggota; b. Memberikan pinjaman kepada anggota, calon
anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan atau anggotanya; dan
c. Mengelola keseimbangan sumber dana dan penyaluran pinjaman.
Profitabilitas dapat menunjukkan keputusan dan kebijakan manajemen
dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang dilakukan selama ini dan juga
menunjukkan sejauh mana kinerja manajemen dalam memanfaatkan modal
2. Berkaitan dengan pengembangan usaha simpan pinjam dalam meningkatkan
profitabilitas yakni dengan menigkatkan kompetitif dalam hal ini kompetensi
utama yang dimiliki oleh koperasi simpan pinjam adalah simpanan dan
pinjaman, maka operasional utama yang dapat dikembangkan dapat meliputi
: kualitas layanan, inovasi, pembinaan anggota dan karyawan, fleksibilitas,
cepat tanggap, dan lain-lain yang mampu mengungguli usaha pesaingnya.
Mengembangkan kompetensi inti akan memberikan beberapa keuntungan
bagi kopersai terutama dalam hal menarik pelanggan sasarannya, karena
kopersai menggunakan kreativitas, imajinasi, dan visi untuk menetapkan hal-
hal terbaik dan terpenting yang akan dilakukan.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah kemukakan di
atas, maka saran yang perlu disampaikan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Sistem pengelolaan usaha simpan pinjam diharapkan mempertahankan
dalam meningkatkan profitabilitas guna mencapai kesejahteraan para pelaku
ekonomi. Sehingga masyarakat pun merasakan nyaman dan cocok
bergabung pada langkah berkoperasi.
2. Adapun pola pengembangan yang ditingkatkan sehingga usaha simpan
pinjam tersebut berkembang secara luas berdasarkan hasil dari pengelolaan
dari kinerja para anggota koperasi. Dengan adanya pola pengembangan
tersebut selanjutnya akan membawa perubahan bagi suatu lembaga yang
diharapkan para anggota yang menjadi visi dalam meningkatkan
profitabilitas atau keuntungan laba yang diperoleh.

SFEBI20200179

179/2020

Perpustakaan Pusat

Tersedia