Analisis Pengendalian Kualitas Produk Dengan Menggunakan Statistical Processing Control (SPC) Dalam Meningkatkan Produksi (Studi Pada CV Kurnia Alam Abadi)
Ahmad Agus/01.16.3055 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai analisis pengendalian kualitas produk
dengan menggunakan Statistica Processing Control (SPC) dalam meningkatkan
produksi pada CV Kurnia Alam Abadi. Penelian ini dilatar belakangi adanya
permasalahan atau kerusakan produk pada proses produksi. Penelitian ini bertejuan
untuk mengetahui pengendalian kualitas produk dengan menggunakan statistical
processing control (SPC) dalam meningkatkan produksi pada CV Kurnia Alam
Abadi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitan ini adalah kuantitatif
deskriptif dengan pendekatan positivistik. Teknik analisis yang digunakan yaitu
mengguanakan alat bantu pengendalian kualitas yang terdapat pada Statistical
Processing Control (SPC) serta dengan bantuan aplikasi Microsoft Excel 2010 dan
Minitab versi 19. Kesimpulan penelitian ini adalah dari diagram P-Chart, bahwa
kondisi proses produksi dalam perusaan tidak dalam keadaan terkendali, hal ini dapat
dilihat pada grafik kendali terdapat 9 titik dari 12 titik yang berapada diluar batas
kendali. Dari histogram bahwa produk yang memiliki tingkat kecacatan paling
dominan yaitu pada lid miring sebanyak 13.436 cup pada tahun 2019. Sedangkan
berdasarkan diagram sebab akibat menunjukkan adanya penyebab kecacatan baik dari
faktor bahan baku, manusia, mesin dan metode dengan demikian dilakukan usulan
perbaikan agar dapat meningkatkan produksi.
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan analisis
histogram, kerusakan yang paling sering terjadi selama tahun 2019 adalah tilt cap
yang mengalami kerusakan sebanyak 13.436. Sedangkan jenis kerusakan yang lain
yaitu kemasan bocor dengan jumlah kerusakan 5.844 cup, kemasan penyok dengan
jumlah kerusakan 3.116 cup, lid terbuka dengan jumlah kerusakan 4.774 cup, lid
kendur dengan jumlah kerusakan 1.369 cup, dan lid bocor dengan jumlah kerusakan
sebanyak 2.088 cup dari total produksi selama periode tahun 2019 yaitu 329.000 cup.
Sedangkan jika dilihat dari diagram P-Chart, bahwa proses produksi AMDK
dinyatakan dalam keadaan tidak terkendali. Hal ini terlihat pada grafik peta kendali
yang menunjukkan adanya titik-titik fluktuasi dan tidak beraturan diluar batas
kendali. Dari 12 titik yang ada, terdapat 9 titik yang terletak diluar batas kendali.
Titik-titik tersebut mengindikasikan bahwa proses produksi dalam keadaan tidak
terkendali. Sedangkan darianalisis diagram sebab akibat menyatakan faktor penyebab
kecacatan atau kerusakan produk AMDK merk HHM yaitu berasal dari faktor mesin,
manusia, bahan baku, dan metode. Adapun kerusakan mesin meliputi settingan
perangkat mesin yang berubah dengan sendirinya (error) setelah di setel dan selain itu
adalah pengaruh mesin yang sudah tua. Kerusakan bahan baku berasal dari bahan
baku yang kuarang berkualitas serta bahan baku yang bermasalah atau cacat dari
supplier. Sedangkan kerusakan dari faktor metode adalah pengaturan belt rem
yang kurang tepat, maka dari itu perlu dilakukan usulan perbaikan kecacatab produk
dalam meningkatkan produksi.
B. Saran
Adapun saran yang dapat dilakukan terhadap CV Kurnia Alam Abadi yaitu
perlu adanya penerapan pengendalian kualitas produk agar dapat diketahui jumlah
kerusakan pada produk AMDK merk HHM dengan meggunakan Statistical
Processing Control (SPC) untuk menjadi acuan usulan perbaikan kecacatan produk
dalam meningkatkan produksi.
dengan menggunakan Statistica Processing Control (SPC) dalam meningkatkan
produksi pada CV Kurnia Alam Abadi. Penelian ini dilatar belakangi adanya
permasalahan atau kerusakan produk pada proses produksi. Penelitian ini bertejuan
untuk mengetahui pengendalian kualitas produk dengan menggunakan statistical
processing control (SPC) dalam meningkatkan produksi pada CV Kurnia Alam
Abadi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitan ini adalah kuantitatif
deskriptif dengan pendekatan positivistik. Teknik analisis yang digunakan yaitu
mengguanakan alat bantu pengendalian kualitas yang terdapat pada Statistical
Processing Control (SPC) serta dengan bantuan aplikasi Microsoft Excel 2010 dan
Minitab versi 19. Kesimpulan penelitian ini adalah dari diagram P-Chart, bahwa
kondisi proses produksi dalam perusaan tidak dalam keadaan terkendali, hal ini dapat
dilihat pada grafik kendali terdapat 9 titik dari 12 titik yang berapada diluar batas
kendali. Dari histogram bahwa produk yang memiliki tingkat kecacatan paling
dominan yaitu pada lid miring sebanyak 13.436 cup pada tahun 2019. Sedangkan
berdasarkan diagram sebab akibat menunjukkan adanya penyebab kecacatan baik dari
faktor bahan baku, manusia, mesin dan metode dengan demikian dilakukan usulan
perbaikan agar dapat meningkatkan produksi.
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan analisis
histogram, kerusakan yang paling sering terjadi selama tahun 2019 adalah tilt cap
yang mengalami kerusakan sebanyak 13.436. Sedangkan jenis kerusakan yang lain
yaitu kemasan bocor dengan jumlah kerusakan 5.844 cup, kemasan penyok dengan
jumlah kerusakan 3.116 cup, lid terbuka dengan jumlah kerusakan 4.774 cup, lid
kendur dengan jumlah kerusakan 1.369 cup, dan lid bocor dengan jumlah kerusakan
sebanyak 2.088 cup dari total produksi selama periode tahun 2019 yaitu 329.000 cup.
Sedangkan jika dilihat dari diagram P-Chart, bahwa proses produksi AMDK
dinyatakan dalam keadaan tidak terkendali. Hal ini terlihat pada grafik peta kendali
yang menunjukkan adanya titik-titik fluktuasi dan tidak beraturan diluar batas
kendali. Dari 12 titik yang ada, terdapat 9 titik yang terletak diluar batas kendali.
Titik-titik tersebut mengindikasikan bahwa proses produksi dalam keadaan tidak
terkendali. Sedangkan darianalisis diagram sebab akibat menyatakan faktor penyebab
kecacatan atau kerusakan produk AMDK merk HHM yaitu berasal dari faktor mesin,
manusia, bahan baku, dan metode. Adapun kerusakan mesin meliputi settingan
perangkat mesin yang berubah dengan sendirinya (error) setelah di setel dan selain itu
adalah pengaruh mesin yang sudah tua. Kerusakan bahan baku berasal dari bahan
baku yang kuarang berkualitas serta bahan baku yang bermasalah atau cacat dari
supplier. Sedangkan kerusakan dari faktor metode adalah pengaturan belt rem
yang kurang tepat, maka dari itu perlu dilakukan usulan perbaikan kecacatab produk
dalam meningkatkan produksi.
B. Saran
Adapun saran yang dapat dilakukan terhadap CV Kurnia Alam Abadi yaitu
perlu adanya penerapan pengendalian kualitas produk agar dapat diketahui jumlah
kerusakan pada produk AMDK merk HHM dengan meggunakan Statistical
Processing Control (SPC) untuk menjadi acuan usulan perbaikan kecacatan produk
dalam meningkatkan produksi.
Ketersediaan
| SFEBI20210104 | 104/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
104/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
