Manajemen Implementasi Pembelajaran Full Day School dalam Mengurangi Kenakalan Siswa di SMA Negeri 3 Bone
Wahda/02..16..3196 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Manajemen Implementasi Pembelajaran
Full Day School dalam Mengurangi Kenakalan Siswa di SMA Ngeri 3 Bone.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen implementasi pembelajaran
full day school, bentuk kenakalan siswa di SMA Negeri 3 Bone, dan kontribusi
implementasi pembelajaran full day school dalam mengurangi kenakalan siswa di
SMA Negeri 3 Bone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, penulis menggunakan
jenis penelitian kualitatif (qualitatif resarch). Data dianalisis dalam proses metode
reduksi data, penyajian data, trigulasi, dan penarikan kesimpulan, selanjutnya
digunakan cara berfikir deduktif yaitu mengambil beberapa fakta yang bersifat
umum yang selanjutnya dianalisis untuk diterapkan yang hal bersifat khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, pengelolaan full day
school di SMA Negeri 3 Bone yaitu menetapkan perencanaan kegiatan diawal
pembelajaran sebagai acuan untuk melaksanakan proses pembelajaran, pengadaan
penetapan tugas sesuai kepampuan tenaga pendidik serta melakukan orientasi
kepada tenaga pendidik baru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan yang telah ditetapkan sekolah dan melakukan pengawasan untuk
mengevaluasi hasil pembelajaran. Kedua bentuk-bentuk kenakalan siswa yaitu
termasuk kenakalan ringan atau kenakalan yang tidak sampai pada pelanggaran
hukum yang ada di SMA Negeri 3 Bone diantaranya adalah membolos atau tidak
masuk sekolah tanpa keterangan, terlambat datang di sekolah/masuk sekolah,
tidak mengerjakan tugas/pekerjaan rumah, membawa hp, tidak memakai atribut
lengkap, melanggar tata tertib sekolah, dan tidak patuh pada guru. Adapun
kenakalan berat yang sudah termasuk pada pelanggaran hukum dan dianggap
berat oleh di SMA Negeri 3 Bone diantaranya adalah merokok, berkelahi dengan
temannya sendiri. Dengan faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan siswa di
SMA Negeri 3 Bone ada dua penyebab yaitu pertama faktor internal diantaranya
kurangnya penampungan emosional, kurangnya dasar-dasar keimanan dalam diri
siswa. Kedua faktor eksternal sangat berpengaruh terhadap tingkah laku siswa
diantaranya dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Ketiga kontribusi implementasi pembelajaran full day school dalam
mengurangi kenakalan siswa di SMA Negeri 3 Bone yaitu implementasi
pembelajaran full day school sangat berpengaruh terhadap kurangnya kenakalan
siswa.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil pembelajaran dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa cukup padat dari pagi hingga sore
mulai 07.30 Wita sampai dengan 16.00 Wita dengan lima hari senin-jum’at
sehingga siswa tidak punya banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang negatif.
Dengan menambahkan waktu siswa di sekolah berpengaruh meningkatka
A. Simpulan
1. Pengelolaan full day school di SMA Negeri 3 Bone meliputi empat tahap,
perencanaan yaitu menentukan perencanaan kegiatan pembelajaran sebagai
acuan untuk melaksanakan pembelajaran dengan memaksimalkan waktu
yang tepat dan diperlukan perencanaan yang matang dimana perencanaan
harus dipersiapkan di awal tahun ajaran baru sehingga siswa terarah dalam
proses pembelajaran dan waktu yang siswa punya itu bisa sepenuhnya
digunakan untuk belajar. Tahap yang kedua pengorganisasian meliputi
kegiatan tugas dan tanggung jawab tenaga pendidik dalam menyusun rencana
pembelajaran serta menyesuaikan mata pembelajaran agar proses belajar
mengajar secara efektif, serta bekerja sama terhadap yunit kerja untuk dapat
memudahkan proses kegiatan belajar mengajar secara efektif. Tahap yang
ketiga pelaksanaan meliputi orientasi kepada tenaga pendidik dengan
menempatkan tenaga pendidik sesuai dengan bidang dan bakat yang dimiliki
tenaga pendidik, serta pengenalan tenaga pendidik dengan lingkungan
sekolah dan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan
pelaksanaan pembelajaran secara efektif yang telah ditetapkan sekolah.
Tenaga pendidik menyiapkan metode-metode pembelajaran baik secara
umum maupun secara khusus untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran
yang telah ditetapkan sekolah. Dan tahap yang keempat yaitu pengawasan
meliputi tahap pemantauan kembali untuk melihat kesulitan atau kegagalan
dalam pembelajaran yang dilakukan dua kali dalam satu tahun. Pentingnya
adanya pengawasan dapat mengevaluasi kembali tolak ukur penilaian
keberhasilan pembelajaran yang telah dicapai, untuk mengetahui hal tersebut
dilakukan pertemuan secara khusus membahas lebih lanjut terkait apa yang
menjadi hambatan dan mendiskusikan solusi yang terbaik.
2. Bentuk-bentuk kenakalan remaja di SMA Negeri 3 Bone yaitu: pertama
kenakalan ringan atau kenakalan yang tidak sampai pada pelanggaran hukum
yang ada di SMA Negeri 3 Bone diantaranya adalah membolos atau tidak
masuk sekolah tanpa keterangan, terlambat datang di sekolah/masuk sekolah,
tidak mengerjakan tugas/pekerjaan rumah, membawa hp, tidak memakai
atribut lengkap, melanggar tata tertib sekolah, dan tidak patuh pada guru.
Kedua kenakalan berat yang sudah termasuk pada pelanggaran hukum dan
dianggap berat oleh di SMA Negeri 3 Bone diantaranya adalah merokok,
berkelahi dengan temannya sendiri. Dengan faktor-faktor yang menyebabkan
kenakalan siswa di SMA Negeri 3 Bone ada dua penyebab yaitu pertama
faktor internal diantaranya kurangnya penampungan emosional, kurangnya
dasar-dasar keimanan dalam diri siswa. Kedua faktor eksternal sangat
berpengaruh terhadap tingkah laku siswa diantaranya dari lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
3. Implementasi pembelajaran full day school
telah berkonribusi dalam
mengurangi kenakalan siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil
pembelajaran dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa cukup padat
dari pagi hingga sore mulai 07.30 Wita sampai dengan 16.00 Wita dengan
lima hari senin-jum’at sehingga siswa tidak punya banyak waktu untuk
melakukan hal-hal yang negatif. Dengan menambahkan waktu siswa di sekolah
berpengaruh meningkatkan prestasi kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian tentang manajemen implementasi
pembelajaran full day school dalam mengurangi kenakalan siswa maka saran
yang akan peneliti sampaikan yaitu:
1. Diharapkan agar membangun kerja sama yang baik sehingga apa yang
menjadi hambatan dalam pengelolaan pembelajaran dapat diselesaikan.
2. perlu memberikan tambahan fasilitas yang lebih cukup lagi untuk dapat
menunjang implementasi pembelajaran full day school.
3. Untuk mengurangi kenakalan siswa, di mana guru, orang tua, masyarakat
dan siswa harus selalu menciptakan komunikasi baik didalam kelas maupun
diluar kelas.
Full Day School dalam Mengurangi Kenakalan Siswa di SMA Ngeri 3 Bone.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen implementasi pembelajaran
full day school, bentuk kenakalan siswa di SMA Negeri 3 Bone, dan kontribusi
implementasi pembelajaran full day school dalam mengurangi kenakalan siswa di
SMA Negeri 3 Bone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, penulis menggunakan
jenis penelitian kualitatif (qualitatif resarch). Data dianalisis dalam proses metode
reduksi data, penyajian data, trigulasi, dan penarikan kesimpulan, selanjutnya
digunakan cara berfikir deduktif yaitu mengambil beberapa fakta yang bersifat
umum yang selanjutnya dianalisis untuk diterapkan yang hal bersifat khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, pengelolaan full day
school di SMA Negeri 3 Bone yaitu menetapkan perencanaan kegiatan diawal
pembelajaran sebagai acuan untuk melaksanakan proses pembelajaran, pengadaan
penetapan tugas sesuai kepampuan tenaga pendidik serta melakukan orientasi
kepada tenaga pendidik baru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan yang telah ditetapkan sekolah dan melakukan pengawasan untuk
mengevaluasi hasil pembelajaran. Kedua bentuk-bentuk kenakalan siswa yaitu
termasuk kenakalan ringan atau kenakalan yang tidak sampai pada pelanggaran
hukum yang ada di SMA Negeri 3 Bone diantaranya adalah membolos atau tidak
masuk sekolah tanpa keterangan, terlambat datang di sekolah/masuk sekolah,
tidak mengerjakan tugas/pekerjaan rumah, membawa hp, tidak memakai atribut
lengkap, melanggar tata tertib sekolah, dan tidak patuh pada guru. Adapun
kenakalan berat yang sudah termasuk pada pelanggaran hukum dan dianggap
berat oleh di SMA Negeri 3 Bone diantaranya adalah merokok, berkelahi dengan
temannya sendiri. Dengan faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan siswa di
SMA Negeri 3 Bone ada dua penyebab yaitu pertama faktor internal diantaranya
kurangnya penampungan emosional, kurangnya dasar-dasar keimanan dalam diri
siswa. Kedua faktor eksternal sangat berpengaruh terhadap tingkah laku siswa
diantaranya dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Ketiga kontribusi implementasi pembelajaran full day school dalam
mengurangi kenakalan siswa di SMA Negeri 3 Bone yaitu implementasi
pembelajaran full day school sangat berpengaruh terhadap kurangnya kenakalan
siswa.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil pembelajaran dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa cukup padat dari pagi hingga sore
mulai 07.30 Wita sampai dengan 16.00 Wita dengan lima hari senin-jum’at
sehingga siswa tidak punya banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang negatif.
Dengan menambahkan waktu siswa di sekolah berpengaruh meningkatka
A. Simpulan
1. Pengelolaan full day school di SMA Negeri 3 Bone meliputi empat tahap,
perencanaan yaitu menentukan perencanaan kegiatan pembelajaran sebagai
acuan untuk melaksanakan pembelajaran dengan memaksimalkan waktu
yang tepat dan diperlukan perencanaan yang matang dimana perencanaan
harus dipersiapkan di awal tahun ajaran baru sehingga siswa terarah dalam
proses pembelajaran dan waktu yang siswa punya itu bisa sepenuhnya
digunakan untuk belajar. Tahap yang kedua pengorganisasian meliputi
kegiatan tugas dan tanggung jawab tenaga pendidik dalam menyusun rencana
pembelajaran serta menyesuaikan mata pembelajaran agar proses belajar
mengajar secara efektif, serta bekerja sama terhadap yunit kerja untuk dapat
memudahkan proses kegiatan belajar mengajar secara efektif. Tahap yang
ketiga pelaksanaan meliputi orientasi kepada tenaga pendidik dengan
menempatkan tenaga pendidik sesuai dengan bidang dan bakat yang dimiliki
tenaga pendidik, serta pengenalan tenaga pendidik dengan lingkungan
sekolah dan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan
pelaksanaan pembelajaran secara efektif yang telah ditetapkan sekolah.
Tenaga pendidik menyiapkan metode-metode pembelajaran baik secara
umum maupun secara khusus untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran
yang telah ditetapkan sekolah. Dan tahap yang keempat yaitu pengawasan
meliputi tahap pemantauan kembali untuk melihat kesulitan atau kegagalan
dalam pembelajaran yang dilakukan dua kali dalam satu tahun. Pentingnya
adanya pengawasan dapat mengevaluasi kembali tolak ukur penilaian
keberhasilan pembelajaran yang telah dicapai, untuk mengetahui hal tersebut
dilakukan pertemuan secara khusus membahas lebih lanjut terkait apa yang
menjadi hambatan dan mendiskusikan solusi yang terbaik.
2. Bentuk-bentuk kenakalan remaja di SMA Negeri 3 Bone yaitu: pertama
kenakalan ringan atau kenakalan yang tidak sampai pada pelanggaran hukum
yang ada di SMA Negeri 3 Bone diantaranya adalah membolos atau tidak
masuk sekolah tanpa keterangan, terlambat datang di sekolah/masuk sekolah,
tidak mengerjakan tugas/pekerjaan rumah, membawa hp, tidak memakai
atribut lengkap, melanggar tata tertib sekolah, dan tidak patuh pada guru.
Kedua kenakalan berat yang sudah termasuk pada pelanggaran hukum dan
dianggap berat oleh di SMA Negeri 3 Bone diantaranya adalah merokok,
berkelahi dengan temannya sendiri. Dengan faktor-faktor yang menyebabkan
kenakalan siswa di SMA Negeri 3 Bone ada dua penyebab yaitu pertama
faktor internal diantaranya kurangnya penampungan emosional, kurangnya
dasar-dasar keimanan dalam diri siswa. Kedua faktor eksternal sangat
berpengaruh terhadap tingkah laku siswa diantaranya dari lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
3. Implementasi pembelajaran full day school
telah berkonribusi dalam
mengurangi kenakalan siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil
pembelajaran dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa cukup padat
dari pagi hingga sore mulai 07.30 Wita sampai dengan 16.00 Wita dengan
lima hari senin-jum’at sehingga siswa tidak punya banyak waktu untuk
melakukan hal-hal yang negatif. Dengan menambahkan waktu siswa di sekolah
berpengaruh meningkatkan prestasi kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian tentang manajemen implementasi
pembelajaran full day school dalam mengurangi kenakalan siswa maka saran
yang akan peneliti sampaikan yaitu:
1. Diharapkan agar membangun kerja sama yang baik sehingga apa yang
menjadi hambatan dalam pengelolaan pembelajaran dapat diselesaikan.
2. perlu memberikan tambahan fasilitas yang lebih cukup lagi untuk dapat
menunjang implementasi pembelajaran full day school.
3. Untuk mengurangi kenakalan siswa, di mana guru, orang tua, masyarakat
dan siswa harus selalu menciptakan komunikasi baik didalam kelas maupun
diluar kelas.
Ketersediaan
| STAR20200291 | 291/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
291/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
