Penerapan Kode Etik dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMPN 3 Tellu Siattinge Kabupaten Bone
Ahmad November Rain/02.16.3187 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang penerapan kode etik dalam meningkatkan
kinerja guru di SMPN 3 Tellu Siattinge Kab. Bone. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui penerapan kode etik guru di SMPN 3 Tellu Siattinge Kab. Bone,
untuk mengetahui kinerja guru di SMPN 3 Tellu Siattinge Kab. Bone dan untuk
mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kode etik dalam
meningkatkan kinerja guru di SMPN 3 Tellu Siattinge Kab. Bone.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian kualitatif deskriftif
(qualitative research). Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
manajemen pendidikan Islam serta pendekatan paedagogik. Pengumpulan data
penelitian menggunakan Teknik wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pelaksanaan kode etik guru di SMPN
3 Tellu Siattinge cukup baik. hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan kode etik guru
yakni pertama hubungan dengan siswa guru berprilaku professional dalam mendidik
siswa, dari segi hubungan guru dengan orang tua guru senantiasa berusaha membina
hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan orangtua/wali siswa dalam
melaksanakan proses pedidikan, selanjutnya hubungan dengan masyarakat guru
menciptakan dan memelihara hubungan sesama guru dalam lingkungan kerjanya, dan
guru hendaknya menciptakan dan memelihara semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanan sosial di dalam dan di luar lingkungan kerjanya; 2) Kinerja guru di
SMPN 3 Tellu Siattinge cukup baik. hal ini dapat dilihat dari bagaimana guru
memimpin kelas dengan baik, guru mengelola interaksi belajar, guru melakukan
penilaian hasil belajar siswa, guru menggunakan berbagai metode dalam
pembelajaran, guru memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah, guru
memahami dan dapat menafsirkan hasil-hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, 3) Faktor yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan kode etik guru
yakni a) guru yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi telah mendapatkan
banyak pengetahuan yang luas dan bahkan keterampilan sehingga besar kemungkinan
seorang guru akan dapat memberikan hasil yang maksimal dalam melaksanakan
tugasnya, b) guru telah memiliki kepribadian yang baik maka otomatis dia juga akan
berdedikasi terhadap profesinya sebagai guru, c) guru memiliki kemampuan mengajar
dalam mewujudkan kinerja yang professional, d) guru memiliki kedisiplinan yang
dapat dijadikan sebagi teladan bagis siswa, e) adanya sarana dan prasarana, jaminan
kesejahteraan, kemampuan manajerial kepala sekolah serta hubungan dengan
masyarakat. sedangkan faktor yang menjadi penghambat adalah a) kurangnya rasa
motivasi dalam mengajar sehingga kinerja yang dihasilkan pun menjadi kurang, b)
orangtua siswa atau lingkungan masyarakat, yang artinya dukungan dari masyarakat
akan dapat membantu guru dalam mewujudkan kinerja yang profesional,
c) pengawasan dari kepala sekolah yang tidak maksimal menyebabkan guru lalai
dalam menjalankan tugasnya.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pelaksanaan kode etik guru di SMPN 3 Tellu Siattinge cukup baik. hal ini
dapat dilihat dari pelaksanaan kode etik guru yakni pertama hubungan dengan
siswa guru berprilaku professional dalam mendidik siswa, dari segi hubungan
guru dengan orang tua guru senantiasa berusaha membina hubungan
kerjasama yang efektif dan efisien dengan orangtua/wali siswa dalam
melaksanakan proses pedidikan, selanjutnya hubungan dengan masyarakat
guru menciptakan dan memelihara hubungan sesama guru dalam lingkungan
kerjanya, dan guru hendaknya menciptakan dan memelihara semangat
kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial di dalam dan di luar lingkungan
kerjanya.
2. Kinerja guru di SMPN 3 Tellu Siattinge cukup baik. hal ini dapat dilihat dari
bagaimana guru memimpin kelas dengan baik, guru mengelola interaksi
belajar, guru melakukan penilaian hasil belajar siswa, guru menggunakan
berbagai metode dalam pembelajaran, guru memahami dan menyelenggarakan
administrasi sekolah, guru memahami dan dapat menafsirkan hasil-hasil
penelitian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Faktor yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan kode etik guru yakni a)
guru yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi telah mendapatkan banyak
pengetahuan yang luas dan bahkan keterampilan sehingga besar kemungkinan
seorang guru akan dapat memberikan hasil yang maksimal dalam
melaksanakan tugasnya, b) guru telah memiliki kepribadian yang baik maka
otomatis dia juga akan berdedikasi terhadap profesinya sebagai guru, c) guru
memiliki kemampuan mengajar dalam mewujudkan kinerja yang professional,
d) guru memiliki kedisiplinan yang dapat dijasikan sebagi tauladan bagis
siswa, e) adanya sarana dan prasarana, jaminan kesejahteraan, kemampuan
manajerial kepala sekolah serta hubungan dengan masyarakat. sedangkan
faktor yang menjadi penghambat adalah a) kurangnya rasa motivasi dalam
mengajar sehingga kinerja yang dihasilkan pun menjadi kurang, b) orangtua
siswa atau lingkungan masyarakat, yang artinya dukungan dari masyarakat
akan dapat membantu guru dalam mewujudkan kinerja yang profesional,
c) pengawasan dari kepala sekolah yang tidak maksimal menyebabkan guru
lalai dalam menjalankan tugasnya.
B. Implikasi
Didasarkan pada kesimpulan yang diperoleh, maka penelitian ini berimplikasi
sebagai berikut:
1. Kode etik guru menurut teori yang dikaji pada dasarnya dapat diterapkan di
SMPN 3 Tellu Siattinge lebih ditingkatkan lagi.
2. Kedisiplinan mengajar guru menurut teori yang dikaji pada dasarnya dapat
diterapkan di SMPN 3 Tellu Siattinge, karena berpengaruh postif dengan
kategori sedang namun harus lebih ditingkatkan lagi.
3. Kedisiplinan mengajar di SMPN 3 Tellu Siattinge dapat ditingkatkan melalui
kode etik guru menurut teori yang sudah ada, karen berpegaruh positif dan
signifikan dengan kategori sedang namun perlu mencari faktor lain yang
tidak dimasukkan dalam variabel ini.
kinerja guru di SMPN 3 Tellu Siattinge Kab. Bone. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui penerapan kode etik guru di SMPN 3 Tellu Siattinge Kab. Bone,
untuk mengetahui kinerja guru di SMPN 3 Tellu Siattinge Kab. Bone dan untuk
mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kode etik dalam
meningkatkan kinerja guru di SMPN 3 Tellu Siattinge Kab. Bone.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian kualitatif deskriftif
(qualitative research). Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
manajemen pendidikan Islam serta pendekatan paedagogik. Pengumpulan data
penelitian menggunakan Teknik wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pelaksanaan kode etik guru di SMPN
3 Tellu Siattinge cukup baik. hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan kode etik guru
yakni pertama hubungan dengan siswa guru berprilaku professional dalam mendidik
siswa, dari segi hubungan guru dengan orang tua guru senantiasa berusaha membina
hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan orangtua/wali siswa dalam
melaksanakan proses pedidikan, selanjutnya hubungan dengan masyarakat guru
menciptakan dan memelihara hubungan sesama guru dalam lingkungan kerjanya, dan
guru hendaknya menciptakan dan memelihara semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanan sosial di dalam dan di luar lingkungan kerjanya; 2) Kinerja guru di
SMPN 3 Tellu Siattinge cukup baik. hal ini dapat dilihat dari bagaimana guru
memimpin kelas dengan baik, guru mengelola interaksi belajar, guru melakukan
penilaian hasil belajar siswa, guru menggunakan berbagai metode dalam
pembelajaran, guru memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah, guru
memahami dan dapat menafsirkan hasil-hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, 3) Faktor yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan kode etik guru
yakni a) guru yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi telah mendapatkan
banyak pengetahuan yang luas dan bahkan keterampilan sehingga besar kemungkinan
seorang guru akan dapat memberikan hasil yang maksimal dalam melaksanakan
tugasnya, b) guru telah memiliki kepribadian yang baik maka otomatis dia juga akan
berdedikasi terhadap profesinya sebagai guru, c) guru memiliki kemampuan mengajar
dalam mewujudkan kinerja yang professional, d) guru memiliki kedisiplinan yang
dapat dijadikan sebagi teladan bagis siswa, e) adanya sarana dan prasarana, jaminan
kesejahteraan, kemampuan manajerial kepala sekolah serta hubungan dengan
masyarakat. sedangkan faktor yang menjadi penghambat adalah a) kurangnya rasa
motivasi dalam mengajar sehingga kinerja yang dihasilkan pun menjadi kurang, b)
orangtua siswa atau lingkungan masyarakat, yang artinya dukungan dari masyarakat
akan dapat membantu guru dalam mewujudkan kinerja yang profesional,
c) pengawasan dari kepala sekolah yang tidak maksimal menyebabkan guru lalai
dalam menjalankan tugasnya.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pelaksanaan kode etik guru di SMPN 3 Tellu Siattinge cukup baik. hal ini
dapat dilihat dari pelaksanaan kode etik guru yakni pertama hubungan dengan
siswa guru berprilaku professional dalam mendidik siswa, dari segi hubungan
guru dengan orang tua guru senantiasa berusaha membina hubungan
kerjasama yang efektif dan efisien dengan orangtua/wali siswa dalam
melaksanakan proses pedidikan, selanjutnya hubungan dengan masyarakat
guru menciptakan dan memelihara hubungan sesama guru dalam lingkungan
kerjanya, dan guru hendaknya menciptakan dan memelihara semangat
kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial di dalam dan di luar lingkungan
kerjanya.
2. Kinerja guru di SMPN 3 Tellu Siattinge cukup baik. hal ini dapat dilihat dari
bagaimana guru memimpin kelas dengan baik, guru mengelola interaksi
belajar, guru melakukan penilaian hasil belajar siswa, guru menggunakan
berbagai metode dalam pembelajaran, guru memahami dan menyelenggarakan
administrasi sekolah, guru memahami dan dapat menafsirkan hasil-hasil
penelitian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Faktor yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan kode etik guru yakni a)
guru yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi telah mendapatkan banyak
pengetahuan yang luas dan bahkan keterampilan sehingga besar kemungkinan
seorang guru akan dapat memberikan hasil yang maksimal dalam
melaksanakan tugasnya, b) guru telah memiliki kepribadian yang baik maka
otomatis dia juga akan berdedikasi terhadap profesinya sebagai guru, c) guru
memiliki kemampuan mengajar dalam mewujudkan kinerja yang professional,
d) guru memiliki kedisiplinan yang dapat dijasikan sebagi tauladan bagis
siswa, e) adanya sarana dan prasarana, jaminan kesejahteraan, kemampuan
manajerial kepala sekolah serta hubungan dengan masyarakat. sedangkan
faktor yang menjadi penghambat adalah a) kurangnya rasa motivasi dalam
mengajar sehingga kinerja yang dihasilkan pun menjadi kurang, b) orangtua
siswa atau lingkungan masyarakat, yang artinya dukungan dari masyarakat
akan dapat membantu guru dalam mewujudkan kinerja yang profesional,
c) pengawasan dari kepala sekolah yang tidak maksimal menyebabkan guru
lalai dalam menjalankan tugasnya.
B. Implikasi
Didasarkan pada kesimpulan yang diperoleh, maka penelitian ini berimplikasi
sebagai berikut:
1. Kode etik guru menurut teori yang dikaji pada dasarnya dapat diterapkan di
SMPN 3 Tellu Siattinge lebih ditingkatkan lagi.
2. Kedisiplinan mengajar guru menurut teori yang dikaji pada dasarnya dapat
diterapkan di SMPN 3 Tellu Siattinge, karena berpengaruh postif dengan
kategori sedang namun harus lebih ditingkatkan lagi.
3. Kedisiplinan mengajar di SMPN 3 Tellu Siattinge dapat ditingkatkan melalui
kode etik guru menurut teori yang sudah ada, karen berpegaruh positif dan
signifikan dengan kategori sedang namun perlu mencari faktor lain yang
tidak dimasukkan dalam variabel ini.
Ketersediaan
| STAR20200269 | 269/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
269/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
