Urgensi Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Ruang Kelas Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa di MTs Bulu- Bulu Kec. Tonra Kab. Bone
Rahman/ 02.16.3064 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang urgensi pengelolaan sarana dan prasarana
ruang kelas dalam meningkatkan minat belajar siswa di MTs Bulu-Bulu Kec.
Tonra Kab. Bone. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat optimalisasi
pengelolaan sarana dan prasarana ruang kelas dalam meningkatkan minat belajar siswa
di MTs Bulu-bulu Kec. Tonra Kab. Bone dan untuk mengetahui faktor pendukung dan
faktor penghambat pengelolaan sarana-prasarana ruang kelas dalam meningkatkan
minat belajar siswa di MTs Bulu-bulu Kec. Tonra Kab. Bone.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian kualitatif deskriftif
(qualitative research). Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
manajemen pendidikan Islam serta pendekatan pedagogik. Pengumpulan data
penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pengelolaan sarana dan prasarana
ruang kelas dalam meningkatkan minat belajar siswa di MTs Bulu-bulu Kec. Tonra
Kab. Bone berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari pengadaan sarana dan
prasarana kelas dilakukan melalui perencanaan yang seksama yaitu a) menganalisi
sarana dan prasarana yang akan diganti/diadakan terlebih dahulu; b) menyeleksi alat
yang masih dimanfaatkan; c) selanjutnya penentuan berapa besar dana yang diperlukan
kegiatan tersebut; d) memberikan tugas pada seseorang untuk mengadakan alat untuk
pertimbangan keahlian dan kejurusan. Selain itu perawatan sarana dan prasarana kelas
dilakukan dengan cara; a) membentuk regu piket harian (semua siswa terlibat) yang
betugas membersihkan kelas setiap hari (sebelum dan atau setelah jam pelajaran), b)
kegiatan jumat bersih (atau hari lain seminggu sekali), sesuai jadwal kegiatan yang
direncanakan sekolah, c) memberikan kebebasan siswa di bawah koordinasi ketua
kelas untuk mengatur tampilan kelasnya senyaman dan seindah mungkin d) lomba
kebersihan kelas setahun (atau enam bulan) sekali.
2) Minat belajar siswa di MTs Bulu-bulu Kec. Tonra Kab. Bone dapat dikenali
melalui proses belajar dikelas maupun dirumah yaitu seperti; a) persaaan senang,
apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran tertentu maka tidak
akan ada rasa terpaksa untuk belajar. Contohnya yaitu senang mengikuti pelajaran,
tidak ada perasaan bosan, dan hadir saat pelajaran. b) perhatian siswa merupakan
konsentrasi siswa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan
yang lain. Siswa memiliki minat pada obyek tertentu maka dengan sendirinya akan
memperhatikan obyek tersebut. c) kesadaran diri (consciousness) merupakan alternatif
untuk memaksimalkan pembelajaran pada peserta didik, karena kesadaran merupakan
modal penting bagi peserta didik dalam memperoleh pengetahuan dan pendidikan. dan
d) rasa ingin adalah dorongan nafsu untuk mencari tahu sesuatu hal yang masih belum
dipahami dan diketahui. Sikap ingin tahu ditandai dengan sikap selalu terdorong untuk
mengetahui lebih banyak, menemukan dan meneliti.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan interpretasi hasil penelitian diatas, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengelolaan sarana dan prasarana ruang kelas dalam meningkatkan minat belajar
siswa di MTs Bulu-bulu Kec. Tonra Kab. Bone berjalan dengan baik. Hal ini
dapat dilihat dari pengadaan sarana dan prasarana kelas dilakukan melalui
perencanaan yang seksama yaitu a) menganalisi sarana dan prasarana yang akan
diganti/diadakan terlebih dahulu; b) menyeleksi alat yang masih dimanfaatkan; c)
selanjutnya penentuan berapa besar dana yang diperlukan kegiatan tersebut; d)
memberikan tugas pada seseorang untuk mengadakan alat untuk pertimbangan
keahlian dan kejurusan. Selain itu perawatan sarana dan prasarana kelas dilakukan
dengan cara a) membentuk regu piket harian (semua siswa terlibat) yang betugas
membersihkan kelas setiap hari (sebelum dan atau setelah jam pelajaran), b)
kegiatan jumat bersih (atau hari lain seminggu sekali), sesuai jadwal kegiatan
yang direncanakan sekolah, c) memberikan kebebasan siswa di bawah koordinasi
ketua kelas untuk mengatur tampilan kelasnya senyaman dan seindah mungkin d)
lomba kebersihan kelas setahun (atau enam bulan) sekali.
2. Minat belajar siswa di MTs Bulu-bulu Kec. Tonra Kab. Bone dapat dikenali
melalui proses belajar dikelas maupun dirumah yaitu seperti; a) persaaan senang,
apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran tertentu maka
tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar. Contohnya yaitu senang mengikuti
pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan hadir saat pelajaran. b) perhatian siswa
merupakan konsentrasi siswa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan
mengesampingkan yang lain. Siswa memiliki minat pada obyek tertentu maka
dengan sendirinya akan memperhatikan obyek tersebut. c) kesadaran diri
(consciousness) merupakan alternatif untuk memaksimalkan pembelajaran pada
peserta didik, karena kesadaran merupakan modal penting bagi peserta didik
dalam memperoleh pengetahuan dan pendidikan. dan d) rasa ingin adalah
dorongan nafsu untuk mencari tahu sesuatu hal yang masih belum dipahami dan
diketahui. Sikap ingin tahu ditandai dengan sikap selalu terdorong untuk
mengetahui lebih banyak, menemukan dan meneliti.
B. Implikasi
1. Bagi kepala MTs Bulu-bulu hendaknya selalu berupaya meningkatkan kualitas
pendidikan serta menumbuhkan sikap sadar kepada warga sekolah tentang rasa
mempunyai dan rasa memiliki terhadap sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
2. Bagi guru yang merupakan pelaksana dan pemakai media pembelajran atau alat
peraga pada saat proses belajar mengajar hendaknya selalu menjaga dan merawat
sarana dan prasarana yang diperlukan serta mempunyai tanggung jawab yang
sama, sehingga sarana dan prasarana selalu siap pakai dan dalam keadaan baik.
3. Bagi siswa-siswi MTs Bulu-bulu hendaklah menjaga sarana dan prasarana yang
ada di sekolah dengan penuh tanggung jawab.
ruang kelas dalam meningkatkan minat belajar siswa di MTs Bulu-Bulu Kec.
Tonra Kab. Bone. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat optimalisasi
pengelolaan sarana dan prasarana ruang kelas dalam meningkatkan minat belajar siswa
di MTs Bulu-bulu Kec. Tonra Kab. Bone dan untuk mengetahui faktor pendukung dan
faktor penghambat pengelolaan sarana-prasarana ruang kelas dalam meningkatkan
minat belajar siswa di MTs Bulu-bulu Kec. Tonra Kab. Bone.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian kualitatif deskriftif
(qualitative research). Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
manajemen pendidikan Islam serta pendekatan pedagogik. Pengumpulan data
penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pengelolaan sarana dan prasarana
ruang kelas dalam meningkatkan minat belajar siswa di MTs Bulu-bulu Kec. Tonra
Kab. Bone berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari pengadaan sarana dan
prasarana kelas dilakukan melalui perencanaan yang seksama yaitu a) menganalisi
sarana dan prasarana yang akan diganti/diadakan terlebih dahulu; b) menyeleksi alat
yang masih dimanfaatkan; c) selanjutnya penentuan berapa besar dana yang diperlukan
kegiatan tersebut; d) memberikan tugas pada seseorang untuk mengadakan alat untuk
pertimbangan keahlian dan kejurusan. Selain itu perawatan sarana dan prasarana kelas
dilakukan dengan cara; a) membentuk regu piket harian (semua siswa terlibat) yang
betugas membersihkan kelas setiap hari (sebelum dan atau setelah jam pelajaran), b)
kegiatan jumat bersih (atau hari lain seminggu sekali), sesuai jadwal kegiatan yang
direncanakan sekolah, c) memberikan kebebasan siswa di bawah koordinasi ketua
kelas untuk mengatur tampilan kelasnya senyaman dan seindah mungkin d) lomba
kebersihan kelas setahun (atau enam bulan) sekali.
2) Minat belajar siswa di MTs Bulu-bulu Kec. Tonra Kab. Bone dapat dikenali
melalui proses belajar dikelas maupun dirumah yaitu seperti; a) persaaan senang,
apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran tertentu maka tidak
akan ada rasa terpaksa untuk belajar. Contohnya yaitu senang mengikuti pelajaran,
tidak ada perasaan bosan, dan hadir saat pelajaran. b) perhatian siswa merupakan
konsentrasi siswa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan
yang lain. Siswa memiliki minat pada obyek tertentu maka dengan sendirinya akan
memperhatikan obyek tersebut. c) kesadaran diri (consciousness) merupakan alternatif
untuk memaksimalkan pembelajaran pada peserta didik, karena kesadaran merupakan
modal penting bagi peserta didik dalam memperoleh pengetahuan dan pendidikan. dan
d) rasa ingin adalah dorongan nafsu untuk mencari tahu sesuatu hal yang masih belum
dipahami dan diketahui. Sikap ingin tahu ditandai dengan sikap selalu terdorong untuk
mengetahui lebih banyak, menemukan dan meneliti.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan interpretasi hasil penelitian diatas, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengelolaan sarana dan prasarana ruang kelas dalam meningkatkan minat belajar
siswa di MTs Bulu-bulu Kec. Tonra Kab. Bone berjalan dengan baik. Hal ini
dapat dilihat dari pengadaan sarana dan prasarana kelas dilakukan melalui
perencanaan yang seksama yaitu a) menganalisi sarana dan prasarana yang akan
diganti/diadakan terlebih dahulu; b) menyeleksi alat yang masih dimanfaatkan; c)
selanjutnya penentuan berapa besar dana yang diperlukan kegiatan tersebut; d)
memberikan tugas pada seseorang untuk mengadakan alat untuk pertimbangan
keahlian dan kejurusan. Selain itu perawatan sarana dan prasarana kelas dilakukan
dengan cara a) membentuk regu piket harian (semua siswa terlibat) yang betugas
membersihkan kelas setiap hari (sebelum dan atau setelah jam pelajaran), b)
kegiatan jumat bersih (atau hari lain seminggu sekali), sesuai jadwal kegiatan
yang direncanakan sekolah, c) memberikan kebebasan siswa di bawah koordinasi
ketua kelas untuk mengatur tampilan kelasnya senyaman dan seindah mungkin d)
lomba kebersihan kelas setahun (atau enam bulan) sekali.
2. Minat belajar siswa di MTs Bulu-bulu Kec. Tonra Kab. Bone dapat dikenali
melalui proses belajar dikelas maupun dirumah yaitu seperti; a) persaaan senang,
apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran tertentu maka
tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar. Contohnya yaitu senang mengikuti
pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan hadir saat pelajaran. b) perhatian siswa
merupakan konsentrasi siswa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan
mengesampingkan yang lain. Siswa memiliki minat pada obyek tertentu maka
dengan sendirinya akan memperhatikan obyek tersebut. c) kesadaran diri
(consciousness) merupakan alternatif untuk memaksimalkan pembelajaran pada
peserta didik, karena kesadaran merupakan modal penting bagi peserta didik
dalam memperoleh pengetahuan dan pendidikan. dan d) rasa ingin adalah
dorongan nafsu untuk mencari tahu sesuatu hal yang masih belum dipahami dan
diketahui. Sikap ingin tahu ditandai dengan sikap selalu terdorong untuk
mengetahui lebih banyak, menemukan dan meneliti.
B. Implikasi
1. Bagi kepala MTs Bulu-bulu hendaknya selalu berupaya meningkatkan kualitas
pendidikan serta menumbuhkan sikap sadar kepada warga sekolah tentang rasa
mempunyai dan rasa memiliki terhadap sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
2. Bagi guru yang merupakan pelaksana dan pemakai media pembelajran atau alat
peraga pada saat proses belajar mengajar hendaknya selalu menjaga dan merawat
sarana dan prasarana yang diperlukan serta mempunyai tanggung jawab yang
sama, sehingga sarana dan prasarana selalu siap pakai dan dalam keadaan baik.
3. Bagi siswa-siswi MTs Bulu-bulu hendaklah menjaga sarana dan prasarana yang
ada di sekolah dengan penuh tanggung jawab.
Ketersediaan
| STAR20210100 | 100/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
100/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
