Skripsi ini membahas mengenai Strategi Pengelolaan Kelas Dalam
Pengembangan Iklim Dan Budaya Sekolah di SMAN 7 bone. Hal penting yang
dikaji dalam skripsi ini yakni, Bagaimana pengelolaan kelas di SMAN 7 bone,
Bagaimana iklim sekolah SMAN 7 bone, bagaimana budaya sekolah SMAN 7 bone
dan bagaimana konstribusi pengelolaan kelas dalam pengembangan iklim dan
budaya sekolah di SMAN 7 bone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut penulis menggunakan
metode penelitian kualitatif (qualitatif research), maka teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis reduksi dengan langkah, penyajian data
dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, pengelolaan kelas di
SMAN 7 bone yang terdiri dari fisik dan non fisik sudah cukup baik. Sebab
berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan terhadap guru di SMAN
7 bone dapat diketahui bahwa tenaga pendidik dalam menngelola perlengkapan
pembelajaran dan emosional pesrta didik sudah cukup baik. Kedua, terlihat kerja
sama antar siswa maupun dengan guru yang cukup baik sehingga tercipta iklim
sekolah yang baik. Ketiga, budaya sekolah di SMAN 7 bone terlihat baik, ditandai
dengan tingginya minat membaca pesrta didik serta suasana demokratis yang
terawat. Keempat, konstribusi pengelolaan kelas dalam pengembangan iklim dan
budaya sekolah sangat besar, dapat dilihat peserta didik selalu menunjukkan hal-hal
positif dalam sekolah, dan tenaga pendidik akan tetap terus menjaga dan
memaksimalkan tugasnya selaku pendidik.
A. Kesimpulan
BAB IV
PENUTUP
Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka peneliti dapat mengambil
kesimpulan bahwa:
1. Strategi Pengelolaan Kelas Di SMAN 7 Bone dapat terlihat dari:
a. susunan tempat duduk peserta didik memiliki peran penting terhadap
efektifitas berlangsungnya proses belajar mengajar dalam kelas. Penataan
tempat duduk pada umumnya bersifat sementara, tenaga pendidik dapat
mengubah setiap saat sesuai kebutuhan dan kesesuaian dengan materi
ajarannya.
b. pengaturan
alat
pengajaran
berperan
penting
terhadap
efektifitas
berlangsungnya proses belajar mengajar. Tanpa adanya alat-alat pengajaran
guru tidak dapat mengajar dengan maksimal. Tenaga pendidik di SMAN7
Bone menggunakan alat pengajaran sesuai dengan yang di butuhkan dan
menata sesuai pada tempat yang seharusnya.
c. kebersihan kelas memiliki peran penting terhadap efektifitas berlangsungnya
proses belajar mengajar. Jika lingkungan kelas bersih dan rapih maka akan
memberikan dampak kesehatan dan estetika bagi pengguna kelas dan guru
pendidik juga lebih nyaman dalam mengajar begitupun sebaliknya.
d. bahwa karakter yang baik peserta didik memiliki peran penting terhadap
efektifitas berlangsungnya proses belajar mengajar. Membentuk karakter baik
bagi peserta didik adalah kewajiban bagi tenaga pendidik karena karakter
yang baik peserta didik akan memudahkan tenaga pendidik dalam mengajar
dan juga akan di terapkan di lingkungan masyarakat.
60
61
e. memancing rasa ingin tau siswa dilakukan pada setiap tenaga penndidik, jika
rasa ingin tau peserta didik besar dalam proses belajar mengajar maka
suasana belajar akan berjalan dengan efektif.
2. Iklim Sekolah SMAN7 Bone dapat terlihat dari:
a. bahwa iklim sekolah berpengaruh dalam prestasi belajar kognitif, afektif,
psikomotorik. RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) yang di siapkan oleh
tenaga pendidik sangat berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa.
b. kerja sama yang baik antar siswa maupun antar guru sangat di perlukan untuk
tercapainya iklim sekolah yang baik. Dengan kerjasama yang baik akan
menghasilkan iklim sekolah yang positif dan dapat memudahkan tercapainya
tujuan dari pelaksanaan kegiatan yang di laksanakan di sekolah.
3. Budaya Sekolah Di SMAN7 Bone
a. gemar membaca memliki peranan penting untuk membangun budaya sekolah
yang positif, denga memberikan fasilitas dan motivasi kepada peserta didik
untuk selalu membaca buku maka proses belajar mengajar akan berjalan
dengan efektif.
b. menumbuhkan budaya demokratis sangat memberikan dampak positif bagi
lingkungan sekolah dan proses belajar mengajar. Menumbuhkan sikap
demokratis kepada siswa dapat dilakukan dengan mengajarkan melalui
pembelajaran dikelas, memberikan wadah berupa organisasi dan kegiatan-
kegiatan yang mengajarkan kepemimpinan, kedisiplinan, dan kerja sama
yang baik.
62
4. kontribusi strategi pengelolaaan kelas dalam pengembangan iklim dan budaya
sekolah di SMAN7 Bone.
a. guru adalah penentu dalam keberhasilan pengelolaan kelas yang kondusif.
Dengan tercapainya pengelolaan kelas yang baik maka akan mewujudkan
terbentuknya iklim dan budaya sekolah yang baik, hal itu yang di lakukan
oleh kepala sekolah serta tenaga pendidik SMAN7 Bone, dengan membina
dan membimbing peserta didik untuk menjadi manusia yang memiliki
karakter yang baik, disiplin, bertanggung jawab, jujur, demokatis, dan saling
bekerjasama melalui pengelolaan dan pembelajaran yang di lakukan saat
proses belajar mengajar.
B. Implikasi
Merupakan suatu konsekuensi suatu akibat lansung dari hasil penemuan suatu
penelitian ilmiah. Setelah melakukan penelitian tentang strategi pengelolaaan
kelas dalam pengembangan iklim dan budaya sekolah, maka saran yang akan
peneliti sampaikan yaitu sebagai berikut :
1. Guru sebagai pendidik dan semua pihak lembaga pendidikan di sekolah
harusnya menyadari sebarapa besar peran dan tanggung jawab dalam
mengemban amanah dan memerankannya sesuai dengan posisinya serta
selalu mengikuti perkembangan pendidikan baik secara teoritis maupun
secara praktis serta selalu mentaati segala aturan yang telah di tetapkan dalam
mengembangkan kedisiplinan tenaga pendidik.
2. Selalu memberikan cerminan kedisiplinan yang baik kepada peserta didik
agara dapat mengebang kemanndirian serta rasa kepedulian dalam
menegakkan peraturan.
63
3. Kepala sekolah sebaiknya lebih sering memantau dan memonitoring tentang
apa yang menjadi kebutuhan ataupun kebutuhan ataupun keinginan tenaga
pendidik untuk kelancaran proses pembelajaran.

STAR20210359

359/2021

Perpustakaan Pusat

Tersedia